Bukan hasil terjemahan ya.. Karya Original.
Dia seorang mafia dan pembunuh bayaran, di usianya yang ke empat puluh dia sudah memiliki dua anak dari almarhum suaminya.
Dalam misinya yang terakhir, dia di jebak oleh teman satu teamnya. Dia mati dengan tubuh yang hancur karena Bom.
Karena mengingat ke dua anaknya, dia tidak rela mati seperti ini.
Mungkin Dewa mendengar doanya, jiwanya malah masuk kedalam tubuh seorang Janda perawan yang baru saja menikah dengan Duda beranak satu, yang umurnya hampir setengah abad.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 31
"Mengapa kau tidak membuka helmmu?"
"Jika aku membukanya, kau juga tidak akan mengenal wajahku Black Horse."
Dia terperangah, hanya teman-teman di masanya yang memanggil dia Kuda Hitam.
"Beneran kau Airin?" Tanya pria tang setengah wajahnya sudah rusak akibat dari bekas bakaran api.
"Bagaimana kau tahu aku masih hidup? Apakah kau tidak mendengar kematianku ketika bernegosiasi dengan Klan Eagle?"
"Ya, aku tahu itu, tapi kau dan aku sama, memiliki takdir yang sama, tidak akan mau menyerah dan mati di tangan bajingan Carlos."
"Apakah kau tidak tahu bahwa tubuh Airin hancur terkena bom..?" Airin juga penasaran, dari mana lelaki ini mengetahui keberadaannya. Apakah dia kaki tangan dari salah satu anggota baru itu.
"Ya, aku mendengar tentang itu juga, tapi entah mengapa, firasatku mengatakan kau masih hidup, jadi aku coba- coba menghubungi email-mu."
"Apa tujuanmu untuk menghubungi Airin?"
Dia sedikit bingung, dia depannya ini Airin atau utusannya? Pikirnya.
Apakah akibat bom itu Airin terluka parah? Sehingga dia mengutus wanita ini?
"Tidak ada, aku hanya ingin tahu saja."
"Jangan berbohong..! Siapa yang menyembunyikanmu selama ini? Apa kau mengetahui tetang Airin dari anggota- anggota baru itu?" Airin menaruh curiga kepada pria ini. Siapa yang memberinya makan selama beberapa tahun ini?
Dia sama sekali tidak menganggap aku temanya kah selama ini? sehingga dia bersembunyi dari kami. Atau memang ada yang ingin memanfaatkannya agar aku keluar.
"Tidak.. Tidak ada yang menyembunyikan aku, aku bersembunyi sendiri." Dia sedikit tergagap.
"Bohong..! Kau bersembunyi tanpa mencari makan? Bagaimana kau bisa hidup jika hanya bersembunyi saja? Apa tujuanmu menghubungi Airin?" Airin semakin menaruh curiga kepadanya.
"Hmm, sebanarnya aku ingin bekerja sama dengan dia untuk menghancurkan Carlos." Ucapnya pelan
"Ha ha ha.. Bodoh..! Apa kau kira tubuh yang hancur terkena bom bisa bekerja sama denganmu..?" Airin meliriknya dengan sinis.
"Rexi, katakan yang sebenarnya... Siapa yang ada di belakangmu..? Kau bekerja sama dengan Carlos untuk mengetahui Airin hidup atau mati bukan? Tentu saja dia tidak akan rela kehilangan uang 2 miliar-nya."
"Kau memerasnya 2 miliar..?"
"Memeras..? Itu bayaran terakhir Airin yang sampai mengorbankan nyawanya, apa kamu kira uang itu sepadan?" Dia membulatkan matanya menatap Rexi, tapi semua itu tidak bisa terlihat oleh lelaki itu.
"Katakan pada Carlos, Hantu Airin akan mengejarnya kemanapun dia bersembunyi." Ucapnya dan berdiri hendak keluar.
"Tunggu..!" Dengan cepat dia langsung berdiri walau sedikit goyah karena sebelah kakinya sudah tidak normal. Mungkin misi terakhirnya terjadi kecelakaan seperti dia.
"Ada apa lagi..?"
"Aku benaran bukan bekerja sama dengan Carlos."
Airin menoleh ke arahnya, memperhatikan sekitar ruangan itu. Semuanya terlihat lapuk dan seperti barang rongsokan.
"Jadi, siapa yang memberimu makan selama ini?"
"Seseorang menyelamatkanku."
"Kau menjual informasi kepadanya..?" Kemudian Airin kembali kedalam, tapi tidak duduk.
Dia malah mulai memeriksa kamar- kamar yang ada di situ, dia membuka sebuah kamar, spertinya tempat Rexi istirahat.
"Apa yang kau lakukan..?!" Seru pria itu sambil menyusul kearah Airin dengan kaki pincangnya itu.
Airin tidak perduli dengan ucapannya, dia masuk kedalam kamar tidurnya, melihat komputer tua di meja yang ada di sebelah ranjang itu.
Dia kemudian memperhatikan dinding kamar itu. Terdapat foto- foto dari anggota Klan Mafia dari berbagai negara.
Airin mematung melihat wajah lamanya telah di beri tanda silang di sana.
"Apa kalian juga merencanakan pembunuhan Airin?" Dadanya terasa sesak saat melihat tanda silang berwarna merah.
"Tidak, bukan.. Saya hanya memberi tanda silang bahwa orang- orang tersebut tidak lagi sebagai ancaman."
Dia kemudian memperhatikan sampai keatas, tidak terdapat foto- foto atau gambar dari pimpinan atas Klan Mafia tersebut.
Ada 4 Klan besar yang terbesar, semua kosong. Jadi Rexi dan orang yang bekerja sama dengannya juga tidak mengetahui wajah ke 4 orang ini.
Tapi Airin, mengetahui 3 dari 4 wajah Klan Mafia itu. Dia menyentuh kotak kosong di atas yang bertuliskan Stokes.
"Apakah kau mengetahui nama orang ini..?" Airin bertanya pada pria itu.
mrk harus mati tertembak dn slah satunya sepupu raymond..apa ini trik airin agar klan eagle bisa cepat tertangkap oleh raymond.
atau raymond sendiri adalah musuh jg bagi airin.