Wanita Kedua

Follow IG me @mhemeyyy

⤵

Kabar sadarnya Kim telah terdengar oleh kelima sahabat gilanya.

Chris juga telah mendapat kabar dari Malla. Bahkan Abi juga termasuk.

Kecuali Alex suaminya, yang entah sedang berada di mana, Kim bahkan tidak ingin mencari tahu.

Karena yang pasti satu, ketika Alex menghilang ia pasti sedang berada di tempat dimana ia sedang bersama Wanita Kedua.

Kim yang tengah menimang bayi kecilnya terkejut ketika pintu di ketuk, kemudian muncul gerombolan orang-orang tersayang yang telah di anggap saudara.

Ada Anna Shadva, Kirei Wijaya, Aldo Wildbold, Reza Hendrawan, Gema Rahardian, Christian, dan juga Abimanyu.

"Halo Queen, kau sehat?" tanya Aldo mendahului.

"Kau buta ya?" jawab Kim sinis seperti biasa.

"Astaga, kau kasar sekali Kim." drama Reza pura-pura terkejut.

"Ada apa kalian kesini? Dan Abi, kalau kau di sini dimana Tuan mu?" sahut Kim ketika melihat Abi juga berada di sana.

"Em, Tuan sedang ada keperluan Nyonya."

"Tentu saja kami di sini melihat keponakan yang tampannya sebelas dua belas sepertiku." Gema yang menyahut.

"Kemari lah, akan aku buat wajahmu lebih dari sekedar tampan."

"Astaga, kau pemarah sekali Nyonya Greyson." ejek Aldo dengan senyum lebar.

Mereka semua meledek Kim, seperti biasa kata-kata kasar tak luput dari mulutnya, namun itu hanya candaan semata.

Setelah mereka bergantian memberikan selamat tak lupa kado-kado kecil dari para paman dan bibi nya.

Bayi kecil itu di oper ke sana kemari. mereka menggendong bayi kecil itu bergantian. Sesekali juga Kim mengomel ketika salah satu dari mereka menjelekkan namanya di hadapan bayi kecil itu.

Tidak terasa, waktu berputar dengan cepat, detik berlalu berganti menit, jam sudah menunjukkan pukul 9 malam.

"Chris, pesan makan untuk kami semua." perintahnya.

"Baik Nyonya."

"Astaga dimana suamimu Kim, tega sekali dia meninggalkanmu sendirian disini." kata-kata Anna terdengar menjijikan di telinga Kim. Wanita itu tengah meledeknya.

"Dia lebih dingin dari es batu."

"Cocok dia berkumpul dengan beruang di kutub utara. Sama-sama menyeramkan." sahut Kirei ikutan nimbrung.

"Astaga, diam kalian semua. Ada asistennya disini." Kim mendelik sebal.

"Maaf Abi, kami melupakanmu. Kau memang terlihat tapi kau seperti patung hidup."

Ucapan Aldo yang seratus persen benar membuat seisi ruangan kembali tertawa.

"Bicaralah Abi, kau menakutkan dengan wajah kaku seperti itu." ejek Anna menggoda Abi.

"Terimakasih pujiannya, Nona Anna Shadva."

"Ck, astaga Kim! Kenapa kau tahan di kelilingi lelaki datar, muka tembok seperti mereka."

"Karena mereka tampan tentu saja."

"Sedikit haru diakui itu."

"Cukup, diam sebentar." Kim menimang putranya hingga benar-benar terlelap.

"Malla, tidurkan di box." Kim menyerahkan bayinya ke arah wanita itu.

"Sebentar lagi makanan tiba." ucap Chris memberikan informasi.

Hey!

Suara itu mengejutkan Kim. Bagaimana tidak, mereka berucap berbarengan dengan lantang seolah hanya ada mereka.

"Kalau sampai putraku bangun, akan aku bakar hidup-hidup kalian semua." ancam Kim seketika membuat mereka terdiam.

"Kenapa diam?" lanjutnya lagi ketika suasana menjadi hening.

"Aku masih sayang nyawaku Kim, aku belum menikah. Kalau aku lebih dulu mati malaikat maut akan menertawakanku karena aku mati dalam keadaan jomblo. Mengenaskan sekali ‘kan?" Reza bersuara.

Hahaha!

Mereka semua tertawa, tak lama pintu terbuka menampilkan sosok lelaki yang telah menjadi suaminya.

Mata tajam Alex menatap mereka semua bergantian seolah menyelidik.

***

Alex tiba di Rumah sakit pukul 10 malam, seharusnya ia datang saat sore tadi. Karena urusan Velyn yang juga membutuhkan kehadirannya, dengan terpaksa Alex mengabaikan Kim. Istrinya sudah ada yang menjaga, begitulah pikirnya.

Saat membuka pintu ia terkejut melihat semua orang berkumpul di ruangan, dan yang lebih mengejutkan lagi ada Kim di tengah-tengah mereka. Kim sadar. Istrinya sudah bangun.

Alex berlari menghampiri Kim dan langsung memeluknya.

"Istriku, kau bangun?" ucap Alex. Namun ucapan Alex di tangkap lain oleh Kim.

"Kenapa? Kau tidak senang aku sudah bangun?" sinis Kim melirik Alex yang juga menatapnya.

Seketika ruangan menjadi hening mendengar ucapan Kim, tiba-tiba suasana ruangan menjadi panas, sangat panas.

Ruangan yang tadi riuh oleh sahabatnya, kini hanya terdengar suara nafas masing-masing. Tak ada yang bicara, pandangan semua orang mengarah pada Alex dan juga Kim.

"Apa yang kau harapkan Alex?" lanjut Kim lagi.

"Aku senang kau sadar, aku sangat menghawatirkan keadaanmu. Lihatlah putra kita, dia tampan seperti ku." ucap Alex jujur.

"Ya dia sangat tampan. Tapi sayang..." Kim menggantung ucapannya.

Sayang dia hadir di saat yang salah. Lanjut Kim dalam hati.

"Kenapa?"

"Tidak, lupakan saja!"

Kembali ruangan itu kini kembali riuh. Semua orang berkumpul. Ada dua anaknya, para sahabat Kim dan orang-orang kepercayaan nya. Bahkan Abi juga berada di sini.

"Kau darimana?" selidik Kim.

"Aku ada urusan tadi, maaf ya aku telat melihat kau sadar." sesal Alex. "Malla, kenapa kau tidak mengabari ku?"

"Maaf Tuan, itu permintaan Nyonya ingin memberikan kejutan pada anda tapi ternyata anda..." Malla tidak melanjutkan ucapannya ketika Chris menatapnya tajam.

"Maafkan aku Sayang, maaf karena aku orang terakhir disini."

"Tidak apa, kau sudah makan?"

Alex menggeleng, ia merasa sangat bersalah dengan istrinya.

"Anda mau makan apa Tuan? Kami semua sudah memesan makanan, merayakan kembalinya Nyonya." ucap Chris sopan.

"Apa saja Chris, terima kasih untuk kalian semua karena telah menemani istriku." ucap Alex, walaupun datar tapi terlihat tulus.

Para sahabat Kim mendelik, seakan kata terimakasih dari seorang Alex itu mahal. Karena yang mereka tahu seorang Alex adalah lelaki dingin, lebih dingin dari kulkas empat pintu.

"Hey kalian, hentikan ekspresi bodoh itu. Aku ‘kan sudah pernah bilang. Dia tidak seperti itu." ucap Kim melirik tajam ke arah lima sahabatnya itu.

"Yak!! Kau memang benar-benar Kimberly sahabatku." pekik Gema lantang.

"Teriak sekali lagi, ku pastikan kau tidak akan bisa bernafas setelah keluar dari ruangan ini, Gema Rahardian."

"Laksanakan Nyonya." balas Chris menanggapi.

"Hey kau Christian, diam kau."

"Kau yang diam bodoh." ucap Kim sekali lagi. Diiringi tawa oleh semuanya, termasuk Abi, orang kepercayaan Alex. Kecuali Alex yang tidak mengerti apapun hanya diam memandang mereka semua.

Aku seperti orang bodoh yang berada di tengah-tengah mereka. Batin hati Alex.

🌸🌸🌸🌸🌸

JANGAN LUPA LIKE • KOMENT • DAN BERIKAN VOTE! •