NovelToon NovelToon
Doa Disepertiga Malamku

Doa Disepertiga Malamku

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:6.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Triyani

kisah gadis cantik dan sholehah bernama Anindya Zahrani yang harus rela menikah dengan pria begajulan yang suka mabuk dan main perempuan bernama Arkala Mahesa.

Dya terpaksa menerima perjodohan yang dilakukan oleh almarhum Ayahnya dan juga sahabatnya Pak Anggara Mahes yang merupakan seorang konglomerat,demi melaksanakan amanah terakhir dari sang Ayah.

Kala yang tidak pernah setuju menikah dengan Dya kerap memperlakukan Dya dengan Kasar.Bahkan tidak segan segan Kala membawa wanita yang disebut kekasihnya masuk kedalam rumah bahkan kedalam kamarnya.

Akankah Dya terus bertahan??atau menyerah??

Lalu bagaimana reaski Kala saat Dya akhirnya memilih menyerah dengan pernikahannya.

Akankah Kala melepaskan Dya ataukah mempertahankan dan berubah menjadi lebih baik lagi??

Bantu Follow yuukkk
IG : triyani_trian87
tiktok : Triyani_87

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.16

Didalam tidurnya, sayup sayup telinga Kala menangkap suara merdu dari seseorang yang tengah melantunkan ayat suci Al Qur'an.

Dengan susah payah, Kala pun mencoba membuka matanya untuk melihat siapa yang tengah mengaji itu dan dimana dirinya saat ini? Batin Kala bermonolog, karena belum benar benar tersadar dari mabuknya.

Seingatnya, tadi dia masih berada disebuah club malam dan tengah terlibat adu jotos dengan salah satu pengunjung yang entah karena apa tiba tiba datang dan menyerang Kala yang tengah asik minum dengan sang kekasih.

Akan tetapi, setelah kedatangan Handi, Kala benar benar lupa apa yang terjadi setelahnya dan dimana dia saat ini? Kala masih belum tahu.

Kala tertegun saat melihat seorang wanita Tengah duduk bersimpuh di atas sejadah dengan memangku sebuah Al Quran kecil di tangannya.

Kala terus berusaha mencoba memulihkan kesadarannya dan juga pandangannya untuk melihat lebih jelas lagi. Siapa wanita yang kini ada di depannya itu?

Tidak lama kemudian, Kala baru tersadar jika wanita itu adalah Dya. Wanita yang sudah satu minggu ini menjadi istri nya.

Wanita yang kini menjadi penghuni baru di kamar miliknya yang ada di rumah kediaman keluarga Mahesa.

Kala langsung menutup matanya kembali dan kembali berpura-pura tertidur saat melihat pergerakan dia yang mulai bangkit dari duduknya setelah selesai mengaji.

Terlihat Dya membereskan sejadahnya, lalu membuka mukena yang dia kenakan tanpa dia sadari apa yang dilakukannya tertangkap oleh tatapan seseorang yang kini tengah berpura-pura tidur.

Kala kembali dibuat tercengang saat melihat Dya membuka mukena bagian atasnya dan ternyata Dya tidak menggunakan hijabnya lagi di dalamnya.

Hingga, Dya pun memperlihatkan rambut panjang hitam yang terurai indah melengkapi wajah cantiknya. Melihat sang istri yang melepaskan hijabnya untuk pertama kalinya. Membuat kala langsung membuka matanya dengan sempurna.

Kala bahkan sampai tidak bisa mengedipkan matanya saking terpesonanya dia dengan wajah cantik alami milik sang istri dengan rambut yang terurai.

Dya kemudian bergerak ke arah meja rias yang entah sejak kapan ada dikamar laki laki itu. Tanpa mengatahui jika ada seseorang yang sedang memperhatikan nya, Dya pun terlihat santai menyisir lalu menyatukan seluruh rambutnya yang terurai menjadi satu. Lalu, menggulung rambutnya sedikit ke atas membentuk cepolan.

Sontak saja, hal itu membuat leher jenjang nya terlihat dengan begitu jelasnya. Hingga membuat Kala menelan salivanya.

Akan tetapi, rasa kecewa tiba-tiba datang di hati Kala saat Dya kembali menggunakan hijab instan yang tadi sempat dia buka sebelum melakukan sholat malam nya.

Apa ini? Kenapa tiba tiba hatinya berdebar, saat melihat Dya tanpa hijabnya? Dan yang lebih anehnya lagi. Meskipun merasa sangat kecewa, tapi tiba-tiba Kala sangat tenang dan damai kala menatap wajah cantik sang istri yang baru saja selesai menunaikan ibadahnya.

Situasi kamar yang memiliki pencahayaan sedikit remang remang, karena hanya lampu tidur yang dinyalakan. Membuat Kala lebih leluasa lagi memandangi setiap gerak-gerik sang istri dan itu semua sama sekali tidak disadari oleh Dya.

Dya terus bergerak melakukan aktivitas paginya sembari menunggu adzan subuh tiba. Untuk kembali melakukan kewajibannya melaksanakan dua rakaatnya.

Satu hal yang Kala sadari malam ini. Kala patut mensyukuri tampilan Dya yang selalu menggunakan baju longgar dan penutup kepala yang menutupi mahkotanya.

Karena dengan begitu, hanya Kala lah satu satunya pria yang bisa melihat tampilan Dya yang tengah melepas hijab.

*

*

Pagi harinya...

"Apa anak itu membuat onar lagi?" tanya Pak Gara membuka suaranya disela sarapan pagi yang hanya dihadiri dirinya, Dya dan Handi saja, yang sudah tiba dirumah itu sebelum jam 8 pagi.

"Maafkan saya Pak, saya lengah dalam menjalankan tugas," jawab Handi menundukkan kepalanya.

"Ini bukan salahmu Han, tidak usah minta maaf. Anak itu benar benar sudah tidak bisa dikendalikan oleh siapapun lagi. Aku sudah tidak tahu harus bagaimana lagi untuk membuatnya kembali seperti dulu." lanjut Pak Gara, penuh dengan rasa sesal.

Helaan nafas berat dan panjang pun kembali keluar dari mulut Pak Gara setiap kali membahas putra keduanya itu. Entah harus dengan cara apalagi agar Kala mau berubah menjadi lebih baik.

"Memang apa lagi yang dilakukan nya Pa?" tiba tiba suara bariton seseorang masuk kedalam indra pendengar semua orang yang ada dimeja makan.

"Tuan muda Arka? Selamat pagi dan selamat datang kembali dirumah utama Tuan Muda," ucap Handi bangkit dari duduknya dan menghampiri Arkana Mahesa. Si sulung keluarga Mahesa yang pagi itu baru saja tiba ditanah air dan langsung datang kerumah utama untuk menemui sang ayah.

"Sudah ku bilang jangan memanggilku Tuan muda. Panggil saja Bang Arka saja Han, aku tidak nyaman dengan panggilan itu," sela Arka yang kerap menolak saat Handi memanggilnya Tuan Muda.

"Tapi___,"

"Lakukan apa yang dia katakan Han," ucap Pak Gara menyela ucapan Handi.

"Kemari dan duduklah. Kita sarapan bersama," lanjut Pak Gara, mengajak putra sulung nya itu untuk sarapan bersama.

"Baiklah. Eh, siapa ini Pa? Kenapa aku baru melihatnya?" tanya Arka saat baru menyadari jika ada seorang gadis ikut sarapan bersama dengan sang ayah dan juga Handi.

"Assalamu'alaikum, Kak. Kenalkan saya Anindya atau panggil saja saya Dya." ucap Dya memberi salam sembari mengatupkan kedua tangan nya didepan dada.

*

*

...🌸🌸🌸...

1
Henny Dai
Biasa
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
hwaiting
Sulastri Almer
Luar biasa
Anonymous
keren
Nurul Laila Zulaikah
Luar biasa
Ridwan Nakku
kok aku nga Nemu yaaa Thor judul yg ini
Nurhayati Lawisa
Luar biasa
Nevol Chaniago
akhir kala akan luluh jga😀😀😀
GeNdhock AnakgeMbhock
Luar biasa
Nimas Bin Udin
lanjuut
Nimas Bin Udin
semoga Alloh memberi hidayah pada kala amiin
Nimas Bin Udin
alhamdullilah semua doa mu Uda terkabulkan
Nimas Bin Udin
ppa gara munhkin
Nimas Bin Udin
alhamdullilah...
Nimas Bin Udin
semoga ada yg hamil itu dya. y aouthoor
Nimas Bin Udin
uuh sadar cewek tengel julid.
Nimas Bin Udin
sabar sabar nanti juga ketemu sama jodohnya
Nimas Bin Udin
go go go ayo biar mereka tau siapa istrinya kala
Nimas Bin Udin
iri itu namanya
Nimas Bin Udin
pancinganya nyangkut juga 😁😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!