"Puja!! Sampai kapanpun aku akan tetap mencintaimu dan tidak ada orang yang bisa bersama denganmu kecuali aku!!"
Puja nama wanita yang sangat cantik, sopan dan lemah lembut
Setelah kejadian mengerikan yang menimpa dirinya, Puja mengidap penyakit Amnesia retrograde yang membuat ingatannya kembali waktu ia sekolah dulu
Saudara sepupu tiri Puja yang bernama Angga Pratama yang mengetahui hal itu langsung menculik dan menahan Puja sampai beberapa tahun
Angga sangat mencintai Puja dan dia tidak memperdulikan kalau Puja adalah saudara sepupu tirinya
Angga juga merupakan seorang bandar dan ia juga sangat kejam terhadap Puja
Puja sangat yakin jika ada seseorang yang akan menolongnya, tetapi Puja sendiri masih belum tahu siapa yang akan menolongnya dari Angga
Apakah Puja berhasil lari dari cengkraman Angga atau ia akan tetap menjadi budak Angga selama-lamanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon puja indraswari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Puja meminta sopir taksi itu untuk mengantarkannya ke terminal
Di dalam mobil, Puja sesekali menangis mengingat kalau ia harus meninggalkan suaminya
"Mbak kenapa menangis? Mbak ada masalah apa?" Tanya sopir itu
"Saya nggak nangis Pak, ini tadi ada debu yang masuk" jawab Puja
"Mana ada debu mbak, Mbak punya masalah? Kabur dari rumah?"
"N-nggak Pak"
Sopir itu langsung melanjutkan fokus menyetir dan beberapa menit kemudian ia menghendaki mobilnya di depan terminal
"Terima kasih Pak" ucap Puja sambil memberikan dua lembar uang merah
Sopir itu mengambil uang yang diberikan oleh Puja dan sesekali ia melihat perut Puja yang sedang hamil
"Kasihan sekali kamu Mbak, andaikan aku yang menjadi suaminya pasti aku jaga. Kurniawan jangan banyak berkhayal" ucap sopir taksi itu yang mempunyai nama Kurniawan
Puja langsung masuk ke dalam terminal dan duduk sambil berpikir ia akan pergi kemana lagi
Detik demi detik berganti dan jam sekarang sedang menunjukkan pukul dua belas malam
"Aku harus pergi kemana lagi? Angga pasti akan menemukanku lagi" ucap Puja dengan wajah yang kebingungan
Puja menutup wajah dengan kedua tangannya dan tanpa ia sadari kalau ada seseorang yang berdiri di hadapannya sambil membawa segelas teh hangat
"Mbak, diminum dulu"
Puja membuka tangannya dan ia sangat terkejut ketika melihat sopir taksi yang mengantarnya tadi ada disini
"Pak sopir? Bukankah aku tadi sudah membayar bapak?" Tanya Puja yang kebingungan
Kurniawan meminta Puja untuk mengambil gelas yang berisi teh hangat
"Diminum dulu mbak, panggil saya Kurniawan"
"S-saya Puja" ucap Puja sambil menikmati teh hangat yang di berikan oleh Kurniawan
"Mbak mau kemana? Sekarang sudah jam 12 malam, tidak baik wanita sendirian disini" ucap Kurniawan
Puja menggelengkan kepalanya karena saat ini ia sendiri tidak tahu mau kemana
Kemudian Kurniawan menawarkan Puja untuk ikut dengannya
"Ayo ikut saya ke Semarang, kalau besok Mbak sudah menemukan tujuan. Saya akan antar lagi" ucap Kurniawan
"S-saya tidak mau merepotkan Mas Kurniawan"
Mendengar perkataan Puja, Kurniawan langsung menggandeng tangan Puja dan membawanya masuk ke dalam mobil
"T-tapi Mas?"
Kurniawan langsung melajukan mobilnya menuju rumahnya dan ia meminta Puja untuk istirahat karena perjalan yang mereka tempuh sangat jauh
Puja yang sudah mengantuk dari tadi akhirnya memejamkan matanya
Di tengah perjalanan, Kurniawan melihat Puja yang menggigil kedinginan dan ia segera menutupi tubuh Puja dengan jaketnya
Kurniawan kembali melajukan mobilnya dengan cepat karena saat ini jalanan masih terlihat sepi
Jam menunjukkan pukul tujuh pagi dan sesampainya di rumah Kurniawan mencoba membangunkan Puja
"Mbak, ayo bangun. kita sudah sampai" ucap Kurniawan
Puja masih saja memejamkan matanya dan membuat Kurniawan khawatir
Kemudian Kurniawan memegang kening Puja yang sangat panas sekali
"Astaghfirullah, panas sekali kamu Mbak" Kurniawan langsung membopong tubuh Puja
Kurniawan memanggil Mamanya untuk membukakan pintu
"Siapa dia nak?"
"Nanti aku ceritakan Ma, Sekarang tolong Mama telfonkan dokter Vickry untuk segera kerumah"
Kurniawan membawa Puja masuk ke dalam kamarnya
Setelah selesai menghabiskan dokter Vickry, Mama masuk ke dalam kamar dan melihat Puja yang masih belum sadarkan diri
"Siapa dia nak?" Mama bertanya sekali lagi kepada Kurniawan
"Nama dia Puja" Kurniawan menceritakan kalau dia bertemu dengan Puja saat dirinya yang mengantarkannya ke terminal
"Anak Mama jadi supir ojol lagi?" Tanya Mama yang tidak setuju dengan kalau Kurniawan menjadi supir ojol
Bagaimana bisa seorang CEO muda jika suntuk menjadi seorang supir ojol
"Kemarin aku suntuk Ma"
Mama hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah anaknya
"Cantik sekali dia nak" ucap Mama sambil membelai pipi Puja
Mama jadi mengingat kalau saja putri kecilnya masih hidup dia akan seperti Puja
Tak berselang lama dokter Vickry tiba dan segera memeriksa kondisi Puja
"Bagaimana keadaan dia dok?" Tanya Kurniawan
"Kondisi dan kandungannya sangat lemah, nanti saya berikan obat dan vitamin. Kalau masih tetap demam dan belum sadarkan diri lebih baik bawa ke rumah sakit"
Mama dan Kurniawan setuju dengan apa yang dikatakan oleh dokter
"Kamu jaga dia, Mama mau siap-siap dulu" ucap Mama
Mama meminta Kurniawan untuk meeting lewat zoom karena dia harus menjaga Puja yang masih pingsan