Raja Devanda, dia anak yatim piatu yang dibesarkan oleh kakaknya sejak kecil.
Dia yang berstatus mahasiswa menjadi preman di kampus milik sang Ayah.
Namun siapa sangka, saat pertemuannya dengan mahasiswi baru yang bernama Eka Laila Naja, Raja tiba-tiba ingin berubah menjadi pria yang lebih baik.
Saat baru saja menjalin kasih dengan Laila, Raja dihajar habis-habisan oleh geng musuhnya yang membuat otaknya retak dan menjadi hilang akal sehatnya, sedangkan Ayah Laila yang berstatus sebagai Ustadz ternama, tak menyetujui hubungan keduanya. Kemudian Laila di jodohkan oleh sang Ayah dengan seorang pria yang menjadi pengajar di Pesantren.
Lalu bagaimana dengan cinta Laila dan Raja ?
Apakah Laila akan menerima perjodohan sang Ayah ?
Atau justru tetap menunggu Raja pulih dari sakit jiwa nya ?
Kita simak yuk ceritanya di karya Novel => Cinta Sejati
By : Miss Ra
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rania Alifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Laila dan Firhan baru saja sampai, keduanya mendapat tatapan tajam dari Abah Faris. Firhan menarik standar motornya lalu melangkah mengikuti Laila dengan menunduk. Firhan tak berani menatap Abah Yusuf dihadapannya.
"Assalamualaikum Abah.."
Laila mengucap salam sambil mengulurkan tangannya pada sang Abah.
"Waalaikumsalam ! Dari mana saja kalian ! Kenapa sudah hampir jam dua belas baru pulang !"
Suara Abah Faris menggelegar ditelinga Firhan dan Laila. Keduanya kembali menunduk tak berani menatap Abah Faris yang sedang marah.
"Ma-maaf Bah, ta-tadi La.."
"Tadi motor Firhan mogok Abah, akhirnya mencari bengkel untuk memperbaiki motornya. Setelah dibenerin, eeeh mogok lagi. Iya kan Han..?"
Laila memotong ucapan Firhan yang akan menjawab pertanyaan Abah Faris. Laila takut Firhan akan jujur dan malah dirinya yang dihukum tidak boleh keluar rumah.
"Ah i-iya Bah, mo-motor ku mo-mogok.."
Firhan menyahut ucapan Laila dengan gugup. Abah Faris yang melihat ekspresi Firhan gugup dan takut membuatnya tak tega. Akhirnya mau tidak mau Abah Faris membiarkan Firhan pulang dan menyuruh Laila masuk.
"Ya sudah, sekarang kau pulang ! Dan kamu Laila, masuk..!"
Firhan menganggukkan kepalanya dan menyalami Abah Faris lalu membawa motornya pergi sambil menuntunnya. Firhan akan menyalakan motornya setelah sampai di ujung gang pikirnya.
*
Setelah mengganti pakaiannya, Laila mengambil ponselnya dan menjatuhkan dirinya di atas kasur. Laila membuka ponselnya dan ternyata sudah ada pesan dari Raja.
Bibir Laila tersenyum saat melihat Raja memberi foto selfi yang baru saja selesai mandi tanpa menggunakan baju dan hanya menggunakan handuk yang ia lilitkan di pinggangnya.
"Kau baru selesai mandi ya ?" tanya Laila melalui pesan.
"Sudah dari tadi sayang, kau kemana saja baru membalas pesanku ?" balas Raja.
"Aku habis dimarahin Abah.. Tapi semuanya sudah selesai.."
Keduanya saling bertukar pesan. Raja yang ingin menelfon dihalangi oleh Laila. Laila takut Abahnya akan mendengar suaranya yang belum tidur dari luar.
*
Esok harinya, Laila seperti biasa menunggu jemputan Raja di ujung gang. Cukup lama menunggu akhirnya Raja datang dengan motor sportnya. Laila tersenyum senang setelah melihat kedatangan kekasihnya itu.
"Sudah lama nunggunya ?" tanya Raja memberi senyuman.
"Lumayan.." sahut Laila sambil tersipu.
"Ya sudah ayo naik.."
Laila menaiki motor Raja dan berpengangan di pinggang sang kekasih. Hal itu membuat para kaum hawa iri melihat kemesraan mereka. Sepanjang jalan, Raja sesekali menoleh mengajak Laila ngobrol dan sesekali mengusap tangannya yang berada di pinggangnya.
Tak berselang lama, keduanya sudah sampai di kampus. Keduanya di sambut antusias oleh para sahabat Raja. Semalam Raja yang habis menang balapan, membuat para sahabatnya minta di traktir makan dan minum sepuasnya.
"Ya sudah ambillah apa yang kalian mau.." ucap Raja lalu berjalan pergi meninggalkan mereka sambil menggandeng tangan Laila untuk mengantar ke kelasnya.
Saat sedang berjalan, ada seorang pria yang terjatuh dari satu ruangan karena di dorong oleh dosen disana. Raja yang sedang asik berjalan langkahnya berhenti dan membantu pria itu untuk berdiri.
Raja melihat Dosen tersebut sedang memarahi nya menyimak lebih dulu. Ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi. Karena masih belum paham, Raja menghentikan ocehan Dosen tersebut dan bertanya pada Mahasiswa dihadapannya itu.
"Ada apa ? Kenapa kau di dorong begitu ? Apa kau membuat masalah ?"
"Dia itu Ma.."
"Diam ! Siapa yang menyuruh anda bicara ! Saya sedang bertanya dengannya !"
Raja membentak Dosen tersebut, setelah diam Raja kembali bertanya dengan pria itu lagi.
"Ada apa ? Katakan padaku, nggak usah takut.."
Pria itu lalu menunduk meneteskan air matanya karena di DO oleh Dosen tersebut hanya karena belum membayar uang semester selama dua semester.
"Aku di DO olehnya.." sahut pria itu yang bernama Dani.
"Di Do ? Masalahnya karena apa ?" tanya Raja lagi.
"Aku belum bayar biaya semester selama dua semester. Aku meminta toleransi dengannya, tapi aku malah di dorong oleh nya.." jelas lagi Dani membuat Raja merasa geram.
"Oke.. Laila kau ke kelas sendiri dulu nggak pa pa kan ?"
"Iya nggak pa pa.."
Raja memastikan Laila dulu agar aman, setelah Laila masuk. Raja kembali menatap kedua pria tersebut dan kembali mengeluarkan suaranya.
"Kau ikut denganku ! Dan kau sini !"
Raja menyuruh Dani mengikutinya. Sedangkan Dosen tersebut di tarik dasinya oleh Raja dan membawanya melangkah menuju ruangan Tiger untuk meminta sang Kakak agar memecat Dosen tersebut karena sudah berbuat seenaknya.
Braaakkk...
Raja membuka pintu ruangan Tiger dengan paksa menggunakan kakinya, dan Tiger yang mendengar pintu terbuka lebar langsung berdiri terkejut melihat Raja menyeret seorang Dosen masuk keruangannya.
"RAJA !!"
Tiger membentak Raja karena melihat tingkah Raja sudah kelewatan dengan menyeret manusia seperti kambing. Raja dengan dada naik turun nafasnya menderu karena emosi.
"Ada apa kamu Raja ! Bersikap lah sopan !" teriak Tiger memarahi Raja.
Sedangkan diluar ruangan Tiger banyak Mahasiswa/i yang berkerumun ingin melihat keributan diruangan tersebut.
"Ada apa kakak bilang ? Dia sudah berani mendorong seorang Mahasiswa yang memohon toleransi padanya agar biaya semesternya bisa di tunda supaya dia bisa mengikuti kuliah.. Tapi apa yang dia dapat ! Dia malah di DO olehnya hanya karena tidak membayar biaya semester.."
Raja dengan emosinya berteriak menjelaskan pada sang Kakak agar tidak menindas seorang yang membutuhkan pendidikan. Hal itu yang di ajarkan oleh Ayah Raja dan Tiger saat dulu masih hidup.
Tiger yang mendengar penjelasan Raja langsung menoleh menatap Dosen tersebut dan bergantian menatap Dani. Tiger juga tidak membenarkan bagi siapa saja Dosen yang berani men DO Mahasiswa/i hanya karena biaya pendidikan yang belum dibayar.
"Apa benar begitu Dani ?" tanya Tiger memastikan penjelasan Raja.
"Benar Pak Tiger, dan ini surat keterangan DO yang dia berikan padaku.."
Tiger membacanya dengan seksama setelah menerima selembar kertas yang di serahkan padanya. Uang semester yang seharusnya tidak terlalu banyak, ini justru harus dibayar dua kali lipat jika sampai telat membayar.
Dosen tersebut sudah melakukan tindakan Korruppsii terhadap mahasiswa dikalangan bawah. Dengan ancaman DO agar Mahasiswa takut, akhirnya mau tidak mau harus membayar dengan jumlah uang yang tertera di surat keterangan tersebut.
"Ya ampun Pak Joko, kenapa anda melakukan ini ?" ucap Tiger menatap Dosen yang bernama Joko itu dengan tatapan kecewa.
"Maaf Pak, maafkan saya Pak. Saya terpaksa melakukannya, demi pengobatan anak saya dirumah sakit.."
Joko memohon pada Tiger agar tidak memecatnya. Namun sesuai prosedur dan peraturan yang ada, Joko harus tetap dikeluarkan dari Universitas tersebut. Dan hal itu juga akan disebar luaskan ke Universitas lain di seluruh kota Jakarta.
"Maaf Pak Joko.. Apapun alasan anda, meskipun itu untuk biaya rumah sakit, tapi Sesuai peraturan anda harus dikeluarkan dari Universitas.." Tiger menjeda ucapannya dan menoleh menatap Dani yang berdiri di samping Raja.
"Dan kamu Dani, jangan pikirkan masalah biaya, ada biaya atau tidak kau adukan pada Raja atau padaku. Kami yang akan mengurus semuanya.. Mengerti ?" jelas Tiger lagi membuat Dani tersenyum lega mendengarnya.
"Mengerti Pak.." sahut Dani dan memeluk bahu Raja lalu berterima kasih padanya. "Thank's Ja.. Seandainya tadi lu nggak ada, gue nggak bisa kuliah lagi disini.."
Raja pun tersenyum membalas memeluk bahu Dani. Dani merasa sangat berterima kasih pada Raja karena sudah menyelamatkannya dari pihak orang yang tidak bertanggung jawab.
...----------------...
Bersambung...