Ratu Ular

Warga heboh nya bukan main karena sudah ada dua korban yang meninggal dengan keadaan sama, mereka sangat takut dengan pemangsa ini, bahkan yang punya ternak sangat bingung karena mereka takut sapi nya di makan oleh sosok misterius yang di duga adalah macam. tapi mau menunggu ternak nya pun mereka sama sekali tidak berani, nanti bila macan itu datang malah mereka pula yang akan di terkam nya jadi lebih baik pasrah dan mengintai dari dalam saja bila terdengar suara gaduh dari para hewan, Surti sudah mengalami duluan masalah ini dan sekarang dia tenang karena hidup di kota setelah ada yang berbaik hati menolong nya.

Kali ini hewan milik Andre yang mau di buat akikah putri nya, dari tadi terus bersuara tidak mau diam. maka Andrew segera mendatangi nya kekandang saja, firasat pria ini sudah tidak bagus karena pasti ada yang sedang menyakiti kambing nya, perlahan dia berjalan mengintai dengan perasaan yang sangat was was sekali, bila ini memang macan dia takut tidak mampu untuk menghadapi nya. Andrew pasti mati bila di serang dengan macan tersebut, apa lagi melihat luka dari orang orang yang meninggal tadi siang, sudah pasti macan nya sangat ganas dan kuat, itu yang membuat Andrew ragu untuk keluar mengintip.

"Ini?!"

Betapa kaget nya Andrew ketika melihat kambing yang akan di pakai akikah sudah tergeletak dengan perut terburai, Andrew cepat mengejar kearah semak karena bisa saja yang melakukan ini belum jauh pergi nya.

"Ular! itu ular, Ya allah." kaget Andrew dengan tubuh tegang.

Bahkan Andrew juga melihat bahwa itu ular setengah badan, ia sempat tidak percaya dengan apa yang sudah di lihat dan batin pria ini menolak untuk percaya ini semua, karena dia tahu siapa yang wujud nya begini.

"Arya! kenapa kamu melakukan ini, saat kau pulang tapi malah membuat onar." Andrew termenung karena dia mengenali ekor adik nya.

Pantas saja di tunggu tidak muncul karena Arya menjadi jahat pikir Andrew, dia tidak tahu bahwa itu adalah Sekar yang sengaja menampakan diri di depan nya Andrew sekali lewat saja, sementara Andrew takut sekali nanti membayangkan reaksi nya Laras dan Nae.

"Hanya Arya yang jadi siluman ular, tidak ada lagi yang seperti dia." gumam Andrew.

"Benar! menurut mu memang tidak ada lagi, tapi ini ada aku." Sekar menyeringai iblis.

Andrew meninggal kan kandang kambing dengan langkah gontai karena dia membayangkan betapa kecewa nya Laras dan Nae, dia juga awal nya percaya dengan Arya tapi ternyata malah di buat kecewa begini.

"Bangsat! aku sendiri yang akan membunuh mu." geram Andrew sangat marah.

Setelah menggeram Andrew masuk kedalam rumah dan mengambil senjata lain dan berpamitan kepada sang istri, tampak di dalam sana Nae sedang menidurkan putri nya yang masih bayi, tidak tahu bahwa Sekar menatap nya dengan pandangan marah nya karena dia tidak di sayang, sedang kan Nae begitu sayang pada Alea anak nya bersama Andrew.

"Apa bila dia tidak ada maka Alea akan jadi nama ku?" Sekar bergetar menahan emosi nya.

Sangat bahagia sekali kelihatan nya Nae mengeloni putri kecil nya, tidak tahu putri nya yang lain emosi sekali karena dia tidak di anggap dan tak pernah ada di hati nya Nae. Sekar masuk kedalam semak belukar karena hati ini sangat sakit, dia iri melihat Nae sayang pada Alea.

Buaaaak.

Ekor yang berduri tajam itu menghantam pohon hingga patah, bukan hanya patah melainkan hancur berantakan tidak berbentuk karena dia sangat marah dengan keadaan ini sekarang.

"Aaaarrrrggggkk!"

Teriakan sangat melengking menggema dalam hutan karena Sekar sangat emosi di buat nya, pada dasar nya dia memang sangat emosian, lalu sekarang malah di tambah keadaan ini membuat dia sangat emosi, untung tidak darah tinggi dan lama lama bisa stroke karena tekanan darah yang sangat tinggi.

...****************...

Andrew membawa senjata yang begitu di andal kan oleh nya, dengan senjata itu dia keliling kampung karena mau mencari Arya yang sudah ia tuduh sebagai pelaku atas ini semua, suasana kampung sangat sepi karena mereka takut dengan pemangsa ini. Andrew sudah bilang pada Ibu nya kalau yang melakukan ini semua adalah Arya, Laras tidak percaya karena anak nya tidak akan begitu, naluri nya mengatakan bahwa Arya tak akan bisa tega membunuh orang. sekali lihat saja dia sudah tahu bahwa Arya adalah anak yang baik, tapi bila bukan Arya mau siapa lagi karena yang siluman ular di kampung ini ya cuma dia saja.

"Hah?!"

Andrew kaget karena pundak nya di tepuk oleh seseorang dari belakang, wajah yang sangat asing di mata Andrew, gadis berkulit pucat dan tanpa sengaja hidung Andrew mencium bau amis dan juga bau melati yang bercampur.

"Maaf mengagetkan sampean, Mas." gadis itu tersenyum.

"Oh ya tidak apa apa, ada perlu apa ya?" Andrew menjawab pelan karena kaget.

"Tidak ada! aku hanya mengingatkan bahwa kau jangan terlalu ikut campur bila tidak mau terluka." pesan gadis itu segera pergi.

"Apa maksud mu?!"

Namun dalam sekejab saja sudah hilang dari pandangan mata saja, gerakan nya sangat cepat sehingga Andrew tidak tahu kemana pergi nya karena bagai kan angin saja.

"Siapa dia kok hilang cepat sekali hilang nya?" kaget Andrew menatap sekitar dengan was was.

Sedangkan yang di cari sudah naik keatas pohon yang sangat tinggi, dalam sekejab saja tubuh nya sudah berubah jadi ular kembali dan menggantung menjuntai seperti akar pohon, dia menatap Andrew dengan senyum sinis nya karena berhasil membuat pria itu kebingungan.

"Apa mungkin gadis itu yang membuat Arya jahat?" ucap Andrew sendirian dan segera pergi meninggalkan kawasan ini.

Sekar tertawa terbahak bahak karena sudah sangat bahagia bisa membuat Andrew sangat frustasi dengan kejadian ini, dia lupa dengan adik nya yang masih di kurung dalam kotak kaca karena Sekar larut dalam perbuatan jahat nya yang tidak ada batas.

Bila tidak punya kesadaran maka dia akan terus begini, sedikit pun dia tak ingin Bu Laras di pegang oleh orang lain karena dia hanya ingin Ibu nya untuk dia saja, pokok nya hanya Sekar yang punya.

"Awas kau ya, tunggu saja kematian mu." geram Sekar sangat marah.

Kini Sekar terbang meninggal kan pohon yang tinggi itu karena dia punya tujuan lain, pokok nya harus selesai malam ini, bila di biarkan maka besok dia akan banyak tingkah lagi dan mencari perhatian Laras.