"Ini semua salah ku!, aku pantas mendapatkan semua ini" Suara hati Faela, tubuhnya terjatuh dari lantai tempat tinggal istri selingkuhannya.
Darah mengalir dari kepalanya dengan deras, dan dia menghembuskan nafas terakhir nya dengan mata terbuka memandang awan biru.
Tiba-tiba saja Faela melihat cat warna merah menyirami tubuhnya.
"Kamu tidak apa-apa? " Tanya Siska, teman kuliah Faela.
Faela lalu mengusap matanya dengan kain lap yang diberikan Siska.
Lalu dia melihat sekelilingnya dan dia berada di kampus lamanya.
Apa yang terjadi pada Faela?, Bagaimana kisah cinta Faela yang sebenarnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ms. simple, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Fans gila Ela.
Mereka yang melihat film yang dibintangi oleh Fa ela, Hugo yang kesal dengan adegan akting dengan lawan mainnya.
"Aku bisa seperti pria itu, aku juga bisa seromantis dia" Ucap Hugo yang kesal.
Fa ela yang mendengar ucapan Hugo yang cemburu tersebut, hanya bisa tersenyum.
"Kamu cemburu? " Tanya Fa ela.
"Tidak, aku tahu itu hanya pura-pura" Ucap Hugo yang berpura-pura memaklumi pekerjaan Fa ela.
"Benarkah! " Seru Fa ela sambil tersenyum.
Hugo langsung berdiri dan dia berpura-pura mengantuk.
Ahh!
"Aku ngantuk sekali hari ini, sebaiknya kita tidur. Ini sudah malam" Ucap Hugo.
"Bukannya kamu bilang tadi ini masih sore" Ucap Fa ela.
"Aku mau tidur dulu! " Seru Hugo.
Dan Fa ela masih disana menonton film yang lain.
"Dasar cowok semuanya sama saja!, pura-pura tidak cemburu padahal hatinya dongkol" Gerutu Fa ela.
Dikamar Hugo menelepon Ciko, dia memerintahkan untuk lebih selektif lagi dalam memilih proyek untuk Fa ela.
"Aku minta jika memilih cerita untuk Fa ela, jangan ada adegan intim terutama ciuman" Perintah Hugo dengan tegas.
"Tapi itu tergantung penulisnya, masa drama romantis tidak ada ciumannya. Mana menariknya film tersebut? " bantah Ciko.
"Kamu mau aku pindahkan ke cabang afrika" Ucap Hugo yang marah.
"Tidak bos!, nanti saya akan lebih teliti lagi memilih penulis" Ucap Ciko yang ketakutan.
"Bagus" Jawab Hugo dengan tersenyum.
Akhirnya Hugo mengakhiri pembicaraan mereka berdua di telepon, tapi setelah Hugo menutup telepon mereka Ciko mengomel sendiri sambil memandangi ponselnya.
"Mana ada film romantis tanpa adegan ciuman dan mesra, dasar bos seenaknya sendiri!. Begini kalau memiliki pacar yang terlalu posesif" Gerutu Ciko dengan kesal.
Di villa Hugo dan Fa ela tidur di kamar terpisah, Hugo yang malam itu tidak bisa tidur karena teringat dengan film horor yang dia lihat bersama Fa ela.
Hugo terus terbangun dan dia keluar dari kamarnya, lalu mengetuk pintu kamar Fa ela.
Tok..
Fa ela pun yang masih belum tidur, dia yang memakai piyama berwarna merah dari kain satin dengan celana pendek, membuka pintu kamarnya.
"Ada apa?, katanya kamu mau tidur! " Ucap Fa ela yang sambil membukakan pintu untuk Hugo.
Hugo yang melihat Fa ela, yang terlihat seksi dengan piyama merahnya. Dia lalu memalingkan pandangannya kearah lain, sambil berbicara kepada Fa ela.
"Temani aku tidur!" Ucap Hugo yang langsung saja menerobos masuk kedalam kamar Fa ela.
"Apa? " Tanya Fa ela.
"Di kamar tidak nyaman, untuk malam ini temani aku tidur" Ucap Hugo dengan tegas.
Hugo langsung berbaring dikasur Fa ela, dan dia menyelimuti dirinya dengan erat.
"Kamu jangan modus! " Seru Fa ela.
"Aku akan tidur di kamarku asal kamu menemaniku" Ucap Hugo dengan tegas.
"Baik" Jawab Fa ela. "Dasar penakut! " Pikir Fa ela.
Fa ela yang masih merawat wajahnya, dan Hugo mencuri pandang dengan Fa ela.
"Kamu tidak tidur? " Tanya Fa ela.
"Aku sedang menunggumu" Jawab Hugo.
Fa ela hanya tersenyum melihat sikap Hugo yang manja seperti itu, lalu setelah selesai Fa ela berbaring diranjang yang sama dengan Hugo.
"Aku baru tahu kalau Hugo yang kaya, tampan dan banyak wanita mendambakan menjadi pendamping nya. Punya sisi seperti ini! " Ucap Fa ela.
"Katamu jika didepan mu aku boleh menjadi diriku sendiri" Ucap Hugo.
"Iya" Jawab Fa ela.
"Ingat kita tidur saja, jangan minta lebih dari itu" Ucap tegas Fa ela.
Hugo menjawabnya dengan menganggukan kepalanya, dan Fa ela mematikan lampu kamarnya.
Tiba-tiba Hugo memeluk Fa ela dengan erat, dan itu membuat Fa ela terkejut dengan sikap Hugo itu.
"Katamu cuma tidur!, kenapa memelukku dengan erat? " Ucap Fa ela.
"Kita hanya berpelukan saja, agar kamu tidak bisa banyak bergerak" Ucap Hugo.
"Seperti itu! " Seru Fa ela.
Tiba-tiba Fa ela memberikan ciuman di bibir Hugo dengan mesra, dan Hugo juga membalas ciuman itu.
Ketika Hugo yang tidak bisa mengontrol dirinya, Fa ela lalu mendorong tubuh Hugo dengan lembut.
"Bukan kah kita hanya tidur saja! " Goda Fa ela. "Sekarang tidurlah, karena siang aku ada pemotretan jadi aku mau tidur cepat" Ucap Fa ela.
Hugo hanya terdiam menelan kekecewaan karena dia pikir malam ini, mereka berdua akan memiliki malam yang romantis.
Keesokan harinya di apartemen Fa ela paket yang dikirim oleh pria misterius itu, akhirnya sudah berada didepan rumah Fa ela bersama dengan paket yang lainnya.
Jason yang pulang dari jogging pagi, dia lalu membawa paket yang ada didepan pintu rumah nya.
Lalu Jason masuk kedalam rumahnya, dan memeriksa paket itu semua untuk siapa.
"Kakak Nico, kak Ela dapat paket dari penggemarnya" Ucap Jason.
"Tidak biasanya paket dari penggemar Fa ela, dikirim di rumah biasanya di kirim ke agensi mereka" Ucap Nico.
"Sepertinya paket ini mencurigakan? " Tanya Jason.
"Buka saja Jason, aku juga curiga dengan isinya" Ucap Nico.
Akhirnya mereka berdua membuka kotak misterius itu, dan setelah dibuka ternyata isinya foto Zico yang diberikan tanda silang dengan spidol merah dan ditusuk dengan sebuah pisau kecil.
Mereka berdua pun menjadi kaget dengan isinya, dan langsung meletakkan diatas meja.
"Apa ini kak? " Tanya Jason.
"Apa mungkin dari pengemar Fa ela yang gila? " Tanya Nico.
"Memangnya kakak punya pengemar gila?, apa ini sudah sering terjadi? " Tanya Jason.
"Tidak ini untuk pertama kali nya" Ucap Nico.
"Pasti orang iseng" Jawab Jason.
"Sebaiknya aku telepon Maria, dia harus tahu tentang ini karena bisa saja ini tanda bahaya untuk Fa ela. Mereka berdua harus hati-hati" Ucap Nico sambil menelepon Maria.
"Kenapa tidak telepon juga kakak Fa ela? " Tanya Jason.
"Tidak perlu, dia sedang bersama Hugo. Dan aku tidak mau Fa ela menjadi cemas" Jawab Nico.
"Jason simpan kotak itu" Suruh Nico.
"Baik kak" Jawab Jason.
Akhirnya Jason menyimpan kotak yang berisi foto Zico itu, dan Nico yang sedang menelepon Maria untuk segera ke rumah mereka.
Tak beberapa lama Maria datang dengan tergesa-gesa.
"Ada apa kak?, katanya ada yang penting! " Seru Maria.
"Masuklah dulu, nanti aku akan jelaskan" Ucap Nico dengan wajah tegangnya.
Lalu Nico dan Jason memperlihatkan kotak misterius itu kepada Maria, Maria juga terkejut dengan apa yang dia lihat.
"Siapa orang br#$$# yang mengirim ini untuk Fa ela?" Tanya Maria.
"Apa kamu yakin Fa ela tidak punya musuh? " Tanya Nico.
"Kalau saingan dalam pekerjaan banyak tapi sampai melakukan hal seperti ini, belum pernah kak! " Ucap tegas Maria.
Tiba-tiba Maria teringat dengan kabar Zico mengalami kecelakaan beberapa hari yang lalu.
"Tunggu kak!, ini foto Zico teman dan satu agensi Fa ela" Ucap Maria.
"Aku ingat pria yang di rumorkan dekat dengan kak Ela beberapa bulan lalu" Ucap Jason dengan menyakinkan.
"Kamu benar, apa mungkin kecelakaan Zico berhubungan dengan fans gila Ela? " Ucap Maria.
"Yang pasti itu bisa merusak citra Fa ela, sebaiknya kita selidiki dulu sendiri masalah ini. Dan kamu Maria harus hati-hati dengan orang yang mencurigakan, yang ada didekat Fa ela" Ucap Nico dengan wajah yang serius.
"Baik kak" Ucap Maria.
"Apa kak Ela diberitahu masalah ini? " Tanya Jason.
"Jangan dulu!, kita selidiki dulu diam-diam dan rahasiakan dari Fa ela" Ucap Nico.
Mereka bertiga mulai menyelidiki orang yang mengirim paket ke apartemen Fa ela, tapi ternyata orang tersebut juga disuruh orang lain mengirimkan paket tersebut dan orang tersebut tidak menunjukkan wajahnya. Disinilah mereka bertiga mengalami jalan buntu menemukan fans gila Fa ela.