Only Focused On You

  Musim akan terus berganti .

    Waktu pun akan terus berputar.

    Semuanya pasti ada masanya dan waktunya.

    Yang pasti di dunia ini tak ada yang abadi.

  Malam ini rumah orang tua Arlita sedang mengadakan acara pengajian memperingati 40 hari meninggalnya pak Harso,bapak Arlita.

  Sanak saudara, tetangga dan rekan kerja Arlita dan Bryan banyak yang datang untuk mendoakan almarhum pak Harso .Lantunan doa-doa terdengar menggema diseluruh penjuru rumah.dari tadi pagi Arlita dan sang kakak ipar, Ratih sudah disibukan menyiapkan beberapa kue,jajanan dan nasi kotak untuk acara malam ini.

  "wajahmu kok pucet,ta?."tanya Ratih melihat adiknya iparnya memang terlihat wajahnya sedikit pucat.

 "oya?."Aira meraba wajahnya

 "jangan-jangan kamu hamil lagi?."ucap Ratih asal.

 "mbak ini ngaco?aku aja gak mual-mual mbak.cuma beberapa hari ini badanku agak pegal-pegal dikit.mungkin periode ku mau datang."bantah Arlita tersenyum tipis.beberapa hari ini emang badannya terasa capek semua ditambah lagi pekerjaannya dikantor menguras tenaga.biasa akhir bulan harus setor rekap bulanan.

   "emang kamu pikir kalau hamil itu harus mual-mual?."Ratih mempunyai feeling kalau adik iparnya tersebut sedang berbadan dua.

  "lha emang tanda-tanda hamil kan selalu mual-mual mbak."Arlita pun masih kekeh bilang bahwa dia tidak hamil.

  "lebih baik besok pagi kamu tes pack deh."saran Ratih dari gelagatnya memang Arlita seperti orang hamil muda.

   Arlita malah menatap Ratih bengong.sedangkan Ratih masih sibuk memasukkan beberapa kue jajanan dan buah kedalam kotak.mereka hanya berdua tadi ada sepupu Arlita yang bantuin,Rani pun tadi juga ada tapi karena acaranya sudah mulai arlita menyuruh mereka ke depan saja ikut mengaji mendoakan almarhum sang bapak.

   "dek,kok bengong?kamu kenapa?."Bryan tadi Bryan niatnya mau ambil kardus air minuman untuk dibagikan ke orang-orang yang hadir tak sengaja melihat Arlita duduk di meja dapur melamun sendirian

   "apa?."Arlita seperti setengah sadar

   "kamu kenapa?."Bryan menghampiri Arlita sejenak .

     "ah,gak apa-apa mas."Arlita menggelengkan kepalanya.ucapan kakak iparnya sedikit banyak mempengaruhi pikirannya.

   "yaudah aku tinggal dulu.mau ambil minuman buat dibagiin ke orang-orang."Bryan mengelus kepala arlita sayang sambil berlalu meninggalkan Arlita sendiri.

   *****

    Hana turun dari mobil.dia membawa beberapa makanan dan beberapa hadiah yang jumlahnya lumayan banyak.disana sudah ada Bu nur yang menunggunya dan membantu membawakan barang-barang yang dibawa olehnya.

   "maaf ya Bu ,baru bisa datang Sekarang."Hana pun berjalan disamping Bu nur.

   "gak apa-apa mbak hana.mbak Hana pasti sibuk ngurusin berbagai acara."Bu nur pun tersenyum kecil.

   Mereka berjalan memasuki sebuah panti asuhan.ternyata Hana sudah rutin datang ke panti asuhan ini.dan dia pun menjadi donatur disana.

   Saat masuk kedalam,Hana sudah disuguhi pemandangan anak-anak yang berlarian kesana kemari.ada juga bayi yang sedang menyusu,ada juga yang bermain ular tangga dan ada juga yang duduk melihat teman-temannya bermain.

   Semenjak dia keguguran,hidup Hana semakin terasa hambar.tak ada tempat dia untuk sekedar melepas penat.tak ada tempat dia berkeluh kesah.keluarganya tak ada yang perduli padanya,pernikahannya pun tak seperti pernikahan pada umumnya.itu hanya pernikahan status.pada kenyataannya dia seperti tidak punya suami.jadi tempat ini lah yang sering dia kunjungi saat dia merasa penat saat dia butuh menenangkan hatinya.

apalagi saat melihat anak-anak yang tertawa,bermain,berlari kesana kesini dan terdengar tangisan bayi sedikit menggobati rasa rindunya terhadap mendiang calon anaknya dulu.

   "mbak Hana ini diminum."Bu nur menyodorkan teh hangat untuk Hana.

  "makasih Bu, harusnya gak usah repot-repot,bu."Hana menerima teh hangat buatan Bu nur.

   "cuma teh mbak."jawab Bu nur sambil tersenyum

   "makasih lho mbak Hana makanannya dan hadiahnya buat anak-anak."lanjut Bu nur sambil duduk disebelah Hana.

   "ibu selalu berdoa semoga mbak Hana cepat dikasih kepercayaan sama ALLOH SWT lagi.amiiin."doa tulus Bu nur pada Hana.

Hana balas doa Bu nur dengan senyuman.didalam hatinya yang paling dalam dia pun mengamini doa Bu nur.semoga sang suami bisa sedikit luluh dan mau menoleh kearahnya.dulu dia sempat down atas perlakuan Arga padanya.apalagi waktu itu dirinya sedang hamil muda dan lagi merintis usaha wedding organizer nya,pun waktu itu benar-benar membuat mentalnya hancur berantakan.dia tau bahwa dia mendapatkan Arga dengan cara yang tidak benar karena mengkhianati sahabatnya sendiri.tapi dia juga manusia biasa,dia juga wanita biasa yang juga ingin dicintai dan disupport disaat dalam keadaan berbadan dua.dan sampai akhirnya dia mengalami keguguran waktu memasuki kehamilan 5 bulan.

Hana tau bahwa ini karma yang harus dia dapatkan dari menyakiti hati seorang wanita lain karena merebut calon suaminya.sekarang Hana hanya menjalani hidupnya sebaik mungkin walaupun kemarin Arga sudah memasukkan gugatan cerainya di pengadilan.mungkin ini adalah yang terbaik untuk dirinya dan Arga.dia pun kemarin juga sudah keluar dari rumah Arga dan sekarang ditinggal di apartemen yang dia beli sendiri 1 tahun yang lalu.

Drrrrtttt.. drrrrtttt.. drrrrtttt.

Handphone Hana bergetar.Hana melihat nomer dari rumah sakit dia berkerja.

"dari rumah sakit?."gumamnya lirih

"maaf Bu ,saya angkat dulu telponnya."pamit Hana pada Bu nur sambil berjalan sedikit menjauh

"hallo."

"hallo Bu Hana?."suara suster rumah sakit yang sepertinya dia kenal.

"iya,suster debby.apa ada?."tebak Hana karena dia cukup kenal dengan semua rekan kerja suaminya.

"baru saja dokter Arga mengalami kecelakaan.tolong secepatnya ada datang kerumah sakit karena dokter yang menangani dokter Arga membutuhkan persetujuan anda untuk tindakan selanjutnya."suster Debby menjelaskan pada Hana.

"apaaaa?mas Arga kecelakaan?."Hana terkejut mendengar kabar itu..

Maaf ya gaes tadi ada kesalahana ketik jadi udah saya perbaiki sekarang.terima kasih