Home
PLAKK!!!!
Satu tamparan berhasil lolos di pipi Keyla.
“Kenapa kamu baru pulang?” Tanya Sofi mama tiri Keyla emosi.
“Maaf ma, tadi Key ada tugas kerja kelompok.” Jawab Keyla sambil memegang pipinya yang terasa panas akibat dari tamparan yang ia terima.
“Alasan. Mana ada kerja kelompok sampai malam.” Sangkal Sofi sambil berkacak pinggang.
“Key sudah tidak ada uang lagi ma, jadi Key terpaksa pulang dengan berjalan kaki...”
“Selalu saja alasanmu uang habis. Bahkan ini belum ada setengah bulan.” Potong Sofi. “Kamu itu harus bisa berhemat. Apa kamu fikir mencari uang itu mudah. Contoh adikmu.” Ucap Sofi lagi.
“Tapi ma..”
“Mama sudah lelah berbicara dengan kamu. Lebih baik kamu pergi ke dapur selesaikan pekerjaanmu.” Titah Sofi sambil mendorong tubuh Keyla hingga membuatnya tersungkur.
.
.
Setelah selesai mencuci piring dan membersihkan dapur, Keyla berjalan memasuki kamarnya. ia memandangi langit malam yang bertabur bintang. Ia tersenyum kecil. "Hari ini benar- benar terasa berat." Ucapnya.
Ia merebahkan tubuhnya sambil menatap langit- langit kamarnya.
Keyla menghembuskan nafasnya lelah.
"Bunda.. Apa bunda melihat Keyla dari sana.. Apa bunda bahagia di atas sana.. Jika iya, bolehkah nggak Keyla ikut bunda saja.. Key lelah bunda.. Key tidak kuat jika harus hidup di dalam keluarga ini.. Nggak ada satupun di keluarga ini yang sayang sama Key bunda." Ucapnya sambil menangis. Ia tutup kedua matanya dengan tangan sambil terisak.
"Keyla butuh pelukkan bunda."
"Papa dan kakak benci Key bunda. Seharusnya dulu Key saja yang mati jangan bunda." Ucapnya lagi.
Keyla meraih bantal yang ada di sampingnya lalu menggunakan bantal tersebut untuk menutup wajahnya agar isakannya tak terdengar.
Keyla Nadhira Almaira putri keempat dari pasangan Keenan Dirgantara dan Nadine Almaira. Ia memiliki tiga orang kakak kandungn Malfindra Alvaro Dirgantara, Mahendra Revandri Dirgantara dan Mahesa Alvandri Dirgantara. Meskipun selama ini mereka hidup bersama tapi Keyla tidak pernah merasakan kasih sayang seorang kakak dan bahkan mereka bertiga begitu membenci akan kehadirannya. Papanya sendiri hampir tidak pernah ada di rumah dan selalu bepergian mengurusi perusahaannya yang membuat Sofi ibu tririnya dengan leluasa menyiksa Keyla dengan sesuka hatinya. Keyla selalu menjadi sasaran kemarahan dari Sofi dan Keizia adik tirinya.
Cukup Lama Keyla menangis hingga membuatnya tertidur lelap.
.
.
Pagi ini Keyla terbangun dengan sakit kepala yang teramat sakit hingga membuat penglihatannya berkunang- kunang. Ia melirik sekilas jam di atas nakas.
" Huft ." Ia menghembuskan nafasnya lelah saat mengetahui jam menunjukkan pukul 4.30. "Kenapa waktu berlalu cepat sekali. Bahkan sepertinya aku baru saja tertidur." Keluhnya pada dirinya sendiri sambil memijit keningnya berharap rasa sakit yang di rasakannya sedikit mereda.
"Kenapa kepalaku sakit sekali." Keluhnya lagi saat merasa rasa sakitnya tidak berkurang.
Keyla memilih mengabaikan rasa sakitnya dan beranjak pergi ke kamar mandi lalu bergegas ke dapur menyiapkan sarapan untuk seluruh keluarganya. Setelah selesai menyiapkan sarapan Keyla bergegas kembali ke kamarnya untuk berganti seragam.
Keyla memutuskan untuk segera berangkat kesekolah saat melihat jam sudah menunjukkan pukuk 6.10. Keyla harus berjalan kaki karena ia sudah tidak memiliki uang sepeserpun.
"Berhenti." Mahen menghentikan langkah kaki Keyla. Marka dan Mahes melirik sekilas ke arah Mahen.
Keyla menatap Mahen heran. "Ada apa kak?" Tanya Keyla.
"Tunggu di depan. Aku punya pekerjaan yang harus kamu lakukan untukku." Ucap Mahen tanpa menatap wajah Keyla.
"Tapi kak, Key harus segera berangkat ke sekolah." Protesnya yang berakibat mendapatkan tatapan tajam dari Mahen kakak keduanya.
Keyla menghela nafasnya dan memilih berjalan menuju depan untuk menunggu Mahen.
"Memang kakak punya tugas apa untuk Keyla." Tanya Kezia dengan wajah imut yang di buat- buat.
"Itu urusan kakak. Lebih baik kamu cepat selesaikan makanmu." Jawab Mahen yang membuat wajah Kezia cemberut.
Selesai dengan sarapannya Mahen bergegas menyusul Keyla.
"Masuk." Ucapnya sambil membuka pintu mobilnya.
"Tapi kak Keyla harus segera berangkat." Ucap Keyla lirih tidak berani menatap wajah Mahen.
Mahen tak menghiraukan ucapan Keyla dan memilih melajukan mobilnya. Ia menyempatkan untuk berhenti sebentar di depan komplek rumah mereka sedangkan Keyla hanya bisa menghela nafasnya.
Mahen kembali dengan membawa sebungkus bubur ayam lalu memberikannya kepada Keyla. "Ambil."
"Untuk Key?" Tanya Keyla sambil menatap Mahen terkejut.
"Kamu pikir untuk siapa lagi?" Jawab Mahen jutek. "Aku membutuhkan tenagamu."
Keyla menerima bungkusan yang di sodorkan Mahen. "Terima kasih kak." Ucap Keyla sambil tersenyum.
Mahen melirik Keyla lewat kaca sepionnya lalu menghela nafas pelan.
FLASH BACK
Mahen memasuki kamar Keyla setelah tidak lagi mendengar suara tangisan. Ia menatap miris tubuh Keyla yang terlihat beberapa memar di lengan dan kakinya akibat ulah Sofi. Mahen mendekat saat mendengar Keyla mengigau memanggil bunda mereka, ia mengernyit saat menyentuh tangan Keyla yang terasa hangat. Cukup lama menatap Keyla, Mahen memutuskan untuk keluar dari kamar Keyla dan bergegas menuju kamarnya.
.
.
Mahen melemparkan 5 lembar uang 100 ribuan di pangkuan Keyla. "Setelah pulang sekolah langsung pergi ke apartemenku. Bersihkan lalu jangan pergi sebelum aku datang kesana." Titah Mahen.
"Tapi untuk apa kak uang ini?" Tanya Keyla.
"Memangnya kamu mau ke apartemen jalan kaki?"
"Tapi kak.."
"Bukankah kamu semalam mengatakan uangmu sudah habis?"
Keyla menatap Mahen dan uang yang ada di pangkuannya bergantian." Sampai kapan kamu akan berdiam diri. Cepat keluar, dasar bodoh." Ucap Mahen kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Osie
baru baca udah bikin nyesek aja..moga endingnya keyla g tinggal sm keluarga lucknut tuh lagi
2024-11-04
0
Erni Kusumawati
baru baca bab pertama saja sdh dibuat menangis kk.. jahat kau kk Author 😭😭😭😭😭
2024-10-31
0
Sugiharti Rusli
ko seperti kisah ratapan anak dan saudara tiri yah,,,
2024-10-20
0