Kisah ini di mulai ketika Hana harus menelan pil pahit dalam hidupnya, Suami yang sangat ia sayangi dan cintai, kini telah pergi untuk selama-lamanya, dan meninggalkan seorang putra yang masih duduk di kelas tiga sekolah dasar, Aldebaran begitu sangat terpukul kehilangan sosok ayah yang menjadi panutannya. Al pun sudah berjanji kepada mendiang ayahnya akan selalu melindungi dan menjaga ibunya.
Karena keserakahan Ibu mertua dan adik iparnya, Hana di usir dari rumah mendiang suaminya, kini Hana harus berjuang sendiri untuk membesarkan putranya.
Melangkahkan kaki di ibu kota untuk mencari rezeki, justru malah merubah semua kehidupannya, terutama ketika dirinya bertemu dengan gadis tunanetra yang memiliki nama Lily, Lily sangat menyukai sosok Hana, ia pun berencana untuk menjodohkan papahnya yang merupakan seorang CEO muda yang sukses, dengan sosok wanita cantik yakni Hana Aziza.
akankan misinya berhasil? Lily pun tidak bekerja seorang diri, ternyata Al juga ikut andil.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pernyataan pahit dari kakek arga
Pagi-pagi sekali Samudera sudah kembali lagi ke Jakarta karena nanti siang akan kembali bertemu dengan klien penting dari luar kota, sedangkan Hana masih berada di rumah sakit, dan Samudera meminta Frans untuk menjaga Hana, karena rencananya nanti siang Hana sudah di perbolehkan pulang, dan bisa melanjutkan berobat jalan di Jakarta. Hana pun mendapatkan ijin cuti bekerja selama beberapa hari ke depan sampai kondisinya benar-benar bisa pulih kembali, mendengar kabar itu, Hana merasa sangat beruntung, ternyata tuan Samudera begitu baik padanya.
"hari ini sudah bisa pulang ya nyonya Hana, nanti saya akan menuliskan beberapa resep obat untuk diminum secara teratur, usahakan anda jangan banyak melakukan aktifitas yang terlalu berar, istirahatlah sebanyak mungkin, agar kondisi anda bisa segera pulih."Ucap dokter Johan.
Hana pun merasa senang karena akhirnya telah di ijinkan pulang dan bisa kembali ke Jakarta.
"mari nona Hana, saya yang akan mengantarkan nona atas perintah tuan Samudera!" ujar Frans sembari membukakan pintu mobil, tidak lupa Hana langsung mengucapkan terima kasih.
AL dan ibu Suketi juga ikut pulang bersama.
Sesampainya di rumah Hana, pak Frans menjelaskan apa yang sudah di amanat kan untuk Hana dari tuan Samudera.
"semoga lekas sembuh ya nona Hana, nanti pas jadwal anda kontrol ke rumah sakit, saya yang akan mengantarkan anda, ini adalah perintah dan tidak ada penolakan di sini!" kata pak Frans dan langsung permisi untuk segera pergi menuju perusahaan tuan Samudera.
'Terima kasih tuan Samudera, anda ternyata memiliki hati yang baik, anda tidak sejahat dan seangkuh yang saya kira!' ucap Hana di dalam hatinya
"Bun, hari ini bunda istirahat saja ya, kalau butuh sesuatu tinggal panggil Al saja!" ucap Al
"iya sayang, maaf ya kalau bunda sudah ngerepotin kamu!" jawab Hana
"ya enggaklah bun, ada-ada saja nih bunda!"
"kamu juga gak usah sungkan meminta bantuanku ya Hana, ibu pasti akan bantuin kamu kapan saja!" ujar bu Suketi sembari mengusap lembut kepala Hana.
"terima kasih bu Suketi, saya merasa gak sendiri tinggal di sini, ibu sudah ku anggap seperti ibuku sendiri, terima kasih ya bu, maaf Hana belum bisa ngasih apa-apa sama ibu!"
"hushhh, kamu itu ngomong apa sih Han, sudah pokoknya kamu istirahat, Ibu juga mau pamit pulang ke rumah dulu, maklum sudah dua hari di tinggal pergi, mau beres-beres dulu, nanti setelah selesai, ibu kesini lagi ya!"
Hana pun mengangguk, sampai matanya berkaca-kaca, hanya selalu mengucap rasa syukurnya kepada ilahi Rabbi, ternyata kehidupannya jauh lebih baik di sini, banyak yang menyayangi dirinya dan juga Al, Hana merasa sangat beruntung.
......................
Hari ini Stela kembali datang ke rumah Samudera, dimana sudah ada oma Sinta dan kakek Arga yang sedang duduk manis di taman sambil menikmati teh hijau dan juga beberapa makanan ringan.
"siang Oma, siang Kakek!!" sapa Stela yang secara tiba-tiba mencium tangan mereka berdua secara takzim, baik oma Sinta dan kakek Arga pun merasa aneh dengan sikap Stela, biasanya ia tidak pernah melakukan hal ini.
'Mulai saat ini,aku akan menjadi gadis yang baik hati dan sopan, seperti Hana, agar mas Dera menyukaiku dan juga Lily mau menyetujui perjodohanku dengan papahnya! semoga saja berhasil.' batin Stela sangat berharap.
"apakah Lily ada, oma?" tanya Stela.
"ada Stel, tumben nanyain Lily, biasanya yang ditanyain Samudera terus!!" ledek oma Sinta.
Tiba-tiba Stela mengerucutkan bibirnya.
"iikkhhh oma, mulai deh godain aku, kan kalau jam segini mas Dera pasti sangat sibuk, iya kan Oma, iya kan kek?" tanya Stela begitu manjanya.
"iya Stela, Itu kamu tahu!" jawab kakek Arga.
Sedangkan di balik pintu samping menuju halaman taman belakang,tidak sengaja Lily mendengar percakapan Stela bersama Oma dan kakek Buyutnya.
'ish!! Ngapain sih si nenek sihir itu kesini? ngapain juga nanyain aku segala? Sampai kapanpun aku gak akan pernah merestui si nenek sihir itu dengan papah, aku lebih suka kalau papah dengan kak Hana, Hemmm tapi sepertinya papah akan menolak mentah-mentah permintaanku ini, Aku harus cari cara agar papah jatuh cinta dengan kak Hana, ' ucap Lily di dalam batinnya
Di usianya yang baru menginjak delapan tahun, pemikiran Lily sudah layaknya seperti orang dewasa, itulah anak zaman sekarang 🤭
Lily terus menguping percakapan Stela, Oma dan kakek Buyut.
"Oma, Kakek, Emhh boleh gak Stela kerja di perusahaannya mas Dera?"
Pertanyaan stela membuat Oma dan kakek Arga membulatkan kedua matanya.
"kamu gak salah nih Stel? Emang kamu mau bekerja?" sindir Oma Sinta.
Lagi-lagi Stela mengerucutkan bibirnya.
"ya kalau kamu mau boleh-boleh saja kok Stela, posisi mana yang kamu inginkan? Nanti biar Kakek ngomong langsung dengan Samudera!"
Mendapatkan lampu hijau dari kakek, Stela merasa kegirangan sampai tidak sadar iya loncat-loncat di depan Kakek dan juga Oma.
'Apa?? Aku gak akan biarkan si nenek sihir itu dekat-dekat dengan papah!" geram Lily di dalam hatinya
Begitu kesalnya Lily atas permintaan Stela kepada kakek dan nenek buyutnya.
"aku ingin menjadi sekertaris pribadinya mas Dera kek, Oma!" terang Stela sambil tersipu malu.
"tapi kan posisi itu sudah di isi oleh wanita yang bernama Hana Stel!" ujar oma Sinta
"betul Stela, Samudera tidak akan mungkin semudah itu memberikan posisi itu padamu,coba yang lain saja Stela!!" usul kakek Arga.
"tapi saat ini posisi itu sedang kosong kek!! Emang kakek gak tahu ya kalau Hana mengalami musibah? Waktu kemaren pas ikut acara meeting dengan mas Dera, ada orang yang telah mencelakai Hana, sehingga Hana jatuh ke dasar jurang di belakang bukit hotelnya mas Dera!"
Mendengar Stela berkata seperti itu, Lily langsung angkat bicara.
"apa yang tante Stela omongin barusan bener, atau bohong Tan?" tanya Lily sembari berjalan menuju taman di bantu dengan tongkat miliknya.
Stela pun kaget saat melihat ekspresi Lily yang sangat hawatir dengan Hana.
'Cih, Sebegitu hawatir dan pedulinya kau bocah dengan wanita itu, apa hebatnya sih dia? aku gak akan membiarkan kamu dekat dengan wanita itu, camkan itu bocah menyebalkan!' sungut Stela di dalam hatinya
"eh ada Lily,tante kira kamu ada di kamarmu! Bagaimana kabarmu sayang?" tanya Stela berpura-pura baik kepada Lily.
Namun sayangnya Lily tidak merespon baik sikap stela yang menurutnya tidak tulus padanya.
"jangan basa basi Tan! Jawab pertanyaanku Tan?" tanya Lily sedikit membentak kepada Stela.
Sontak kakek Arga langsung membentak balik Lily.
"Lily, yang sopan kalau berbicara dengan orang yang lebih tua darimu! Kakek heran sama kamu, kenapa selalu bersikap seperti ini kepada calon ibumu!" ujar kakek Arga yang menaikkan intonasi suaranya menjadi satu oktaf.
"tidak ada yang bisa menggantikan mamah Bunga kek, termasuk wanita ini! sampai kapanpun Lily gak akan pernah setuju, lebih baik papah gak usah menikah lagi selama-lamanya!" jawab Lily.
kakek Arga langsung naik pitan saat Lily berbicara seperti itu.
"Dasar cucu kurang ajar, masih kecil sudah berani seperti ini, Kau mungkin memiliki sifat dari ibumu! Samudera dari dulu tidak pernah bersikap seperti ini, mangkanya sejak awal aku tidak pernah setahun cucu semata wayangku menikah dengan wanita itu!" ucap kakek Arga begitu emosi.
" kakek! Jaga emosimu..nanti kamu bisa sakit!" ujar oma Sinta.
"biar cicitku ini tahu yang sebenarnya Sinta! Selama ini aku tidak pernah merestui pernikahan Samudera dengan Bunga, tapi Samudera tidak pernah mendengarkan aku, dan sekarang aku ingin samudera menikah dengan Stela, karena Stela adalah cucu dari sahabatku."
"cukup kakek Buyut, kakek gak berhak untuk menjelekkan mendiang mamah Bunga, Hiks..hiks, Aku benci kakek Buyut!" jawab Lily
Hingga akhirnya Lily pergi meninggalkan taman menuju kamarnya sembari menangis terisak.
'Kakek Buyut jahat, aku kecewa sama kakek Buyut! Pokoknya aku gak mau si nenek sihir itu menjadi ibu sambungku! Aku cuma ingin kak Hana lah yang menjadi ibu sambungku!! Batin Lily penuh harap
'Ha..ha..ha, rasakan kau bocah menyebalkan! Sekarang kamu tahu kan posisimu, Papahmu tidak boleh menolak perjodohan ini, kau tidak bisa menolaknya! 'gumam Stela begitu puasnya.
Bersambung...
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸