[Ding!!! Sistem Elit Global diaktifkan!]
"?"
"sialan! Apakah ini jari emasku?"
Seorang pria muda yang menjadi seorang top global di game yang ia mainkan terkejut karena suara yang tiba-tiba muncul di pikirannya. Dirinya mendapatkan kemampuan cheat yang biasa di dapatkan oleh MC di cerita fiksi.
"hih. Hih. Hih."
"hahahaha! Sepertinya ini adalah waktunya aku untuk bergerak!"
"bersiaplah dunia! Kalian akan menghadapi legenda yang telah terlahir!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon "L", isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kunjungan ke mansion.
MOS hari kedua berakhir. Para mahasiswa baru segera pulang kerumah masing-masing. Tinggal Jack, Riki, dan geng Alicia. Mereka masih berada di dekat gerbang masuk kampus menunggu Jack yang mengambil motornya.
Tak lama suara motor sport Jack terdengar dan terlihat Jack yang sudah siap dengan helm miliknya.
"cepat tuan pengangguran! Tunjukkan jalannya."
Jack tidak mempermasalahkan panggilan Riki terhadapnya. Lagi pula memang seperti itulah Riki.
Perjalanan mereka tidak terlalu lama sampai ke area mansion milik Jack. Pemandangan perumahan mewah yang berjajar dengan rapi. Bahkan tidak sulit untuk menemukan berbagai koleksi mobil mewah dan langka disetiap garasi.
Hingga mereka berhenti di gerbang utama mansion no. 1 milik Jack.
Para penjaga segera membuka gerbang saat melihat motor Jack. Meskipun ada beberapa kendaraan asing dibelakang Jack, mereka tidak berani menghentikan mereka. Jadi mereka hanya mencatat plat nomor kendaraan.
Tanpa gangguan mereka sampai di tempat parkir mansion. Riki dan yang lain memarkirkan kendaraan mereka dekat dengan garasi khusus milik Jack.
Riki yang merupakan pria satu-satunya selain Jack menatap kendaraan milik Jack dengan kagum. Dirinya tidak menyangka jika bisa melihat mobil sport bugatti Divo dengan lebih dekat. Bahkan ia bisa menyentuhnya.
"hei! Aku tidak menyangka jika kau memiliki mobil ini. Harganya cukup fantastis hanya untuk sebuah mobil saja."
Tidak masalah akan harga suatu barang. Namun dengan harga mobil 90 miliar lebih setidaknya bisa membuat sebuah usaha tingkat menengah. Dan para pengusaha jelas lebih memilih untuk mengandalkan uang tersebut.
Dalam pemikiran Riki, mungkin Jack memiliki mobil tersebut untuk investasi. Jika perkiraannya benar, maka harga mobil tersebut akan lebih tinggi di masa depan.
Ucapan Riki jelas terdengar di telinga semua orang. Terutama Jack yang memiliki pendengaran yang sangat kuat.
"oh.. Aku tidak sengaja menemukan mobil itu saat membeli mobil pekerja Mansion."
Perkataan Jack jelas membuat semua orang terkejut. Bukan karena ada hal baik. Namun sebuah mobil mewah jelas tidak mungkin dibeli dalam sekali lihat. Tidak bisa disamakan dengan belanja baju di mall. Perlu membuat keputusan dengan matang.
Dalam pikiran Alicia yang sekarang. Jack adalah sosok yang tegas dan hebat. Meski pernyataan tersebut agak aneh. Namun siapa peduli? Baginya tidak masalah jika Jack menjadi seperti apapun.
Dirinya selalu memperhatikan Jack dalam. Namun selalu mengalihkan pandangan jika ketahuan oleh Jack.
Hingga mereka sampai di dalam ruangan tamu mansion. Melihat eksterior lumayan membuat mereka takjub. Namun jika interior yang mereka lihat sekarang, jelas membuat mereka sangat takjub. Dengan perabotan mewah tersusun dengan rapi dan desain terbaik sebuah hunian yang mewah. Jelas sesuatu yang langka.
"selamat datang tuan dan nyonya sekalian."
Razor menyambut kedatangan tuan dan beberapa orang yang asing baginya. Namun dengan kedatangan mereka bersama Jack dapat membuktikan jika mereka merupakan kenalan.
"Razor! Mereka adalah teman-temanku! Ajak mereka berkeliling mansion."
"baik tuan! Silahkan tuan dan nyonya."
Razor memandu Riki, Elis, dan Rani. Namun tidak dengan Alicia. Tujuannya kemari adalah untuk lebih mengenal sosok Jack.
"apa kau tidak ikut dengan mereka?"
Pertanyaan Jack membuat Alicia menjadi gugup.
"iya!"
Alicia kembali menundukkan kepala menghindari tatapan Jack. Dirinya ingin mengatakan ketertarikan dirinya pada Jack. Namun tak tahu caranya.
Melihat keraguan di sikap Alicia, Jack memutuskan untuk mengambil langkah awal.
"mau ke atap? Kita bisa bersantai disana!"
Tawaran Jack mendapat sambutan baik dari Alicia. Mereka pergi ke atap tanpa sepengetahuan yang lain.
Riki, Elis, dan Rani masih berkeliling dengan Razor sebagai pemandu. Sedangkan Alicia masih berjuang untuk mendapatkan perhatian Jack.
Jack dan Alicia duduk bersama di kursi panjang. Dalam keraguan, Alicia memberanikan diri untuk memulai sebuah pembicaraan. Meski dengan perasaan yang sangat gugup.
"ee.. Jack! Apakah kamu punya pacar?"
Jack melihat ke arah Alicia yang kembali menundukkan kepala.
"tidak!"
Jawaban Jack membuat Alicia menjadi sangat senang. Dengan itu ia masih memiliki kesempatan untuk dekat dengan Jack.
"memang kenapa?"
Dengan wajah merah Alicia mengungkapkan niatnya.
"a.. Aku menyukaimu!"
Diam.. Alicia terdiam menunggu respon dari jack. Dirinya telah berani untuk mengungkapkan isi hatinya.
"maaf! Aku bukan pria baik-baik. Aku adalah seorang bajingan yang tidak akan segan untuk mengkhianati pasangan. Dan aku tidak akan bisa diatur oleh siapapun. Jadi jika kau tidak ingin menjadi pasanganku, lebih baik lupakan perasaan itu."
Respon Jack menjadi pukulan telak bagi Alicia. Dirinya tidak menyangka jika Jack yang bersikap tenang mampu mengatakan fakta tersebut.
Jauh di lubuk hati terdalam, dirinya sangat menyukai Jack dan ingin menjadi pasangannya. Namun siapa sangka jika Jack langsung memberikan garis merah pada hubungan mereka.
Alicia memikirkan keputusan selanjutnya. Berbagai kondisi tentang hubungan yang akan ia jalani. Disatu sisi dirinya sangat menginginkan Jack. Disisi lain, dirinya tidak ingin menjadi wanita dari pria yang tidak bisa setia pada satu pasangan.
Cukup lama Alicia terdiam memikirkan statusnya. Hingga akhirnya Jack memberikan gerakan mematikan.
"jika kau tidak bisa memilih, maka aku bisa membuatkan pilihan untukmu."
Alicia dengan bingung menatap Jack berharap adanya kesempatan bagi dirinya.
Jarak mereka tidak terlalu jauh. Bahkan sangat dekat dalam satu kursi. Dengan cepat Jack memeluk Alicia lalu mencium bibir merah miliknya.
Mendapatkan serangan tersebut membuat Alicia terbelalak. Dirinya sangat terkejut dengan ciuman yang dilakukan oleh Jack. Ingin dirinya melepaskan ciuman Jack namun nihil. Kekuatan Jack yang seorang pria jelas tidak bisa dikalahkan oleh dirinya yang seorang wanita.
Dirinya hanya bisa pasrah merasakan serangan Jack yang semakin lama semakin cepat. Jack tidak melepaskan ciumannya bahkan saat Alicia kehabisan napas.
Alicia memberontak ingin melepaskan diri. Namun tidak diberikan kesempatan oleh Jack yang enggan berhenti. Dengan pasrah Alicia siap untuk pingsan namun ciuman Jack terlepas di waktu yang tepat.
"huh.. Huh.. Huh.."
Setelah terlepas, Alicia mengatur napasnya yang tidak beraturan. Dirinya ingin mempertanyakan sikap Jack kepadanya. Namun dirinya tidak diberikan kesempatan untuk berbicara.
Jack dengan cepat mengangkat tubuh Alicia dan membawanya ke kamar utama. Lalu tubuh Alicia diturunkan ke kasur dan ditindih oleh tubuh Jack sendiri. Jack tidak membiarkan Alicia untuk bergerak sedikitpun.
"ini kesempatan terakhirmu. Jika kau tidak ingin bersamaku, aku akan melepaskanmu dan melupakan semua yang telah terjadi."
Sikap tegas Jack membuat Alicia seakan mendapatkan sebuah keputusan. Dirinya memang tidak ingin diduakan. Namun lebih tidak ingin lagi jika berpisah dengan Jack.
Pada akhirnya ia memutuskan untuk melanjutkan hubungannya dengan Jack.
" lakukanlah! "
" kau yakin!"
Alicia mengangguk dan pasrah dengan apa yang akan dilakukan oleh Jack.
"terima kasih sayang!"
Jack melanjutkan serangannya dan mencium Alicia dengan ganas. Hingga langit sore menjadi saksi tentang perubahan seorang gadis menjadi seorang wanita.