Kejora wanita yang memiliki sindrom bersin-bersin jika sedang berbohong layaknya sebuah cerita Pinokio, di undang ke sebuah pernikahan yang sangat mewah dan megah sebagai tamu VVIP tanpa tahu yang menjadi pengantin pria nya adalah atasan di tempatnya bekerja sekaligus pria yang selalu antipati terhadapnya.
Dan tanpa di duga oleh Kejora di tempat itulah ia terjebak dijadikan pengantin pengganti di saat mempelai wanita atasannya itu melarikan diri.
"Kenapa harus aku?" KEJORA
"Karena kau satu-satunya wanita yang tidak akan pernah bisa membuat aku jatuh cinta." MARS
Dua nama yang berada di tata Surya akankah bisa bersatu? Akankah Kejora bisa menaklukkan planet merah itu, di saat ada sebuah nama wanita lain di hati Mars sejak dulu? Apakah Mars tercipta untuk Kejora? Ataukah tercipta untuk wanita lain?
Jangan lupa follow aku dibawah ini
Ig mom_tree_17
Tik Tok Mommytree17
Ig mom_tree_17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 25
Deg
Kejora yang baru saja melangkahkan kakinya di ruang VVIP khusus keluarga, langsung mendapatkan sebuah tunjukkan tangan dari seseorang. Tapi bukan itu yang membuatnya terkejut, tapi perkataan si empunya tangan yang hampir membuatnya mati berdiri. "Aku akan menikah dengannya!" itulah yang dikatakan oleh si pemilik tangan, yang tidak lain dan tidak bukan adalah tuan Mars. Bahkan saking terkejutnya Kejora, ia sampai menengok ke belakang dan berpikir kalau ada orang lain di belakang sana selain dirinya. Tapi kenyataannya, tidak ada orang sama sekali yang berdiri di tempat itu selain dirinya.
"Apa maksudmu, Mars?" Aiden menatap putranya dengan bingung, karena yang ia lihat Mars menunjuk ke arah Kejora. Wanita yang ia tahu sebagai orang yang menolong Jupiter.
"Aku akan tetap melanjutkan pernikahan ini! Tapi aku hanya akan menikah dengannya." Mars menatap tajam pada Kejora.
"Kau gila!" Seru Aiden.
Sementara Dila hanya diam, ia menatap Kejora. Lalu kembali menatap Mars, dengan sangat intens. Ia tidak menyangka jika putranya, akan menjatuhkan pilihan pada Kejora. Karena dari yang ia dengar dari Tom, Mars itu sangat membenci kejora.
Suasana di dalam ruangan menjadi semakin panas dan tegang, tatapan semua orang yang ada di dalam ruangan sudah kembali pada Mars. Dengan segera Kejora, memundurkan langkahnya secara perlahan. Membuka pintu ruangan, dengan tujuan lari dari tempat tersebut. Namun langkahnya terhenti saat mendengar suara bentakan seseorang.
"Kau mau ke mana?" Sentak Mars, saat melihat Kejora yang hendak kabur. Ia berjalan mendekati Kejora, dengan terus menatap wanita itu dengan intens.
"A-aku ingin keluar, aku tidak ingin mengganggu acara keluarga." Ucap Kejora, dengan tersenyum kaku. "Ya tuhan, benarkah semua yang aku dengar ini? Kenapa planet itu ingin menikah denganku? Apa dia baru saja salah minum obat? Atau dia baru terkena pukulan di kepalanya yang membuatnya amnesia? Lalu di mana pengantin wanitanya? Apa planet itu ingin menikah dengan dua orang wanita sekaligus? Dan mau apa di berjalan mendekati aku?" Kejora bermonolog dengan dirinya sendiri. Berjalan mundur, seiring langkah kaki tuan Mars yang semakin mendekatinya. Langkah kaki Kejora akhirnya terhenti, saat tubuhnya sudah terpojok.
"Kau tidak bisa pergi, karena kau sudah terlanjur menganggu acara keluargaku. Semenjak kau masuk ke dalam ruangan." Bisik Mars, dengan seringai licik dibibirnya.
"Tu-tuan, aku ... " Pandangan mata Kejora bertemu dengan mata biru jernih milik tuan Mars. Membuat keduanya saling menatap dalam diam.
"Kau harus bertanggung jawab!" Mars memutus kontak mata mereka, lalu menarik tangan Kejora. Berjalan membawanya kepada Dad Aiden dan mom Dila.
"Tuan .... " Kejora berusaha melepaskan tangannya dari tangan tuan Mars. Bahkan langkah kakinya hampir terjatuh, karena tuan Mars terlalu cepat berjalan.
"Jadi bagaimana, Dad?" tanya Mars, saat berada di depan Dad Aiden.
"Tidak! Kau tidak bisa menikah dengannya!" Ucap Aiden, dengan tegas. "Kau hanya boleh menikah dengan Aurora."
Mars menatap sekilas pada Aurora, lalu kembali menatap Dad Aiden.
"Aku hanya akan menikah dengan wanita pilihanku, Jika Dad tidak mengijinkannya. Maka bebaskan aku!" Mars tersenyum licik. Inilah yang diinginkan oleh Mars, ia tahu kalau Dad Aiden pasti akan menolak wanita pilihannya. Apalagi wanita yang ia pilih, adalah wanita yang tidak jelas dan sangat jauh status sosialnya dengan mereka. Mars ingin, Dad Aiden merasakan apa yang dirasakannya. Yaitu berada di dalam pilihan yang sulit.
"Kau ...." Aiden yang sudah tidak tahu harus berbuat apa, kini menatap pada istrinya.
Sangat menarik👍🏻
Edisi kangen karya mom tree😁
kangen karya mom tree😁