ISTRI KESAYANGAN RAJA PERANG

ISTRI KESAYANGAN RAJA PERANG

Diusir

Plak!

Plak!

Plak!

"Dasar anak tidak berguna. Bisanya hanya mengotori nama baik keluarga saja!" bentak seorang pria paruh baya setelah memberi tamparan pada putri keduanya.

Sang ibu yang tidak tega dengan sang putri langsung membawanya dalam pelukan. Bekas tamparan itu membuat pipi memerah.

"Maafkan kesalahan Lin'er suamiku," ucap siang istri dengan berurai air mata.

"Maaf katamu!" teriak pria itu sambil menatap sang istri tajam.

"Cih.... Aku sampai lupa dari mana dirimu berasal. Kamu saja berani naik ke atas ranjang suami dari sahabatmu. Tidak heran putrimu bertindak seperti jalang!"

Deg!

Li Qin tidak menyangka jika ucapan itu kembali terdengar setelah tujuh belas tahun berlalu. Dia kira ucapan itu tidak akan pernah lagi ia dengar.

Lin Hua terkejut mendengar ucapan sang ayah. Apa benar yang diucapkan ayahnya.

Mungkinkah dia lahir tanpa ada ikatan pernikahan?

Dan kini ia melakukan hal yang sama, mengandung tanpa ia ketahui siapa lelaki yang sudah menghamilinya.

Sebulan yang lalu Lin Hua menghadiri pesta kedewasaan Xiu Ying yang di adakan di rumah peristirahatan berada di pinggir kota kekaisaran.

Karena jaraknya yang jauh mengharuskannya menginap. Dia pergi bersama Ling ling. Xiu Ying merupakan sahabat dekat Ling ling.

Xiu Ying memiliki seorang kakak yang terobsesi dengan Lin Hua. Dia merupakan sahabat dari jenderal Huang.

Ling-ling dan kakak Xiu Ying mempunyai kesepakatan untuk memisahkan Li Hua dan jenderal Huang. Mereka sepakat untuk menjebak Lin Hua bersama kakak Xiu Ying.

Sayangnya Lin Hua berhasil selamat dari penjebakan itu. Lin Hua kabur dari rumah itu.

Tapi nasibnya tidak beruntung, ramuan yang diminum Lin Hua sejenis perangsang dengan dosis yang tinggi.

Dia berlari tanpa arah sambil merasakan gairah yang belum pernah ia rasakan. Tubuhnya juga merasakan panas tak nyaman.

Melihat ada aliran sungai, tanpa pikir panjang dia menceburkan tubuhnya. Lin Hua juga melepas semua pakaian yang melekat di tubuhnya.

Tanpa Lin Hua ketahui ada seseorang yang juga terkena ramuan yang sama. Dia menatap tubuh Lin Hua penuh nafsu. Entah bagaimana caranya namun keduanya berakhir tidur bersama.

"Pergi dari rumah ini sekarang juga. Aku tidak sudi rumahku dikotori oleh dua orang jalang macam kalian!" maki pria itu tanpa perasaan.

Lin Hua tersadar dari lamunannya akibat teriakan Ayahnya. Ingin sekali ia membantah, namun mulutnya terasa kelu. Tatapannya tiba-tiba berubah kosong.

"Baik. Aku terima saat kau menghinaku. Tapi aku tidak terima jika kau menghina putriku. Mulai saat ini juga aku akan membawa putriku keluar dari rumah ini,"kata Li Qin dengan tegas.

Li Qin merasa kesabarannya sudah habis. Tidak ada lagi yang perlu ia pertahankan dari rumah tangganya. Lebih baik ia pergi membawa putrinya.

Li Qin menatap sang putri yang terduduk diatas lantai bersamanya . Betapa hancur hatinya melihat sang putri menatap kosong ke depan.

Bukan hanya tubuhnya yang kotor. Kini ayahnya pun membuangnya.

Li Qin membawa Lin Hua keluar dari kediaman mentri Li hanya membawa baju yang mereka kenakan. Mereka berjalan tanpa menoleh kebelakang lagi.

Menteri Li menatap kepergian mereka dengan perasaan yang campur aduk. Marah, kecewa, sedih, semua tidak bisa ia jabarkan satu persatu.

Ling Ling merasa senang akhirnya semua berjalan sesuai rencananya. Dia menghampiri sang ayah yang masih terdiam di tempat.

"Ayah_"

"Kembali ke kamarmu!" ucap menteri Li sambil berlalu dari tempat itu.

Ling-Ling tidak memperdulikan ucapan ayahnya. Yang penting sekarang tidak ada lagi yang menghalanginya untuk bersanding dengan Jendral impiannya.

Li Young merupakan nama asli dari menteri Li. Dia memiliki tiga orang anak dari dua orang istri.

Istri pertamanya meninggal saat melahirkan anak keduanya. Dia menikah dengan Li Qin karena kepergok tidur berdua dengannya.

Dalam keadaan mabuk ia menyetubuhi Li Qin yang tak lain sahabat dari Feng Yin istri pertamanya.

Flashback on :

"Kamu tidur bersamaku kan?" pinta Feng Yin dengan melas.

"Kalau suamimu datang bagaimana?"

"Tidak akan. Dia sedang bersama dengan teman-temannya. Biasanya dia akan tidur di kamarnya. Kamu mau kan tidur bersama ku?" bujuk Feng Yin sekali lagi.

Li Qin tidak tega menolak permintaan sahabat dekatnya. Apalagi ini merupakan pertemuan pertamanya setelah enam tahun. Dia juga ingin berbagi cerita selama kepergiannya.

"Baiklah," ucap Li Qin tanpa daya. Dia sangat menyayangi sahabat kecilnya itu.

Feng Yin sangat senang. Dia membawa Li Qin masuk kedalam kamarnya. Keduanya asyik bertukar cerita hingga larut. Entah sampai jam berapa. Namun kini keduanya sudah terlelap.

Tok tok tok

Tok tok tok

Feng Yin merasa terganggu dengan ketukan di pintu. Ia menoleh pada sahabatnya yang masih nyenyak dalam tidurnya.

Tok tok tok

Pintu kamarnya kembali terketuk dari luar. Dengan geram ia turun dari ranjang. Dengan malas Feng Yin berjalan kearah pintu.

Ceklek!

Ternyata pelayan yang merawat anaknya. Feng Yin yang awalnya ingin marah jadi mengurungkannya.

"Ada apa?"

"Nona Ling-ling menangis, Nyonya ."

Mendengar putrinya menangis Feng Yin bergegas pergi ke kamarnya. Keduanya sampai lupa jika pintu kamar itu masih terbuka.

Tak lama setelah Feng Yin pergi, datanglah Li Young. Dia datang dengan langkah sempoyongan. Sepertinya dia mabuk berat.

Li Young memasuki kamar dan menutupnya tanpa dikunci. Tatapannya tertuju pada sesosok wanita yang sedang berbaring diatas ranjang.

Gaun tidur yang Li Qin pakai tersingkap hingga keatas paha. Li Young tidak mampu menahan nafsunya. Apalagi ia dipengaruhi oleh alkohol.

Tanpa rasa malu Li Young menanggalkan seluruh pakaiannya. Hingga tak ada satu pakaian pun yang melekat di tubuhnya.

Kemudian Li young mulai mendekatinya. Li Qin yang sedang terlelap tidak menyadari bahaya yang akan menghampirinya.

Li Young mulai melampiaskan nafsunya. Li Qin terbangun dan melakukan perlawanan. Namun perlawanannya berakhir sia-sia. Kekuatannya tidak sebanding kekuatan Li Young.

Akhirnya kehormatan yang ia jaga Ternodai. Li Qin terus menangis ditengah gempuran Li Young.

Ceklek!

"Apa yang kalian lakukan!" teriak Feng Yin yang baru selesai menenangkan sang putri. Betapa hancurnya Feng Yin saat melihat sang suami berbagi peluh dengan sahabatnya.

Namun otaknya masih berjalan. Dia melihat Li Qin yang menangis dan meronta di bawah kungkungan sang suami.

Dia pun berjalan mendekat dan menarik tubuh suaminya yang masih terus memacu tubuhnya.

Bruk!

"Brengsek!"

Li Qin yang berhasil lepas dari kungkungan Li Young langsung menutupi tubuhnya dengan selimut.

Feng Yin menatap Li Qin iba. Dia tidak menyangka jika keputusannya mengajak sahabatnya menginap membuatnya kehilangan keperawanan.

Dia dapat melihat dengan jelas jejak keperawanannya yang tertinggal di selimut.

Feng Yin kemudian mengalihkan pandangannya pada sang suami yang kini sudah terlelap diatas lantai. Kini ia tahu penyebabnya. Suaminya dalam keadaan mabuk.

Perlahan Feng Yin mendekati Li Qin yang masih menangis. Dia membawanya dalam pelukan.

"Maafkan aku," ucap Feng Yin dengan rasa bersalah.

Keesokan harinya Feng Yin mengajak Li Young berbicara dengan Li Qin. Setelah memikirkan matang-matang akhirnya Feng Yin memintanya untuk menikahi Li Qin. Dia berbesar hati menyambut Li Qin menjadi istri kedua suaminya.

Li Qin awalnya menolak. Karena dia juga tidak pernah mencintai Li Young. Dia sudah memiliki seorang kekasih yang sangat ia cintai.

Begitupun dengan Li Young. Dia tidak sadar dengan apa yang dilakukannya semalam. Di menuduh Li Qin telah menjebaknya.

"Dasar wanita tak tahu diri!" bentak Li Young tanpa perasaan. Banyak lagi ungkapan kasar yang ia berikan pada Li Qin

Meski keduanya menolak, namun Feng Yin tetap kekeh menikahkan keduanya. Dia takut jika apa yang mereka lakukan semalam akan membuahkan hasil.

Apa yang ditakutkan Feng Yin akhirnya terjadi. Sebulan kemudian Li Qin dinyatakan hamil. Mau tidak mau Li Qin harus menikah dengan Li young. Apalagi sang kekasih tidak mau menerimanya yang sudah berbadan dua.

Pernikahan Li Qing dan Li Young dilaksanakan sederhana. Li Qing secara resmi telah menjadi istri Li young.

Sejak saat itu Li Qing tinggal bersama Li young dan Feng Yin. Feng Yin menerimanya dengan lapang dada. Bahkan hubungan mereka tetap baik.

Tapi tidak dengan Li Young. Dia tidak menerima Li Qing sama sekali. Baginya Li Qing hanya wanita penggoda. Tidak sekali dua kali Li young mengucapkan kata-kata kasar padanya.

Li Qing melahirkan putri yang sangat cantik. Sejak saat itu ia ditempatkan di rumah bagian belakang. Tidak sekalipun Li Young melihat wajah putrinya.

Hingga usia Lin Hua ke dua tahun, belum pernah sekalipun Li Young memasuki rumahnya. Dia juga melarang Li Qing untuk membawa putrinya ke rumah utama.

Hingga kejadian tak terduga terjadi. Feng Yin meninggal saat melahirkan anak keduanya.

Li young menyuruh Li Qing untuk mengasuh putranya dengan Feng Yin. Sebab Jae won selalu menangis jika digendong orang lain. Sejak satu itu Li Qing dan Lin Hua tinggal di rumah utama.

Flash back off.

Sepasang ibu dan anak memiliki nasib yang sama. Namun Li Qin berdoa semoga masa depan Lin Hua berbeda dengannya.

Semoga Lin Hua mendapatkan suami yang mau menerima semua masa lalunya, dan mencintainya tanpa syarat.

Terpopuler

Comments

Amisaroh

Amisaroh

baru baca dah gx mood susah ngpalin namanya

2024-04-09

3

AnysMentari

AnysMentari

sambung...

2024-04-08

0

Anonymous

Anonymous

keren

2024-04-08

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!