Karena ditinggalkan oleh kekasihnya dalam keadaan hamil, Felinova terpaksa setuju menikah dengan lelaki pilihan orang tuanya untuk menutupi aib keluarga.
Faisal Ramadhan, lelaki pekerja keras yang hidup sebatang kara dan pernah diasuh oleh keluarga Handoko pada akhirnya menikah dengan putri tunggal keluarga konglomerat itu sebagai bentuk balas budinya.
Kehidupan pernikahan yang dingin dan tanpa cinta membuat Feli tersiksa, terlebih setelah ia diasingkan di desa kecil bersama suaminya yang lebih tua 15 tahun darinya.
Sanggupkah Feli bertahan dan jatuh hati pada ketulusan Faisal? Atau pernikahan itu akan usai setelah si bayi lahir seperti kesepakatan di awal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon UmiLovi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Selamat Pagi!
Setelah merasakan betapa nyamannya sebuah pelukan, Faisal tak sekalipun melepas Feli selama tidur berdua di ranjang. Kali ini posisi mereka berdua tak lagi berjarak dan terhalang oleh tumpukan guling, setiap kali Feli bergerak, Faisal selalu menariknya mendekat dan memeluknya. Karena Feli masih hamil, Faisal tak berani 'menyentuhnya' meskipun sebenarnya ia sangat ingin.
"Selamat pagi," sapa Feli begitu Faisal membuka mata.
Faisal memundurkan kepalanya sedikit, posisinya dan Feli sangat dekat hingga membuatnya terkejut tatkala wajah Feli mendominasi pandangannya.
"Selamat pagi." Faisal mengucek matanya yang terasa sepat. "Tumben kamu bangun pagi?"
Feli merengut mendengar pertanyaan itu. "Aku selalu bangun pagi, tahu!"
“Oh ya?"
"Iyalah! Kemarin-kemarin males aja liat Kak Ical, makanya mending aku pura-pura tidur sampe Kak Ical berangkat!"
"Hmm, nakal ya!" Faisal mencubit hidung Feli yang mancung dengan gemas. "Mau mandi air hangat? Aku siapkan dulu di bak, ya?"
"Nggak usah, aku masih belum ingin mandi. Kita berpelukan gini 5 menit lagi boleh?" pinta Feli memohon.
Tanpa menjawab, Faisal merengkuh tubuh mungil Feli dan memeluknya dengan erat. "Kamu yakin mau menjalani hubungan kita seperti ini?"
Feli mendongah, ia menatap bola mata Faisal yang tengah menunduk menatapnya.
"Hubungan yang seperti ini maksudnya bagaimana?"
"Yaaaa, seperti selayaknya suami istri."
"Kita kan emang sudah jadi suami istri sejak 4 bulan yang lalu?"
Faisal menghela napasnya berat. Usia Feli yang masih belia nampaknya belum cukup dewasa untuk diajak bicara secara implisit.
"Ya sudah, lupakan!"
Feli mendorong tubuh Faisal dan beringsut duduk. Ia menatap suaminya itu dengan kesal. "Kak Ical selalu begitu! Aku nggak suka ya kalo Kak Ical menganggap aku kaya anak kecil yang nggak paham sama omongan orang dewasa!"
"Pfff, tapi kamu memang belum paham perkataan orang dewasa," sangkal Faisal menahan tawa.
"Makanya ajarin aku! Jangan selalu menganggap aku kaya anak kecil!"
"Ya ya, kamu anak kecil yang sudah pintar bikin bayi kecil."
"Apa?!"
"Bukan apa-apa, Sayang. Kemarilah!" Faisal mengulurkan tangan untuk merangkul Feli.
Sayang?
Wajah Feli sontak merona, tak ingin Faisal melihat wajahnya yang memerah bak strawberry, Feli akhirnya berhambur sembunyi di pelukan Faisal.
"Maksudku tadi adalah, apakah kamu sudah yakin dengan perasaanmu? Sebagai suami istri, akan ada banyak hal yang nantinya akan kita lakukan berdua," terang Faisal dengan sabar.
Feli mendongah. "Contohnya?"
Alih-alih menjawab, wajah Faisal perlahan turun dan mendekat ke bibir Feli. Ia mencium bibir tipis yang selalu menggoda syahwatnya sejak istrinya ini beranjak dewasa. Ya, Feli adalah gadis pertama yang Faisal selalu menggetarkan hati Faisal jauh sebelum ia mengenal Sarah. Hanya saja karena telah terbiasa dengan status kakak beradik, Faisal memilih untuk mengubur rasa itu dalam-dalam dan melupakannya.
Feli yang tak menyangka bila Faisal akan menciumnya, tak sempat merespon hingga perlahan Faisal menarik bibirnya.
"Seperti ini contohnya," desis Faisal usai mencicipi bibir manis dan tipis itu.
"Ak-aku ..."
"Tidak perlu terburu-buru, Feli. Aku hanya memberimu contoh!" bisik Faisal tepat di telinga istri kecilnya.
Feli mengangguk ragu, dadanya berdebar hebat. Ia berciuman?! Berciuman!!! Meskipun Faisal bukan lelaki pertama yang menciumnya namun entah mengapa rasanya sangat berbeda. Apakah karena kini status mereka telah sah dimata agama?
"Dan jangan khawatir, aku tidak akan meminta hakku sebagai suami sebelum bayi kita lahir." Faisal mempererat pelukannya hingga Feli benar-benar menempel di tubuh suaminya.
Mendengar Faisal menyebut kata 'bayi kita' membuat hati Feli menghangat. Padahal jelas-jelas janin ini bukan darah dagingnya, namun Faisal begitu besar hati menerima bayi tak berdosa ini menjadi anaknya.
"Terima kasih banyak, Kak."
...****************...
wahh sumpah y kak ical jd knytaan mlh lgsung nikah y jg ma kak ical bkn dgn yg mirip sma dia🤣🤣🤣
ku fkir jonas mw bicara klo dia ga akn bw feli k amerika degh krn dia jg ga tega misahin feli n love dr haikal