"Hah koq Bisa sih Lo Sama Kak Reyvan?" ~Naya~
"Gue Juga Mana Tau, Ternyata Nyokap Gue Sahabat Nyokap Lo Nay, Dan Gue udah dijodohin Sama Kak Rey dari Kecil" ~Sasha~
.
.
"Kamu Harus Ingat ya, pernikahan ini hanya sebatas kontrak tiga tahun, tidak ada Hak dan Kewajiban dalam Pernikahan ini" ~Reyvan~
"Aku Mengerti Kak, Maaf" ~Sasha~
.
.
"Kamu Terlalu Baik Untuk Reyvan, Jika Kesempatan Datang diawal Padaku, Aku Akan Ambil Kesempatan Untuk Menikahimu dan Tidak Mengabaikanmu" ~Radit~
"Biarlah Seperti ini Mas, Aku Tak Mengapa" ~Sasha~
.
.
"Sha.. Lo Berhak Bahagia" ~Fitto~
"Gue Udah Gak Mikir Bahagia Fit, Dari Bokap Gue Selingkuh dan Pernikahan Gue yang Sakral Berubah Menjadi Pernikahan Kontrak, Gue Udah Gak Mikir Bahagia" ~Sasha~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PRIVACY
Pagi ini Sasha bangun pagi sekali, dia ingin mencoba peruntungan dipagi hari, teringat obrolan saat bersama Dave, kalau di jam pagi banyak yang mencari taxi online.
Sasha meninggalkan Apartemen jam enam pagi, tentunya saja Reyvan belum bangun, Saat Sasha di Lift, dia berpapasan dengan Bi Asih.
"Lho non Sasha pagi sekali" Sapa Bi Asih didepan Lift,
"Eh iya Bi, Sasha ada urusan"
"Tapi non Sasha belum sarapan"
"Nanti aja Bi, Sasha sarapan di luar, Sasha pergi ya Bi"
Sasha menekan tombol Lift sambil menunggu pintu lift terbuka, Sasha berbicara pada Bi Asih,
"Bi, hmm bisa bantu Sasha?" ucap Sasha ragu-ragu.
"Iya non ada apa?"
"Doain Sasha ya Bi, biar urusan Sasha hari ini dan kedepannya lancar" Mata Sasha tampak berkaca-kaca.
"I.. Iya Non Sasha, bibi slalu doain Non Sasha, smoga slalu ada dalam lindungan tuhan" Bi Asih memeluk Sasha seolah menyalurkan semangat untuk Nona mudanya itu.
Pintu lift terbuka, Sasha tersenyum kepada bi Asih dan kemudian masuk kedalam lift.
Sasha menyalakan aplikasi driver taxi online di ponselnya, bersamaan dengan mesin mobilnya yang menyala, tidak sampai lima menit, notifikasi berbunyi, Sasha tidak menyianyiakan pengalaman pertamanya itu, dia langsung melajukan mobilnya menjemput penumpang pertamanya itu.
Bi Asih baru saja selesei memasak untuk sarapan, Reyvan keluar kamar dengan pakaian yang sudah rapih, kemudian memghampiri meja makan untuk sarapan.
Reyvan mengernyitkan dahinya saat melihat hanya ada satu piring nasi goreng dimeja makan.
"Lho bi, koq cuma satu, Sasha gak sarapan?"
"Anu Pak Rey, non Sasha tadi sudah berangkat jam enam, tadi ketemu sama bibi di lift"
"Pagi sekali bi?" tanya Reyvan dengan heran,
"Iya Pak, katanya ada urusan, tadi juga non Sasha minta bibi doain biar urusannya berjalan dengan lancar"
"Bibi tau urusan apa?"
"Maaf pak, bibi gak tanya, tapi koq ya bibi lihat mata non Sasha kaya mau nangis, tapi apa bibi salah lihat pak, mungkin mata non Sasha kelilipan debu"
Reyvan hanya mengangguk kemudian menarik kursi untuk duduk.
"Ada apa dengan anak itu, ada urusan apa berangkat sepagi itu" batinnya Reyvan.
Sasha mengantar penumpang pertamanya dengan lancar, penumpangnya pun sangat baik dengan memberikan tips.
"Ini uang pertama gue" lirihnya sambil menatap uang yang digenggamnya.
Sasha melirik jam di mobilnya,
"Ah masih ada waktu sekali narik lagi, smoga dapat yang searah sama kampus" Ucapnya.
Sasha kembali melajukan mobilnya, dan notifikasipun masuk ke ponsel Sasha kembali.
"Yeaayy searah sama kampus, semangat Shaaa" Sasha menarik sudut bibirnya dan tersenyum, penumpang yang kedua pun selesei dia antar dengan selamat, kemudian Sasha segera menuju kampusnya.
"Masih tiga puluh menit lagi, gue sarapan bubur dulu kali ya di kantin"
Sasha berjalan menuju kantin dan memesan semangkuk bubur ayam, setelah itu dirinya bergegas menuju kelas, didalam kelas sudah ada Fitto dan Naya.
"Tumben belakangan datangnya Sha?" tanya Naya,
"Iya nih, kali-kali jadi orang yang ditungguin" Jawab Sasha sambil tertawa.
"Sha nanti balik ikut gue yuk, gue mau ke kantor kak Rey, lo gak mau apa lihat suami lo kerja"
"Yahh gak bisa sekarang Nay, gue msh ada urusan, lo dianter Fitto aja ya"
"Urusan apa sih Sha, dari kemarin ada urusan terus"
"Adaa dehh" Jawab Sasha santai.
Pulang kuliah, Sasha langsung meninggalkan kampus, dia langsung mengaktifkan mode on di aplikasi driver taxi online nya.
Dan sepertinya hari itu hari baik untuk Sasha, Sasha slalu mendapatkan penumpang.
Dikantor Reyvan.
Naya datang diantar Fitto, Billy sudah menunggunya di Lobby kantor.
"Sama Fitto Yank? kirain sama Sasha"
"Sasha bilang ada urusan"
Mereka jalan menuju ruangan Reyvan.
"Tumben lo Nay kesini? sama siapa?" tanya Reyvan.
"Sendiri, dianter Fitto tadi"
"Gak sama Sasha?"
"Tadi Sasha bilang ada urusan Kak, hmm urusan apa sih Kak?"
"Lah mana gue tau Nay, baru gue mau tanya lo, Sasha lagi ada urusan apa sih?"
Naya menghela nafas kemudian bersandar pada sofa,
"Dari kemarin Sasha aneh, bilang ada urusan terus, akhir-akhir ini Sasha gak pernah ngumpul sama gue dan Fitto, tiap diajak ngumpul slalu bilang ada urusan"
"Masa sih Yank?" tanya Billy.
"Serius Bill, Sasha tuh kaya lagi menghindar,"
Naya menatap Reyvan,
"Lo kan suaminya Kak, seatap sama dia, masa lo gak tau?"
Reyvan hanya diam tidak menjawab, matanya fokus menatap layar laptopnya, tapi fikirannya sungguh dia memikirkan Sasha.
Ditempat lain, Sasha baru selesei mengantar menumpang untuk kesekian kalinya, dia melihat jam dimobilnya,
"Udah petang lagi aja, gue balik aja deh, lumayan cape juga hari ini" Gumamnya.
Saat Sasha mau mematikan mode off di aplikasi driver taxi online nya, tiba-tiba notifikasi masuk tanda ada penumpang, Sasha tidak menyia-nyiakan kesempatannya itu.
"hmm ke Bandara, jauh juga ya, tapi rejeki gak boleh ditolak, gue lagi butuh uang, semangat Sasha" ucapnya kepada diri sendiri.
Seharian ini Sasha cukup lelah, dia segera mematikan mode off nya ketika sudah selesai mengantar penumpang hingga ke bandara.
Sasha melajukan mobilnya menuju apartemen Reyvan. Jam menunjukan pukul sepuluh malam, Reyvan sudah tiba di apartemen dari jam delapan malam, Reyvan menyangka kalau Sasha ada di dalam kamarnya dan sudah tertidur.
Sasha membuka pintu Apartemen setelah memasukan kode aksesnya,
Bip..
Pintu terbuka dan Sasha segera masuk kedalam flatnya, Reyvan menoleh kearah pintu saat mendengar pintu terbuka dan melihat Sasha masuk.
"Kamu baru pulang Sha?" Reyvan melihat jam di dinding menunjukan pukul sepuluh malam.
"Eh mas Rey belum tidur?" tanya Sasha balik.
Sasha berjalan menuju dapur untuk mengambil minum, Reyvan menghampiri Sasha.
"Kamu dari mana Sha, aku kira kamu udah tidur dikamar"
"Ada urusan Mas" jawabnya lalu meminum air mineralnya.
"Iya aku tau kamu ada urusan, bi Asih bilang kamu ada urusan, dan Naya juga bilang kamu ada urusan, tapi urusan apa Sha? kenapa bisa semalam ini?"
"Hmm maaf Mas, aku ada urusan yang ga bisa aku bilang" Jawabnya hati-hati.
"Apa aku gak boleh tau Sha?"
Sasha berjalan kedepan Reyvan dan menatap matanya
"Maaf Mas, tapi ini privacy aku, bukankan kah Mas yang bilang, diantara kita tidak boleh ikut campur urusan privacy masing-masing? Maaf mas aku lelah, aku ngantuk sekali"
Sasha meninggalkan Reyvan yang masih mematung ditempatnya.
"Shit" Umpat Reyvan.
"Bagaimana bisa anak kecil itu jadi berani sama gue, biasanya dia begitu penurut" Reyvan terus saja bergumam.
Malam itu Sasha tidak langsung tidur, meskipun dirinya sangat lelah, Sasha menyelesaikan tugas-tugas kuliahnya dulu.
Selesai mengerjakan tugas, Sasha menghitung penghasilannya hari ini, dia membagi uang itu dalam dua bagian, pertama 70% untuk biaya kuliah, kedua 30% untuk kebutuhan sehari-hari.
Sementara Reyvan, dia tidak bisa tertidur, memikirkan apa yang Sasha ucapkan, tidak bisa ikut campur urusan privacy masing-masing.
"Argghh kenapa jadi kaya boomerang buat gue sih" Reyvan mengacak-ngacak rambutnya sendiri.
.
.
.
.
...Tinggalkan Like dan Komentar ya Agar Author Semakin Bersemangat Up Ceritanya"...
Untuk Rey 👍👍👍👍 masih tetap menganggap Fazell anaknya.