Sela sudah jadi janda di usia nya yang baru enam belas tahun karena masalah tentang pesugihan sang Ibu, setelah berusia dua puluh tiga tahun dia malah jatuh cinta pada seorang pria bernama Bara.
Tak lama mereka menikah, namun ada yang aneh saat menikah dan menjalani rumah tangga, sebab Bara selalu pulang menjelang maghrib dan pergi nya shubuh. apa lagi bila malam purnama, maka Bara tak akan pernah ada di rumah.
siapa kah Bara sebenar nya?
apa kah Sela akan mencari tau siapa sosok Bara ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33. Ervan kecewa
Otak Sela mendadak saja mumet memikirkan kematian Mama Bastian yang mendadak saja itu, ada apa dengan Mama Linda sehingga bisa meninggal dalam waktu yang sangat singkat. berarti saat keluar dari kamar tempat Sela berada, dia langsung mati saja dan mayat nya langsung ada di rumah dengan keadaan di cakar cakar habis.
"Kalau mati di sini ya gimana mau pulang nya!" seru Sela sembari menggiti kuku.
Cemas sudah pasti karena orang yang meninggal ini ada sangkut paut nya pula dengan dia, sebab baru habis melihat nya dan sudah mati pula di rumah. tentu ini aneh sekali bagi Sela dan juga orang lain, Bastian saja meragukan soal kematian Mama nya apa bila di serang hewan.
Sebab memang sangat tidak masuk akal sekali bila Mama Linda di serang hewan di dalam rumah, walau pun sudah ada bekas cakaran di dekat jendela. namun Bastian tetap saja hati nya menolak percaya, ia yakin ada sesuatu yang tidak beres.
Di tambah Mama Linda juga malah jadi hantu di hadapan nya, maka Bastian juga yakin ada yang tidak beres. di tambah Sela yang jadi kepikiran soal kematian orang yang pernah mengatai nya habis habisan, sungguh Sela masih bingung dan juga heran karena Mama Linda cepat sekali mati nya.
"SELAAAAA!"
"Hah!" Sela yang termenung jadi kaget karena ada yang mengetuk pintu.
"Hai, udah bisa jalan belum?" Amara datang membawakan banyak oleh oleh.
"Udah kok, tunggu ya ku buka dulu pintu nya!" Sela segera berjalan dengan tongkat.
"Rumah sepi begini kok bisa sih dia nyaman banget, astaga aku rasa nya sampai mau kencing sangking takut nya." keluh Amara ngeri sekali di buat rumah Sela.
Sedangkan Sela santai saja dan membuka pintu untuk teman nya, begitu banyak bawaan yang Amara bawa dan tidak biasa nya pula dia begini sehingga aneh karena mendadak saja datang nya sambil membawa banyak sekali camilan.
"Tumben banyak sekali bawaan mu, biasa nya tidak pernah." tegur Sela.
"Heleh biasa nya juga aku beli sesuatu untuk kamu, suka melupakan jasa ni orang!" rutuk Amara.
"Ya kan enggak sebanyak ini, kalau sekarang benar benar banyak sekali." ujar Sela tersenyum senang karena teman nya datang.
"Kau kalau ku lihat kok ada sesuatu yang berbeda, ada sesuatu gitu!" Amara memperhatikan wajah teman nya yang ceria.
"Pasti beda dong, karena aku sudah menikah." jawab Sela membuat Amara biasa saja seolah tidak kaget sama sekali.
"Oh!"
"Ini serius, aku udah nikah sama Bara dan ini foto nya." Sela membuka ponsel.
Amara yang awal nya biasa saja mendadak jadi kaget dan melongo karena mau di tunjukan foto pula, bila ada foto maka wanita satu ini pasti tidak bohong. yang membuat Amara agak tidak percaya itu karena sama sekali tidak ada undangan, sebab pernikahan memang di lakukan secara tertutup sehingga tidak mungkin orang luar akan datang.
Sela nya tidak suka banyak orang dan begitu juga akan bara, sehingga cocok lah sudah pasangan ini karena sama sama tidak suka akan banyak manusia. pernikahan mereka benar benar di lakukan secara tertutup, sehingga membuat Rosana naik darah dan memang dari awal merasa Bara ada yang aneh sikap nya.
"Gila, kau benar benar sudah menikah dan tidak mengundang ku!" Amara berseru kesal.
"Ya gimana lagi, aku sama Bara sudah sepakat tidak mengundang orang! cuma keluarga saja yang datang." jelas Sela tersenyum malu.
"Apa salah nya kau anggap aku keluarga, gila memang!" merajuk Amara di buat Sela karena tidak di undang.
"Maaf banget ya, pernikahan juga mendadak sehingga aku tidak bisa berpikir banyak." jelas Sela lagi yang takut bila Amara sungguh marah.
"Tau ah, kamu mah gitu saja aku!" sewot Amara membuka kantong jajan yang ia bawa sendiri tadi.
"Enggak baik marah marah, kamu kan teman aku." bujuk Sela.
Amara cuma memutar bola mata nya malas karena dia heran sekali akan tingkah laku nya Sela, ini kalau dia tidak kesini maka tidak mungkin tau bahwa Sela sudah menikahi pria yang bernama Bara. untung nya dia di paksa oleh Ervan untuk mendatangi rumah nya Sela, maka mau tak mau dia pun datang kesini.
"Hallo, Cel!" Amara memulai aksi nya untuk melaksanan tugas.
"Hai, lagi di mana kau itu?" tanya Celin juga senang.
"Aku di rumah nya Sela, dia sudah menikah!" seru Amara.
"Hemmm dasar ember, tau lah ini nanti semua orang!" Sela paham sekali dengan tingkah Amara yang sangat ember.
"SELAAAAA, KOK NGUNDANG AKU!" teriak Celin marah.
"Besok pas resepsi dia pasti ngundang kita, sekarang kan cuma menikah dulu." Amara yang menjawab cepat.
"Oh iya, kapan dong resepsi nya karena akh mau datang sama cowok ganteng itu." seru Celin mengincar Dion sudah.
"Besok lah, tunggu aku mood baru ada resepsi." jawab Sela pula.
Celin tertawa karena ada pengantin mau pesta tapi malah nunggu mood, sedang kan pengantin lain biasa nya nunggu modal agar bisa pesta besar. yang satu ini hanya menunggu mood saja agar bisa membaik dan semua nya berjalan lancar pula karena kalau masalah uang sudah afa di kantong mereka.
"Hai Sela, kamu apa kabar?" Ervan bertanya dengan wajah lesu.
"Kenapa ada dia, Ra?" Sela langsung mundur dari camera.
"Enggak apa apa kok, dia lagi main saja cerita nya! kamu kalau mau pesta besar ya harus belajar dengan orang asing juga ketemu nya." Amata menarik Sela agar mau mendekat.
"Hai, Er!" Sela melambaikan tangan nya sekilas dengan gugup.
"Kok kamu kemarin pulang sendiri sih, aku sibuk loh nyariin kamu karena janji pulang nya juga kan malam ya." Ervan mengajak ngobrol santai.
"Aku sudah sangat bosan dan aku di jemput suami ku." jelas Rosana tidak mau jujur bahwa saat itu belum ada hubungan apa apa.
Ervan membeku karena yang di taksir nya ini adalah istri orang, memang benar kata mereka semua. rumput tetangga memang sangat indah, sama hal nya dengan Sela yang sudah menikah dengan pria lain namun masih sangat menggoda di mata Ervan yang memang jatuh cinta pada nya.
"Oh ya sudah ya." Amara cepat mematikan ponsel nya.
"Ervan sekarang gabung grup kalian?" tanya Sela pula.
Amara cuma mengangguk sekilas karena dia takut Sela marah apa bila dia mengaku bahwa kesini pun atas permintaan nya Ervan, pria itu ingin tau rumah nya Sela dan berusaha keras, yang terutama adalah membayar Amara.