NovelToon NovelToon
My Ex Crush

My Ex Crush

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama
Popularitas:3.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Rahma AR

Zoya Putri Sasmita tau dia seperti cari mati karena berani melamar kerja di perusahaan orang tua mantan temannya yang selalu membencinya waktu SMA.

Tapi prospek kerja di sana sangat menjanjikan. Apalagi dengan hobi travellingnya ya jing sering menyusahkan dompet kedua kakak laki lakinya.

Jika dirinya berhasi diterima, kedua kakaknya pasti akan sangat bersuka cita dan semakin mencintainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

I'm your bos

Mungkin ini maksud Nathan yang mengunci pintu ruangannya tadi. Karena ngga lama kemudian terdengar suara gagang pintu diputar hendak di buka dari luar beberapa kali.

Ngga sopan banget, batin Zoya penasaran tentang siapa adanya tamu yang sangat berani itu.

Kemudian terdengar suara ketukan, tiga kali lalu hening.

Zoya agak terganggu karenanya. Dia jadi susah untuk berkonsentrasi. Zoya pun menoleh pada Nathan yang berada ngga jauh dari tempat duduknya.

"Nathan, pintunya ngga dibuka aja?" tanya Zoya pelan karena mendengar suara ketukan pintu lagi.

Siapa, ya? Apa bukan tamu penting? Ngga sabaran banget, batinnya ngga tenang.

Nathan mendongak dan menatap Zoya lurus dengan tatapan datar. Seakan Zoya sudah melakukan kesalahan besar.

"Kamu manggil aku apa?"

Zoya tersadar.

"Eh, maaf, sir," ucap Zoya menahan dongkol.

Dia lupa, kalo di depannya adalah bosnya. Bukan mantan temannya ataupun kembaran Cleora.

Dasar, harusnya biasa ajalah. Dia kan belum terbiasa, belanya dalam hati.

Wajah di depannya tetap saja datar dan kembali menunduk. Sibuk kembali dengan kerjaannya. Zoya menahan mangkelnya.

Sabar Zoya.

Sabar.

Ingat buat cabang baru, Zoy, batinnya berulang kali menguatkan hatinya agar punya kesabaran seluas samudra pasifik.

Zoya menghela nafas lega setelah suara ketukan ngga terdengar lagi.

Syukurlah, batinnya.

Zoya kembali melirik Nathan.

Kok, Nathan tetap ngga membuka pintu, ya? Apa tamu yang di luar ngga penting? Walau keheranan memenuhi isi kepalanya, tapi Zoya enggan bertanya lagi.

Terserah laki laki itu aja, putusnya dalam hati, cuek di tengah kebimbangannya.

Dia pun kembali menyibukkan dirinya dengan kerjaannya. Seolah ngga ada Nathan di depannya. Sama seperti tadi.

Ternyata jadwal kerja Nathan sangat padat. Selain itu kerjaan yang harus dia urus juga sangat banyak. Sebandinglah dengan gajinya, batinnya menghibur

Nathan melirik gadis di depannya yang tampak serius dengan kerjaannya.

Sekelumit senyum terukir di bibirnya. Ngga disangkanya mereka akan berada di ruangan yang sama lagi. Bahkan kali ini Nathan akan membuatnya berada lebih lama lagi bersamanya. Tadi sengaja Nathan memberikan Zoya banyak berkas. Padahal harusnya itu kerjaan Zoya mulai besok hari.

Hari ini harusnya kerjaan saingan beratnya saat sekolah dulu, hanya menyusun jadwal kerjanya saja buat besok. Tanpa setumpuk berkas itu.

Karena kalo itu saja Nathan yakin pasti Zoya sudah menyelesaikannya sejak tadi.

Tentang tamu ngga diundang tadi, Nathan ngga merasa perlu mengijinkannya masuk.

Itu sepupu manjanya. Kemudian disusul dengan kedatangan kembarannya dan Eleanor.

Nathan menutup layar yang memunculkan rekaman cctv yang terhubung dengan kamera kecil di luar pintu ruangannya.

Karenanya dia bisa tau siapa saja tamu yang akan datang menemuinya. Dan sekarang bisa mencegah keponakannya yang akan masuk sembarangan.

Melihat perdebatan di layar laptopnya, Nathan yakin kalo Ceora sedang mencegah sepupu manja mereka untuk masuk ke ruangannya.

*

*

*

Cleora hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sepupunya di depan pintu ruangan Nathan.

Sepupu manjamya keluar dari ruangan Daddy dan maminya lebih dulu, setelahnya baru Cleora menyusul atas isyarat maminya.

Pasti dia akan mengganggu Nathan yang pastinya sedang melimpahkan kerjaannya pada Zoya.

"Jangan diganggu, Agni. Mereka sedang bekerja," kata Cleora akhirnya ngga tahan juga karena adik sepupunya akan mengetuk lagi pintu ruangan Nathan.

"Aku hanya ingin membantu mereka," rajuk Agni dengan bibir manyunnya.

"Lebih baik kamu ke HRD. Aku sudah meminta kamu di posisi itu sama Daddy," tukas Cleora sebal. Rasanya dia sudah salah menyarankan Daddynya untuk menempatkan adik sepupunya di satu tempat kerja dengannya. Harusnya dia cuek saja agar Agni melupakan niatnya untuk bekerja di dekat Nathan.

Pasti tiap hari adik sepupunya akan membuat ulah yang akan membuatnya sakit kepala.

"Benarkah?" serunya dengan mata berbinar binar.

"Terima kasih, ya, kakak sepupuku yang baik," sambungnya kesenangan.

"Apa tadi kamu bilang?" Cleora merasa telinganya salah mendengar atas ucapan Agni tadi.

"Ngga ada siaran ulangan pokoknya. Tapi makasih banget, ya," serunya manja sambil memeluk Cleora dengan sangat genbira.

Cleora tertawa melihatnya dan balas memeluk Agni.

Kalo begini Agni peris seperti anak kucing persianya yang berada di rumah. Si Cimot.

"Apa aku bisa ketemu Nathan?"

Keduanya langsung menoleh pada satu suara yang baru saja menyapa mereka.

Si piala bergilir. Eleanor.

"Ngga bisa. Bang Nathan ngga bisa diganggu, tan," seru Agni menjawab galak. Dia sudah melepaskan pelukannya pada Cleora.

Cleora hampir tergelak mendengar panggilan Agni untuk Eleanor.

Sangat cocok, cela Cleora membatin dengan perasaan senang.

Alis Eleanor terangkat sebelah saking kesalnya. Dia ngga bisa menyembunyikan lagi perasaan ngga sukanya.

"Kenapa? Bukannya kalian juga ingin bertemu dengan Nathan juga?" tanya Eleanor berusaha sabar.

"Tadi kami sudah bertemu," bohong Agni untuk menjaga gengsinya.

Cleora ngga menanggapi kebohongan Agni. Dalam hati malah ngikik.

"Bang Nathan ngga mau ketemu siapa lagi. Itu pesannya saat aku dan Kak Cleo keluar dari ruangannya," sambung Agni lagi dengan penuh percaya diri.

Kamu memang anak kucing yang manis, batin Cleora senang karena Agni menyebutnya kakak. Di luar kebiasaan adik sepupunya itu.

"Kenapa? Lagian belum dicoba, kan. Aku ini teman spesialnya loh," ngeyel Eleanor sambil melirik Cleora yang mengalihkan tatapannya.

Berbeda dengan Agni yang menatap Eleanor dengan mata terbelalak.

"Ngga mungkin," bantahnya kemudian mengalihkan tatapannya pada Cleora.

"Tante tante ini bukan pacarnya Bang Nathan, kan?" sambungnya lagi minta pembenaran pada Cleora.

"Kamu bilang aku tante tante?" meledak juga emosi Eleanor mendengarnya.

Sial, umpat Eleanor dalam hati.

Sebaliknya Cleora menggandeng tangan Agni, mengajaknya pergi dengan tawanya yang berderai derai. Hatinya senang buka main saat ini.

Eleanor hanya bisa mendengus kesal. Kemudian menatap pintu ruangannya. Mencoba mengetuk sebanyak tiga kali. Menunggu sebentar, tapi tetap saja ngga dibukakan oleh Nathan.

Eleanor menghembuskan nafas kesal sebelum berbalik pergi.

*

*

*

Kembali Zoya menatap Nathan saat dia mendengar ketukan pada pintu ruangan Nathan.

Ingin memanggil seperti tadi rasanya enggan. Tapi dia agak penasaran juga, siapa tamu yang bolak balik mengetuk pintu ruangan Nathan.

Siapa tau penting, kan.

Merasa ditatap Zoya, Nathan mendongak dan balas menatapnya datar.

"Ada apa?"

Zoya cepat menggelengkan kepalanya dan mengalihkan perhatiannya pada kerjaannya lagi.

Bibir Nathan berkedut tipis melihat gadis itu ngga jadi menegurnya lagi.

Sebenarnya tadi dia senang karena setelah sekian lama Zoya memanggil namanya.

Perasaannya terasa aneh begitu saja saat Zoya menyebut namanya. Dan muncul niat jahilnya mengganggu gadis itu.

Keinginan itu muncul tiba tiba. Dan dia merasa senang karena gadis itu untuk sekarang dan seterusnya akan memanggilnya sir. Bukan Nathan.

Sekarang saatnya dia menunjukkan kalo dia berada di atas gadis yang selalu mengalahkannya itu. Dia jauh lebih pintar sekarang.

Jika gadis itu sempat mencari kabarnya, harusnya dia tau kejeniusannya dalam mengelola bisnis Daddynya. Dan dia berada jauh di bawahnya

1
MJ
wow .. ternyata emang sudah digilir
MJ
sepertinya lebih kepada harapan yg bg Nath
L😇
Luar biasa
Hana Nisa Nisa
kerennnnnnn
Hana Nisa Nisa
😭😭😭😭
Hana Nisa Nisa
nyimak dulu
Luchi Chipoedanz Sihite
Luar biasa
Yenni Ajah Lah
Lumayan
Sri I
Luar biasa
Noorjamilah Sulaiman
I like it
mommy Rini
Luar biasa
Ratna Wati
alhamdulilah...qm pantas bahagia dirga setelah apa yang menimpamu dan kedua ortu audry sdh memberi lampu hijau...baik feli dan qm tdk ada tg salah....kalian sama2 korban kekejaman ayah feli
Rin Rin
modussss
Muhammad Arifin
AQ tak daftar rek...gembel AE d terima... pasti AQ d terima....🤣🤣🤣
Rin Rin
uhuuuuy....
Rin Rin
eheeem
Rin Rin
liat aja nathan...kamu yg ketar-ketir nantinya
Muhammad Arifin
Iki seng bener....👍👍
myscleoo
Luar biasa
Muhammad Arifin
kemana ..... aja AQ...baru baca ini novel...padahal uda ganti2 akun,baru ketemu skrg....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!