Ditinggalkan beberapa jam setelah pernikahan?? pasti menyakitkan bukan?? Itulah yg dialami Melody. Dirinya menikah dengan kekasihnya setelah mempersiapkan semuanya. Tapi tepat setelah resepsi pernikahan suaminya menghilang, dan pada malam hari dirinya ditalak melalui pesan singkat.
Akankah Melody mampu melewati semua ini dan menemukan cinta sejatinya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.31 Tetangga dari masa lalu
Beberapa hari di rumah baru mereka baik Melody ataupun Zayn tak terlalu mengenal tetangga. Semua karena di blok tersebut semua memiliki gerbang tinggi dan juga jarak yg tak terlalu dekat satu sama lain.
Hingga siapa yg tahu kalau mereka bertetangga dengan Ditya. Niat hati ingin menghindari Melisa tapi justru malah bertetangga dengan Ditya. Sampai saat ini keduanya pun belum tahu karena lingkungannya yg cenderung tak suka mencampuri hidup orang lain.
Dan yang tinggal disana rata-rata orang sibuk, mulai dari orang kantoran, dokter, pejabat dsb. Hingga jarang bertemu dan bertatapan dengan tetangga. Melody pun menyadari keadaan lingkungan sekitarnya yg seperti itu. Tapi itu justru menguntungkannya sebagai pribadi introvert yg tak mudah bergaul dengan sekitarnya.
Dan lagi pastinya tak akan ada ibu-ibu yg suka kepo dan suka ngerumpi. Tentunya tak akan ada yg tahu soal kehamilannya. Melody juga bebas berjalan-jalan di sekitar tanpa khawatir mendapat hujatan karena jarang berbaur dengan lingkungan.
"Nikmatnya hidup jika tak ada yg kepo terhadap hidup kita." gumam Melody dalam hati.
Melody pun menikmati jalan-jalan di pagi hari tanpa memedulikan orang sekitarnya. Mereka semua sama sepertinya, tak suka ikut campur. Tapi jika seseorang butuh bantuan, pasti akan ada yg peduli.
Melody berkeliling menikmati udara segar ditemani pelayan di rumahnya. Dan Melody ingin melihat seperti apa lingkungan tempat tinggalnya. Terakhir dirinya hanya tahu lewat drone yg ia terbangkan.
"Nyonya kita sudah cukup berkeliling.. Aku kembali." ucap pelayannya.
"Aku masih ingin menikmatinya.. Tapi kalau kau lelah kita duduk di bangku taman saja." ucap Melody.
"Aku justru mengkhawatirkan anda."
"Ya.. Aku mengerti kita istirahat." ucap Melody.
Melody pun menatap jam tangan digital miliknya. Memang dirinya sudah cukup berkeliling di pagi hari ini. Keduanya pun duduk di bangku taman dan minum air yg mereka bawa dari rumah.
Lalu di bangku taman ujung, terlihat ada wanita yg sedang beristirahat sehabis berlari. Wanita itu adalah Ditya. Ditya pun menatap ke arah bangku Melody bersama pelayannya. Seakan tak percaya Ditya pun pura-pura berjalan mendekatinya.
"Ternyata benar kau.." ucap Ditya.
"Benar, ada apa kakak ipar?" tanya Melody.
"Jadi kau pindah kemari?" tanya Ditya.
"Iya begitulah, beberapa hari yg lalu kami pindah. Kuharap kau tak terganggu karena kami takkan mengusik siapapun." ucap Melody.
"Apa Zayn mengikutiku kemari?" tanya Ditya.
"Untuk apa? Perumahan ini adalah pilihanku dari beberapa pilihan yg Zayn ajukan." balas Melody.
"Sepertinya kau memang tak tahu kisah kami.." ucap Ditya tersenyum.
"Aku tahu pun takkan mengubah keadaan bukan? Oh iya kakak ipar, kalau begitu aku harus kembali ke rumah. Aku duluan." ucap Melody lalu mengajak pelayannya kembali.
"Melody pastikan kau tidak menyesal dengan pindah kemari." ucap Ditya.
"Tentu kakak ipar." balas Melody.
Melody pun pergi dari tempat itu. Pikirannya pun memikirkan ucapan wanita itu. Apa maksudnya? Kenapa berkata seperti itu?? Apa hubungannya dengan Zayn di masa lalu?? Semuanya pun membuat Melody penasaran.
"Apa-apaan Ditya itu?? Memangnya kenapa kalau dirinya punya hubungan dengan Zayn di masa lalu." gumam Melody dalam hati.
Melody pun tiba di rumahnya dan langsung menuju ke kamarnya untuk mandi dan ganti pakaian. Tapi saat masuk ke dalam kamar, Zayn keluar dari kamar mandi sehabis mandi dengan bertelanjang dada dan hanya memakai handuk di pinggangnya.
"Maaf.." ucap Melody lalu keluar lagi.
"Maaf?? Apa dia lupa kalau sudah menikah denganku?" gumam Zayn.
Zayn pun tersenyum melihat tingkah polos Melody yg belum terbiasa dengan kehadirannya. Bahkan mungkin Melody lupa kalau Zayn itu suaminya. Sementara Melody wajahnya memerah malu dan pergi begitu saja.
Beberapa saat kemudian dirinya baru tersadar kalau Zayn suaminya dan seharusnya Melody bersikap biasa saja.
"Bodohnya aku.." gumamnya.
Melody pun akhirnya sarapan di meja makan dari pada kembali ke kamar dan membuatnya semakin malu. Tapi Zayn justru turun ke bawah dan ikut sarapan dengan Melody.
"Bi aku juga mau sarapan." pinta Zayn.
"Aku boleh kan sarapan disini?" tanya Zayn sambil tersenyum menggoda Melody.
"Silahkan. Ini kan rumahmu." ucap Melody.
"Tapi kau tadi langsung kabur." ucap Zayn.
"Aku lupa kalau di kamar itu ada kau juga." ucap Melody.
"Oke, jangan menatapku serius begitu." ucap Zayn.
"Zayn, tadi aku bertemu Ditya di taman." ucap Melody.
"Ditya? Sedang apa dia disini?" tanya Zayn.
"Ditya juga tinggal disini.. Kau tidak sengaja memilih tempat ini karena Ditya kan?" tanya Melody.
"Mana mungkin, lagipula yg memilih tempatnya beberapa orang suruhanku. Kami juga tak tahu siapa saja yg tinggal disini." ucap Zayn.
"Yah, berarti wanita itu kepedean." ucap Melody.
Zayn pun tersenyum lagi, dan mengerti maksud Melody.
"Jadi Ditya berkata apa saja saat kalian bertemu?" tanya Zayn.
"Dia bilang aku tak tahu masalalu kalian berdua, lalu dia bilang kau mengikutinya kemari." ucap Melody.
"Soal masalalu sepertinya aku memang harus memberitahumu." ucap Zayn.
"Ya.. Sebelum wanita itu semakin percaya diri di hadapanku." ucap Melody.
"Dia mantan istriku." ucap Zayn.
Melody pun terdiam seakan tak percaya, tapi itulah fakta yg Zayn berikan padanya tanpa menutupinya. Dan itu artinya ucapan Ditya yg penuh percaya diri itu inilah sebabnya.
"Kau sangat terkejut..??" tanya Zayn.
"Iya, begitulah.. Tapi kalau dipikir-pikir nasib kita sama ya.." ucap Melody.
"Benar juga, mantan suamimu menikahi adik tirimu. Dan mantan istriku bersama kakak tiriku." ucap Zayn tersenyum.
"Entah siapa yg salah aku tak mau tahu." ucap Melody tersenyum.
"Ada lagi yg ingin kau tanyakan?" tanya Zayn.
"Kurasa jawabanmu sudah cukup menjelaskan segalanya." ucap Melody.
"Ditya meninggalkanku karena aku dianggap miskin dan tak bisa membahagiakannya." ucap Zayn.
"Miskin? Kurasa dia perlu membuka matanya lebar-lebar." ucap Melody.
"Melody, dia lahir dari keluarga kaya dengan sendok emas kau mengerti kan?" tanya Zayn.
"Kaya?? Sendok emas?? Bukan berarti lupa untuk bersyukur. Jika dia terlalu melihat ke atas, dia akan terpeleset juga." ucap Melody.
"Kadang aku juga tak mengerti pergaulan kaum sosialita sepertinya." ucap Zayn.
"Apalagi aku, yg hanya kutu buku dan maniak komputer." ucap Melody.
"Tapi sesekali kau juga harus mempelajarinya supaya kau tak dihina ketika bertemu dengan Ditya atau siapapun." ucap Zayn.
"Sepertinya begitu, meski aku tak tahu akan paham atau tidak." ucap Melody.
"Apa aku akan dibandingkan dengan Ditya di keluargamu?" tanya Melody.
"Bisa jadi, karena ibu tiriku tak menyukaiku. Berarti mereka juga bisa tak menyukaimu. Kau harus hati-hati pada mereka." ucap Zayn.
"Baiklah, kukira aku hanya perlu berhati-hati pada keluargaku saja." ucap Melody.
"Belakangan kau terlihat sibuk dan ada banyak barang yg datang, apa yg kau kerjakan?" tanya Zayn.
"Project keamanan untuk rumah ini." ucap Melody.
"Oh ya? Apa itu?" tanya Zayn.
"Seperti yg sudah kubilang kunci pintu pada ruang kerjaku dan juga kamar kita. Lalu aku sedang mengerjakan project keamanan lainnya." ucap Melody.
"Katakan saja apa yg kau butuhkan." ucap Zayn.
"Baiklah.. Untuk sementara semuanya aman." ucap Melody.
Begitulah akhirnya Melody mengetahui masa lalu Zayn yg pernah menikah dengan Ditya. Dan reaksi Zayn terlihat biasa saja. Dan berakhir dengan Melody yg menceritakan projectnya.