🥉JUARA 3 YAAW Season 10🏆2023
EKSKLUSIF HANYA DI NOVELTOON.
Jika menemukan cerita ini di tempat lain, tolong laporkan🔥
Takdir membawaku dalam keadaan ini. Lahir sebagai putri tunggal seorang Perwira Tinggi Polri (Pati) sangat tidak mudah. Terlebih sejak lahir seakan hidup sendiri tanpa kasih sayang dari sang Ayah. Walaupun Ayahnya masih hidup dan tinggal satu atap bersamanya.
Suatu hari, Bening Putri Prasetyo sejujurnya tak ingin menghadiri pesta kelulusan sekolahnya. Namun olokan dan sindiran teman-temannya, terutama dari Della Wijaya yakni gadis terpopuler di sekolahnya membuatnya terpaksa hadir. Pesta yang membawa petaka baginya. Kehilangan kesuciannya dan hamil di luar nikah oleh pria yang satu profesi dengan sang Ayah.
Akankah hidup Bening yang keruh akan menjadi bening kembali, sebening namanya?
Simak kisahnya💋
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20 - Bening "Calon Istriku"
"Maafkan aku, Embun."
"Maafkan Papa, Bening."
"Maaf."
Untaian kata maaf yang menggema di batin Komjen Pol Prasetyo Pambudi saat akan menarik pelatuk pistolnya.
PYARR...
Deg...
Seketika matanya terbuka. Pistol yang tengah berada di kepalanya dan nyaris pelatuknya ia tarik, seketika terkatup lagi. Lalu ia pegang biasa ke bawah. Otomatis tembakan tak terjadi. Tak dilanjutkan.
Pistolnya ia letakkan di atas ranjang Bening. Perlahan ia berdiri dan melangkah lalu berjongkok. Menatap pigura foto dirinya bersama Embun kala mereka masih muda dan berstatus pacaran pecah berkeping-keping di lantai kamar Bening yang sunyi.
Rupanya pigura foto yang tertempel di dinding baru saja terjatuh. Dan menyelamatkan dari upaya bodohnya untuk bunuh diri.
Ayah Bening langsung meraup wajahnya secara kasar dengan kedua telapak tangannya. Menarik nafas dalam-dalam lalu ia hembuskan. Sungguh aneh pigura tersebut bisa jatuh seperti ini dan bersamaan saat dirinya akan melakukan upaya bunuh diri.
Terlebih pigura tersebut tertanam di dinding kamar dengan cara khusus dari ahlinya. Bukan hanya ditempel biasa saja oleh sang putri. Apa ini sebuah pertanda ?
"Apakah kamu marah padaku, Embun? Karena aku melakukan hal bodoh seumur hidup yakni bunuh diri," ucapnya dengan tertawa sumbang seraya mengambil foto dan pigura yang pecah tersebut dari lantai dalam kondisi masih berjongkok.
Ceklek...
Pintu kamar Bening tiba-tiba terbuka menampilkan Riko dalam kondisi cukup cemas. Namun setelah melihat sang komandan sehat dan tak ada lecet apapun, lelaki berusia empat puluh tahun ini bernafas lega.
Sebelumnya,
Riko mengetuk beberapa kali pintu kamar putri sang komandan namun tak ada jawaban. Perasaannya takut terjadi sesuatu pada komandannya. Ia sangat memahami situasi dan perasaan seorang Komjen Pol. Prasetyo Pambudi seperti apa sekarang ini.
Dirinya sudah menemani sang komandan sebagai ajudan pribadinya selama sepuluh tahun lebih. Sehingga karakter sang komandan dan seluk beluk serta kepelikan di dalam keluarga Bening, ia sudah sangat paham.
Alhasil dengan terpaksa ia masuk ke kamar Bening dengan menekan passcode langsung tanpa perintah. Kamar tidur utama dan kamar Bening di rumah dinas Komjen Pol Prasetyo Pambudi tidak memakai kunci fisik namun dengan cara digital yakni memasukkan passcode khusus.
"Maafkan saya, Ndan. Sudah lancang masuk," ucap Riko seraya menunduk hormat.
Ayah Bening hanya menanggapi dengan gerakan tangan biasa tanpa bersuara yang artinya tidak apa-apa.
Riko pun seketika terkejut melihat pistol sang komandan berada di tempat yang tidak seharusnya. Tapi sebuah helaan nafas lega melingkupinya.
Ia yakin sang komandan mampu melewati semua cobaan hidupnya ini dengan tetap tegar dan ikhlas.
Riko pun membantu Ayah Bening membereskan serpihan pigura foto yang pecah tersebut. Setelah itu keduanya keluar dari kamar Bening menuju ruang keluarga.
Sedangkan di ruang keluarga, Arjuna tengah berdiri tertegun memandangi foto keluarga Bening. Mulai dari Papa dan Mama Bening sejak masih muda. Hingga kehamilan ibunya dan lahirnya Bening sekaligus meninggalnya Mama Bening.
Deg...
"Jadi Bening yang aku nodai adalah Bening calon istri dari perjodohan ini?" batin Arjuna bergemuruh.
"Ya Tuhan. Ampuni dosaku."
"Ayah, maafkan putramu yang bodoh ini."
"Maafkan aku, Bening."
Arjuna membatin ribuan maaf yang berkecamuk rasa di dalam hatinya saat ini. Tubuhnya seakan tak memiliki tulang sama sekali untuk menopang dirinya.
Rasanya ingin masuk ke dalam tanah bersama Bening. Menyesal.
Ya, ia sungguh menyesal.
Kenapa terlambat menemui Bening?
Kenapa malam itu ia harus ke bar sehingga minum sesuatu yang tidak seharusnya?
Waktu tak dapat diputar kembali. Hanya tersisa penyesalan dan hati yang sakit karena melukai gadis seperti Bening yang notabene calon istrinya sendiri.
Arjuna sangat paham bahwa dirinya seakan dijebak oleh seseorang saat malam petaka itu. Karena jika hanya mabuk karena alkohol, dia tidak akan hilang kontrol sehingga menodai Bening.
Tetapi ia sangat yakin minumannya malam itu telah dicampur zat perang-sang. Sehingga dirinya menjadi beringas tak terkendali melahap Bening hingga gadis itu tak sadarkan diri.
Ny. Lina sempat menceritakan sepintas bahwa Embun meninggal dunia saat melahirkan Bening. Arjuna semakin didera rasa bersalah mendalam pada Bening.
Di setiap foto Bening di ruang keluarga, selalu tersenyum cantik menampilkan sosok gadis yang ceria jika dilihat orang lain pada umumnya. Namun Arjuna yang pernah menjabat seorang reserse di kepolisian, tentu saja memiliki naluri lebih tajam menatap foto Bening.
Ia seakan melihat senyum kepalsuan terpancar di setiap foto itu. Senyum penuh luka nestapa dan kesedihan.
Entah mengapa seperti itu, Arjuna tak tahu alasannya. Sebab dirinya baru saja memasuki keluarga Bening. Belum mendalami seluk beluk yang terjadi pada keluarga Komjen Pol Prasetyo Pambudi, calon mertuanya.
Tap... tap... tap...
Derap langkah sol sepatu terdengar semakin nyata dan bergerak ke arah ruang keluarga.
"Assalammualaikum..." ucap Komjen Pol Prasetyo Pambudi pada tamunya.
Deg...
🍁🍁🍁
smoga husnul khotimah...
yaAllah...
ikutan sedih
btw, abis Bening apalagi lg lanjutan nya?
sblm ke Bening udah baca dr.Heni dan Seno
issshhh...
🤣🤣🤣
percakapan dikit banget