sebelum membaca, saya ingatkan bahwa latar cerita ini bukan di indonesia tapi di luar negeri. cerita dewasa ++++ untuk yang suka silahkan membaca , untuk yang tidak suka silahkan skip☺️
perjalanan kisah cinta seorang gadis remaja berusia 17 tahun bernama maura arabella davion bersama pria tampan yang umurnya lebih tua 10 tahun bernama darren arthur louis.
mereka berdua terjebak pada malam yang panas karena pengaruh obat perangsang dari grace teman maura namun hubungan itu berlanjut hingga menimbulkan konflik-konflik kecil(
S. 1)
***
Eliza Louis atau lebih dikenal dengan Eliza arabella seorang model papan atas amerika yang sedang naik daun tengah berkencan dengan Elgard Rodrigo salah satu pebisnis terkaya di newyork.
berita tersebut menjadi headline di penjuru kota newyork "apa pendapatmu tentang ini om?" tanya eliza
Elgard terkekeh "biarkan saja... toh kita sudah melakukannya" bisk elgard (S.2)
SELAMAT MEMBACA ()
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ls.stwn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pertemuan tidak terduga
"hallo mom..maura pulang" ucap maura lemas
"wah..sudah pulang..bagaimana liburanmu syang" ucap mommy emira
"menyenangkan mom.."
"kok muka kamu lesu begitu”
"aku lelah mom... Aku istirahat dulu ya.. "
"iya.. Istirahatlah... Tapi nanti malam jam tujuh kamu ikut mommy sama daddy ya..."
maura mengernyitkan dahinya"kemana ma? Tumben ajak maura"
"daddy mu mau ketemu sama rekan bisnisnya dari perancis... Dia bilang katanya suruh ajak semua keluarga" jawab mommy emira
"oh..oke ma.. Aku tidur dulu bentar..masih ada tiga jam..bangunin aku nanti ya ma" jawab maura berlalu pergi
Mama emira yang berkutat didapur untuk membuat kue pun melanjutkan aktivitasnya.
Keluarga maura memang sangat harmonis.
Mama emira seorang ibu rumah tangga namun dia juga tidak suka ikut teman-teman sosialitanya untuk liburan kesana kemari menghabiskan uang suami nya. Dia lebih memilih dirumah mengurus maura dan akan pergi ketika Daddy nya libur.
***
"maura..bangun sayang.. Satu jam lagi kita berangkat" ucap mommy emira
"ya maa..baru selesai mandi.."
Maura pun berdandan cantik dengan dress berwarna hitam sepanjang lutut dengan bagian lutut berhiaskan broklat cantik bagian atas terbuka menampilkan buah dada nya yang sedikit terlihat serta memakai kalung berlian yang menunjang penampilannya. Tak lupa rambutnya di Cepol satu dibelakang tersisa rambut tipis disebelah kanan dan kiri dan poni tipis nya
"udah cantik.." gumamnya
"wah..anak daddy cantik sekali"
"iya dong dad..."
"tidak menyangka ya dad.. Maura sudah sebesar ini .dulu dia masih digendong kesana kemari ...sekarang sudah sedewasa ini ."
"siapa. Bilang maura dewasa..maura masih anak kecilnya daddy sama mommy"
"iya .. Kau memang tak pernah dewasa..sayangnya rahim mommy harus diangkat jadi kau tidak punya adik lagi"
"udah lah mom kita mau berangkat jangan buat sedih nanti make up ku luntur.." ujar maura
"gadis nakal" ujar daddy william
Mereka pun menaiki mobil dan menuju restoran tempat mereka bertemu. Sesampainya disana maura menampilkan senyum indahnya. Maura mengandeng mama nya sedangkan sang papa berjalan di depannya
"hallo tuan louis .. Selamat malam..anda terlihat lebih segar" ujar daddy william
mendengar kata itu maura langsung melihat dari belakang tubuh daddy nya yang tinggi matanya melotot tidak percaya. Senyumnya luntur seketika dan mulutnya menganga
"hallo tuan darren" sapa mommy emira
"maura.. Nak.." ucap mommy emira menyadarkan maura
"ah ya..mommy..selamat malam tu-tuan darren" sapa maura kikuk
"panggil saja saya Darren maura ." ujar Darren tersenyum jahil pada maura
Tubuh maura seketika dingin ingin rasanya dia pergi saja dari sini. Dan lihat saja dia sekalu melihat ke arah bagian atasnya membuat maura tidak nyaman
"oh silahkan duduk tuan willian sekeluarga..." ujar darren
"terimakasih ." ujar daddy William
"anak kalian sangat cantik..."
"terimakasih pujiannya tuan darren" ucap mommy emira
"dia memang selalu cantik seperti mommy nya tuan" ujar daddy william
"kau kenapa diam saja maura?" tanya darren mencoba memancing maura
maura hanya tersenyum kikuk dan tanpa menjawab pertanyaan Darren maura pamit" dad.. Mom ..aku ke toilet sebentar.." ujar nya lalu bergegas pergi
Mommy emira dan daddy william hanya mengangguk" maafkan putri kami..mungkin dia sedang gugup tuan.."
"ahh ya saya bisa mengerti...oh..sebentar saya mengangkat panggilan dulu...permisi.. Ujar darren
***
"dunia begitu luas tapi kenapa harus pria itu" gerutu maura
"lalu kenapa jika aku? Meski kau pergi ke ujung dunia tetap akan ku kejar" ujar darren
"ka-kau..kenapa bisa masuk kesini" gugup maura
Darren berjalan mendekati maura. Maura yang terpojok tidak bisa mundur lagi pun hanya bisa memejamkan mata dan meremas ujung wastafel
"kau sangat cantik baby... Dan lihatlah kedua buah dadamu seakan menantangku..." ujar darren
"pergilah atau aku akan teriak.." ujar maura
Darren terkekeh melihat reaksi maura dengan cepat dia menarik tengkuk maura dan melumat bibirnya. Maura hanya terpaku dengan aksi darren yang cepat itu
Maura berusaha melepaskan diri namun darren semakin mempererat pelukannya. Darren menghentikan sebentar ciumannya
"baby..ini hukumanmu karena memakai pakaian terlalu sexy..aku tidak suka .. Aku tidak suka kau dilihat pria lain "
Maura melengos mendengar ucapan Darren. Memangnya siapa dia mengatur hidupnya
"cih . Memang kau lebih tua tapi bukan berarti aku takut padamu om" cibir maura
"oh wow... Sudah berani kau gadis kecil nakal"
"ya.. Tadinya aku takut kepadamu..tapi menurutku kau semakin semena-mena" ketus maura
"oh hooo..... Baiklah gadis kecil..ayo kita bersenang-senang lagi .. " bisik darren
Maura mendorong tubuh darren dengan kasar" tidak om.. Sudah cukup malam itu saja dan lupakan semuanya .anggap kita tidak pernah kenal.."
"jangan panggil aku om ..kita hanya beda sepuluh tahun dan...justru aku kemari karena aku ingin mengajakmu kerja sama"
maura mengernyitkan dahinya kerja sama katanya. Bahkan maura tidur saja uang sudah mendekat
"mohon maaf tuan saya tidak tertarik dan ah... Iya..ini black card anda saya tidak butuh..saya sudah punya satu" sinis maura
"kau semakin menarik jika seperti ini baby.." bisik darren sambil membelai pipi maura
"jangan kurang ajar tuan" jawab maura melepaskan tangan darren
"sayangnya kau akan menjadi milikku maura..dengan cara apapun..bahkan membuat daddy mu bangkrut aku bisa" jelas darren
"tidak usah mengancam ku tuan"
daren tersenyum singkat "tanya kan saja pada daddy mu maura.."
Maura melengos dan pergi dari toilet itu
"dad..mom..maura duluan ya..perut maura tiba-tiba sakit.."
"oh sayang.. Apa kamu tidak apa-apa?"
"tenang saja mom..aku hanya butuh istirahat..daddy dan mommy lanjutkan saja ..tolong sampaikan salamku pada tuan darren" ucap maura berlalu pergi
Darren pun kembali ke meja nya "maaf lama tuan willian..tadi ada urusan bisnis.."
"tidak masalah tuan darren..oh iya ..tadi putriku ijin pulang duluan ..dia tidak enak badan.."
"oh..dia sakit?" tanya darren basa basi
"entahlah tuan.. Sepertinya dia terlalu lelah.. Karena baru saja pulang dari liburan ke paris..." jawab mommy emira
"tidak apa... mari silahkan makan" ujar darren
Mereka pun melanjutkan makanannya sedangkan maura sedang berdecak sebal karena mendapat notifikasi pesan dari darren
"baby... Ikuti mau ku atau perusahaan daddymu diambang kebangkrutan"
"ck , sial sekali hidupku tuhan" gerutu maura
tak lama kemudian telepon pun berdering
"hallo" ketus maura
"besok malam temui aku di hotel xx atau .."
"ya..atau kau akan membuat perusahaan daddyku bangkrut..." ucap maura malas
"gadis pintar...."
Maura mematikan panggilannya sepihak. Dia merutuki dirinya sendiri karena bertemu dengan manusia menyebalkan menurutnya.
"ah..pulang nanti aku harus berendam agar pikiranku tidak kusut seperti ini.." gumam maura