Halo selamat datang di novel ku. Novel ini mengandung bahasa Jawa ya gais semoga kalian menyukainya. Mari saling mendukung, jangan lupa mampir dan like, komen, subscribe ya😊thank you......
Seorang anak remaja bernama Kayshilla biasa dipanggil shilla. Mengagumi seorang lelaki sebaya nya namun harus berpisah karena ia pindah ke luar kota. Dan lelaki tersebut masuk ke pesantren, Shilla bertekad ingin melupakan sosok laki-laki itu sampai ketika ia dipertemukan dengan pria baru lulusan pondok pesantren. Awalnya ia kagum namun rasa kagum itu hilang karena satu sifat nya . Ditengah kekecewaan ia bertemu dengan laki-laki pertama yang ia kagumi, tak henti disitu Shilla dijodohkan oleh orang tua nya.
Akan kah Shilla menerima perjodohan tersebut atau ia akan memilih tetap sendiri sembari mengagumi seseorang atau ia menerima perjodohan dan mampu kah suaminya membuat dia bahagia yuk simak kelanjutan cerita Shilla di sini 😊.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tini Timmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 25 NEKAT (KABUR DARI RUMAH)
“Faren gak salah Ummi, ini semua salah mereka yang membuat aku jatuh cinta”Melepaskan pelukan lalu dengan cepat masuk ke kamar. Ummi masih berdiri di depan pintu seraya mengusap dadanya. Air mata terus membasahi pipinya.
1 minggu telah berlalu.
Hari terus berlalu Faren masih saja mengurung diri dikamar, Ummi sudah mengerahkan segala jurus untuk mendapatkan hati sang anak agar mau keluar dan makan namun Faren tetap menolak.
Malam ini Ummi kembali mengetuk pintu kamar Faren, sang empu keluar dengan pakaian rapi ada seulas senyum kelegaan dihati Ummi akhirnya Faren keluar. Namun rasa resah itu menyeruak kehati nya mau kemana malam-malam begini anaknya keluar.
“Nak kamu mau kemana ini udah malam loh, ayo makan malam dulu” Seraya mengikuti Faren dari belakang sampai dipintu utama.
Faren kembalikan badan seraya mengulas senyuman manis, “Ummi makan dulu aja aku ada urusan” Pamitnya lalu pergi keluar meninggalkan Ummi yang masih ada banyak pertanyaan yang ingin ia lontarkan.
Ia menghela nafas seraya memandangi motor Faren yang mulai meninggalkan pekarangan rumah. Tiba-tiba perasaan nya tidak enak, sampai ia rak nafsu makan padahal nasinya tinggal setengah.
Ia mondar-mandir diruang tamu sesekali melihat dari jendela barangkali Faren sudah pulang namun hasilnya nihil sanpai suaminya pulang dan menanyakan Faren Ummi tak bisa menjawab apapun. Ayah Faren bernama Riko ia baru ingat jika memasang pelacakan di motor Faren.
Keduanya melihat titik lokasi Faren sekarang yang berada di area perumahan, keduanya langsung menuju tempat lokasi dengan mobil berkecepatan tinggi karena feeling Ummi sudah tidak enak.
Saat tiba disana mereka lihat Faren sedang dimarahi oleh sesosok laki-laki, perlahan mereka mendekat dan bertanya apa yang terjadi. Faren yang tadinya menundukkan kepala kini terkejut kalau mendengar suara Ummi nya. Ia angkat kepala lalu tatapan tajam nan dingin Ayah nya ia dapat.
Ayah Sisil menjelaskan apa yang terjadi, jika Faren membawa kabur Sisil dan mengantarkan nya ke rumah nenek Sisil. Pada satu itu Sisil sedang menjalani hukuman darinya agar tak kemana-mana namun malah ia kabur dan masih untung neneknya langsung menghubungi dirinya dan langsung disusul oleh nya.
Kedua pelupuk mata Ummi sudah mengembun ia sangat kecewa terhadap anaknya. Lagi dan lagi perilakunya sudah diluar batas bahkan ia tak menyangka jika Faren bisa senekat ini. Ummi tak kuasa menahan tangisannya,Faren menundukan kepala nya tatapan mata sang ayah sudah tajam.
“Maaf kan anak saya ya pak, sekali lagi saya minta maaf.”Kata Ayah nya Faren.
“Ingat ya pak sekali lagi anak bapak berusaha mendekati atau membawa kabur anak saya akan saya pidana kan ke jalur hukum.”tegasnya.
“Baik Pak saya akan menasehati anak saya, sekali lagi saya minta maaf sebesar-besarnya pak.”
“Faren pulang sekarang!.” dengan nada penuh penekanan, Faren bergeser lalu menaiki sepeda motor nya. Kedua orang tuanya mengikuti dari belakang.
Sepanjang perjalanan Ummi masih menangis sembari menatap Faren dari kaca mobil. Ia patah hati dan serasa telah gagal mendidik anak karena berulah sampai sejauh ini.
“Ayah , aku gagal bimbing anak kita Yah.”
“Ummi gak pernah gagal dan ummi tetap ibu yang terbaik untuk anak-anak aku. Gak boleh menyalahkan diri sendiri anak itu saja yang berulah, percaya lah suatu saat nanti ia akan sadar kembali. Tugas kita adalah menasehati dia secara perlahan.”Mengusap punggung tanggan istrinya.
...Sedangkan Faren sepanjang perjalanan hanya terfokus dengan pikirannya, sempat ia tak fokus dan hampir saja menabrak seseorang didepannya. Ummi yang melihat itu dari belakang seraya berteriak, sang Ayah sampai rem mendadak untung tidak terjadi kecelakaan beruntut....
...Sementara Faren hanya sedikit syok lalu melajukan motornya lagi saat tiba dirumah ia dengan diam sedikit lemas turun dari motor disusul oleh Ummi dan Ayah nya yang ikut masuk ke dalam rumah. Seperti biasanya jika ada kepentingan mereka akan berkumpul diruang tengah. ...
...Faren duduk seraya menundukkan kepala ia tau jika apa yang ia lakukan salah. Ummi masih diam ia berusaha menenangkan diri sedangkan sang Ayah mulai membuka pembicaraan. Ia masih tak habis pikir apa yang ada dalam isi pikiran Faren sehingga berani membawa kabur anak orang. ...
...Walaupun dibawa ke rumah nenek nya tetap saja perbuatan dia salah. Faren masih diam hingga pertanyaan Ayah nya membuat ia mengangkat pandangan. ...
“Apa aku salah Ayah memperjuangkan orang yang aku cintai apa itu salah.”
“Kamu gak salah hanya cara kamu yang salah, patut lah dengan kata orang tua jangan suka berbuat semau sendiri. Ingat semua perilaku kamu kami yang akan menanggung akibat nya, jadi tolong kamu jaga sikap.”
“Iya Ayah mah mudah berkata tapi aku yang menjalani, Ayah gak tau posisi aku gimana.”elak nya.
“Kamu berani meninggikan suara mu hmm, ini Ayah dan Ummi kamu kita sudah bekerja keras membesarkan kamu agar menjadi penolong untuk kami namu nyatanya apa kamu keluar dari pesantren tapi kelakuan mu itu kaya bukan lulusan santri” Sahut Ummi seraya menitihkan air mata.
“Ummi sekarang zaman udah modern banyak yang pacaran dan itu dianggap bisa saja serta wajar.”
“Apa Ummi gak salah dengar kata wajar kamu pikir menentang perintah Allah itu baik nak, gak sama sekali mana Faren yang Ummi kenal hmm…Faren ingatlah kata-kata Ummi jauhi yang sekiranya itu zina.”
...Faren masih diam namun bisa dilihat sekarang dia sedang menahan emosi sedangkan Ummi masih saja menangis. Ayah nya mengepalkan tangan sosok anak yang menjadi harapan nya kini telah menorehkan banyak luka serta malu. Ia tak habis fikir dengan semua yang terjadi karena sedari dulu Faren selalu menurut apa yang dilarang orang tua. ...
...Suasana makin hening semua terfokus dengan pikiran masing-masing, Faren hendak beranjak dari tempat duduk namun ditahan oleh Ayah nya. ...
“Kamu jelaskan kepada Ayah apa yang membuat kamu begini?.”
“Gak ada, Aku cape mau tidur.”Sedikit ketus lalu tetap melajukan langkah nya.
“Sekali lagi kamu melangkah kamu benar-benar anak yang menurut dengan apa kata orang tua, sekali ini aja Ummi mohon ikuti kata kami , kita gak mau sampai kamu terluka lagi stop pacaran Faren lupakan Sisil.”
Membalik kan badannya. “Ummi gak tau apa yang aku rasa, bisanya hanya melarang terus menerus. Aku udah besar dan aku udah tau mana yang baik mana yang buruk.” lalu kembali duduk berhadapan dengan kedua orang tuanya.
“Ini yang kamu pikir baik Faren… coba jelas kan Ayah mau dengar dari segi mana baiknya ayo kelas kan.”
“Udah Ayah, aku cape mau istirahat___”
“Enggak kamu jelas kan dulu baru kamu istirahat titik.” dengan nada penekanan.
1 iklan + 1 bungga
2 bunga untuk mu
2 iklan untukmu ka