~ Sinopsis ~
Luna, seorang gadis yang penuh mengalami rasa pahit dari kecil yang mana ibu nya meninggal dunia saat bekerja sebagai TKW dan sang ayah bunuh diri karena penyesalan dari kecanduan judi.
Luna pun harus hidup mandiri bersama adik laki-laki nya, Putra dan menjadi tulang punggung untuk adiknya.
Sampai suatu ketika, dia diberikan cincin oleh seorang pengemis yang mana permata cincin itu telah masuk kedalam tubuh nya dan berubah menjadi Sistem Ratu.
Kehadiran sistem ratu malah menuntunnya hidupnya ke jalan kemewahan, kekuasaan dan kegelapan dari manusia.
Ini lah kisah dari Luna dan Sistemnya
*) Update setiap hari: 1 atau 2 Bab per hari. 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon [ Fx ] Ryz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Xiao Luna
...■▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎■...
Sebuah lantai apartemen yang dikhususkan untuk perorangan dengan kartu khusus, lantai 60 Ekslusif Penthouse.
Saat lihat kedalam rumah, Luna dan Putra terbengong lagi.
"Kak, ini benar-benar unit apartemen kita?" gumam Putra.
"Iya. Ini benar-benar unit apartemen kita dan lebih baik kita periksa," jawab Luna.
"Iya."
Luna dan Putra pun memeriksa nya yang mana mereka mengelilingi sebuah unit apartemen yang memiliki tubuh kamar tidur dengan kamar mandi yang luas, furniture yang mewah, kolam berenang di balkon dan sebagainya.
Tidak hanya itu, mereka terkagum saat melihat ada ruang khusus ganti yang sudah di isi berbaju dan aksesoris didalam nya.
Ditengah itu, Luna melihat ada CCTV disana dan langsung terpikir sesuatu.
"Jarvis, retas seluruh kamera CCTV di Imperial Apartment ini!" seru batin Luna.
...(Baik, Nona)...
...Kling!...
...[Anda berhasil meretas CCTV Imperial Apartment.]...
"Sekarang, terus awasi! Jika ada yang mencurigakan, laporkan kepada ku!"
...(Baik, Nona)...
Setelah puas berkeliling, Luna dan Putra berdiri di sisi balkon melihat pemandangan kota dari ketinggian.
"Kak Luna, apa yang harus aku lakukan untuk membalas kebaikan ayah dan ibu angkat kita?" tanya Putra.
"Belajar lah yang baik dan ... Latih lah dirimu. Kita tidak tahu suatu hari nanti, keluarga kita akan diserang oleh musuh dan saingan keluarga angkat kita. Jadi, setidaknya kamu bisa melatih tubuh untuk melindungi diri syukur-syukur bisa membantu ayah dan ibu angkat kita melawan musuh nya!" ucap Luna dengan senyuman bangga.
"Baik kak!" jawab tegas Putra.
...----------------...
Keesokan harinya, Luna mengadakan rapat para pengurus Imperial Apartement. Tentu saja sebelum, Luna menghadirinya pertemuan. Para ketua pengurus sudah berada di ruang rapat bahkan membicarakan Luna.
"Baru kali ini, keluarga Xiao sendiri yang memimpin rapat.
"Iya, saya dengar dia masih 17 tahun. Wanita lagi."
"Pasti dia ingin meminta uang dari apartemen ini untuk membeli barang-barang mewah.
"Itu sangat mungkin."
...
Komentar negatif terus di bicarakan sampai Luna pun masuk kedalam ruang rapat dengan mengunakan celana jeans, kaos dan jaket.
"Selamat pagi semua!" sapa Luna dengan senyuman ramah.
Seluruh pengurus sontak berdiri dan menjawab nya.
"Selamat pagi, Nona Presdir!" jawab serentak para kepala pengurus Imperial Apartment.
Luna tersenyum dan duduk di kursi tengah depan.
Penampilan sederhana dan kecantikan Luna membuat semua orang disana terpesona yang bahkan sebelum nya mereka menaruh komentar negatif kini terdiam.
"Baiklah, kita mulai rapat nya!" seru Luna.
Luna pun memulai rapat dan mempelajari semua kelebihan dan kekurangan Imperial Apartment dalam segala aspek.
Luna yang sudah menguasai buku ekonomi dan perhotelan tentu mengerti semua penjelasan itu bahkan neraca ekonomi serta akuntansi di rekap dengan mudah oleh Luna berkat bantuan Jarvis.
Saat di sajikan dokumen tebal yang berisikan perhitungan keuntungan, Luna hanya membalikkan kertas dengan cepat dan setelah selesai, dia menyalin dan merevisi.
"Dana pada tanggal ini perlu di kurangi 10%. Ini terlalu berlebihan," ucap Luna.
"Baik," jawab Nona Wanita Blazer.
Nona wanita Blazer itu bernama Miranda, dia General Manager di Imperial Apartment yang mana dia terkagum dengan kemampuan Nona nya yang baru.
"Dia tidak hanya membalikkan buku saja. Dia bahkan bisa mengingat semua nya. Mungkinkah, keluarga Xiao telah mengangkat monster sebagai putri nya," batin analisa Miranda.
Setelah dua jam, rapat pun selesai. Luna langsung pergi ke restoran apartemen yang terkenal mewah dengan kelas bintang 5 dan mewah.
Setibanya disana sontak para koki dan pelayan menyambut Luna.
"Selamat datang, Nona!" sapa serentak para koki seraya membungkukkan badannya.
Sikap itu tentu membuat perhatian penghuni yang lain melihat Luna dan terpesona dengan nya.
"Dia kah putri klan Xiao. Sangat cantik."
"Dia sederhana tapi tidak mengurangi kecantikan nya."
...
Mendengar semua komentar itu, Luna hanya menghela nafas panjang.
"Fhu~ Hentikan formalitas kalian dan bersikap biasa! Juga bawakan aku bubur ayam dan teh hangat!"
"Baik, Nona!"
Semua koki dan pelayan kembali aktifitas seperti semula. Luna pun duduk di kursi kosong dengan bangku dua.
Lalu, sambil menunggu. Luna melihat menu disana yang mana semua makanan nya berharga ratusan ribu bahkan ayam geprek dihargai 5 juta.
"Ini kah restoran mewah. Sungguh membuang-buang uang," batin ngeluh Luna.
Tak lama kemudian, pesanan Luna datang dan dia pun menyantap nya.
Disaat yang bersamaan, salah satu siswa satu sekolah dengan Luna yang tinggal disana melihat nya.
"Itu Luna? Apa hanya mirip saja?" gumam siswa.
Sambil makan, Luna memeriksa adiknya yang sudah berangkat sekolah dan diantar oleh petugas keamanan VIP dengan mengunakan kendaraan milik keluarga Xiao yang bisa digunakan oleh Luna.
Seusai sarapan, Luna diantarkan oleh Miranda ke garasi khusus keluarga Xiao yang mana disana terparkir beberapa mobil mewah seperti Rolls-Royce, Lamborghini, BMW dan beberapa motor sport mewah.
Melihat Motor Sport, dia teringat akan motor sport yang dipinjamkan Budi.
"Iya. Seperti nya, aku harus mengembalikan nya," gumam Luna.
Luna pun pergi mengendarai motor milik Budi dan pergi ke minimarket.
Setibanya disana, Luna tidak melihat Budi sedang berjaga di kasir malah di pintu tertulis tutup namun, pintu tidak terkunci.
Hal itu membuat Luna curiga dan dia pun mencari Budi disekitar minimarket yang mana dia tengah berhadapan para preman.
"Kali ini, Lo habis!"
"Walaupun kamu menghajar saya. Tetap saya tidak akan memberikan rokok kepada anak dibawah umur," jawab Budi.
"Oi, ternyata kalian lagi!" seru Luna kepada beberapa preman sekolah.
Saat mendengar itu, para preman sekolah sontak menoleh kearah Luna dan salah satu dari mereka sontak ketakutan.
"Kakak, dia perempuan yang mengalahkan Jay!" teriak nya.
Preman yang terlihat tua sontak bangkit berdiri dari Jongkok dan menghampiri Luna dengan tatapan tajam.
"Jadi, kamu ya? Siapa nama mu?" tanya preman.
"Tidak perlu tahu. Aku tidak butuh kenal om-om," ucap Luna yang juga menatap tajam.
"Om-om katamu!" Preman itu sontak melancarkan pukulan nya dan teriak, "Placur!"
Luna yang melihat serangan itu, dia dengan mudah menghindari dan membalas serangan nya dengan pukulan lurus tepat di titik nadi yang tentu dengan bantuan Jarvis yang mengunakan bulatan merah untuk arah tujuan serangan yang paling efesien.
Berkat itu, hanya satu pukulan membuat preman terjatuh dan pingsan.
"Dia bahkan bisa membuat kakak pingsan, Ayo pergi!" seru preman.
Semua preman sekolah disana sontak mengangkat preman yang pingsan dan melarikan diri.
Seusai itu, Luna menghampiri Budi.
"Bud, kamu baik-baik saja?"
"Iya. Aku baik-baik saja. Terimakasih, Luna."
Setelah itu, Luna dan Budi berjalan kembali ke minimarket.
"Jadi, kenapa kamu kesini Luna? Bukan kah masih cuti?" tanya Budi.
"Aku ingin mengembalikan motor mu dan ingin mengundurkan diri," jawab Luna.
Mendengar itu, Budi langsung menghentikan langkahnya.
"Eh? Mengundurkan diri?! Kenapa?"
"Aku sudah mendapatkan pekerjaan yang lebih baik," jawab santai Luna.
"Pekerjaan lebih baik? Apa itu? Apakah saya juga bisa ikut? Apakah ada lowongan yang kosong lagi?" ucap antusias Budi.
Didalam benaknya, Budi sangat nyaman memiliki rekan kerja yang begitu baik seperti Luna maka dari itu, dia tidak ingin berpisah dengan Luna.
Luna pun tersenyum. Lalu, dia memberikan kunci motor Budi dan kartu nama milik nya.
"Datang saja ke tempat kerja ku dan tunjukkan kartu nama ini! Mereka bisa menempatkan mu ke posisi yang cocok dengan keahlian mu!" ucap Luna.
"Benar kah?! Terimakasih, Luna dan ..." Budi mengambil kunci motor Luna, "Ini kunci motor mu."
"Terimakasih kasih, bud," ucap Luna seraya mengambil kunci motor lama nya.
Setelah Luna memberikan surat pengunduran diri dan mengembalikan kunci, Luna pun pergi dari minimarket.
Budi hanya termenung melihat kepergian Luna dari belakang. Lalu, saat sudah berjarak jauh. Budi melihat kartu nama Luna.
...[Imperial Apartment....
...Xiao Luna....
...Chief Executive Officer.]...
"Eh? Ini sungguhan?"
...■▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎■...
