Violet memiliki trauma yang tidak disadarinya sejak kematian kedua orang tuanya akibat kebakaran hebat yang menghanguskan seluruh rumahnya.
Pertemuan dengan keluarga smith mulai mengubah hidupnya.
Devan Leonardo smith. Lelaki tampan dan cuek yang tidak tertarik dengan sebuah hubungan percintaan karena sakit hatinya pada mantan kekasihnya akhirnya memutuskan menjadi pelindung violet.
Bagaimana kisah violet dan devan?
(MASIH DALAM PROSES REVISI dll)
Violet mempunyai panggilan viki ya guysss...
# haiii readers... ini karya pertamaku.. menerima kritik dan saran.. tapi tidak julid ya.. hehehe...
Yang suka silahkan dibaca... Yang tidak suka ya tidak usah dibaca.. no hate comment ya sai... ...
Karena ini karya pertama jadi dimaklumi ya kalau seandainya ada yang kurang puas dengan jalan ceritanya..memang otor ga terlalu suka novel panjang..jadi dibuat singkat padat n happy ending tentunya...
FEEL FREE TO READ N SKIP
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bad memories
Beberapa tamu, kerabat, dan sahabat keluarga Smith sudah ada yang terlebih dahulu pamit pulang.
Sekarang hanya tersisa sebagian kecil para orang tua dan sebagian besar anak-anak muda yang ingin menikmati malam minggunya di ranch keluarga Smith.
"Bi Anna, hari sudah menjelang petang, sebaiknya para orang tua seperti kita masuk kedalam rumah saja," ucap Nyonya Rena pada Bi Anna.
"Baik, Nyonya. Oh ya, apakah Nyonya melihat Viki? Aku tidak melihatnya sejak tadi," tanya Bi Anna.
"Viki dan Xandra sedang menikmati pesta barbeque disana, Bi," jawab Rena sembari menunjuk ke arah tempat barbeque diadakan.
Bibi Anna terlihat khawatir dengan Viki. Dia takut apa yang terjadi beberapa bulan yang lalu akan terjadi lagi pada Viki.
Mengingat api yang dihasilkan pemanggang barbeque biasanya akan membesar.
Ya, Bibi Anna baru mengetahui beberapa bulan yang lalu bahwa Viki trauma pada api besar.
Ketika itu salah satu pegawai membakar sampah dekat kandang kuda. Setelah Viki melihat api yang berkobar besar itu, dia tiba-tiba tidak terkontrol.
Semua dibuat bingung dengan sikap Viki. Dia benar-benar hilang kendali seperti orang gila dan tidak mengenal semua orang yang ada disana.
Beberapa hari berlalu, tiba-tiba Viki bangun tidur seperti biasa. Dia tidak mengingat apa yang terjadi di hari sebelumnya.
Dokter menyarankan agar Viki mendapat terapi. Tapi Viki merasa tidak terjadi apapun padanya. Dia merasa baik-baik saja.
Maka dari itu Bi Anna tidak memaksanya untuk mengikuti terapi.
Sejak kejadian itu, semua pegawai di ranch tidak pernah lagi menyalakan api besar di sekitar ranch.
Mereka sangat menyayangi Viki. Mereka merasa iba pada gadis cantik yang tidak diketahui asal usulnya itu.
"Viki, kemarilah, kita harus mendapat daging barbeque sebelum kehabisan," ajak Xandra.
"Aku disini saja, Xandra... aku sudah kenyang.. kau saja yang kesana," jawab Viki malas.
"No.... kau harus menikmati pesta ini... come on girl," ucap Xandra sambil menarik tangan Viki. Viki hanya bisa pasrah mengikuti langkah sahabatnya.
"Duduklah disini.. aku akan mengambilkan barbeque untuk sahabatku tercinta," gombal Xandra yang disambut dengan tawa Viki.
Dan Viki baru tersadar bahwa dia semeja dengan Dev. 'Oh god.. kenapa dari sekian banyak tempat duduk aku harus bersebelahan dengannya', ucap Viki dalam hati.
Dev memandang tajam Viki yang membuat Viki tidak nyaman.
Dia hanya bisa menunduk. Viki merasa heran kenapa Dev memiliki aura yang menakutkan seperti itu.
Padahal Viki termasuk gadis yang cuek. Tapi dia tidak bisa cuek dengan mahluk setampan dan sedingin Dev.
"Who are you?" tanya Dev tiba-tiba.
Tentu saja itu membuat Viki kaget. 'Apakah dia bertanya padaku?', batin Viki.
"Hei.. aku bertanya padamu," bentak Dev.
"Aku?.. Aku Viki... bukankah Anda tau itu," balas Viki.
"Darimana asalmu... apa tujuanmu datang ke rumah ini?" cecar Dev.
"Aku dari kota sebelah... aku yatim piatu.. dan aku mencari kerja disini.. apakah itu salah tuan?" jawab Viki yang dengan berani menatap mata Dev.
"Really? Aku tidak menemukan data apapun tentangmu di negara ini," balas Dev.
"Kau menyelidikiku tuan? Kau tidak menyukaiku? Apa salahku padamu?" tegas Viki yang sekarang terlihat menahan emosi.
Dev mendekatkan wajahnya pada Viki. "I'm watching you.. " ancam Dev.
Viki yang merasa terintimidasi agak merasa takut pada Dev. Dia berusaha menyembunyikan rasa takutnya.
kebersmaanmu Dave tp kamunya Tdk peka piling seorang istri Tdk akan salah