Leo mafia yang kejam dan dingin namun dia sangat lembut memperlakukan dokter kesayangannya itu.
Tania mengobati Leo namun Leo jatuh cinta pada pandangan pertamanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Pagi hari dengan rintikan hujan,membuat semua orang nyaman di tempat tidur.Namun berbeda dengan Leo pagi-pagi dia sudah berangkat bekerja.
Laki-laki itu tidak bisa tidur semalaman,selalu melihat hanphonenya berharap Tania membalas pesannya.
Suasana di kantor sangat tegang,karena hari ini di ruangan meeting Leo memarahi semua divisi.Moodnya memang sedang tidak bagus dia melampiaskannya di kantor.
“Sepertinya hari ini saya jangan sampai membuat kesalahan,atau saya akan di makan hidup-hidup.”Batin Alex.
“Alex lanjutkan sisanya,yang tidak bisa bekerja suruh langsung ke Hrd ambil gaji,”cetus Leo dengan wajah datarnya.
“Baik Bos,”sahut Alex.
Leo segera meninggalkan ruangan meeting tanpa mengatakan satupatah katapun,wajahnya yang datar membuat semua pekerja panas dingin.
Laki-laki itu segera ke ruangannya,dia kembali mengecek hanphonenya namun masih tidak ada balasan dari wanita yang sangat dia rindukan.
Leo duduk di meja kerjanya,laki-laki itu memeriksa dokumen yang sudah menumpuk di mejanya,namun tidak bisa di bohongi tetap saja dia tidak fokus.
Tok…,Tok…,Tok.
Alex mengetuk pintu bosnya.Dia segera masuk ke ruangan Leo,dengan membawa laporan hasil meeting tadi.
“Bos ni hasil meeting tadi,”ucap Alex menaruh laporan itu di meja.
“Coba kamu sekarang cek Jadwal Tania,”pinta Leo.
“Baik,”sahut Alex.Laki-laki itu segera meninggalkan ruangan bosnya.
...******...
Di rumah Tania.
Kedua wanita itu sedang sibuk di depan oven,Tania dan mamanya sedang membuat cake.
Dokter cantik itu hari ini sedang off,jadia dia memutuskan untuk mengisi waktu luangnya dengan mamahnya di rumah.
Tiba-tiba hanphoneTania bunyi,ada panggilan video call masuk dari sahabatnya bernama Tama.
Dret
Dret
Dret
“Hallo Ni,”ucap Tama di telpon.
“Kenapa Tam?”tanya Tania.
“Ganggu yah telpon jam segini,”jawab Tama.
“Oh ngga,gw lagi bikin cake nih bareng mamah,”jelas Tania.
“Hallo Tante apa kabar,”sapa Tama.
“Sehat bagaimana dengan kamu?”sambung Laura dengan tersenyum.
“Baik Tan,”jawab Tama.
“Udah dulu ya Tam,nanti lanjut lagi,”ucap Tania yang sibuk membuat adonan.
“Yaudah,jangan lupa nanti gw mau cakenya,”sahut Tama.
“Iyah,iyah.
Tania memutuskan sambungan telponnya,gadis itu kembali fokus membuat adonan dengan takaran dari mamahnya.
“Mamah liat-liat Tama anak yang baik Ni,”ucap Laura.
“Iyah lah baik,sahabat aku mana ada yang ga baik Mah,”sahut Tania dengan santai.
“Maksud Mamah bukan gitu,kenapa kamu ga coba sama Tama aja,”jelas Laura dengan memegang pipi putrinya.
“Jangan aneh-aneh deh Mah,”jawab Tania menatap mamahnya.
“Oke deh Mamah ga ikut campur urusan anak muda.”
Mereka berdua sangat menikmati waktu bersama,Laura dan Tania menghabiskan waktu setengah hari di dapur.
Tama Wijaya, memiliki paras yang tampan memiliki tinggi yang ideal,bermata coklat,dan berkumis tipis.
Tama memiliki perusahaan bernama”JAYCOMPANY”
perusahaan keluarga Tama lumayan berkembang cepat juga ,Tama anak dari Aditia Wijaya dan Diana Putri,selain tampan dia juga selalu memperlakukan orang dengan baik.
...******...
Di Ruangan Leo.
Jam makan siang sudah tiba,namun Leo masih duduk dan fokus di meja kerjanya.
Tok…,Tok…,Tok,
Alex masuk ke ruangan kerja bosnya dan berkata,”Hari ini mau makan siang apa Bos?”
Leo menghentikan aktivitasnya dan menjawab,”Saya sedang tidak selera makan,”
“Baiklah,”ucap Alex.
“Oh iya,Dr.Tania hari ini sedang tidak bertugas di rumah sakit,”sambung Alex,laki-laki itu baru ingat bahwa Leo menyuruhnya untuk mengecek jadwal Tania.
“Suruh beberapa orang untuk mengawasinya,”pinta Leo dengan wajah datarnya.
“Baik Bos,”balas Alex.
Alex meninggalkan Leo di ruangannya,karena perutnya sudah keroncongan dia pergi keluar untuk makan siang.
Leo menghentikan aktivitasnya,laki-li itu menyenderkan bahunya ke kursi dia mengecek hanphone miliknya namun Tania masih tidak membalas pesannya.
...******...
Di kamar Tania.
Gadis itu merebahkan tubuh mungilnya di atas kasur,karena setengah hari berada di dapur Tania cukup lelah.
Tania membuka ponselnya tiba-tiba ada pesan masuk dari Tama yang berisi.
①“Ni ke Cafe yu nanti sore,gw lagi penat banget,”ajak Tama.
②”Oke,kirim aja alamanya nanti gw nyusul,”balas Tania.
③”Oke nanti gw sharelok yaa,”
Tania keluar dari room chatnya,gadis itu melihat-lihat akun sosial medianya dan media sosial lainnya.
...******...
Sore hari,jam sudah menunjuk ke angka 3 sore hari,Tania membuka matanya dan melihat kam di hanphonenya betapa terkejutnya dia.Gadis itu segera ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Setelah selsai mandi,Tania menggunakan handuk kimono berwarna pink,dan handuk yang membungkus rambutnya yang basah.
Gadis itu memilih-milih pakaian yang akan dia kenakan,Tania memakai rok pendek berwarna putih berenda di padukan dengan kaos hitam.Gadis itu duduk di meja riasnya dia memoles sedikit wajah cantiknya dengan makeup agar terlihat fresh.
Tania sangat cantik,dengan rambut yang dia buat bergelombang.Gadis itu segera keluar dari kamarnya untuk meminta izin kepada mamahnya.
... ******...
Di ruang keluarga.
Laura sedang meninton televisi sendirian dan berbaring di sopa.
“Mah nia mau izin ke cafe yah sama Tama,”ucap Tania.
“Hati-Hati yah,pulangnya jangan malam-malam minta sopir yang anter,”jelas Laura.
“Iya mamah.”Gadis itu mencium pipi mamahnya untuk berpamitan.
...******...
Di Cafe
Setelah melewati perjalanan selama 40 menit akhirnya Tania sampai di Cafe,di sana sudah ada Tana yang duduk menunggu Tania.
Tania segera berjalan ke arah Tama,dan duduk berhadapan dengan sahabatnya itu.
“Tam udah pesen belum?”tanya Tania.
“Udah gw pesen pancake kesukaan lu,”jawab Tama.
“Di sini masih rame aja yah sama kaya dulu,”ucap Tania yang melihat situasi cafe itu.
“Iyah suasananya juga masih tidak berubah,”balas Tama.
Tama sesekali mencuri-curi pandang kepada Tania,Tania sangat cantik dengan rambutnya yang baru dan Tama baru melihatnya.
Mereka mengobrol mengingat masa-masa lucu dulu dan tertawa bersama,tanpa mereka sadari bahwa ada sepasang mata yang sedang mengawasi mereka yang asik sedang mengobrol.
Tidak lama kemudian pesanan yang mereka pesan sudah sampai,mereka menyantapnya.
“Lu gimana kerja di Rumah sakit?”tanya Tama.
“Ya begitulah Tam,gw jaga di UGD dan selalu sibuk dengan pasien-pasien tapi happy,”jelas Tania sambil tersenyum.
“Syukurlah kalo lu menikmatinya Ni,”jawab Tama.
...******...
Kantor Leo.
Tok..,Tok…,Tok,Alex segera masuk dengan terburu-buru.
“Ada apa?” tanya Leo.
Alex tidak mengeluarkan suara sedikitpun,dia langsung memberikan hanphone miliknya.di dalam hanphone Alex ada poto Tania yang sedang duduk dengan Tama.
Leo mengambil hanphone Alex.Betapa marahnya dia melihat wanita yang dia inginkan duduk dengan laki-laki lain,rahangnya mengeras menahan emosi.
Pyar….,Leo membanting hanphone milik Alex ke lantai,hanphone itu hancur berkeping-keping.
“Siapkan mobil kita kesana sekarang,”ucap Leo dengan wajah yang penuh amarah.
Mereka berdua segera keluar dari perusahaan,Alex langsung mengendarai mobil ke tempat dimana Tania berada.
Selama perjalanan Leo terlihat gelisah dan wajahnya terlihat menakutkan,untung saja cafe yang Tania kunjungi tidak jauh dari perkantoran Leo,hanya membutuhkan waktu 20menit saja.
...******...
Di cafe.
Leo langsung masuk dengan terburu-buru dia mencari keberadaan wanita yang membuatnya marah.Pandangannya tertuju pada meja yang tidak terlalu berada di belakang,dia melihat Tania tertawa dengan asyik bersama Tama.
Leo segera berjalan ke arah Tania dan di ikuti beberapa anak buah di belakangnya,laki-laki itu langsung menarik tangan Tania dia sangat marah dan tidak bisa mengontrol lagi.
Tania yang merasa kaget karena tiba-tiba pergelangan tangannya di tarik,diapun berdiri dan melihat ke arah Leo.
“Lepasin kamu sudah gila tiba-tiba tarik tangan orang,”cetus Tania.
Tama yang melihat Tania kesakitan, segera bangun dan berjalan ke arah Tania.Namun di hentikan oleh pengawal Leo sehingga membuat Tama tidak bisa beergerak.
“Jangan sentuh Tania!”teriak Tama.
Leo langsung menarik Tania keluar dari cafe itu,Tania yang badannya mungil tidak ada tenang untuk melawan.
“Lepasin kamu menyakiti saya,”ucap Tania yang ketakutan.
Leo segera membawa Tania masuk kedalam mobil miliknya,lalu laki-laki itu melepaskan tangan Tania dia sadar bahwa wanita di sampingnya ketakutan.Leo mencoba menetralkan perasaannya yang kacau.
“Apakah ini menyakitkan?”tanya Leo mengusap pergelangan tanganTania yang memerah itu.
Tania tidak menjawab dia memalingkan wajahnya ke arah luar kaca,dia sangat tidak mengerti dengan semua ini.
Alex yang masuk kedalam mobil,segera mengendarai mobil itu untuk menuju ke mansion mewah Leo.Ini pertama kalinya Leo membawa wanita ke mansion miliknya,dia memang selalu di kelilingi banyak wanita namun tidak pernah sampai dia bawa pulang.
Leo memegang tangan Tania dan dia meniup pergelangan tangan wanita itu dengan sangat lembut.
Alex yang melihat di kaca tidak percaya apa yang dia lihat,selama dia mengikuti Leo dia tidak pernah berbuat seperti ini kepada wanita di sekelilingnya.
“Jangan sekali-kali lagi duduk dengan pria lain dan tertawa dengan pria lain aku bisa sangat gila,”ucap Leo dengan lembut.
“Kita tidak memiliki hubungan apapun dan saya baru mengenal kamu di rumah sakit.”cetus Tania menatap Leo.
“Saya jatuh cinta pada saat kita bertemu pertama kalinya,”jelas Leo.
“Terimakasih untuk rasa sukanya tapi kamu berbuat seperti ini melanggar pripasi orang lain,”lirih Tania.
Tiba-tiba hanphone Tania berbunyi,Tama menelpon Tania laki-laki itu snagat khawatir dengan keadaan Tania.
Leo melirik layar ponsel Tania dan berkata,”Apakah itu laki-laki yang tadi?”
Tania sangat murka,“Bukan urusan anda!”
“Halo Tam,gw baik-baik aja ko jangan khawatir,”ucap Tania di telpon.
“Ni apa perlu kita lapor polisi?”tanya Tama di sebrang sana.
“Gak perlu Tam,gw masih bisa menyelsaikan ini ko,”
Tania memutuskan sambungan telponnya,melihat ke arah Leo yang masih memandangnya dengan raut wajah yang dingin.
“Bahkan kamu masih menerima panggilan telpon darinya.”Leo langsung melumat bibir Tania.
Tania menggigit bibir Leo untuk melepaskan diri,ujung bibi laki-laki itu mengeluarkan darah segar.
“Jangan keterlaluan saya bisa laporin kamu ke polisi,”terang Tania.
“Sudah saya katakan jangan berbicara dengan laki-laki lain saya bisa melakukan hal yang kebih gila dari ini.”Leo berkata dengan nada yang cukup tinggi.
Tania hanya memandangi pemandangan di luar kaca mobil,dia tidak ingin melihat wajah laki-laki itu.Tania hanya bisa pasrah kemana dia akan di ajak pergi karena tenaga Leo tidak sebanding dengannya.
...******...
Mansion Leo.
Setelah melewati perjalanan kurang lebih 1 jam mereka sampai,Leo menutupi paha Tania dengan jas miliknya,dia tidak ingin para pengawal laki-laki di rumahnya melihat kaki mulus wanitanya.
Laki-laki itu menggendong Tania dan membawanya masuk kedalam mansion dan menaiki lif untuk ke kamarnya.
Para pengawal dan pelayan di rumah itu berbisik-bisik karena ini kali pertamanya Leo membawa wanita ke rumahnya.
...*****...
Di kamar Leo.
Laki-laki itu meletakan Tania di atas kasur miliknya.
“Saya ingin pulang,”ucap Tania.
“Ini Rumah kamu mulai sekarang,”jelas Leo.
“Saya punya keluarga ini bukan rumah saya,”cetus Tania.
“Saya tau tentang keluarga kamu bersikap patuhlah,kamu tidak ingin perusahaan Ayah kamu bangkrut kan,”selanya.
“Apa yang akan kamu lakukan kenapa kamu berbuat seperti ini,”lirih Tania.
“Saya bisa melakukan apapun asal kamu bisa berada di samping saya,”jawab Leo dengan mengusap pipi Tania.
Tania tidak bisa berkutik karena dia yakin Leo memang bukan orang sembarangan,dia tidak ingin perusahaan yang ayahnya rintis hancur begitu saja.
“Sekarang hubungi keluarga kamu agar merka tidak khawatir dan malam ini kamu akan tinggal di sini,”sambung Leo.
Tania meneteskan airmatanya dan segera mengirim pesan kepada mamahnya,dia ber alasan akan menginap di tempat Lusi.
“Wanita yang lebih segalanya dari saya banyak saya yakin kamu tidak kesulitan untuk mencari wanita,”ucap Tania.
“Mereka dengan sukarela datang ke pelukanku tapi aku tidak menginginkannya,”jawab Leo,laki-laki itu menyatukan dahinya dengan dahi Tania.
Tania hanya bisa pasrah dengan semuanya,dia berfikir Leo hanya ingin bermain-main dengannya,setelah dia bosan dia pasti melepaskan Tania.
“Baiklah kita tunggu sampai kamu bosan,tapi jangan sesekali kamu menyentuh keluarga atau orang-orang di sekitar saya,”
“Saya tidak ingin lagi melihat kamu berpakain seperti ini keluar rumah,”ucap Leo yang melihat ke arah paha Tania.
Tania dengan reflek menutupnya dengan jas milik Leo,laki-laki itu merasa sangat gemas melihat ekpresi Tania.
Leo segera melumat bibir mungil milik Tania,kali ini gadis itu tidak melakukan perlawanan karena dia ingin segera membuat Leo bosan.
Leo melumat dengan sangat agresif,laki-laki itu menindih tubuh mungil Tania,
“Humps…,humps…,aku tidak bisa bernapas.”Tania melepaskan bibirnya karena dia nafasnya sudah seperti mah habis.
Laki-laki itu tidak menghentikan aktifitasnya dia turun ke leher Tania,memainkan lidahnya di belakang daun telingan gadis itu.
“Ah…,hentikan Leo.”Tania tida menyangka mulutnya mengeluarkan suara itu,badannya tidak bisa mengihandari bahwa menikmati sentuhan Leo.
Leo tersenyum dan masih melakukannya dia membuat beberapa tanda merah di leher bening gadis itu.Tangan Leo mulai meraba di atas payudara yang tidak terlalu besar milik Tania.
Namun gadis itu segera menghentikan tangan Leo,Tania segera bangun dan berlari ke kamar mandi untuk menyadarkan dirinya agar tidak terbuay oleh sentuhan Leo.