Azril Fathurlutfi adalah seorang remaja yang merantau ke Jakarta untuk meraih prestasi nya demi mewujudkan impian kedua orang tua nya
Di tinggalkan banyak harapan dan impian oleh kedua orang tuanya membuat azril menjadi terobsesi akan keberhasilan
Apa jadinya jika di tengah obsesi itu ada kisah percintaan yang cukup rumit antara sahabat nya, dan kedua teman perempuan nya
Apakah Azril mash bisa fokus dengan obsesi itu atau malah goyah karena percintaan yang cukup rumit ??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ezama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Merasa Tidak Pantas
..." Tidak pernah terbayang kan oleh ku bisa tinggal di tempat seperti ini, bahkan ukuran kamar ini sama luasnya sama gubuk ku "...
...-Azril Fathurlutfi-...
***
Azril terdiam di depan pintu kamarnya bibirnya tampak terbuka ketika melihat kamar nya
perlahan dia memasuki kamar itu dengan mengagumi benda-benda di sana
apa-apaan bu fatma memberikan kamar ini padanya yang notabene nya bukan siapa-siapa
" Bapak, ibu, lihatlah kamar ini, bahkan azril tak pernah bermimpi untuk menempati kamar seperti ini " lirihnya
" sungguh indah dan mahal " pikirnya
tak mau berlama-lama di kamar azril memelih pergi ke kamar mandi
" tapi di mana kamar mandinya? "
Mata azril menelusuri kamar nya terdapat 3 ruangan di sana
" mungkin yang itu "
Azril memasuki ruangan pertama mata nya terbelalak melihat ruangan itu
begitu banyak baju dan sepatu di sini bahkan lebih banyak di sini dari pada di rumahnya
" ruangan apa ini? kenapa lemari baju nya nggak ada pintu nya " celetuknya
Azril keluar dari ruangan itu dan masuk ke ruangan selanjutnya
kembali terkejut ketika mendapati di rak itu terdapat begitu banyak buku terlebih ada meja dan kursi di sini
" bukunya banyak banget, mungkin ini yang dinamakan perpustakaan " lirih nya
" dari pada nanti ada yang rusak lebih baik aku keluar "
Azril keluar dari sana dan menatap satu ruangan lagi di pojok kiri itu
" Pasti itu kamar mandinya " lirih nya dengan mantap
dengan langkah pasti azril membuka pintu ruangan itu dan benar itu dia kamar mandinya
" MasyaAllah, kamar mandinya bagus banget, ada kaca nya pula "
azril meneliti kamar mandi itu tangannya membuka tirai putih yang ada di sana
" benda apa nih, tahan nggak ya kalo aku naikin nggak pecah kan " lirihnya
matanya terpaku pada toilet duduk di sana muncul kebingungan tetapi tak dia hiraukan
tak ingin berlama-lama akhirnya laki-laki itu membasuh dirinya dengan shower
Tentu setelah mengutak atik terlebih dahulu
...***...
di ruang tamu dinda masih duduk manis di sofa bersama dengan bu fatma
tak lama bunyi bell membuat dinda berjalan dan membuka pintu apartement itu
" eh mang ujang, masuk mang, sini dinda bantuin "
ya mang ujang lah yang memencet bell itu membawakan sembako dari pihak sekolah sebagai bentuk bantuan sosial bahan pokok
" nggak usah neng, ini juga mamang dapat bantuan dari ujang-ujang ini "
Dinda tersenyum dan mengangguk
" ya sudah, bawa masuk dulu mang, ka, silahkan masuk "
" dinda siapa yang dateng? " teriak bu fatma
" ini bu, mang ujang bawa sembako dari sekolah untuk azril " ucap dinda sambil berjalan bersama ketiga laki-laki itu
" Oh mang ujang, sembako nya bawa ke dapur aja mang "
" sini mang, dinda tunjukin dapurnya"
mang ujang, dan kedua laki-laki itu mengikuti dinda menuju dapur
" beras nya taruh di lantai situ aja ka "
" iya dek "
Laki-laki itu meletakkan karung beras di lantai pojok tepat dinda menunjuk tadi
di ruang tengah bu fatma tengah menonton berita tak lama nampak lah azril menuruni anak-anak tangga
laki-laki itu tampak sangat tampan sekarang dengan baju kaos santai dan sarung
" Ibu lagi nonton apa? " tanyanya sambil menduduki sofa
Matanya melirik ke dapur terlihat tiga laki-laki dan satu perempuan yaitu dinda
" Ini zril, lagi nonton berita "
" bu mereka ngapain di dapur? "
" Itu mang ujang yang ibu suruh taruh beras, mie instan, dan beberapa bahan pokok kiriman dari sekolah kamu "
Azril mengernyit " bukannya azril suruh dinda buat adek-adek panti ya bu, kok malah di bawa kesini "
" Azril kira sembako yang ibu bilang tadi bukan dari sekolah " Lanjutnya
" jelas ibu bawa orang itu buat kamu, bukan buat adek-adek panti, lumayan kan kalo seandainya kamu males masak, kamu bisa nyeduh mie instan"
tak lama keempat manusia itu keluar dari dapur dan berjalan ke tempat bu fatma
" bu sudah saya letakkan di dapur semuanya, ada lagi bu? "
" tidak ada mang, tapi ini ambil dan kasih ke laki-laki yang kamu suruh bantu tadi " ucap bu fatma sambil menyodorkan uang 100 ribuan dua lembar
" baik bu, saya permisi, den azril, neng dinda mamang permisi dulu, assalamu'alaikum "
" waalaikumsalam "
" mang siapkan mobil kita akan pulang ke rumah saya habis ini "
" baik bu " Setelah itu mang ujang keluar dari apartement itu menyusul dua pemuda yang tadi dia mintai tolong
" ibu tau kamu laper zril, tunggu sebentar lagi "
Azril tersenyum canggung dan kembali menatap berita di TV
" zril, liat dong brosur sekolah yang di kasih pak dadang, punya aku ketinggalan di panti "
" iya din, bentar aku ambilin dulu "
Dinda mengangguk azril kembali naik ke kamar nya mengambil brosur yang di berikan oleh wali kelas nya
" ini din brosur nya "
Dinda melihat brosur seolah SMP itu
" bagus ya zril sekolah nya, aku bisa tebak sih kalo kita bakalan betah sekolah di sini "
" Amin din, aku juga berharap kita bakalan betah sekolah di sana "
tak lama suara bell kembali berbunyi
" biar ibu aja yang buka kalian lanjutin aja obrolan nya "
Bu fatma membuka pintu apartement nya terlihat di sana ada pegawai apartement dengan beberapa kantong kresek di tangannya
" sore bu, apakah ibu yang memesan Gofood? "
" Iya benar mbak, apa ini makanannya? "
( aku nggak tau sih Gofood itu ada dari tahun berapa tapi ini kan cerita fiksi jadi terserah aku lah ada atau tidak adanya gofood, hihihii pokoknya enjoy aja ya, jangan dijadikan beban fikiran)
" iya bu "
" ini uang nya ya mbak, tolong kasihkan ke Bapak nya "
" iya bu, kalo begitu saya permisi, selamat sore "
" iya sore mbak "
Bu fatma menutup pintu apartement dan kembali ke ruang tamu dengn kantong kresek di kedua tangannya
" Azril ini makanan buat kamu ya, tadi ibu pesen nasi uduk satu bungkus, terus ada nugget, dan beberapa camilan mentah yang tinggal kamu goreng aja "
" Terimakasih banyak bu, maaf azril merepotkan "
" tidak sama sekali, ya sudah dinda ayuk kita pulang sekarang, azril kamu boleh lihat-lihat dulu apart nya ya "
" Ini jangan lupa dimakan, nanti basi nasi uduk nya "
Azril hanya mengangguk dan mengantar bu fatma dan dinda keluar
" zril apart kamu ada di lantai 20 ya, dan nomernya bisa kamu lihat sendiri di pintu "
" iya bu "
" Oh iya, kunci nya pake code zril, nanti biar ibu suruh ganti aja ya biar kamu mudah "
" Iya bu "
Percayalah kalian bahwa saat ini azril sangat bingung dengan kunci pintu apart yang dia tinggali itu
" yaudah, ibu pergi dulu ya, assalamu'alaikum "
" waalaikumsalam, Hati-hati kalian "
Azril menggaruk kepala nya yang tidak gatal karena kebingungan dengan apa yang bu fatma katakan tadi
" apa kata bu fatma tadi, kunci pintu ini pake code? aduhhh bingung bingung "
^^^Kuala kapuas, 26 Februari 2025^^^