Umur ku baru 22 tahun bekerja di sebuah Cafe yang tidak jauh dari Kampus dan perkantoran... Jadi cafe tersebut sangat ramai dari pengunjung maha siswa dan karyawan kantor entah karena urusan pekerjaan atau sekedar meeting petinggi perusahaan.
Mama nya yang sudah tua kini tidak sanggup lagi mengurus anaknya karena kondisi tubuh mama nya yang sering bulak balik rumah sakit akhirnya Devan menerima perjodohan itu menjadi ibu sambung anaknya tapi Vano membuat jarak...
kita Lanjut di cerita saja ya ------>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kienli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2.
Sudah 3 hari ke jadian itu Nyonya Lena mengajak cucu nya untuk ke tempat Cindy bekerja, ya Gadis berusia 22 tahun itu selalu menyibukan diri bekerja di sebuah cafe milik Anita wanita yang memiliki 2 anak dan suami yang mencintai wanita itu.
"Oma kita akan makan es cream bukan oma sudah janji.?" ucap Tasya yang lagi asik duduk di kursi.
"Iya sayang kita akan temui mama kamu juga disana." ucap Nyonya Lena.
"Dan Tasya harus ingat apa kata oma." ucap Oma Lena mengingat kan kembali pada cucu kesayangannya itu.
"Iya oma, siap." Ucap Tasya.
Kini Lena dan Tasya susah sampai di cafe dimana Cindy bekerja mata gadis itu berkeliaran mencari sana sini memperhatikan karyawan yang lewat karena cafe itu memang lagi ramai oleh maha siswa.
"Tante cantik." Ucap Tasya.
"Oma disana ada tante cantik." ucap Tasya.
"Mana sayang.?" ucap Nyonya Lena mengikuti arah tangan Tasya.
"Itu oma, tante yang kasih aku es gulali teddy béar di mall oma dan mengantar ku ke resepsionis oma." Ucap Tasya.
"Itu oma yang memakai rok hitam." ucap Tasya.
Nyonya Lena pun akhirnya melihat dan mengembangkan senyum di wajahnya ternyata wanita yang di maksud adalah Cindy wanita yang memang ingin di jodohkan oleh Devan putranya.
*Sayang itu adalah calon mama kamu." kata Lena.
"Apa benar oma, Tasya mau kalau tante cantik jadi mama Tasya." ucap Tasya langsung menghampiri Cindy.
"Tante cantik..." Ucap Tasya sudah di hadapan Cindy.
"Hay princes kamu cantik sekali hari ini, kamu kesini sama siapa.?" ucap Cindy.
"Sama oma tante." ucap Tasya, Cindy pun mencari terlihat nyonya Lena yang berjalan berdiri tersenyum pada mereka.
Cindy berdiri memberi hormat pada nyonya Lena yang sudah di hadapannya...
"Tante ini Oma ku, boleh aku panggil tante mama.?" ucap Tasya yang sedang memegang tangan Cindy, dan Cindy melihat ke arah Tasya dengan mata yang memelas membuat hati Cindy luluh tidak dapat menolak Cindy menganggukan kepalanya.
(" Apa keputusan aku salah.?") batin Cindy yang sudah dapat pelukan dari nyonya Lena yang tersenyum bahagia... Sementara Cindy hanya diam tanpa ekspresi.
"Terimakasih sayang." Ucap Nyonya Lena, Cindy hanya diam tersenyum kaku.
"Mama..." Ucap Tasya Cindy tersenyum dan mencium kening Gadis tersebut.
"Nyonya... Saya boleh meminta satu syarat." ucap Cindy.
"Apa sayang kamu boleh panggil saya mami juga." Ucap Nyonya Lena.
"Apa boleh saya tetap bekerja setelah Menikah dengan putra anda.?" ucap Cindy.
"Sayang sebenar nya mami tidak setuju karena mami tidak mau kamu kecapean." Ucap nyonya Lena.
"Tapi kamu bisa bahas sama putra mami, calon suami mu nanti mami akan mengajak nya menemui kamu dan ibu Ratih ibu mu." Ucap nyonya Lena.
Cindy hanya menganggukan kepalanya dirinya juga ragu dan baru sadar apa papa Tasya akan setuju menikah padanya apa Nyonya Lena susah menyampaikan ke putra nya tapi Cindy bingung kemana mama Tasya dan kenapa papa nya Tasya setuju.
"Iya mami." ucap Cindy.
Di gedung tinggi dengan bangunan yang terlihat nyaman di sana ada sebuah kantin serta taman dan play grown untuk karyawan yang anaknya tidak bisa di tinggal dan di titip disana.
"Van... Bagaimana kerja sama kita apa besok Jadi kita akan berangkat.,?" ucap Riki sahabatnya Dari kecil.
Bersambung....
sebenci apapun itu udah jadi istrimu yg kau renggut keperawannya ...
jangan lama lama ya thor devan julid nya /Ok/