Apa jadinya bila seorang gadis yang baru lulus SMA harus menjadi seorang ibu pada anak kembar 7 yang tidak sengaja ia temukan. mampukah gadis itu merawat anak kembar 7 itu sendirian? Atau malah di titipkan kepanti asuhan? temukan jawaban nya di novel ini. kalau penasaran baca yuk.
Cerita ini hanya lah fiktif semata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menolak tawaran.
Si kembar sudah kembali beraktivitas seperti biasa, hari ini mereka akan berangkat diantar oleh Daddy mereka.
Saat ini si kembar sedang sarapan. Vera begitu senang karena di mansion ini sekarang sudah ramai dengan suara si kembar.
Terutama Ram yang paling heboh di antara saudara-saudaranya yang lain. Kejadian kemarin tidak lagi mereka ingat.
"Apakah Daddy yang antar kami ke sekolah?" tanya Ram.
"Iya Daddy yang antar kalian, tapi nanti pulang sopir yang jemput ya," jawab Darmendra.
"Mommy?" tanya Roy.
"Maaf sayang, Mommy tidak dapat antar kalian, Mommy ada meeting pagi ini." Diva.
"Tidak apa-apa Mommy, kami ngerti kok. Mommy jangan lupa jaga kesehatan." Rakha.
"Yuk kita berangkat nanti telat." Rasya.
Si kembar menyalami Oma dan Opa nya tidak lupa juga dengan Mommy nya.
"Kita berangkat dulu Oma, Opa," ucap si kembar, sambil melambaikan tangan.
"Hati hati di jalan, dan rajin rajin belajar." pesan Oma, yang juga melambaikan tangan.
Kemudian mobil mereka pun bergerak perlahan sampai keluar dari pintu gerbang mansion. mobil yang di kendarai Darmendra melaju dengan kecepatan rata-rata.
Begitu juga dengan Diva, setelah keberangkatan si kembar ke sekolah, Diva juga berangkat ke kantor.
Beruntung jalanan tidak macet, jadi tidak memerlukan waktu lama untuk Darmendra dan si kembar tiba disekolah.
"Maaf Daddy tidak bisa turun, Daddy akan segera kekantor." Darmendra.
"Tidak apa-apa Dad, kami turun dulu," ucap Ram.
Si kembar menyalami Daddy satu persatu, setelah itu si kembar pun berlari masuk ke sekolah mereka.
Darmendra kemudian melanjutkan perjalanan menuju kantor.
Bel sekolah berbunyi menandakan bahwa akan segera masuk ke kelas. Baru saja si kembar duduk, wali kelas masuk.
"Mohon maaf untuk si kembar, kalian dipanggil Bapak Kepala sekolah." kata wali kelas yang mengajar dikelas si kembar.
Si kembar saling pandang lalu mereka mengangguk serentak. Lalu si kembar bangkit dari duduknya dan berjalan mengikuti wali kelas mereka. Tiba di depan ruangan Kepala sekolah, wali kelas pun mengetuk pintu.
Tok ...tok ...tok...
"Masuk," perintah suara dari dalam. Wali kelas pun masuk disusul si kembar dibelakangnya.
"Ini Pak si kembar sudah datang." ucap wali kelas itu.
"Silahkan duduk," ucap Kepala sekolah.
Wali kelas pun duduk, si kembar berdiri karena tidak cukup kursi.
"Begini Bu Arsha, kemarin ada yang datang menemui saya, mereka dari agensi model majalah untuk pakaian anak anak. Mereka sangat tertarik dengan si kembar. Dan mereka ingin si kembar menjadi model mereka." ucap Pak Roban yang menjabat sebagai kepala sekolah.
"Saya tidak memutuskan, kalau untuk masalah ini biar si kembar yang menentukan." jawab Bu Arsha.
"Bagaimana, Nak? Kalian sudah mendengar apa yang di katakan oleh Pak Roban?" Tanya Bu Arsha.
"Sebelumnya kami mohon maaf kepada Bapak Kepala sekolah, dan juga Ibu guru." Ram.
Saat Pak Roban berbicara dengan Ibu guru mereka, si kembar diam diam sudah berdiskusi sesama mereka.
"Kami sudah berdiskusi tentang tawaran yang telah ditawarkan oleh agensi tersebut, dan kami menolak tawaran itu." Rasya.
"Tapi kalian sangat berbakat, Nak," kata kepala sekolah.
"Sekali lagi mohon maaf Pak, kami menolak." Ren.
"Bapak sudah dengar sendiri kan jawaban dari mereka? Saya tidak bisa memaksa mereka Pak?" Bu Arsha.
"Sampaikan permohonan maaf kami Pak, kami tidak bisa menerima tawaran itu." Ram.
"Baiklah kalau begitu, nanti akan Bapak sampaikan." Pak Roban.
Setelah itu mereka pun pamit untuk melanjutkan pelajaran mereka yang tertunda.
Sampai didalam kelas, kehebohan terjadi karena si kembar dipanggil keruangan Kepala sekolah.
Banyak para murid bertanya-tanya, ada apa dengan si kembar sampai dipanggil oleh Bapak Kepala sekolah?
Namun akhirnya Bu guru mereka menjelaskan bahwa si kembar menolak tawaran untuk dijadikan model.
Para murid hanya melongo tidak percaya dengan si kembar menolak tawaran itu. Kalau si kembar terima sudah pasti si kembar akan menjadi terkenal.
Padahal tanpa menjadi model pun si kembar sudah terkenal.
Teman satu sekolah mereka tidak tahu, kalau perusahaan SEVEN R CORP itu milik si kembar.
Kalau saja mereka tahu, sudah dipastikan mereka semua pingsan masal. Permainan yang mereka pamer kan ternyata ciptaan si kembar.
"Sekarang kita mulai pelajaran nya ya." kata Bu Arsha lembut.
Murid-murid pun memulai pelajaran nya. Satu jam mereka belajar, saat nya mereka beristirahat.
Murid murid berhamburan keluar dari kelas mereka. hanya tinggal si kembar saja dalam ruangan itu.
Mereka tidak keluar ke kantin karena sudah dibawakan bekal oleh Mommy mereka. saat si kembar sedang makan, tiba tiba datang dua orang lelaki menghampiri mereka. Si kembar menoleh.
"Mengapa kalian menolak tawaran saya untuk menjadi model di agensi kami?" tanya pria itu to the point.
"Karena kami tidak berminat," jawab Ray ketus, Ray memang begitu kalau dia tidak menyukai orang itu.
"Kalian tahu apa akibatnya bila menolak?" ancam pria itu.
"Tuan mengancam kami?" tanya Ren.
"Kalian pikir saja sendiri," jawab pria itu.
"Jangan kira kami kecil, kami takut kepada tuan." Raffa.
Pria itu tertawa. "Apa yang bisa dilakukan anak kecil seperti kalian?"
"Jangan pandang remeh kami Tuan, dalam hitungan menit perusahaan tuan bisa bangkrut." Roy.
"Anak sekecil kalian mau membuat perusahaan besar saya bangkrut? Coba saja kalau bisa!" Tantang pria itu dengan nada sombong.
"Kalau kami bilang bisa, bagaimana?" Ram.
"Saya akan berlutut dihadapan kalian."
Ray diam-diam mengeluarkan iPad nya, entah apa yang ia lakukan dengan iPad nya itu. Hingga dalam waktu 10 menit telepon pria itu berdering menandakan panggilan masuk.
Si kembar bangkit dari duduknya dan berjalan keluar, mereka bertujuh sudah malas untuk melanjutkan pelajaran nya.
Pria itu mengangkat telepon nya yang ternyata dari sekretarisnya.
"Ha--halo Tuan, perusahaan kita akan segera bankrut," kata sekretarisnya itu. Pria itu tidak dapat berbicara lagi dan langsung terduduk dilantai.
"Tuan ada apa? apa yang terjadi?" tanya asisten pribadi nya.
"Perusahaan saya bangkrut," jawab pria itu.
"Apa?!" Tanpa sadar asisten pribadi nya itu memekik saking syoknya.
Perusahaan yang selama ini pria itu banggakan karena melahirkan model dan artis papan atas.
Harus menerima kebangkrutan karena kesombongannya. Tiba tiba pria itu menerima notifikasi pesan dari nomor yang tidak dikenal.
'Jangan meremehkan kemampuan kami.'
Begitulah isi pesan tersebut, pria itu semakin bungkam, karena nomor teleponnya diketahui oleh si kembar.
"Siapa sebenarnya anak kembar itu?" batin pria itu.
Saat ini si kembar sudah berada didalam mobil, sewaktu mereka keluar dari kelas tadi mereka langsung menelpon sopir untuk dijemput.
Sedangkan kan pria itu sudah lemas dilantai. Terasa tubuhnya tidak bertulang lagi, jangankan untuk berjalan untuk berdiri saja rasanya sudah tidak sanggup.
Perusahaan yang dibangun bertahun-tahun, tapi bisa bangkrut hanya dalam hitungan menit. Sungguh ia tidak pernah menduga sama sekali.
"Sekarang apa yang harus aku lakukan?" gumam pria itu.
Banyak pelajaran yang bisa kita ambil bersama, Dari sisi kemanusiaan toleransi terhadap sesama dan dari sisi ke Genius si Penulis Cerita aku suka banget,Tank you Author 👍👍👍💪💪💪🥇🥇🥇
wellcome😘😘
tapi gakpapa sih
aku se7 tunggu mereka dewasa barulah diberitahu