Mafia (Alana Safira Mahendra)

Lana pun menghampiri laki laki yang tadi di keroyok, lana berusaha membuat laki laki tersebut tetap sadar.

  "Hey .. apa loe bisa mendengar suara gue ?" Tanya lana datar

  "Ya gue bisa mendengar suara loe" ucap laki laki tersebut tak kalah datar.

  "Sekarang ayo gue antar ke rumah sakit" ucap lana datar tanpa ekspresi.

  "Gak perlu nanti temen temen gue dateng tadi gue sempet hubungi mereka, thank udah nolongin gue" ucap laki laki itu dingin.

Lana berjongkok di depan laki laki itu untuk melihat luka tusukan yang di dapatkan laki laki tersebut dari pengeroyokan tadi, lana mengeluarkan dasi sekolahnya untuk mengikat luka di lengan laki laki itu.

Laki laki itu memperhatikan lana dengan sangat teliti, lana terlihat sangat cantik ia memiliki kulit seputih susu, bulu mata lentik, hidung mancung dan bibir yang mungil.

Setelah berhasil menutup luka laki laki tersebut lana melihat ke arah laki laki yang sedang ia bantu lana melihat jelas wajah laki laki tersebut.

Kulit putih,hidung mancung alis yang tegas,bibir yang sexy dan rahang yang tegas ia benar benar ciptaan tuhan paling sempurna menurut lana.

Lana tersadar dari lamunannya ia bergegas berdiri dan membantu laki laki tersebut berdiri. Lana mendengar suara segerombol motor yang mendekat ke arahnya ia pun pamit.

  "Kayanya itu temen temen loe gue cabut" ucap lana

Lana langsung memakai helmnya dan akan melajukan motornya tetapi ia di hadang oleh satu motor yang lana tau teman dari laki laki yang tadi di keroyok.

"Loe kan yang bikin bos gue babak belur" ucap Harry.

Lana yang di tuduh begitu tak terima ia turun dari motornya dan melepaskan helmnya, semua yang melihat lana merasa terpesona dengan kecantikannya mereka tak menyangka bahwa seseorang yang membawa sebuah motor sport keluaran terbaru seorang wanita.

"Enak aja loe nuduh gue, tanya sama bos loe minggir gue mau lewat" ucap lana dingin dengan tatapan yang tajam pada harry.

Harry yang mendengar jawaban lana pun meminggirkan motornya, lana bergegas naik ke motor memakai helmnya kembali dan meninggalkan tempat pengeroyokan tersebut.

***

Sebelum lanjut aku mau kenalin anggota keluarga Alana dulu ya teman teman.

• Alex Mahendra

• Ratih Dewi Mahendra

• Leon Putra Mahendra

• Niko Mahendra

• Nino Mahendra

• Alana Safira Mahendra

• Hana Syakila Mahendra

Lana melajukan motornya dengan kecepatan tinggi karna sudah pukul 10 malam. Ia telah sampai di mansion keluarga mahendra ia melihat gerbang tertutup lana menekan klakson motornya dan pak tole bergegas membuka kan gerbang.

"Maaf ya non bapak ketiduran tadi" ucap pak tole.

"Iya pak gpp, lana masuk dulu ya" jawab lana.

Lana mun melajukan motornya kedalam parkiran mansion ia mulai melangkahkan kakinya menuju pintu depan. Bru saja memasuki rumah ia telah di sambut oleh sebuah tampar kerasa dari papanya.

PLAK

"Dasar anak gak tau diri" ucap alex marah.

Lana memegang pipi yang memerah karna di tampar oleh alex, ternyata di ruang tamu masih ada anggota keluarganya sedang mengobrol bersama anggota black lion termasuk si jal*ng hana.

"Beraninya kau mempermalukan keluarga mahendra" ucap ratih

"Hana bilang dia melihatmu dengan om om di sebuah club malam" timpal niko.

Lana tau ini pasti ulang si jal*ng itu, dasar bangs*t dia selalu saja mengganggunya.

"Aku baru saja datang dan langsung mendapatkan tamparan? Hahahaha ... Apa kalian lebih mempercayai anak pungut itu?" Teriak lana.

Semua orang terkejut melihat reaksi lana, ia tak menangis dan meminta maaf tapi ia malah tertawa

"Jangan ucapan mu jal*ng hana adalah adik ku" ucap niko.

"Dan apa aku bukan adik mu kak?" Tanya lana dengan suara dingin dan tatapan tajam.

Semua orang yang berada di sana terdiam itu membuat lana menertawakan mereka semua

Hahahahahahaha..

"KENAPA KALIAN DIAM SAJA ANJ*ING, BUKAN KAN AKU INI ANAK KANDUNG KALIAN DAN AKU JUGA ADIK KANDUNGMU KAK ? .. TAPI KENAPA KALIAN SEMUA LEBIH MEMPERCAYAI SI ANAK PUNGUT" TERIAK LANA.

"Jaga ucapanmu lana kami tak pernah mengajarkan mu untuk tidak sopan pada yang lebih tua.

"HAHAHA YA KAU BENAR TUAN SAYA TAK PERNAH DI AJARKAN SOPAN SANTUN APALAGI TATA KRAMA KARNA SAYA HANYA ORANG ASING DI KEDIAMAN INI" UCAP LANA DENGAN SUARA KERAS.

Bi asih dan pak joko yang melihat hal itu hanya bisa menangis mereka tau bagaimana sopan nya lana tapi keluarganya tak pernah mempedulikannya. Bahkan mereka selalu menyakiti lana.

"KALIAN HANYA MEMPERCAYAI SEMUA YANG DI KATAKAN OLEH HANA TANPA MENCARI TAHU KEBENARANNYA, DI MATA KALIAN AKU SELALU SALAH" teriak lana

"Lana yang sopan kamu, aku ini ibu yang melahirkan mu, aku merasa kecewa telah melahirkan dan membesarkan mu" ucap ratih.

Perkataan ratih membuat hati lana sangat sakit bagaimana mungkin seorang ibu mengatakan hal tersebut kepada anak kandungnya. Lana sudah tak dapat menahan tangisnya.

"WAHAI NYONYA MAHENDRA SAYA TAK PERNAH MEMINTA UNTUK DI LAHIRKAN DAN DI BESARKAN OLEH SEORANG IBU SEPERTI ANDA DAN JIKA BISA MEMILIH SAYA LEBIH BAIK DI LAHIRKAN OLEH BI ASIH. APA KALIAN TAHU HANYA BI ASIH DAN PAK JOKO YANG MENEMANI DI SAAT SAYA TERBARING DI RUMAH SAKIT. KEMANA KALIAN YANG DI SEBUT DENGAN KELUARGA" TERIAK LANA SAMBIL TERISAK.

Setelah lana meluapkan semuanya ia bergegas menuju kamarnya. Mereka yang berada di sana terdiam, mereka mencoba mencerna apa yang di katakan oleh Lana.