Kirani Adzkia murid murid kelas 12 di nikahkan dini dengan Abian Kemal Mahardika murid kelas 12 juga berdasarkan pertanggungjawaban nya pada malam dimana kesucian seorang Kiran di renggut paksa oleh Abi karena mabuk.
Mereka berdua yang hidup tanpa cinta pada awalnya namun,atas dasar tanggung jawab.
Hingga Abi meninggalkanya tanpa pamit dan ternyata Kiran sedang hamil.Rasa kecewa pada Abi membuatnya pergi menjauh dari kehidupan Kota dan ikut dengan seseorang yang selalu ada buatnya untuk memulai hidup barunya.
Namun,takdir yang membawa Kiran kembali bertemu kembali dengan Abi di waktu yang cukup lama.Namun,kekecewaan Kiran tetap tertanam dalam jiwa nya.
Bagaimana kisahnya jika sang buah hati menginginkan seorang ayah.
Ikuti kisahnya dalam Menikah Muda sampai selesai...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#Pernikahan
Benar saja malam harinya dengan disaksikan oleh keluarga ART keluarga Mahardika .bibi Darmi dan beberapa tetangga kediaman bibi Darmi yang ada di Bogor mereka melakukan pernikahan.
Abi menyuruh Mang Sapto suami bi Darmi untuk menyiapkan acara pernikahan itu,bukan nikah siri tapi,nikah secara resmi.Namun,sayangnya Abian dan Kirani mengetahui nya hanya nikah siri.
Setelah selesai dengan ijab Qobul nya dan sedikit syukuran untuk acara dadakan itu para tetangga kediaman keluarga bi Darmi pamit pulang.
Terlihat Mang Sapto dan kyai yang menikahkan Abian dan Kiran berbincang sesuatu dan akhirnya mereka pun pamit pulang.
"Mang ,bi, terima Kasih untuk semua ini..Abi nggak tahu kalau nggak ada kalian." ucap Abian pada dua orang yang selalu ada buat Abi.
"Den Abi nggak usah khawatir,sekarang Aden sudah punya istri setidaknya Aden sudah punya rumah untuk pulang,jangan lagi sembarangan di luaran sana ,nggak baik kan..yang halal di rumah sekarang sudah ada tinggal kalian bisa menjaga dan membina rumah tangga kalian sebaik mungkin." ucap mang Sapto.
Abian melihat ke arah Kiran yang sedang menunduk diam di sampingnya.
"Iya mang..terima kasih,dan tolong rahasiakan pernikahanku ini mang, bi, karena semua ini nggak ada rencana dan aku pun tau sudah mengecewakan papa juga mama,Apalagi Oma yang pasti akan mpersulit semuanya.Aku nggak mau jika suatu hari Oma tahu dan dia akan menyakiti orang yang dekat denganku,apalagi Kiran sekarang istriku pastinya Oma akan membuat sesuatu yang lebih besar lagi.."ucap Abian
"Menurut bibi Den Abi sebisa mungkin pertahankan Rumah Tangga kalian sampai maut memisahkan,namanya hidup pasti banyak cobaan ,jadi kalian harus saling dukung,mengisi satu sama lain."ucap Bi Darmi
"Baiklah bi, Aku sama Kiran akan pulang ke Apartemen.Nggak mungkin aku bawa Kiran ke rumah utama,aku nggak mau orang lain tau kecuali bibi juga mamang." ucap Abian
"Nggak nginep aja disini?"tanya Bi Darmi.
"Nggak usah bi, lagian besok kami harus sekolah."ucap Abian.
Mau tak mau Sapto dan Darmi tak bisa mencegah kepergian mereka,karena mereka sudah menjadi suami istri.
.
.
Abian dan Kiran akhirnya meninggalkan rumah sederhana milik Sapto dan Darmi dan mereka menuju Apartemen milik Abian.Kiran meminta Abian mampir ke rumah bibi nya untuk mengambil keperluannya dan berpamitan pada keluarga bibinya.
"Aku disini,jangan lama-lama ." ucap Abian menghentikan motor sport nya.
Kiran hanya mengangguk mengiyakan perkataan Abian dan melangkah ke arah rumah di gang sempit itu
Tok tok tok..
"Assalamualaikum." salam dari Kiran terdengar sampai dalam rumah itu.
"Wa'alaikumsalam.." terdengar sahutan salam dari dalam rumah tak lama seorang wanita paruh baya berdiri diambang pintu rumah itu.
Ceklek
"Wahhh...ternyata kamu,inget pulang kamu,wehhh...ini bukan hotel yang seenaknya kamu datang dan pergi.Trus,dengan enaknya tidur gratis disini .. sekarang kamu mau masuk gitu aja?!" bentak wanita itu.
"Bi ,bisa Kiran kedalam dulu..Kiran mau bicara sama kalian semua." ucap Kiran.
Akhirnya mau tak mau sang bibi menyuruh Kiran masuk.
"Bi,paman maksud Kiran kesini mau bilang kalau Kiran mulai malam ini akan ngekos sendiri biar bibi dan paman nggak terbebani lagi dengan adanya Kiran ,dan ini..ada sedikit uang untuk nambah uang masak bibi .maaf hanya sedikit karena itu gajian aku di Catring selama ini."ucap Kiran dan menyerahkan sebuah amplop pada sang bibi.
"Kamu yakin mau keluar dari sini nak?" tanya sang paman nggak tega dengan Kiran
"Iya yakin ,maaf aku harus cepat-cepat pergi kasihan ada temen ku nunggu di depan gang depan." ucap Kiran
Akhirnya Kiran melangkah ke kamar yang tak lain adalah gudang yang sempit tempat barang tak terpakai milik sang bibi di taruh.
Kiran membawa tas ransel besar untuk mengangkut barang bawaannya.
Akhirnya Kiran pamit dan keluar dari rumah sang bibi untuk pindah ke apartemen Abian.
"Lama amat sih?!" protes Abian
"Maaf." ucap Kiran singkat
"Sudahlah,ayo naik..aku pengen cepet-cepet tidur capek." ucap Abian dan Kiran langsung naik ke atas motor sport milik Abian.
Kiran yang masih canggung dengan Abian hanya memegang Bahu suaminya itu,perlakuan Kiran membuat Abian gemas .Baru kali ini ada perempuan yang menolak pesona nya.
Abian menghentikan motor sport nya di tepi jalan.
"Bisa pegangan yang bener nggak?"tanya Abian sedikit ketus
"Kan udah.."jawab Kiran santai.
"Aku bukan tukang ojek,aku itu suami kamu..inget suami kamu..cuma kamu yang bonceng motor aku begitu,kalau cewek lain udah nemplok." ucap Abian kesal
"Nemplok?"tanya Kiran
"Nih,begini..jangan pernah pindah kalau nggak mau jatoh,aku mau ngebut soalnya biar cepet sampe." ucap Abian mengarahkan kedua tangan Kiran untuk memegang pinggangnya.
Setelah dirasa siap Abian melajukan motornya diatas rata-rata membuat Kiran tak berani menatap jalanan.Yang bisa di lakukan Kiran hanya memeluk tubuh Abian dengan kencang.
Tak butuh waktu lama mereka sampai di parkiran sebuah gedung apartemen.
Abian menggandeng tangan Kiran untuk menuju lift menuju apartemen nya. Kiran yang di gandeng Abian hanya pasrah karena kepalanya masih terasa pusing , dengan kelakuan Abian tadi dengan melajukan motornya dengan kencang.
"Are you okey?" tanya Abian saat mereka ada di dalam lift.
"Iya ." jawab Kiran singkat.
Tak lama pintu lift itu terbuka dan Abian melangkah keluar dan Kiran mengekorinya.Tepat di ujung koridor di depan pintu apartemen Abian membuka pintu itu dan masuk kedalam diikuti Kiran.
" Ini apartemen kita,kita akan tinggal disini dan jangan pernah tanya dimana kamar mu ,yang jelas kamar mu itu sama dengan kamarku .Aku nggak mau kamu berfikir seperti hidup di novel-novel kawin paksa yang harus pisah kamar." ucap Abian dan melangkah ke sebuah kamar di ikuti Kiran.
Kiran melihat isi kamar itu tidak terlalu luas memang apartemen Abian namun,nyaman dan salah satu apartemen mewah juga di Jakarta.
" Kamu rapihkan pakaian kamu di lemari itu,terserah kamu apartemen ini kamu ratunya.Karena sudah ada kamu aku nggak perlu buat nyuruh bibi ke sini buat bersihin cukup kamu aja ,gimana?"
"Aku nggak masalah." jawab Kiran.
Pernikahan mereka memang mendadak dan terkesan terpaksa tapi, baik Kiran dan Abian menjalani nya dengan santai dan itu karena Abian yang minta.Abian minta Kiran menganggap mereka teman saja.
Kiran memang sangat marah dan benci dengan apa yang Abian lakukan padanya namun,waktu tak bisa di ulang.Kesuciannya sudah di renggut oleh Abian dan dia mau mempertanggung jawabkan perbuatannya dengan menikahinya. Walaupun dia tak hamil dengan apa yang di perbuat Abian namun,Abian tetap dengan cepat mengambil keputusan.Kiran pun banyak mendapatkan nasehat dari bi Darmi.Walaupun belum bisa memaafkan Abian sepenuhnya namun,dia akan mencoba memberikan kesempatan Abian untuk mempertanggungjawabkan apa yang dia perbuat.
Bersambung
Duarrrr.....terkejut semua