Alina seorang pegawai staf di perusahaan ternama jatuh cinta sama Gilang seorang office boy yang tampan.
Alina tidak mengetahuinya kalau Gilang adalah seorang CEO di perusahaan tempat nya bekerja.
Gilang menyamar sebagai office boy di perusahaan ayah nya hanya untuk mencari sosok perempuan yang menerima dia apa adanya.
Dia pindahan dari luar negeri jadi belum ada yang tahu tentang dia sebenar nya.
Dia muak sama wanita yang matre karena dia sering di manfaatin sama para wanita yang hanya melihat kekayaan nya saja.
Hingga akhir nya Gilang bertemu dengan Alina yang menerima dia apa ada nya.
Hingga suatu hari Alina mengetahui kebenaran nya, dan pergi menjauh dari sisi gilang karena merasa minder dengan keadaan diri nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💫✰✭𝕸𝖔𝖒𝖞𓅓 𝕹𝕷✰✭🌹, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aneh
Hari pun berlalu dan ini sudah hampir satu bulan Alina meninggalkan Gilang, dan selama itu pula sikap Gilang menjadi dingin dan datar kepada semua orang termasuk keluarga nya sendiri.
Karyawan kantor pun kini semua nya sudah tahu kalau Gilang anak nya pak Surya dan sekarang menjabat sebagai CEO di perusahaan nya.
Dhea dan Glen pun sudah menyerah dengan sikap Gilang, mereka selalu menghibur dan membujuk nya, tapi Gilang tidak perduli.
Pagi ini seperti biasa Gilang dengan wajah dingin nya datang ke kantor.
Desi yang sudah siap-siap dengan penampilan sey nya menyambut dengan gaya yang di buat-buat.
"Pagi pak Gilang," ucap Desi dengan gaya dan suara yang di buat-buat.
"Pagi." jawab Gilang dengan datar dan dingin tanpa melirik sedikit pun.
"Sial, waktu jadi OB saja deketin aku, sekarang sudah jadi CEO sombong ngga mau melirik." gumam barthin Desi sambil duduk di ruang kerja nya.
*
*
Sudah sebulan ini Alina bekerja di mini market nya Ronald, waktu itu Alina sedang mencari kerjaan dan bertemu Ronald, dan Ronald pun mengajak Alina agar mau bekerja di mini market nya.
FLASHBACK
"Eh kita ketemu lagi, mau kemana Lin? Tanya Ronald yang melihat Alina sedang berjalan sambil memegang map di tangan nya.
"Eh, kak Ronald, iya ni aku mau nyari kerja." jawab Alina.
"Kamu lagi nyari kerja ya? Kalau kamu mau kamu bisa menjadi kasir di mini market saya aja gimana? Mau ngga? Soal nya saya kekurangan kasir di mini market saya." ucap Ronald.
"Oh jadi kak Ronald mempunyai mini market? Tanya Alina.
"Iya, kalau kamu mau kamu bisa langsung kerja har ini, tapi ya kalau masalah gaji, aku ngga bisa kasih besar seperti perusahaan." ucap Ronald.
"Beneran kak? Aku mau dong, kalau masalah gaji aku ngga jadi masalah, berapapun yang aku dapat kan aku akan selalu bersyukur." ucap Alina sambil tersenyum.
Betapa senang nya Alina mendapat kan kerjaan, ya walaupun bukan di perusahaan, walaupun bukan jadi orang kantoran, tapi untuk saat ini Alina sangat bahagia mendapat pekerjaan, walaupun hanya sebagai kasir mini market.
"Iya beneran, ya udah ayo, kita langsung ke sana aja." ajak Ronald.
"Jalan kaki? Memang nya mini market kakak di daerah mana?" tanya Alina.
"Itu mini market saya." jawab Ronald sambil menunjuk mini market yang ada di depan nya.
"Jadi? Ini mini market kakak? Alina pun kaget, karena ini adalah mini market kemarin sewaktu dia menabrak Ronald.
Ronald hanya mengangguk sambil tersenyum,"Iya, ini punya saya, ya sudah ayo kita masuk." ajak Ronald.
Alina pun melangkah masuk mengikuti Ronald dari belakang.
*
*
Pagi ini seperti biasa keluarga Alina melakukan sarapan pagi nya.
Ketika Alina mencium aroma nasi goreng yang di buat kan ibu nya, Alina mendadak mual dan pusing.
Alina pun langsung berlari dan mengeluarkan isi perut nya yang baru di isi dengan air putih.
"Huekkk, huekkk," Alina pun mengeluarkan semua cairan yang ada di dalam perut nya.
"Kamu sakit nak?" tanya bu Diah yang kini sudah ada di belakang Alina dan memijit pelan tengkuk nya.
"Aku mual dan pusing bu," ucap Alina.
"Ya sudah kalau gitu kamu makan dulu habis itu kamu minum obat, ngga usah kerja dulu hari ini." ucap bu Diah.
"Alina mau tidur saja bu, Alina ngga mau mencium aroma nasi goreng." ucap Alina dengan wajah pucat nya.
"Itu kan nasi goreng kesukaan kamu nak." ucap bu Diah sambil menatap heran.
"Mulai sekarang Alina ngga mau ada nasi goreng di meja makan ya bu? Bau nasi goreng nya itu membuat Alina mual dan pusing." ucap Alina.
"Ya sudah ayo ibu antar ke kamar, kamu istirahat saja, terus kamu mau sarapan apa nak? Tanya bu Diah sambil memapah Alina masuk ke kamar nya.
"Aku mau roti isi cokelat dan minum nya susu putih." jawab Alina.
"Bukan nya kamu ngga suka roti sama susu nak? Kenapa sekarang jadi kebalik? Tanya bu Diah.
"Sekarang aku suka bu, dan pagi ini aku ingin sarapan itu." ucap Alina sambil merebah kan tubuh nya diatas tempat tidur.
"Ya sudah ibu akan beli dulu roti sama susu nya, sekarang kakak tidur saja ya." ucap bu Diah sambil menutupi tubuh Alina dengan selimut nya.
"Aneh, kenapa sekarang jadi mau susu dan roti? Padahal itu makanan yang ngga di sukai? Malah nasi goreng kesukaan nya sendiri ngga mau me makan nya." gumam bathin bu Diah sambil menutup rapat-rapat pintu kamar Alina.
"Kakak kenapa bu? Sakit ya? tanya pak Abidin.
"Seperti nya masuk angin pak, oh ya dek, masih ada waktu kan untuk pergi ke sekolah? Tanya bu Diah sama si kembar.
"Ada kok bu, kenapa emang nya? Tanya Nura.
"Ibu mau minta tolong, tolong belikan roti isi cokelat dan susu putih sekarang." ucap bu Diah sambil memberika uang nya kepada Nura.
"Tumben ibu beli susu dan roti, memang nya buat siapa bu? Tanya Nuri.
Memang keluarga pak Abidin tidak pernah stok roti atau pun susu, karena keluarga mereka tidak begitu menyukai nya, kecuali Nura dan Nuri yang sesekali suka membeli nya.
"Buat kakak kalian, dia ingin sarapan roti dan susu pagi ini." jawab bu Diah.
"Tumben kakak mau roti dan susu, biasa nya juga dia ngga mau walaupun di paksa." jawab Nuri.
"Sudah lah mungkin kakak mu memang lagi ingin makan itu saja, sudah sana kalian belikan nanti kalian terlambat lagi pergi sekolah nya." ucap bu Diah.
"Oh iya dek, kalau bisa beli nya di tempat kakak kamu kerja, sekalian mintain izin sama pak Ronald." uap bu Diah.
"Iya kalau sudah buka bu, kalau belum gimana? Tanya Nura.
"Udah, kan mini market pak Ronald sekarang buka nya dua puluh empat jam, kamu kemana saja sih Ra, kabar gitu doang sampai ngga tahu." jawab Nuri.
"Memang nya iya? Kok aku baru tahu ya? Ucap Nura.
"Udah lah ayo buruan kita beli roti nya, habis itu kita berangkat sekolah." ajak Nuri sambil menarik tangan nya Nura.
Setelah mereka berdua pergi bu Diah membereskan meja makan dengan pikiran yang melayang.
"Apa mungkin kakak hamil ya? Kalau iya bagaimana nasib kamu kak, harus hamil tanpa adanya seorang suami di samping kakak." gumam bathin bu Diah.
"Bu bapak berangkat dulu, kalau kakak sakit nya parah langsung saja bawa ke dokter, di perimpangan situ ada dokter yang praktek." ucap pak Abidin.
"Iya pak," jawab bu Diah.