Merleen merupakan seorang mafia. Sudah tidak terhitung banyaknya nyawa yang sudah ia bunuh. Banyak orang yang mengincar nyawanya.
Namun ia meninggal di tangan sang kekasih.
Arwahnya masuk kedalam tubuh seorang putri menteri yang terbuang. Dia dibuang oleh keluarganya karena hamil diluar nikah.
Padahal ia hamil karena jebakan dari kakaknya. Kakaknya tidak terima bahwa ia akan menikah dengan seorang jenderal.
Bukan hanya dibuang oleh keluarga. Gadis itu juga harus merasa sakitnya melihat lelaki yang ia cintai mencintai menikah dengan kakaknya.
Merasa frustasi gadis itu menyeburkan dirinya kedalam aliran sungai dari atas jembatan. Gadis itu pun tewas. Dan tubuhnya diambil alih oleh Merleen.
Empat tahun kemudian ia kembali ke ibu kota. Kedatangannya membuat geger kekaisaran.
Gadis itu membawa anak laki-laki berusia tiga tahun yang begitu mirip dengan Raja Chen. Dialah Raja perang yang terkenal akan kekejaman nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Senggrong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hukuman
"Siapa kamu?" tanya Lin Hua datar. Dia menatap wanita itu dengan tajam.
Deg!
Wanita itu tidak menyangka jika keberadaannya diketahui . Dilihat dari pakaiannya ia merupakan salah satu pelayan di kediaman Pangeran Chen.
Pangeran Chen mendekat. Ternyata Pangeran Chen mengenal pelayan itu .
"Xixi?"
"Pangeran mengenalnya?" tanya Lin Hua sambil mengalihkan pandangannya kearah Pangeran Chen.
"Dia putri dari kepala pelayan .Apa yang kamu lakukan disini?"
"Maaf pangeran, Hamba hanya ingin melihat kondisi Nona kecil ."
"Kenapa harus sembunyi-sembunyi seperti tadi?"
"Saya_"
"Apa yang membuatmu mencelakai putriku ?" tanya Lin Hua to the poin. Dia sangat yakin jika pelayan didepannya yang sudah mencelakakan Jia Yi.
"Anda jangan menuduh!" sentak pelayan itu dengan kasar.
"Kenapa aku harus menuduh ? Kamu sendiri sudah membuktikannya. Apa tugas pelayan di kediaman pangeran ini menguping pembicaraan orang lain?"
"Sudah saya katakan , saya ingin melihat kondisi Nona kecil dengan mata kepala saya sendiri ,"bantah Xixi tidak terima dituduh .
Padahal memang dia lah yang sudah mendorong Jia Yi kedalam kolam. Xixi merupakan putri dari kepala pelayan . Ia menyukai Pangeran Chen dan berambisi untuk menikah dengannya .
Selama ini dia meminta ayahnya untuk memberinya tugas untuk melayani Pangeran Chen. Hanya saja Pangeran tak suka dilayani . Sehingga ia hanya bisa membersihkan kamarnya .
Beberapa kali Pangeran Chen terlibat percakapan dengan Xixi . Pangeran Chen juga mengenal namanya , sebab kepala pelayan selalu mengingatkannya.
Pangeran Chen memang jarang berinteraksi dengan pelayan lain , karena sudah memasrahkan semua pada kepala pelayan.
Xixi merasa diatas angin karena hanya dia pelayan muda yang terlibat percakapan dengan pangeran Chen , dan Pangeran Chen pun mengingat namanya .
Dia sangat yakin jika dia mampu menjadi istri Pangeran Chen. Sebelum akhirnya kedatangan Lin Hua dan si kembar .
Xixi sangat marah, bahkan meluapkannya pada sang ayah . Betapa senang hatinya saat Lin Hua pingsan dan tidak sadar . Dia berharap Lin Hua langsung mati .
Dia tidak masalah jika harus mengurus si kembar , asal menikah dengan Pangeran Chen.
Namun ternyata Lin Hua masih memilki keberuntungan sehingga masih bisa sadar. Namun ia merasa senang saat mengetahui Lin Hua nampak tidak sukai oleh permaisuri.
Mengetahui Lin Hua pergi bersama putranya ,membuat Xixi memiliki ide untuk membuat gadis kecil itu celaka. Pasti jika terjadi sesuatu dengan Jia Yi, Lin Hua tidak akan menerima Pangeran Chen menjadi suaminya .
"Apa kamu kira aku akan percaya!"ucap Lin Hua dengan menatap tajam Xixi. Bulu kuduk Xixi merinding mendapatkan tatapan intimidasi seperti itu .
"Maaf, ada apa ini sebenarnya ?" tanya pria paruh baya dengan panik. dia baru saja dari belakang , saat kesini malah melihat sang putri sedang di intimasi. Tentu saja sebagai orang tua dia tidak terima.
Merasa ada yang membela ,Xixi bertingkah seolah dirinya telah dianiaya.
"Nona ini telah memfitnahku . Padahal aku hanya ingin melihat kondisi putrinya ," ucap Xixi sambil terisak.
Kepala pelayan tiba-tiba menjatuhkan tubuhnya di depan Pangeran Chen.
"Hamba ingin keadilan Pangeran. Meski kami hanya seorang pelayan rendahan ,tapi saya yakin Xixi tidak akan melakukan hal yang tercela seperti yang dituduhkan oleh Nona Lin'er."
Baik Lin Hua maupun Pangeran Chen hanya menatapnya datar . Meski ada sedikit rasa iba , namun mereka mencoba untuk menepisnya.
Pangeran Chen juga mempunyai kecurigaan pada Xixi . Tingkahnya bagaikan seorang nona muda keluarga kaya dari pada pelayan .
Sebagai seorang pelayan dia hanya bertugas untuk merapikan tempat tidurnya . Setelah itu dia bersikap seolah Nyonya rumah .
Beberapa kali ia melihat Xixi memerintah pelayan lain . Setiap kali ingin menegur ,selalu saja ada yang menghalanginya .
"Keadilan seperti apa yang kamu maksud?"
"Hamba_"
"Siapa dia ?"
"Mak maksud Pangeran?"
"Dia seorang pelayan atau Nona di rumah ini?"
Deg!
"Kamu pasti tahu betul , bagaimana sikap putrimu selama ini . Aku menghargai mu atas semua kerja kerasmu . Bukan berarti menjadikan putrimu sebagai nyonya di rumah ini ."
"Maaf kan hamba pangeran."
Kepala pelayan tak lagi menyahut. Dia tahu betul perangai putrinya . Sudah berulang kali ia ingatkan , namun hanya penolakan yang ia dapatkan. Bahkan Xixi tak segan untuk membentak dan mencaci maki dirinya.
"Maaf pangeran, hamba mendapatkan laporan dari salah satu pelayan , " ucap salah satu pengawal menginstrupsi pembicaraan mereka.
"Tentang?"
"Orang yang sudah mendorong nona muda kedalam kolam ."
"Dimana orang itu?"
"Maaf Pangeran, pelaku telah memukul kaki pelayan itu hingga dia tidak bisa berjalan . Dia ditemukan di dalam gudang yang ada di belakang."
"Siapa pelakunya?"
"Putri Kepala pelayan ."
Deg!
Tubuh Xixi luruh kelantai. Ia tidak bisa mengelak lagi . Andai ia segera membawa orang itu pergi . Pasti sampai saat ini tidak akan ada yang mengetahui perbuatannya.
Tubuh kepala pelayan pun ikut gemetar. Tidak menyangka jika putrinya mampu melakukan hal kejam seperti itu . Kini ia hanya mampu pasrah menghadapi kemarahan Pangeran Chen. Memohon pun percuma .
"Bawa keduanya ke penjara!"
"Baik !"
"Tidak pangeran! Aku tidak salah . Pengawal ini memfitnahku. Aku tidak melakukan hal kotor seperti itu ," bantah Xixi sambil memberontak. Siapa sih yang ingin dimasukkan kedalam penjara yang dingin dan kotor.
"Tunggu!"ucap Lin Hua dengan agak keras .
"Ada apa?" tanya Pangeran Chen heran .
Tidak menghiraukan pertanyaan Pangeran Chen, Lin Hua menatap Xixi dengan tersenyum menyeringai. Membuat bulu kuduk merinding.
"Selamat menikmati hukuman mu!" ucap Lin Hua singkat.
Siapapun hanya bisa terperangah mendengar ucapan Lin Hua. Apalagi setelah berkata seperti itu , Lin Hua langsung berjalan keluar sambil menggendong Jia Yi . Diikuti oleh Jin Hai dari belakang.
"Lin'er!" panggil Pangeran Chen.
Lin Hua tidak menghiraukan panggilan Pangeran Chen. Dia terlanjur kecewa dengan lelaki yang mengaku ayah si kembar .
"Maaf ," ucap Pangeran Chen dengan tulus . Tiba-tiba saja lelaki itu berada di depan Lin Hua .
"Minggir!"
"Aku minta maaf ."
"Tidak perlu minta maaf . Pangeran tidak bersalah. Seharusnya hamba tidak percaya begitu saja pada orang yang mengaku sebagai ayah si kembar," jawab Lin Hua datar .
Pangeran menatap sang putri yang enggan menatapnya. Begitupun dengan sang putra . Hatinya merasa teriris ."
"Tolong, biarkan kami pergi !" pinta Lin Hua dengan tulus .
Pangeran Chen tidak menolak permintaan Lin Hua. Ia menyingkir dari hadapannya .
"Maaf ,"ucap Pangeran Chen dengan sendu .
Ada alasan membiarkan Lin Hua dan kedua anaknya pergi . Saat ini ia ada urusan yang lebih penting . Dia yakin si kembar lebih aman bersama Lin Hua.
Pangeran Chen mendapatkan laporan tentang munculnya klan iblis yang pernah menghilang . Mereka membuat kekacauan di beberapa tempat .
Dahulu kala ada sebuah klan yang memuja iblis . Banyak anak kecil yang menjadi korban keganasan mereka untuk membangkitkan para iblis . Hingga akhirnya beberapa kerajaan mengalami kehancuran. Untungnya saat itu sesosok Dewi yang melawan para iblis itu . Hingga akhirnya klan iblis musnah .
Entah bagaimana caranya klan itu muncul kembali . Apakah mereka akan kembali hancur ????
Mungkinkah ini ada hubungannya dengan Merleen yang menempati tubuh Lin Hua ?
Selalu pantau terus lanjutannya 💕💕💕
