NovelToon NovelToon
Kerajaan Danemor : Diktator Bermahkota

Kerajaan Danemor : Diktator Bermahkota

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Perperangan / Barat
Popularitas:935
Nilai: 5
Nama Author: Sergey

Kerajaan Danemor menjadi sebuah kerajaan yang kuat setelah Raja Adolf I telah naik takhta menggantikan raja sebelumnya, namun dibalik kuatnya kerajaan itu, menyimpan sisi kelam yang sangat mengerikan, Raja yang sangat keji terhadap musuh dan rakyatnya sendiri, pertumpahan darah sangat lumrah terjadi di kerajaan Danemor.

Kelahiran seorang anak laki laki menjadi harapan untuk semua orang untuk menggulingkan takhta Raja Adolf I, mampukah anak harapan itu mampu melakukannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sergey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kabar bahagia

Malam hari nya Adolf kembali ke istana, seperti biasa Jhon menyambut kedatangan Adolf, dan Jhon melaporkan kondisi istana yang baik baik saja dan tidak ada masalah, Adolf yang mendengar itu mengangguk senang, dia mengajak Jhon ke aula untuk membahas sesuatu yang penting.

"pengawal, panggil semua orang yang ada di istana ini, aku akan menyampaikan sesuatu kabar yang membahagiakan."

"baik Tuan."

"sebenarnya apa kabar baik itu tuan?." Jhon tak sabar ingin tahu kabar dari Adolf.

"nanti saja dulu, biarkan semua orang berkumpul di aula ini."

Setelah beberapa menit berlalu, kini semua orang berkumpul di aula, mereka adalah para menteri, pelayan, pegawai istana, dan kapten pengawal, pendeta, dan lain lain.

"oke semua orang sudah disini, saya akan memberitahu kabar bahagia yang saya miliki."

"kabar apakah itu yang mulia?." tanya salah satu menteri.

"ya makanya sabar dulu, belum selesai bicara juga." Adolf yang sedikit jengkel pertanyaan salah satu menteri, Adolf pun melanjutkan bicara.

"aku melamar seorang wanita, aku akan menikah dengan wanita itu, aku ingin semua orang disini mempersiapkan acara pernikahan ku ini." Adolf menggunakan suara lantang agar semua orang mendengar suaranya.

"siapakah wanita yang akan anda nikahi tuan? Apakah itu salah satu anak duke?." tanya menteri keuangan.

"bukan, dia berasal dari kalangan rakyat biasa." jawab Adolf

semua orang pun berbisik bisik, mereka mengira wanita yang berhasil memikat Adolf adalah wanita bangsawan dari anak duke, atau bangsawan kainnya, Adolf yang mendengar bisik bisik semua orang, tentu merasa tidak senang atas pendapat mereka yang kemungkinan memandang rendah wanita yang Adolf cintai, kemudian Adolf mengambil pedang disampingnya kemudian dia tancapkan ke bawah, semua orang kaget dengan suara nyaring pedang Adolf, kemudian Adolf meneriakkan kata katan nya.

"sungguh kalian telah lancang, aku meminta kalian untuk melaksanakan perintah ku, bukan berbisik bisik merendahkan wanita yang akan ku nikahi."

kata kata yang keluar dari Adolf membuat semua orang ketakutan, namun Jhon mencoba menenangkan amukan Adolf.

"tolong tenang Tuan, mereka hanya tidak menyangka saja, mau bagaimana pun sangat jarang raja menikahi wanita rakyat biasa."

"aku tidak ingin tau, pokoknya kalian persiapkan saja pernikahan ku, kalian sebar undangan para bangsawan, itu saja." Adolf pun kembali tenang.

"dimengerti yang mulia."

"selanjutnya menteri keuangan, aku ingin kamu melaporkan tabungan kerajaan saat ini."

"baik yang mulia, untuk tabungan kerajaan saat ini berkisar 1.500.000 koin emas, berkat kebijakan anda 3 minggu yang lalu, tabungan kerajaan bertambah seiring berjalannya waktu."

"oke, sekarang aku ingin menggunakan 300.000 emas untuk persiapan pernikahan ku, dan mengadakan pesta pernikahan selama 3 hari, apakah cukup?."

"saya usahakan cukup yang mulia, jika ada dana yang kurang, saya akan melapor."

Adolf yang kembali senang, membubarkan rapat di aula, Jhon pun kembali ke ruangan nya untuk menuliskan surat undangan pernikahan untuk para duke dan bangsawan lainnya, tidak hanya Jhon, para menteri sibuk mencatat dan membeli barang apa saja yang diperlukan, para kapten pengawal merancang strategi agar pernikahan berjalan dengan lancar tanpa ada ancaman.

Adolf kini berbaring di ranjang tidurnya, ia menatap tembok istana, kembali dia merenung tentang langkah kedepan yang harus ia lakukan, tak lama kemudian Adolf tertidur."

Besok hari nya, Adolf terbangun, ia melakukan rutinitas nya, setelah itu dia berjalan ke ruang kerjanya, ia menyusun kertas kertas dokumen itu seperti biasa, setelah Adolf merasa cukup, ia berjalan menuju jendela, tak terasa Matahari telah berada di atas, yang menunjukan pagi berganti siang, Adolf pun meninggalkan ruang nya terlihat para pelayan yang sibuk lalu lalang mempersiapkan sesuatu, ia melihat Jhon berlari ke arahnya, dan Jhon pun melaporkan.

"tuan para 3 duke telah datang ke istana, kini mereka menunggu di aula istana tuan."

"baiklah, antarkan aku kesana."

Adolf berjalan bersama Jhon dan pergi ke arah aula Istana, setelah sampai, kini terlihat 3 duke dan bawahannya sedang berdiri mengobrol sembari menunggu kedatangan Adolf, pintu telah dibukakan dan terlihat Adolf dan Jhon memasuki ruangan aula, para bangsawan yang melihat itu tertunduk hormat ke arah Adolf, dan langsung saja Adolf duduk di singgasana nya, kemudian Adolf mengawali topik pembicaraan.

"ada apa kalian kemari?."

duke Otto pun mengawali pembicaraan.

"kami telah membaca surat kerajaan yang kami terima dari yang mulia, untuk itulah kami bergegas kemari untuk menghadap anda."

"terimakasih untuk kalian semua sudah repot repot ke istana, saya ingin berterus terang bahwa saya akan menikahi wanita dari kalangan biasa dan mengangkatnya menjadi permaisuri ku." jawab Adolf yang ingin tahu apakah ada pertentangan atau tidak.

Para duke yang mendengar itu saling memandang satu sama lain, mereka mengira bahwa Adolf telah tertarik dengan salah satu anak perempuan, namun perkiraan mereka salah, untuk itulah mereka saling memandang, duke Paul kemudian bertanya.

"wanita desa dari mana tuan? Dan kenapa tuan berniat untuk menjadikan wanita itu sebagai permaisuri mu? Tentu saya tidak akan menentang keinginan anda, dan untuk itulah saya memilih diam."

"wanita itu berasal dari desa Yats, dan kenapa aku ingin menjadikannya permaisuri karena aku jatuh hati padanya, itu saja." jawaban Adolf.

duke Erik dan duke Otto menunjukan wajah ketidaksenangan, karena mereka berpikir jika Adolf tertarik kepada salah satu anak gadis mereka, tentu akan meningkatkan status dan kehormatan keluarga mereka, untuk itulah mengapa mereka saling menyerang argumen ketika pemilihan penerus raja sebelumya, karena alasan itu mereka rela mempertaruhkan segalanya.

Duke Otto bertanya kepada Adolf.

"bukankah anak kami lebih cantik dan terhormat yang mulia? Tentu seharusnya anda menempuh jalan yang seharusnya dengan menikahi sesama bangsawan, ikuti langkah seperti ayah anda yang menikahi wanita rakyat biasa." duke Otto kini mengeraskan suara untuk menunjukkan ketidaksenangannya keputusan Adolf.

Duke Erik yang semula diam ikut berkomentar, namun menunjukan nada bicara yang lebih tenang.

"yang mulia raja, aku tau jika dirimu mengejar cinta, namun sebagai pendukung anda, wanita yang anda cintai harus memenuhi beberapa syarat untuk menjadi permaisuri, dahulu ibu anda sebelum menikah dengan mantan raja, juga melakukan ujian permaisuri karena dari rakyat biasa."

"Cukup, aku tau kalian tidak senang, kenapa harus ada aturan tak masuk akal untuk menikahi wanita biasa? bukankah aku sebagai raja yang harusnya menentukan segalanya?."

Kini duke Paul yang semula diam berkomentar mendengar pertanyaan Adolf.

"tuan, itu diperlukan untuk menguji apakah wanita yang anda cintai layak atau tidak untuk menjadi permaisuri, bagaimana pun itu demi kebaikan anda sendiri, apalagi permaisuri akan menjadi pendamping seumur hidup anda, hamba mohon tuan, pertimbangan lah usulan ini agar dirimu tidak kehilangan pendukung anda." Paul pun berkata demikian untuk menenangkan amarah Adolf.

Adolf pun tertegun dan berpikir kembali, ia berpikir jika ini bukanlah waktu yang tepat untuk kehilangan pendukung saat ini, ditambah apabila ada pemberontakan dari salah satu duke, tentu akan menggoyahkan stabilitas kerajaan dan menjadi keuntungan bagi kerajaan Rus untuk menyerang balik atas kekalahan mereka beberapa bulan yang lalu, kini ia kembali tenang.

1
Muhammad anam
cerita nya seru
Safrul bay
keren sangat menginspirasi
Protocetus
El Adolf /Sweat/
Hiroki524
dahsyat ttg cerita ini, semoga terus sukses author!
thalexy
Dialog keren.
Daina :)
Terinspirasi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!