NovelToon NovelToon
Home

Home

Status: sedang berlangsung
Genre:Persahabatan / Angst / Ibu Tiri
Popularitas:974.7k
Nilai: 4.8
Nama Author: SunFlower

Cerita ini mengisahkan tentang kehidupan seorang gadis yang sangat ingin merasakan kehangatan dalam sebuah rumah. Tentang seorang gadis yang mendambakan kasih sayang dari keluarganya. Seorang gadis yang di benci ketiga kakak kandungnya karena mereka beranggapan kelahirannya menjadi penyebab kematian ibu mereka. Seorang gadis yang selalu menjadi bulan- bulanan mama tiri dan saudara tirinya. Kehidupan seorang gadis yang harus bertahan melawan penyakit mematikan yang di deritanya. Haruskah ia bertahan? Atau dia harus memilih untuk menyerah dengan kehidupannya???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SunFlower, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#31

Hari ini hari terakhir Keyla mengikuti ujian kenaikan kelas melalui online. Namun ia tiba- tiba terdiam saat merasakan sesuatu mengalir pelan melewati hidungnya. Keyla mengusap ujung hidungnya dan benar saja ia kembali mimisan setelah sekian lama. Kepalanya terasa pusing. "Sebentar lagi.. Aku mohon tahan sebentar lagi." Ucapnya pada dirinya sendiri. Keyla berusaha sebisa mungkin untuk fokus mengerjakan ujiannya agar segera bisa mengistirahatkan tubuhnya.

Semakin lama semakin banyak darah yang keluar dari hidungnya. Di sela- sela ujiannya Keyla masih berusaha untuk menghentikan darah yang masih saja keluar menggunakan tisu. Setelah hampir 1 jam lamanya Keyla akhirnya berhasil menyelesaikan soal ujiannya.

"Key." Panggil suster Tasya panik melihat kondisi Keyla.

Keyla mendongakkan kepalanya untuk menghentikan aliran darah yang masih saja keluar. "Keyla tidak apa- apa bu. Keyla hanya mimisan ." Ucap Keyla sambil berusaha untuk tersenyum.

"Tapi wajahmu terlihat pucat Key. Kau yakin hanya mimisan saja, tidak ada keluahan yang lain." Tanya suster Tasya.

Ingin menutupi dari suster Tasya pun percuma. "Hanya sedikit pusing." Ucapnya.

"Kalau begitu apa kita pergi kerumah sakit saja sekarang." Ajak suster Tasya.

Keyla menggelengkan kepalanya. "Besok saja ya bu sekalian kemo, hari ini biarkan Keyla untuk istirahat di rumah." Pinta Keyla.

.

.

Pagi ini Keyla di antar suster Tasya untuk kemo seperti sebelumnya. Suster Tasya benar- benar tidak mengizinkan Keyla untuk pergi sendirian.

"Kamu tunggu sebentar di sini. Ibu mau bertemu dengan suster kepala sebentar." Ucap suster Tasya pada Keyla. "Apa kamu ikut ibu saja ya. Atau kita langsung ke ruang kemo saja." Tawar suster Tasya karena merasa khawatir saat ingin meninggalkan Keyla sendirian.

Keyla menggelengkan kepalanya. "Key tunggu disini saja ya bu. Lagi pula untuk jadwal kemo masih satu jam lagi." Ucapnya sambil tersenyum.

"Tapi Key."

"Key nggak akan kemana- mana bu." Ucap Keyla meyakinkan.

"Kamu tunggu disini. Ibu hanya sebentar." Ucap suster Tasya. "Ingat jangan kemana-mana." Ucap suster Tasya lagi sebelum pergi meninggalkan Keyla.

Di sisi lain. Kezia mengerucutkan bibirnya kesal karena di paksa ikut untuk menemani Sofi yang ingin menjenguk sahabatnya di rumah sakit. Tak jauh dari tempatnya Sofi melihat Keyla yang sedang terduduk sendirian.

"Pelan- pelan ma." Protes Kezia saat mamanya menarik tangannya.

"Lihat siapa ini?" Ucap Sofi setelah berdiri di hadapan Keyla sambil bersedekap dada.

"Waahhh pendonor ginjalku ternyata masih hidup." Jawab Kezia sambil menatap remeh Keyla.

"Pendonor. Apa kamu yakin pendonor ginjal yang kamu terima adalah dia sayang." Sindir Sofi yang membuat Keyla merasa terkejut.

"Apa maksud mama?" Tanya Kezia penasaran dengan ucapan Sofi.

Keyla berdiri dari duduknya, ia ingin segera pergi dari hadapan Sofi dan Kezia. Keyla tidak ingin lagi berurusan dengan mereka berdua. Apalagi setelah mendengar perkataan Sofi yang seolah tahu bahwa bukan dirinyalah yang mendonorkan ginjalnya untuk Kezia.

Sofi menghentikan langkah kaki Keyla dengan menarik pergelangan tangannya. Keyla yang memang tidak siap punlangsung jatuh tersungkur.

"Mau kemana kamu? Bukan kah tidak sopan pergi di saat mama belum selesai berbicara dengan.."

"Kamu bukan mamaku." Potong Keyla.

"Tapi aku yang sudah membesarkan kamu." Ucap Sofi.

Keyla menghembuskan nafasnya kasar lalu membuang mukanya enggan menatap Sofi. Sofi berjalan mendekat ke arah Keyla yang masih terduduk di lantai. Ia mencengkeram kuat rahang Keyla.

"Jangan pernah berani membuang mukamu di hadapanku dasar anak pembawa sial." Ucap Sofi lalu melepaskan cengkeraman tangannya yang menyisakan warna merah pada ke dua pipi Keyla.

"Kalau aku anak pembawa sial lalu apa sebutan untuk anak kesayanganmu mama?" Keyla bertanya sambil menatap tajam Sofi.

Kali ini giliran Sofi yang tertegun mendengar ucapan Keyla. " Apa aku boleh menyebutnya sebagai anak haram." Ucap Keyla lirih dan hanya Sofi saja yang bisa mendengar ucapannya.

"Apa maksud kamu?"

Keyla tersenyum sinis. "Apa mama sungguh tidak tahu maksud dari ucapanku." Tanya Keyla. "Kezia adalah anak ha.."

Plakk.. Plakk.. Plak.. Plak

Akhibat dari ucapannya Keyla mendapatkan tamparan dari Sofi. "Jaga ucapanmu dasar anak kurang ajar." Ucap Sofi dengan emosi. Bukannya takut Keyla semakin menajamkan tatapannya seolah menantang Sofi.

Ia mengangkat tangannya kembali untuk menampar Keyla. "Berhenti wanita sialan." Ucap suster Tasya sambil menahan pergelangan tangan Sofi yang akan di gunakan untuk menampar Keyla. Melihat kedua pipi Keyla yang memerah membuat suster Tasya ikut tersulut emosinya. Ia mendorong tubuh Sofi hingga membentur dinding.

Suster Tasya membantu Keyla untuk berdiri. Ia takup wajah Keyla lalu ia usap kedua pipi Keyla menggunakan kedua ibu jarinya dengan mata berkaca- kaca. "Apa yang sudah kamu lakukan kepada anakku?" Tanya suster Tasya menatap tajam Sofi.

Sofi tersenyum mengejek. "Anakmu? asal kamu tahu aku lebih berhak atas tubuh dari anak pembawa sial ini dari pada dirimu."

"Sudah bu. Keyla tidak apa- apa. Kita pergi saja ya." Ajak Keyla. Ia takut suster Tasya akan terkena masalah karena ini masih di area rumah sakit.

"Tapi Nak."

"Keyla mohon kita pergi saja ya." Ucap Keyla lagi sambil menyeret tangan suster Tasya yang mau tidak mau suster Tasya turuti.

.

.

Hari ini waktunya Kezia untuk kembali melakukan kontrol dan ia kembali memaksa Mahen untuk mengantarnya. Mahen hanya bisa menuruti permintaan Kezia meski dengan berat hati. Setelah selesai mengantarkan Kezia pulang Mahen pamit untuk ke kantor. Kezia hanya bisa mengerucutkan bibirnya karena merasa kesal. Ia tidak ada alasan lagi untuk menahan supaya kakaknya itu untuk tidak pergi dan tetap menemaninya di rumah.

Bukannya pergi ke kantor Mahen malah melajukan mobilnya menuju sekolah Keyla. Cukup lama ia menunggu hingga sosok yang ingin ia temui muncul. Mahen segera membuka kaca mobilnya. "Braga." Panggilnya cukup lantang. Aga bergegas menuju ke mobil Mahen di ikuti Feli dan Nico. "Masuk." Titah Mahen kepada mereka bertiga.

"Aku tadi tidak sengaja bertemu dengan Keyla di rumah sakit." Ucap Mahen sambil menatap mereka bertiga bergantian. "Aku tadi melihatnya bersama dengan seorang suster." Ucap Mahen sambil menunjukkan foto kepada mereka bertiga.

"Suster Tasya." Ucap mereka tiga bergantian yang membuat Mahen mengerutkan keningnya.

"Siapa suster Tasya? Apa kalian bertiga mengenalnya?" Tanya Mahen penasaran.

Mereka bertiga menganggukkan kepalanya. "Dia suster yang selama ini selalu merawat dan menemani Keyla saat melakukan Kemoterapi. " Jawab Aga sambil menatap foto Keyla di ponsel Mahen. Keyla terlihat semakin kurus dengan Beanie hat di kepalanya.

"Apa rambut kamu sudah mulai mengalami kerontokan Key." Monolog Aga dalam hati.

"Lalu kenapa kakak tadi tidak menghampiri Keyla?" Tanya Feli.

Mahen menghela nafasnya. "Aku tadi bersama mama dan Kezia."Jawab Mahen. "Aku terpaksa mengantarnya untuk kontrol." lanjutnya saat mendapati tatapan tajam dari Feli dan Nico. "Dimana kita bisa menemui suster Tasya?" Tanya Mahen lagi.

"Di bagian Kemoterapi." Jawab Aga singkat. "Apa kita akan ke rumah sakit?" Tanya Aga saat Mahen menjalankan mobilnya.

Mahen menganggukkan kepalanya. "Aku tidak ingin lagi kehilangan jejak adikku." Jawab Mahen sambil menatap jalanan yang tidak terlalu ramai.

Jangan lupa tinggalkan jejak yaaa.. Biar authornya lebih semangat buat up..😘😘😘

1
Sumini Ningsih
kayla orangnya ngeyel juga sih
Sumini Ningsih
serba salah. sih emang buat mahsn
Sumini Ningsih
kasihan sekali kamu kay
Anonymous
suster tasya
Anonymous
berbelit2
Anonymous
masak kakak2 keyla bego banget thor
guntur 1609
bulshit kau kenan
guntur 1609
maaf..maaf..terus habis tu diulang lagi
guntur 1609
bagus tuh key. buat hidup mereka dalam penyesalan
guntur 1609
salah kau sendiri. karna kau yg mendidik kezia sprti tu
guntur 1609
dasat bodat kalian semuanya. enak saja kalian memaafkan sofi. bagaimana selama bertahun2 kalian siksa dia..bisa gak kalian. kalau kalian dibalik keadaanya. enak ja ngomong maaf
guntur 1609
masih gak sadar juga
Anonymous
permasalahan tlg diselesaikan one by one, sofia blm selesai tambah lagi eprsoalan kd campir aduk
Anonymous
suster tasya ada something wrong, jgn reina atau aini anaknya
guntur 1609
seperti ni ygvbagis sikapmu tegas. jangan mudah ditindas. terutama sm kenan
guntur 1609
lrmah kali pun kau key. kenan gak cocok kau bilang ayah. dan kenapa kakamu cepat kali kau terima
guntur 1609
ya gak sabar konfliknya. kapan key kasih tahu penyebab kecelakaan mamanya
guntur 1609
kenapa keyla gak mengatakan yg sebenarnya kalau kecelakaan mama mereka tubdiaebabkan oleh ayah merrka sendiri. panatas anak perempuan mereka di bilang key anak haram
Anonymous
la katanya keyla mau bongkar rahasia sofia, kpn thor
guntur 1609
ahh ceoat kalai memafkan kedua bajibgan ni
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!