Ketika Mantan Kembali

Tasya nampak mengerutkan keningnya heran mendengar apa yang dikatakan oleh Kevin barusan, ia sama sekali tak menyangka bahwa Kevin akan mengatakan hal yang sepertinya menjurus bahwa pria ini menyukainya secara tulus dan bukan sandiwara belaka seperti yang mereka lakukan selama ini. Tasya sendiri nampak masih bingung harus menanggapi seperti apa yang barusan dikatakan oleh Kevin namun ketika Tasya mencari kebohongan di mata Kevin, ia sama sekali tak menemukan kebohongan di sana.

"Apa maksudmu Kevin?"

"Apakah kamu tak bisa mengerti apa yang aku maksudkan?"

"Tentu saja aku paham, hanya saja apakah kamu yakin?"

"Kenapa? Kamu masih mencintai Desta?"

"Aku ...."

"Kalau begitu aku minta lupakan saja dia dan mulailah bahagia denganku."

Tasya masih nampak heran dengan perubahan sikap Kevin ini, ia merasa agak aneh dengan sikap suaminya yang berubah padahal selama 10 tahun mereka bersama tak pernah sekalipun Kevin mengutarakan hal seserius ini apalagi sampai memintanya untuk melupakan hal dari masa lalunya.

"Tapi kenapa baru sekarang?"

"Mana aku tahu? Rasa cinta itu kan munculnya tiba-tiba! Namun rasanya aku lega bisa mengungkapkan sebelum semua terlambat."

Tasya makin bingung dengan semua ini, tentu semua ini sama sekali tidak ada dalam benaknya bahwa suami yang sebelumnya tak pernah mengatakan mencintainya mendadak mengatakan cinta secara tulus walau tak secara langsung namun dari bagaimana tatapan matanya tentu Tasya bisa melihat bahwa Kevin sangat serius dengan apa yang ia katakan.

"Bisakah kamu memberikan aku waktu untuk memproses semua ini?"

"Tentu saja, aku akan memberikan waktu."

"Terima kasih."

Keesokan paginya, Tasya dibuat terkejut dengan sikap Kevin yang mendadak manis padanya. Pria itu tak sungkan untuk mencium pipinya ketika di meja makan walau ada Wikka di sana.

"Kevin, ada Wikka."

"Aku kan mencium pipi bukan bibirmu."

Ucapan frontal Kevin membuat Tasya malu dan menundukan kepalanya, Wikka sendiri nampak bahagia sekali karena bisa melihat papa dan mamanya bersama dan sikap mereka yang hangat setelah hampir 10 tahun Wikka merasa sikap papa dan mamanya janggal satu sama lain.

****

Kevin datang menemui sang mami di rumah keluarga Lazuardi sebelum pergi ke kantor. Kedatangan Kevin yang tak terduga ini membuat Erlita senang bukan main dan ia langsung menanyakan apakah gerangan yang membuat Kevin datang ke sini.

"Aku ingin membicarakan sesuatu mengenai hubunganku dengan Runi."

"Kenapa?"

"Setelah aku berpikir selama ini dan masalah yang datang belakangan ini, akhirnya aku menyadari bahwa aku memang mencintai Tasya. Hanya dia satu-satunya wanita yang kini di dalam hatiku dan aku harap selamanya sampai aku meninggalkan dunia ini."

Erlita yang mendengar itu tentu girang bukan main, Erlita mendukung penuh apa yang diinginkan oleh putranya dan Erlita juga menyarankan supaya Kevin menceraikan Runi sebelum semua semakin rumit.

"Aku juga sudah memikirkan itu, Mi."

"Itu bagus sayang, Mami sangat mendukung apa yang kamu katakan barusan."

Kevin tahu bahwa keputusannya bercerai dengan Runi adalah hal yang akan menyakiti wanita itu namun ia tak akan bisa bertahan lebih lama dengan Runi selepas sikap wanita itu yang hilang kendali karena cemburu yang berlebih dan juga karena iri hati pada Tasya yang mendapatkan lebih banyak sorotan karena dia adalah istri sahnya.

"Apakah perlu Mami turun tangan?"

"Tak perlu Mi."

****

Kevin nyatanya langsung bergerak cepat untuk melakukan semua ini. Ia tak mau membuang banyak waktu dengan memperlambat proses perpisahannya dengan Runi. Kedatangan Kevin yang tak diduga oleh Runi ke rumah ini membuat Runi bahagia bukan main karena selama ini Kevin sudah jarang atau bahkan tak pernah lagi main ke rumah ini selain itu Kevin juga tak mau menjawab panggilan darinya.

"Mas sudah pulang rupanya, aku akan menyiapkan baju ganti dan makanan untukmu."

"Tidak Runi aku datang ke sini karena ingin bicara serius dan mengemasi semua pakaianku yang ada di lemari."

"Lho? Kok begitu?"

"Karena mulai detik ini kamu bukan lagi istri saya."

Runi terkejut bukan main dengan apa yang dikatakan oleh Kevin barusan, apakah baru saja Kevin memberikan talak untuknya? Dunia Runi serasa runtuh seketika, ia tak tahu apa yang harus ia lakukan saat ini karena semua ini sangat tiba-tiba.

"Aku meminta maaf karena harus memilih jalan ini namun aku akan tetap bertanggung jawab dengan nafkah kamu dan soal Brandon, dia akan ikut denganku."

"Apa maksudmu? Brandon ikut dengan kamu? Tidak! Aku sebagai mamanya tak memberikan kamu izin mengambil anakku!"

"Brandon akan aman dan baik-baik saja dalam pengawasanku."

"Apakah kamu melakukan semua ini karena diminta oleh Tasya?"

"Berhenti menuduh orang lain yang bukan-bukan! Aku melakukan semua ini bukan karena Tasya!"

****

Erlita nyatanya tetap saja datang ke rumah Runi karena ia ingin segera memberitahu Runi bahwa putranya itu sudah ingin berpisah dengannya. Ketika ia tiba di sana nampak mobil Kevin sudah terparkir yang artinya anaknya sudah ada di sini maka Erlita pun gegas turun dari dalam mobilnya dan masuk ke dalam rumah, ia menemukan drama di mana Runi menolak berpisah dengan Kevin.

"Jangan terpengaruh dengannya Kevin."

Sontak Kevin dan Runi menoleh ke arah Erlita yang baru saja tiba dan wanita itu nampak menatap tajam Runi. Erlita merasa bahwa ini adalah kesempatannya untuk membuat Runi hancur sampai sehancur-hancurnya.

"Bukankah aku sudah mengatakan bahwa Mami tak perlu datang ke sini? Aku bisa mengatasinya sendiri," ujar Kevin.

"Omong kosong, Mami tahu persis seperti apa wanita ini," tegas Erlita.

Runi merasa marah dan kecewa karena ia menanggap ini semua tak adil, ia sudah rela menjadi yang kedua namun kenapa Kevin masih saja ingin berpisah dengannya.

"Kamu sudah memberikan talak untuk wanita ini kan?"

"Sudah Mi."

"Baguslah kalau begitu, tidak ada yang perlu kamu lakukan lagi di rumah ini."

"Brandon, Mi. Dia akan ikut denganku."

Runi menggelengkan kepalanya kuat, ia tak mau berpisah dengan Brandon.

****

Suryani datang malam ini karena ditelepon oleh putrinya dan memintanya untuk segera datang ke sini. Ketika Suryani menanyakan apa yang sebenarnya terjadi namun Runi sama sekali tak menjawab dan justru malah marah dan bilang jangan banyak tanya. Maka di sinilah wanita itu menyaksikan drama ketika Erlita dan Kevin membawa cucunya masuk ke dalam mobil walau Runi berlinang air mata dan memohon mereka jangan membawa Brandon.

"Ada apa ini? Mau dibawa ke mana cucuku?"

"Cucumu adalah cucuku jadi kami berhak membawanya," tegas Erlita.

"Ada apa ini sebenarnya?" tanya Suryani tak paham.

"Kevin, bawa Brandon masuk ke dalam mobil dan kalian langsung pulang saja. Mami akan urus semuanya."

"Baik Mi."