Andina tidak menyangka, dia harus jadi pengasuh seorang bayi tampan anak dari majikan ayahnya.
Ya, orangtua si bayi tersebut sibuk dengan karirnya. Khususnya Vita sebagai mami nya nggak mau berhenti bekerja. Arya suaminya, sudah terlalu sering meminta untuk berhenti bekerja. Dan riak pertengkaran dimulai.
Nggak mau memakai jasa baby sitter karena takut dengan banyaknya berita di tv soal kasus penganiayan terhadap anak yang diasuhnya bahkan ada juga sampai dibunuh, kan jadi ngeri.
Alhasil, oma dan onty nya baby Athaya yang dibuat repot setiap hari harus mengasuh Athaya anaknya Arya. Sebulan dua bulan masih oke...tapi lama lama kewalahan juga karena Athaya setelah bisa berjalan makin aktif.
Hingga secara spontan ayahnya Andina yang bekerja sebagai sopir Arya, menawarkan Andina untuk mengasuh baby Athaya.
Penasaran selanjutnya bagaimana ? Yuk ikuti ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Me Nia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7. Baby Athaya
" Lagian kamu tuh...dari tadi aku berdiri manggil-manggil tapi kamunya malah bengong...hayoh lagi ngelamunin apa...awas lho ada setan lewat." ujar Safa sambil menggoda.
" Dih...siapa yang melamun...tadi tuh baru dapat telepon dari ayah...besok mau nitipin anak bosnya kesini karena dirumah nggak ada yang jagain. " jelas Andina.
" Oh...begitu. Umurnya berapa emang Din...cewek apa cowok ?
" Kalau nggak salah umurnya baru 18 bulan...sudah bisa jalan dan lagi belajar bicara."
" Cieee...calon mama sambung nih kayaknya...tahu detil banget nih..." canda Sifa.
" Ish...sembarangan aja...kak Arya punya istri...tapi dia sama-sama sibuk kerja...aku tau tuh karena ayah kalau pulang suka cerita soal bos nya. Ayah suka kasihan lihatnya..." Ah sudahlah...ntar malah jadi ghibah...aku mau sholat dulu...kamu suruh Diki aja beli nasi padang 4 bungkus..kita makan dibawah rame-rame."
" Okay...aku kebawah duluan..."
***
Dikantor PT. Galaksi Bangun Syahputra
Flashback on
Arya menelepon pak Wahyu untuk datang ke ruangannya.
Tok tok tok
" Masuk..."
" Ada apa den manggil bapak..." tanya pak Wahyu didepan pintu yang terbuka.
" Duduk disini pak..." tunjuk Arya ke arah sofa.
" Pak besok saya harus cek lapangan seperti biasa...tapi bingung harus nitipin Athaya ke siapa...mama sama papa besok nggak ada." jelas Arya sambil mengurut keningnya.
" Kalau aden percaya...gimana kalau den kecil dititipkan ke anak bapak aja...Andina. Dia suka dengan anak-anak...dirumah aja kalau tantenya datang bawa anaknya yang masih kecil suka senang banget."
" Lho...emangnya Andina nggak melamar kerja...kan sudah lulus kuliah ?"
" Dia nggak mau melamar kerja...sukanya wira usaha biar bisa ciptakan lapangan kerja katanya..."
" Oh...bagus juga pemikirannya...sekarang dia usaha apa ?" tanya Arya lagi.
"Dia buka online shop Den...Alhamdulillah sudah mampu sewa ruko...dulu waktu masih kuliah buka olshopnya dari rumah...makin lama orderannya tambah naik, nyetok barang dirumah sudah nggak muat makanya sekarang pindah ke ruko."
" Oh ya...kalau aden setuju nitipin ke Andina...bapak akan meneleponnya..." putus pak Wahyu biar nggak berkepanjangan.
" Eh...ya ya pak saya setuju..." kaget Arya yang masih fokus dengar cerita pak Wahyu.
Flashback Of
***
" Andina tidak keberatan den...besok den kecil biar diantar ke ruko..." terang pak Wahyu setelah selesai menghubungi Andina.
" Alhamdulillah...lega saya dengarnya..."
" Kalau begitu bapak pamit ke bawah lagi den..."
" Iya pak...nanti saya pulang jam 5 siapin mobilnya..."
" Baik den..." balas pak Wahyu mengangguk lalu berjalan keluar menutup pintu.
Arya berlari ke kamar saat mendengar suara anaknya menangis. Dilihatnya Athaya sudah posisi duduk dikasur sambil terisak..
" Cup cup cup...anak Papi udah bangun...pipis dulu yuk nanti lanjut mamam..." Arya memangku anaknya lalu menuju kamar mandi. Dia selalu membiasakan anaknya saat bangun tidur untuk pipis ke kamar mandi meskipun selalu pakai diaper.
Setelah itu dia dudukkan anaknya di sofa.
" Pih....mamam..."
" Mau mamam sayang...bentar ya Papi bikinin dulu...duduk yang manis ya...awas jatoh..."
Arya segera mengambil kotak makan di meja berisi bubur ayam. Lalu berjalan menuju pantry kecil, ada microwave untuk memanaskan buburnya. Bekal nasi Athaya tertinggal di rumah, jadi dia menyuruh OB membelikan bubur.
Ceklek...tiba-tiba pintu terbuka.
" Hallo jagoan Om lagi apa hmm..." William yang baru datang langsung menuju Athaya yang lagi duduk di sofa sedang memainkan pesawat kertas.
*****
Bersambung
dia wanita yg baik jg yg gk mau merusak hubungan orang lain/Drool/