NovelToon NovelToon
Aku Ingin Jatuh Cinta{Lagi}

Aku Ingin Jatuh Cinta{Lagi}

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Romansa / Slice of Life
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rara_07

Elara, seorang gadis periang. Hidupnya penuh dengan kebahagiaan, dia hidup dengan penuh cinta dan kasih sayang yang melimpah. Baginya tidak ada kesedihan yang akan berkepanjangan, namun semua menjadi sirna ketika dia beranjak remaja. Ayah dan Ibu yang selalu perhatian terhadapnya, kini telah acuh. Bahkan Ayah yang dulu ia anggap sebagai seorang pangeran, kini berubah menjadi seorang iblis. Cinta merupakan hal yang paling ia hindari, tapi seorang pria bernama Estele malah tertarik pada Elara, wanita yang jarang tersenyum, selalu jutek dan keras kepala. Akankah Elara jatuh cinta kepada Estele? atau Estele akan menyerah pada Elara yang cukup sulit di buat luluh?



Please follow dan like postingan IG Author :
@Zahra_Arara07
Please follow dan like postingan Tiktok Author :
@rara_01075

Dukungan anda, teramat berarti untuk saya❤️🌹

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rara_07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sangkar Emas{31}

Elara meringkuk di sudut ruangan besar dan mewah itu. Ia merasa takut, air matanya mulai mengalir. Namun ia tak sanggup menangis dengan suara, hatinya sudah terasa benar-benar sakit. Bahkan suara isak kan saja sudah terasa sulit terdengar.

"Ibu, Elara takut. Aira, aku mau pulang." guman Elara.

Di tengah rasa ketakutannya, entah mengapa ada satu nama yang ia harap bisa menemukan dirinya dan membawa ia pergi. Orang asing yang telah membuat ia menjadi gelisah beberapa hari ini.

"Kak Estele, tolong aku ...."lirih Elara.

Estele berjalan kesana-kemari, seperti orang yang linglung sedang mencari arah. Ia sejak tadi mencari keberadaan Elara, berharap wanita itu benar-benar sudah kembali ke kampus. Namun, cukup lama mencari. Elara tidak ia kunjung temukan.

"Kak? Apa Elara udah fi temukan?"tanya Aira.

Estele menggeleng, "tidak, aku tidak melihatnya. Apa kamu tidak melihatnya berada disini?"

"Tidak Kak, sejak tadi aku juga ikut mencarinya. Tapi, ia tidak ada."jawab Aira.

Estele mengusar rambutnya frustasi, kemana Elara? Apakah gadis itu telah pulang? Tapi, Estele masih merasa gelisah. Apa sesuatu yang buruk telah terjadi? Sebab sejak tadi jantung Estele tak berhenti berdebar dengan perasaan cemas yang menekan.

"Itu, sih Nikita udah sembuh sakit kepalanya?"

"Hem ..., sepertinya sudah."

"Aneh sekali dia, tadi sakit kepala seperti orang mau mati. Tapi, sekarang udah sembuh saja."

"Iya, yang lebih anehnya. Kok dia tidak minta obat ke kita ya?"

Percakapan dua orang wanita yang sedang lewat, membuat Estele melotot. Entah mengapa dia merasa ada yang mencurigakan. Apakah semuanya berhubungan dengan Nikita?

"Aku baru tahu kalau dia sakit pas gak sengaja berpapasan dengan Elara si junior kita itu. Pas aku mau ngomong, eh si Elara itu malah jalan cepat banget."

"Tunggu! Kemarilah!"sahut Estele dengan tegas.

Kedua wanita itu menghentikan langkahnya, mereka berdua saling tatap satu sama lain. Mereka bingung kenapa tiba-tiba ketua panitia memanggil mereka, apa mereka telah melakukan kesalahan? Namun, kedua wanita itu tetap berjalan mendekat. Ingin tahu apa yang hendak di sampaikan oleh Estele.

"A-ada apa Estele?"

Salah satu dari mereka bertanya dengan gugup. Melihat setelan Estele yang terlihat dingin itu, membuat mereka menjadi takut. Estele memperhatikan kedua wanita dihadapannya dengan tatapan datar. Sementara Aira, dia nampak kebingungan melihat Estele yang tiba-tiba memanggil dua wanita itu. Seharusnya mereka mencari Elara, bukan malah berbicara dengan dua wanita itu.

"Apa kalian bilang Nikita sakit?"tanya Estele.

"Iya, aku tahu dari Elara. Aku rasa di tadi mau membeli obat untuk Nikita."

Estele diam, membuat mereka menjadi kebingungan dan juga takut. Apa yang sedang dipikirkan oleh pria itu? Kenapa dia hanya diam dengan tatapan datar itu?

"Kak? Ayo kita cari El."ujar Aira.

Estele menoleh, "aku akan mencarinya. Kau, pulang lah ke kos Elara. Temani Ibunya untuk sementara."

"Ha? O-oke."Aira menjawab dengan perasaan heran.

Estele meninggalkan mereka, dia yakin hanya ada satu orang yang mungkin menjadi jalan untuk menuju tempat dimana Elara, dan orang itu pasti tahu kemana Elara di bawa. Nikita tersenyum bahagia, dia merayakan kebahagiaannya sambil memakan makanan mewah dan minum yang mewah. Setelah menyuruh Elara membelikan obat, wanita itu langsung pulang ke rumah. Dia yakin sekali bahwa Elara sekarang ini sudah pergi jauh, sangat jauh.

"Haha! Rasakan lo cewek kampungan! Gue tetap pemenangnya!"ujar Nikita sambil menyeringai.

Tok .... Tok ....

"Permisi Nona, di depan ada tuan Estele."

Elara beranjak, dia merasa kegirangan. Sudah lama Estele tidak berkunjung. Tanpa membuang waktu, Nikita langsung membuka pintu dan keluar untuk menemui Estele. Ia tersenyum sumringah saat menemukan Estele yang berdiri di depan pintu masuk rumahnya. Estele sedang berdiri membelakangi dirinya, pria itu tetap terlihat tampan walaupun di lihat dari belakang.

"Es? Kami datang?"sapa Nikita sambil tersenyum bahagia.

Estele membalikkan badan, pria itu menatap datar wanita di hadapannya sambil bersedekap dada. Sementara Nikita, wanita itu tetap saja masih tersenyum sumringah. Dia merasa kalau Estele benar-benar akan kembali ke sisinya di saat Elara tidak ada.

"Ayo masuk dulu, sudah lama sekali kamu tidak datang."ujar Nikita dengan suara manja.

"Dimana Elara!?"tegas Estele.

"Apa? Kenapa kamu bertanya Elara kepada ku?"jawab Nikita.

"Karena gue yakin lo adalah salah satu dalangnya!"tegas Estele dengan tatapan tajam.

Nikita diam, ia tidak boleh ketahuan. Dia tidak mau rencananya malah akan membuat Estele membenci dirinya. Dengan sekuat tenaga Nikita memutar otak untuk memberikan pembelaan yang masuk akal.

"Aku sungguh tidak paham maksud mu Estele. Apa maksud mu kalau aku dalang nya?"tutur Nikita dengan tatapan sedih.

"Jangan berbohong! Lo yang nyuruh dia bust beli obat kan? Terus, tiba-tiba Ela hilang! Dan Lo! Lo malah udah di rumah. Lo pasti dalang nya!"tuduh Estele dengan perasaan marah yang menggebu-gebu.

"Tidak! Aku tidak tahu apa-apa Estele! Kenapa kamu selalu saja menuduh aku ah!?" Nikita bertingkah seperti seorang korban yang tersakiti. "Hiks, aku juga punya perasaan Estele. Kenapa kamu tidak percaya padaku ha!? Iya aku yang meminta tolong kepada Elara untuk membelikan obat. Tapi, dia tidak kunjung kembali. Jadi, aku memilih pulang. Aku rasa mungkin saja dia masih tak suka padaku sehingga tidak mau membantu."lanjut Nikita sambil menunjukkan raut wajah kecewa.

Estele hanya diam dan memperhatikan. Nikita masih melakukan sandiwaranya. Ia yang sedang menunduk sedih itu, terkadang mencuri pandang untuk melihat apakah pria di depannya percaya akan dirinya.

"Apa Estele percaya padaku? Tapi, kenapa aku tidak bisa membaca raut wajahnya yang datar itu sih!?"gurutu Nikita dalam hati.

...****************...

Matahari telah bersinar terang, Elara sejak semalam masih meringkuk di sudut kamar dengan mata yang terpejam. Ia ketiduran, namun tiba-tiba....

Brak!

Elara tersentak, dia terkejut ketika pintu kamar dibuka dengan keras. Elara melihat ke arah pintu, matanya menatap tajam. Menunjukkan rasa pemberontak kan yang sangat tinggi.

"Wah, haha! Gue gak nyangka lo ada disini ternyata."

Elara semakin melotot tajam, dia merasa geram karena orang yang baru saja datang menertawakan dirinya. Seolah-olah merasa bahagia sekali melihat penderitaannya. Orang itu berhenti tertawa, lalu ia menyeringai sambil berjalan mendekati Elara.

"Lo masih berani natap gue tajam gitu ha!? Lo gak sadar sekarang berada dimana?"

"Lepaskan aku!"jawab Elara dengan tatapan tajam.

"Ck, lo benar-benar keras kepala ya? Lo pikir mudah keluar dari sini ha?"

"Lepasin gue!! Sialan lo!"sahut Elara yang mulai merasa marah.

Orang itu menyeringai, dia membungkuk kan sedikit badannya. Lalu ia memegang dagu Elara dengan kasar. Namun Elara tak gentar, dia masih menatap tajam orang di hadapannya. Melihat kedua mata yang tak memancarkan perasaan takut itu, membuat orang yang berada dihadapan Elara semakin bertekad untuk membuat wanita itu takut dan memohon padanya.

"Lo tahu siapa gua kan?"

"Iya! Lo itu cowok kasar! Lo yang beli gue dari bokap gue ha!? Gak cukup apa si Kak Nikita itu buat lo ha!?"hardik Elara dengan tegas.

Dion, pria itu tertawa keras. Dia kembali berdiri dengan tegap, tapi matanya masih menatap remeh ke arah Elara yang masih duduk atas lantai.

"Gue gak beli lo dari bokap lo! Bokap gue yang beli lo buat jadikan lo sebagai mainan."jawab Dion dengan santai.

Elara melotot, "lo dan bokap lo emang gila ya!? Lepasin gue!"tegas Elara.

"Gak bisa, lo pikir gue berani sama bokap gue? Gue aja hampir mati ditangannya. Maka nya gue gak masuk kuliah beberapa hari. Sekarang, lo mau gue di ambang kematian lagi ha?"ujar Dion dengan acuh.

Elara tertegun, apa dia benar-benar tidak akan bisa keluar dari kandang emas ini? Rumah yang besar namun menyesakkan ini? Dia tidak mau menjadi mainan dari pria tua kaya pemilik rumah itu. Dia harus lari dari sana, hati Elara berharap siapapun untuk menolongnya. Haru, nama itu selalu ia pikirkan. Namun, orang yang ia cintai sampai sekarang itu sudah tiada. Lalu, siapa yang bisa menolong dirinya saat ini.

"Haru, setiap aku dalam masalah. Kamu pasti akan selalu datang. Sekarang kamu sudah tidak ada. Aku haru bagaimana?" monolog Elara dengan perasaan sedih.

...****************...

"Arg! Kenapa jantung ku terasa sakit ya?" Estele memegang dadanya yang terasa berdenyut.

Estele memandangi langit malam di dalam mobilnya, ia masih bingung harus mencari Elara darimana? Sepertinya Nikita tidak tahu apa-apa, jika terus mendesak Nikita, maka akan membuang waktu saja. Kemarin malam ia tidak berhasil menemukan Elara, ia membawa kabar sedih kepada Niar. Namun, saat matahari telah kembali muncul. Estele kembali melanjutkan pencariannya. Dia sudah berjanji kepada Niar, bahwa dia akan membawa putrinya kembali.

"Kamu dimana Ela? Sejak kemarin aku memikirkan kamu. Aku merasakan kalau kamu terus memanggil ku."ujar Estele.

1
Arina Arina
kak tolong donggg
Arina Arina
kak tebal buku nya berapa kak
Arina Arina: ayo dongg plissss🙏🙏
Arina Arina: kak tolong bantu jawab ya
judul buku
penulis
penerbit
tahun terbit
tebal buku
media
total 3 replies
·Laius Wytte🔮·
cerita ini layak dijadikan best-seller, semangat terus!
Zahra Putri: Hallo reader, terimakasih atas dukungannya ❤️🌹
total 1 replies
Haris Saputra
ceritanya keren abis! Thor, kamu hebat!
Zahra Putri: Hallo Reader, Terimakasih atas komentarnya🌹❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!