NovelToon NovelToon
Good Bad Princess

Good Bad Princess

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Mengubah Takdir / Keluarga / Fantasi Wanita / Menjadi bayi / Chicklit
Popularitas:278.1k
Nilai: 5
Nama Author: Putri Nilam Sari

Qianlu adalah putri dari sebuah keluarga jenderal terpandang. Namun sayangnya hidupnya tidak bahagia, akibat dia sendiri, datangnya seorang selir dan juga anak nya membuat ibu nya tersingkir dan mengakibatkan sikapnya menjadi arogan.

"Jika seandainya aku bisa memutar waktu kembali, maka aku tidak mau menjadi seperti ini...." ujarnya ditengah ambang kematian.

"Dimana aku...."

"Qian! Lihatlah ayahmu sudah kembali!"

"Aku menjadi kecil?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rahasia

Belum sempat Qian mengambil busur yang terpajang di dinding kamar kakaknya. Qian langsung melayang karena tubuhnya di gendong.

"Apa yang putriku ini lakukan?" Tanya nya, sontak Qian berbalik dan terlihat sosok ayahnya.

"Ayah!" Panggil Qian dengan riang.

"Putriku.... Apa yang putriku ini lakukan?" Tangan Jun Hui. Mendengar kabar baik putranya, Jun Hui langsung bergegas ke kamar putranya.

"Aku mau mengambil busur ayah." Ucap Qian sembari menunjuk ke dinding. Jun Hui tersenyum dan melihat apa yang diinginkan oleh putrinya.

"Itu terlalu besar, Qian tidak akan sanggup." Ucap Jun Hui pada putrinya.

"Tapi Qian bisa ayah!" Gelak tawa Jun Hui terdengar sembari mengelus rambut panjang putrinya.

"Iya-iya, nanti kita berlatih bersama, bagaimana?"

"Sungguh? Ayah janji?" Ucap Qian.

"Iya, janji."

"Besok pagi ya!" Ucap Qian.

"Iya."

"Kakak juga ikut, mau kan kak?" Tawar Qian pada kakaknya.

"Ayah dengar kakimu sudah ada perkembangan." Ucap Jun Hui mendekati putranya.

"Iya ayah."

"Itu bagus. Sebentar lagi kau akan bisa berjalan normal."

"Iya ayah, tapi.... Aku tidak bisa ikut ajang tahunan." Jun Hui menoleh pada istrinya, Yeong memberikan anggukan kecil.

"Kenapa? Kau tidak suka?"

"Bukan begitu..... Hanya saja.... Seperti tahun sebelumnya, aku tidak masuk kandidat apalagi pemenang." Ucap Yong Zheng dengan sendu.

"Itu kan tahun sebelumnya. Kita tidak tau yang sekarang bukan?" Jun Hui memberikan kode agar istrinya memberikan dia bicara dengan putra mereka.

"Yong Zheng..... Lihat dan dengar ayah. Bagi ayah, kau tidak harus menang atau apapun itu. Ayah hanya ingin, kau melihat kedatangan luar, bertemu dengan teman-teman sebaya dengan mu. Menggerakkan otot-otot tangan mu, kau tidak mau? Bagi ayah, kau tetap yang terbaik. Kau adalah putraku, putra ibumu yang hebat dan kakak yang terbaik bagi Qian. Kalau kau merasa cemas terus, bagaimana akan menghadapi tantangan nantinya? Semakin kau dewasa, maka tantangan hidup mu juga semakin besar nantinya. Selamanya kita tidak bisa menghindar atau bersembunyi putraku."

"Kalau kau memang tidak mau tidak apa. Kita coba tahun berikutnya. Tapi kau mau kita latihan bersama besok kan?"

"Aku mau ayah."

"Baiklah!"

****************

"Cepatlah sembuh ibu. Aku baru kembali, maafkan Qian ya Bu. Dia pikir itu manisan jahe, jadi dia membentuknya seperti beri." Jelas Jun Hui, tapi apakah nenek percaya. Oh, tentu saja tidak!

"Dia tidak ingin ibu makan makanan yang mengandung gula terlalu banyak."

'Tapi aku merasa rubah kecil itu memiliki alasan yang lain! Entah mengapa, aku merasa dia berbeda.... Cara dia bersikap padaku dan juga ibunya.'

"Oh ya Bu. Lusa aku akan pergi ke kerajaan Xang, tentunya dengan Yeong dan kedua anakku. Ibu tidak apa ditinggal kan? Aku bukannya tidak mau mengajak ibu, selain karena ibu sakit, perjalanan juga cukup jauh. Aku takut kondisi ibu jadi buruk nantinya. Kalau ibu ingin aku menolak untuk pergi katakan saja."

'Yah.... Tidak seru! Seharusnya ayah tidak bilang begitu!' Qian sudah merasa senang nenek nya itu Aka ditinggal seorang diri disini.

"Tapi ayah, bagaimana kalau kaisar merasa tersinggung? Ayah tidak datang, itu perbuatan yang tidak sopan bukan? Benarkan nek? Seorang jendral yang baik, harus menepati janji nya. Lagipula, nenek pasti juga sudah biasa dulunya ditinggal oleh kakek. Dan ditemani oleh bibi pelayan yang baik."

'Rubah kecil ini!' garam nenek.

"Ibu setuju aku pergi?"

"Kalau nenek setuju nenek akan tertawa ayah atau tersenyum." Ucap Qian, dibalik selimut neneknya, Qian membawa bulu burung yang kecil dan tipis dan menggelitik kaki neneknya. Dan tentu saja itu memberikan reaksi dari wanita tua itu.

"Ibu tersenyum....." Ucap Jun Hui, sedangkan Qian yang duduk manis di dekat kaki neneknya tersenyum lebar.

"Benarkan ayah? Nenek setuju!"

"Iya."

'Tidak Jun Hui! Aku tidak setuju! Tidak!'

"Sudah nek, kami akan ingat pesan nenek supaya perjalanan kami selamat." Karena Nenek tampak ingin bicara tapi tidak jelas.

"Iya Bu, ibu istirahat saja. Kami akan kembali segera. Aku selalu ingat nasehat ibu."

"Ayo ayah, antar Qian ke kamar." Pinta Qian dengan manja.

"Iya, ucapkan selamat malam pada nenek."

"Selamat malam nenek!"

'Awas kau! Aku akan buat perhitungan dengan mu!'

Setelah Jun Hui keluar dari kamar putrinya. Pria gagah itu melihat sosok tua yang merupakan pelayan setia ibunya. Wanita itu baru kembali dari kampung setelah putrinya melahirkan.

"Bibi..... Selamat datang kembali." Sapa Jun Hui.

"Jenderal Jun...."

"Tidak perlu terlalu formal begitu bibi. Aku senang melihat bibi kembali. Ibu sedang sakit."

"Iya, tidak apa."

"Bibi, bisa aku tanya sesuatu."

"Iya, tanya saja." Ucap wanita tua itu sembari merapikan ramuan herbal untuk nenek.

"Bibi pasti sudah lama disini kan?"

"Iya, sebelum jenderal lahir, bibi sudah disini."

"Kalau begitu, apa bibi tau siapa Ling Zhi?" Wanita tua itu terkejut dan tangan nya gemetar dengan wajah yang menerawang jauh.

'Nyonya!' suara teriakan itu menggema.

'Bagaimana?'

'Maaf tuan, tapi kami tidak bisa menyelamatkan nyonya....'

'Jenderal Hui Ying menikah lagi!'

'Pernikahan ini untuk menjadi ikatan keluarga dan mengingat tuan kecil.'

'Mulai hari ini, aku yang akan menjadi ibunya Jun Hui.'

'Tuan......'

'Simpan rahasia ini rapat-rapat! Siapa yang menyebarkan nya, maka dia akan tiada!'

"Bibi, apa bibi tau sesuatu?" Suara Jun Hui menyadarkan nya kembali.

'Apa ini saatnya aku beritahu?'

Bersambung........

Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰 🙏

1
Regina Feot Mese
lanjut
ceritanya menarik ❤️❤️❤️❤️❤️
Regina Feot Mese
sangat Bagus dan aku menyukainya
❤️❤️❤️❤️❤️❤️
It's me: terimakasih kakak
total 1 replies
X'tine
semakin seru thor... sampe bergadang baca'nya...
As Tini
aq pingin ngracunin nenek peot itu deh gregetan aq
X'tine
jodohnya Qian sudah datang 😍
sahabat pena
jodoh nya qian siapa nih? pangeran atau jendral?
X'tine
mampus loe nenek lampir... rasakan akibatnya.. wkwkwk
X'tine
campur tangan nenek lampir nich.. ha.. 😤 ayo thor.. semangat... kami selalu mendukung mu...
X'tine
nenek lampir ya begitu, mamaknya jun Hui ni kog tega ya sama anak sendiri..,,, semangat ya thor cerita nya bagus, semakin greget...
X'tine
Qian is the best lah.. 👍👍👍
Nor Azizah
penasaran thour kelanjutanx,,, semangat thour💪
Retno Palupi
kenal dong Qian itu kan yg kamu tolong 🤭🤭🤭🤭
Siti Nurjanah
lg dong thor...
suka bgt sama semua karyamu, sehari 5 bab jg bisa gk bosen. wkwkwk
Louisa of vallent
(((o(*゚▽゚*)o)))
It's me: terimakasih kakak
total 1 replies
Louisa of vallent
Kecewa
Lyvia
lagi thor
Sribundanya Gifran
lanjut
Rubi Yana
Bagus
It's me: terimakasih kakak
total 1 replies
beybi T.Halim
mampir..,baru Nemu cerita ini Krn dinotif👍 lanjut
Santy Susanti
Hahahaha Orang nyebelin dah ada didepan kamu Qiaan🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!