Nara adalah anak bungsu dari tiga saudara, Kedua Kakak nya selalu hidup di perhatikan oleh orang tua nya. Segala sesuatu pasti di turuti, Beda hal nya dengan Nara yang selalu tersisih dalam keluarga, karena dia bukan lah anak dari istri sah nya Tono.
Suatu hari Nara berjuang untuk hidup dan mati karena di tabrak oleh Nayla Kakak nya sendiri, Saat sedang sekarat. Seorang pria misterius menyelamatkan nya dan mendidik Nara menjadi sosok yang kuat, Lima tahun kemudian Nara kembali lagi dan membalas sakit hati nya kepada keluarga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5. Kisah Nara
Flasback.
Lastri kaget ketika suami nya pulang dengan membawa wanita uang tengah hamil besar, Bahkan bisa di bilang sebentar lagi akan melahirkan. Gadis itu cuek saja seolah memang ini rumah milik nya dan langsung duduk di sofa, Memakan buah dan camilan yang ada di atas meja. Lastri sudah menggeram karena yakin bahwa wanita ini adalah selingkuhan nya Tono, Bukan sekali dua kali saja suami nya berbuat kotor dengan wanita lain, Namun baru sampai kali ini ada yang hamil dan di bawa pulang, Dia diam saja walau tahu suami nya peselingkuh handal, Padahal saat itu kondisi Lastri sedang sibuk mengurus anak kembar nya yang baru berusia dua tahun, Sedang aktif nya anak usia segitu.
Namun begitu tega Tono pulang membawa wanita lain yang sedang hamil juga, Lastri sebenar nya sudah tahu sejak mengandung putri nya, Namun dia tak bisa mau pisah karena bila pisah, Maka tak akan ada yang memberi nya anak nafkah. Mana anak nya sudah di pastikan kembar, Mau dapat uang dari mana dia uang sebanyak itu untuk mengurus anak anak nya bila sudah lahir nanti, Biaya lahiran juga bukan hal yang murah, Pasti nya jutaan hanya untuk biaya bersalin saja, Belum lagi biaya untuk beli peralatan yang bayi nya nya butuhkan.
"Pokok nya setelah aku lahir nanti, Aku tak mau mengurus bayi ini." Ujar Marda.
"Lalu siapa yang akan mengurus bayi mu? Karena kau yang membuat nya, Maka kau juga yang akan mengurus nya." Bentak Lastri.
"Ayank! Lihat lah dia membentak ku begitu." Marda bergelayut manja di lengan Tono.
"Kamu jangan begitu sama dia, Lastri! Marda sedang hamil besar, Tak bisa bila di bentak bentak." Peringat Tono.
"Bisa kamu ngomong begitu, Mas! Aku ini juga lelah mengurus dua anak mu." Teriak Lastri sangat marah.
Lagi pula wanita mana yang tak sakit hati nya melihat suami yang dia cintai malah di pekik mesra oleh wanita lain, Mana wanita itu juga sedang hamil benih dari suami nya. Hancur nya perasaan istri adalah suami yang tak bisa setia lagi, Seluruh dunia Lastri hancur dan dia juga tak bisa mau pergi karena bila berpisah maka dia akan susah untuk memberi makan dua putri nya. Dan bila nanti sampai hak asuh jatuh ketangan Tono, Maka akan selama nya dia tak akan bisa bertemu lagi dengan anak nya, Sungguh pilhan yang sangat sulit untuk Lastri, Sungguh dia bertahan hanya untuk kedua putri nya saja.
Hingga tiba waktu nya Marda melahirkan dan wanita itu meninggal saat melahirkan anak nya kedunia ini, Tono sangat hancur karena wanita yang ia cintai harus mati karena melahirkan anak nya. Hingga detik itu juga dia sangat membenci anak bayi yang di beri nama Nara, Lastri berharap suami nya mau berubah karena Marda juga sudah mati, Maka Lastri bisa berharap suami nya bisa setia kepada dia, Namun harapan hanya tinggal harapan saja. Tono tetap lah peselingkuh handal yang tak akan pernah insaf, Satu mati maka tumbuh seribu, Nara kecil harus mendapatkan pelampiasan amarah dari Lastri karena anak itu adalah sumber masalah juga dalam hidup nya, Sengsara sudah Nara rasakan sejak kecil.
Flasback off.
...****************...
Nara kaget ketika Alan datang membawa kan buah yang di panen dari kebun nya sendiri, Pemuda ini lebih tua dua tahun dari Nara atau lebih tepat nya dia seusia dengan Nadia dan Nayla. Di dekati Alan membuat Nara agak takut karena dia tahu Nayla menyukai pria ini, Namun Alan sangat keras kepala sehingga terus saja mendekati Nara.
"Aku bawakan kamu kelengkeng." Alan memberikan sekantong kecil.
"Makasih ya, Mas." Nara mengambil nya walau agak ragu barusan.
Tidak enak juga mau menolak terus pemberian dari Alan, Maka di ambil nya saja karena Nayla tak melihat mereka di kebun kopi. Kalau di rumah pasti di lihat oleh Nayla, Kalau pun bukan Nayla yang melihat maka pasti nanti Nadia yang melihat, Atau Yani karena pembantu itu juga sebagai mata mata keluarga ini. Semua orang juga tampak tak suka bila yang tahu kisah Nara yang dari anak selingkuhan Tono, Namun tak semesti nya mereka memperlakukan Nara seburuk ini.
"Di makan ya, Itu ada nasi bungkus juga." Ujar Alan.
"Terima kasih banyak ya, Mas." Nara sangat bersyukur.
"Jangan lupa di makan, Supaya kamu tidak terlalu kurus." Pesan Alan.
Nara tersenyum karena malu juga di katakan terlalu kurus, Dia kurus karena memang tak pernah makan dengan layak, Bila ada maka akan di makan, Bila tak ada Nara hanya diam saja menahan rasa lapar. Padahal di dalam kulkas ada stok makanan yang sangat banyak serta enak enak, Namun dia tak berani mau mengambil karena resiko nya sangat besar, Dulu pernah dia Nara mengambil dan berakhir di hajar juga oleh para penghuni rumah. Sangat tak sebanding dengan makanan yang ia ambil, Tubuh nya malah di hajar dengan sangat brutal dan tangan kecil itu sampai patah karena di injak dengan Pak Tono yang sangat kejam kepada diri nya, Tak peduli bahwa yang di siksa itu adalah darah daging nya sendiri.
"Cieeee di antar makanan sama gebetan." Zizi datang menggoda.
"Apa sih kau ini? Dia ngantar nya dua kok." Sahut Nara.
"Oh iya? Berarti kita sama sama di kasih." Zizi girang juga.
"Ayo lah kita makan, Sudah siang juga ini." Nara mengajak teman nya makan.
Rasa nya nasi bungkus sangat lah enak di lidah Nara karena dia memang tak pernah makan yang seperti ini, Hanya bila Alan datang mengantari nya makanan yang sangat lezat bagi Nara, Padahal itu hanya makan biasa orang lain. Mereka makan berdua sambil tertawa bersama untuk melepas rasa penat di hati, Nanti bila sudah sampai rumah maka akan masuk lagi rasa muram ini.
"Kasihan juga ya kalau melihat anak bungsu juragan Tono." Ujar Bu A.
"Nama nya anak haram maka ya begitu, Sudah resiko bagi nya." Jawab Bu B.
"Tapi ya tidak begitu juga lah, Lagian kan bukan ingin nya Nara untuk jadi anak haram." Sanggah Bu A.
"Aku benci sekali dengan anak haram dan wanita selingkuhan, Kasihan kalau lihat Bu Lastri." Bu B masih sangat kesal.
Bu A pergi meninggalkan teman nya karena dia malas mau mendengar ucapan teman nya ini, Bu A beranggapan bahwa Nara sama sekali tak bersalah, Sebab Nara pun tak bisa memilih untuk di lahirkan jadi apa.
😆
Tapi bagus sih, berani nulis kyk gini