Semua tidak akan indah lagi pada waktunya, hati seorang Stefanus Karim telah hancur berkeping-keping oleh penghianat istri dan sahabatnya.
"Tega sekali mereka berbuat begini padaku...!! tidak kusangka selama ini mereka bermain asik di belakangku..!!"
Chartiana istri Stefan telah berselingkuh dengan kakak tirinya sendiri. Entah setan apa yang telah merasuki jiwa Jeremy hingga tega menusuk temannya dari belakang.
"Akan ku balas penghianatan kalian dengan cara yang manis...!! sampai kalian merasa kematian lebih baik daripada kehidupan..." ucapnya dengan sorot mata ingin membunuh
Yuks..~ ikuti kisah cinta segitiga yang sungguh membagongkan 💗💗💗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukalama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 Gadis Itik
(Flashback)
"Kak Epan pulang aja sana.." usir Charty yang kala itu berusia 8 tahun, ia menghadang Stefan yang mau masuk rumah, dengan wajah cemberut sembari berkacak pinggang
Stefan yang baru datang mengerejap mata, ia agak terkejut, baru mau melangkah masuk sudah di hadang aja sama gadis itik menyebalkan yang selalu saja mengekori kakaknya.
"Tapi kakak sudah janji mau kerjakan tugas bareng sama kakakmu..." ujarnya
"Gak boleh...!! kalau ada kakak...., kak Jimmy gak mau main sama aku...!!" gerutu Charty masih menghadang Stefan yang mau masuk ke dalam rumah
Stefan tidak peduli, ia pun melangkah masuk, namun Charty dengan cepat langsung menghadang, Stefan belok ke kiri Charty pun ikutan, belok ke kanan eh...di hadang juga, "Minggir ah...!!" dengan perasaan kesal, Stefan langsung mendorong pelan Charty ke samping kanan, ia pun melangkah masuk
"Uugghh...!! kak Epan gak boleh masuk...!!" tidak mau menyerah, Charty langsung menahan satu tangan Stefan, menariknya kuat agar keluar dari rumah
"Aduh lepasin dong...!!" protes Stefan, ia kewalahan menghadapi adik sahabatnya yang suka tantrum ini, keduanya terus saja cekcok sebelum melangkah menaiki tangga keatas
Jeremy yang mendengar keributan jadi keluar dari kamarnya, "Yah ..gua tunggu dari tadi, kenapa gak naik sih....." seru Jeremy melihat mereka berdua dibawah
"Adekmu rese..!!" pekik Stefan menatap kesal pada Jeremy
"Bruk..." tiba-tiba saja Charty sengaja menjatuhkan dirinya ke lantai
"Huhuhuhu....!! HUAAAK....!!!" Charty menjerit dengan sangat keras, mengeluarkan air mata buaya
"Charty...!! kamu gak apa-apa...??" Jeremy langsung panik, segera menghampiri dan menggendong adiknya
Stefan tampak bingung hanya diam terbengong-bengong melihat Charty yang tiba-tiba jatuh setelah melepaskan genggaman tangannya, "Padahal gak gua apa-apain nih anak, kok bisa jatuh...??"
"Huhuhu...sakit kak..., kak Epan jahat...!! tadi dorong Charty..." rengek Charty dengan bakat aktingnya ia menuduh Stefan
"Eeehh....!! kok tiba-tiba nuduh aku...!!" Stefan mengerjap mata, soal sekali dirinya hari ini
"Cup...cup....cup..., sudah jangan nangis, kak Epan memang nakal nih ke kamu..." kekeh Jeremy, ia mengusap-usap kepala Charty, sembari menyeringai ke arah Stefan yang mukanya bete
"Idih.. masa lu percaya gitu aja..., adek lu tuh... bocah gila...!!" Stefan yang gak terima di tuduh
"Sini kakak gendong ke kamar ya...." Jeremy tidak menggubris omongan Stefan, ia langsung menggendong adiknya ala bridal
Sambil masih berdiri dengan wajah bete Stefan memandangi kakak adik yang sedang jalan naik kelantai 2, dalam gendongan Jeremy Charty menatap Stefan lalu tersenyum jahat dan menjulurkan lidahnya.
"Cih..." decak Stefan kesal sekali melihat tampang si gadis tengil
....
Sejak itulah Stefan selalu menganggap Charty sebagai gadis yang menyebalkan hingga ia beranjak kuliah, namun berbeda dengan sekarang, gadis itik ini ternyata sudah menjadi wanita dewasa yang cantik jelita, seperti itik yang berubah jadi angsa putih, sampai-sampai Stefan tidak bisa mengalihkan pandangan mata dari Charty.
"Sejak dulu kamu selalu saja mencari perhatian dari Jeremy, aku juga bisa memberikan perhatian padamu, bahkan akan ku berikan perhatianku melebihi perhatian kakakmu...."
Dirinya yang masih berada dalam kamar Charty, berdiri dengan dahi mengkerut, ia menatap nanar pada kakak dan adik yang sedang terlihat seperti kekasih itu, mereka saling berpegangan tangan dan saling tersenyum, menunjukan rasa sayang pada satu sama lain, aliran hawa panas pun Stefan rasakan seketika di dalam dada, hatinya bergemuruh karena rasa cemburu.
Tidak lama Jeremy pergi keluar meninggalkan mereka berduaan di dalam kamar, entah ada setan yang lewat atau bagaimana, Stefan berjalan mendekati Charty yang sedang duduk diatas ranjang, matanya tidak mengalihkan pandangan dari wajah cantik itu, ia duduk di bibir ranjang, lalu menangkap satu tangan Charty agar tidak bisa menjauh.
"Kak Stefan mau apa sih...??" tanya Charty dengan wajah merah merona
Stefan mengarahkan jemari Charty untuk menyentuh wajahnya, sorot matanya terus saja menatap lekat pada mata lentik itu, "Aku mau kamu juga bersikap manja padaku...." serunya tidak bisa mengalihkan lagi perhatiannya pada wanita yang dulu selalu ia anggap tengil dan menyebalkan.
"Mulai sekarang aku akan mengisi dua matamu dan hari-harimu" batinnya, lalu mencondongkan tubuh, seperti sebuah magnet yang sudah bertemu medannya, Stefan langsung saja menempelkan bibirnya ke bibir ranum itu.
"Hmmpptt...!!!" Charty amat terkejut, memukul-mukul dada bidang Stefan
Namun Stefan tidak peduli, ia semakin menekan wajahnya, lalu kedua jemari menangkup wajah Charty, menciumnya dan memangutnya dengan penuh hasrat.
"Aaakkh...kak Stefan... apa-apaan sih...!!" pekik Charty, mendorong kasar dada bidang itu agar menjauh darinya, hampir saja ia kehabisan nafas
Stefan tidak menjawab, ia hanya diam sambil masih duduk di dekatnya dan menatap dengan sorot mata tajam, Charty langsung memalingkan wajah merona, mengusap bibirnya dengan lengan, benar-benar tidak menyangka kak Stefan akan mencuri kesempatan saat sedang berduaan begini.
"A...aku menyukaimu..." lirihnya
"EEEHHGG....!!!" kejut jantung Charty, serasa mau loncat keluar mendengarkan penyataan cinta Stefan, "Apa aku gak salah dengar...!!"
"Seminggu ini aku sulit tidur gara-gara kamu..!! kamu harus bertanggung jawab...!!" seru Stefan dengan wajah merona
"Iiihhh apaan sih kak...!! kok jadi aku yang tanggung jawab...??" protes Charty, sembari menggeser bokongnya ke belakang agar menjauh dari Stefan
"Tentu saja harus kamu..., kamu yang memulai semua ini..., malam itu kamu menyentuhku, bahkan besoknya kamu sendiri mengajakku jadian selama sebulan, setelah aku pikirkan selama seminggu ini, oke..!! aku setuju, walaupun itu hanya seminggu atau sebulan..., ayo kita pacaran..." serunya dengan memaksa
"Lepaskan tanganku kak...!!" Charty berusaha menepis tangan yang masih menggenggam itu
"Aku juga setuju jika kita harus berpacaran diam-diam tanpa diketahui keluarga kamu...bahkan Jeremy temanku..." Stefan memaksa
"Iiihh kok jadi gini sih...!!" tindakan ceroboh Charty akhirnya membuat Stefan jadi salah paham, Stefan mengira kalau Charty telah menyukainya lebih dulu, padahal apa yang Charty lakukan terhadapnya itu semua untuk Jeremy sang pujaan hati
"Aku gak mau kak...!! malam itu sebenarnya...!!" Charty berupaya jujur
"Klek..." tiba-tiba gagang pintu kamar bergerak, ada yang akan masuk
"Ceklek..." Jeremy masuk membawa nampan berisi tiga gelas
"Loh..." seru Jeremy saat melihat mereka berdua
....
"Kok kalian jauh-jauhan gitu sih...??, sudah kenal sejak lama jangan suka musuhan dong" ujar Jeremy terkekeh, saat melihat Charty duduk membelakangi temannya, Stefan pun berdiri di dekat ranjang sambil membelakangi Charty
"Ini minumlah aku buatkan teh herbal untuk kita bertiga..." seru Jeremy membagikan gelas-gelas
"Makasih kak..." cicit Charty dengan wajah yang masih merona, langsung menyeruput teh-nya
"Thanks..." ujar Stefan, juga langsung menyeruput teh herbal
Jeremy yang sedang duduk, keheranan melihat tingkah aneh mereka berdua, yang tidak mau saling menatap, juga kedua wajah mereka tampak merona.
"Kalian berdua sedang ada rahasia apa sih...??" tanyanya dengan wajah penasaran
"BRRRUUUSSS.....!!!"
.....
Seketika semburannya teh herbal membasahi jendela dan ranjang di kamar Chartiana.
Bersambung~
...****************...
#TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA ❤️❤️❤️
Jangan lupa meninggalkan jejak kebaikan dengan Like, Subscribe, dan Vote ya...~ biar Author makin semangat menulis cerita ini, bentuk dukungan kalian adalah penyemangat ku...😘😘😘
