Ledakan yang terjadi di jagat raya (Big Bang) hingga membentuk milyaran alam di seluruh semesta alam ternyata tak hanya sekedar ledakan saja, ada banyak rahasia tercipta di sana.
Seorang anak yang dinyatakan tak berbakat karena tak memiliki unsur kekuatan ternyata mampu membalikan semua pernyataan orang.
Bagaimana perjuangan Yuang Fengying untuk menjadi sosok yang terkuat? ikuti cerita ini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sigi Tyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3. Ujian calon Putra Naga
BYAAAAARR...PEEETT....
BYAAAAARR....PEEETTT...
Batu kristal yang menyerupai telur raksasa itu terlihat berkedip kedip, hidup..lalu menyala... kemudian mati, hidup lagi...terang lalu mati lagi.
Batu kristal itu menyala kemudian mati dengan cahaya yang berubah ubah, terkadang merah, terkadang biru.
Kadang kehitaman, bahkan terkadang seperti berkabut atau kadang seperti perak dan emas.
Para tetua dan tokoh keluarga terkejut dengan tampilan tersebut, selama ratusan tahun hal ini tak pernah terjadi, semua tak bisa menafsirkan ada apa dengan penampakan ini.
"Waah batu ajaib mulai rusak." kata Han Sen, kepala keluarga Han.
"Benar, mungkin demikian," sahut An Long kepala keluarga An.
Kegaduhan langsung terjadi, selama ini batu ajaib selalu mendeteksi dengan benar semua calon Putra Naga, Benda tersebut akan menampakkan sinar nya sesuai elemen dari peserta ujian.
Batu akan bersinar jika sang peserta memang memiliki aura elemen tertentu, dan tak akan bereaksi apapun jika memang peserta tak memiliki unsur bakat elemen apapun.
"Gagaaal...!!." teriak sang tetua pengawas ujian, dia menafsirkan penampakan yang berubah ubah tersebut di akibat kan oleh kerusakan batu ajaib alat uji.
Yuang Fengying langsung lemas badannya, kegagalan kali ini berarti memupus semua harapan menjadi seorang kultivator praktisi seni beladiri.
Kegagalan ini berarti memupus keinginan nya menjadi seorang penegak keadilan, penegak kebenaran dan pemberantas kejahatan seperti yang di cita citakan nya selama ini.
"Turuuun...!."
"Turuuunnn...!."
Semua orang sudah berteriak teriak memaksa Yuang Fengying untuk turun dari altar penguji, bahkan beberapa orang mulai melempar kan barang barang untuk memaksa nya turun.
"Tunggu...!."
Sebuah teriakan terdengar memecah keributan, sekelebat bayangan melesat kearah altar penguji, orang tersebut ternyata Yuang Hauti yang meloncat ke altar.
"Mohon para tetua bijaksana, anak saya berhasil menyalakan batu ajaib, meski dengan cahaya yang aneh dan berbeda dengan yang lain."
"Itu berarti anak saya berhasil, mohon diberi kebijakan agar anak saya berkesempatan masuk babak berikutnya, karena bagaimana pun batu penguji sudah memberikan reaksi."
"Ya benar juga." kata orang orang yang ada di sana.
Batu ajaib memang memberikan reaksi.
"Tapi batu tersebut tak menunjukkan elemen unsur tertentu dengan jelas." sahut yang lain.
"Tapi bagaimana pun batu itu bereaksi, jika tak menunjukkan reaksi..itu baru bisa di nyatakan gagal."
Bantahan bantahan terjadi di sana, dan jika di rasa memang benar apa kata orang orang tersebut, meski tak menampakkan hasil yang jelas, tapi alat uji itu sudah menunjukkan sebuah reaksi tak hanya diam tanpa reaksi.
Para tetua penguji sesaat berkumpul dan berunding.
"Biarkan saja anak itu masuk babak selanjutnya, toh nanti akan gugur juga jika memang tak memiliki kemampuan apapun," kata salah satu tetua yang bernama Mu Zan, salah seorang tetua dari perguruan Tameng Jiwa.
"Ya saya juga berfikir demikian." sahut tetua yang lainnya.
Setelah melewati bebagai polemik akhirnya Yuang Fengying dinyatakan berhasil dan masuk ke babak selanjutnya dalam pengujian calon putra Naga daerah.
Yuang Hauti tampak tersenyum senang melihat anaknya bisa lolos dan maju ke babak selanjutnya, meski itupun tak menjamin sang anak menjadi anak berbakat, hanya Xia Peiyu sang ibu yang menatap anaknya dengan tatapan tertentu penuh dengan misteri.
**
Hampir sekitar tiga ratus empat puluh orang anak di nyatakan lolos ke babak kedua ini.
Mereka kini sudah berpindah ke lokasi pengujian yang lain.
Jika di pengujian awal anak anak itu hanya di deteksi unsur elemen yang dimiliki, maka ujian kedua ini sangat lah berbeda.
Para peserta yang bisa lolos di arena uji kedua ini kebanyakan berasal dari keluarga terpandang, mereka adalah keluarga Lu, keluarga Han, keluarga An, keluarga Yu serta keluarga kepala desa yaitu keluarga Fu.
"Ikut aku.." tetua Lin Cen dari perguruan Alam Suci terlihat memimpin jalan para peserta ujian. mereka nampak memasuki hutan kecil yang ada di sebelah altar penguji di samping tanah lapang.
Di hutan tersebut terdapat sebuah gua dan mereka bergerak menuju kesana.
Begitu tetua tersebut sampai di mulut gua, tetua yang lain bergabung mendekat.
Mereka lalu mengeluarkan sebuah keping, yang merupakan token untuk membuka portal yang ada di mulut gua tersebut.
Begitu semua token di satukan terlihat sebuah sinar keluar dari dalam mulut gua, menandakan portal dimensi sudah terbuka.
Ini bukan portal pemindah, hanya sebuah portal yang akan mengarahkan para peserta ujian menuju ke tempat tersembunyi lain di balik gunung tersebut.
Begitu portal terbuka di atas lapangan tercipta sebuah layar yang sangat besar, dimana semua orang bisa melihat seluruh kegiatan anak anak dalam mengikuti ujian.
"Berbaris yang rapi, jangan saling berdesakan." bentak salah satu tetua, begitu portal benar benar sudah siap untuk di lewati.
**
Semua anak yang lolos seleksi tahap pertama akhir nya sudah masuk ke pintu portal dengan di pimpin para tetua.
Penampakan kali ini langsung berubah, mereka seakan berada di sebuah ngarai yang sangat luas dengan langit biru tanpa awan sedikit pun.
Disana tak tampak adanya matahari namun alamnya terlihat sangat terang.
Sayup sayup terdengar jeritan dan raungan binatang binatang buas, makin lama raungan tersebut makin terdengar menakutkan, bahkan para penonton yang melihat dari layar yang ada di lapangan juga ikut bergetar hatinya.
Jika pada babak pertama ujian putra Naga menguji kekuatan unsur elemen seseorang, maka kali ini ujian tersebut menguji kekuatan jiwa, kekuatan tekad dari anak anak itu.
"GROAAAAARR...!."
Seekor binatang Iblis terlihat nampak menghampiri seorang anak, binatang itu langsung mengeluarkan raungan begitu berada di depan sang anak, binatang yang tinggi nya hampir sepuluh meter itu terlihat begitu mengerikan, apalagi saat mengeluarkan raungan nya.
Binatang setengah singa setengah banteng dengan banyak sisik sisik hitam di sekujur kakinya membuat sang anak langsung ketakutan dan pucat pasi.
Aura dan raungan binatang itu langsung menekan dan mengaburkan aura elemen sang anak, membuat badan sang anak gemetaran lalu perlahan tubuh nya menghilang dari tempat tersebut karena dikirim keluar dari area pengujian babak ke dua.
Ujian kekuatan Jiwa dan Tekad selalu berbeda tiap tiap anaknya, jika sang anak masih bertahan dengan ujian kekuatan raungan maka binatang tersebut seperti hendak menerkam, memangsa sang anak.
Di salah satu sudut, terlihat beberapa anak tengah berlari lari dari makhluk makhluk binatang iblis tersebut.
Lu Wen terlihat memimpin anggota nya yang kebanyakan terdiri dari keluarga Lu menghindar dari ujian binatang binatang iblis, begitu juga dengan peserta yang lain.
Han Liong nampak mencoba melindungi para pengikut nya dari keluarga Han dengan gelombang air, menepis semua ancaman binatang iblis.
Sementara Annchi gadis berusia 8 tahun yang memimpin anggota keluarga An juga terlihat memblokir ancaman ancaman binatang iblis dengan cara yang mengesankan, begitu juga dengan Fu Haifang dari keluarga Fu serta Yu Nan dari keluarga Yu.
______________
Jangan lupa like jempolnya dan dukungan nya... terima kasih.