" Semua ini karena kamu merebut perhatian semua orang dariku, Kakak tersayangku"~
Ucapan sang adik kesayangan mengantar Kesadaran Claire yang perlahan tertelan kegelapan.. tetapi, karena suatu hal tiba - tiba ia kembali membuka mata ..!!!
.....
' Apa ini? Bukankah aku sudah mati karena minuman sialan itu? Kenapa basah begini...?'
Mataku terbuka dan di sekelilingku adalah ...Air?
Berat, berat sekali tubuhku!!
...
Jadi setelah Kematiannya yang memalukan, ia berpindah tempat ke tubuh gadis gemuk ini!!
what the ... !!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bubun ntib, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31
“ Clara, ide – idemu ini sangaaatt .... Haaah” Gilbert tidak bisa untuk tidak kagum kepada gadis muda di depannya. Dirinya kalah telak. Jika tidak melihat dengan mata kepala sendiri jika gadis ini masih muda, ia pasti akan berpikir jika dia adalah seorang wanita yang sudah profesional dalam bisnis dan sudah berusia 30 tahunan.
Tidak hanya cantik, dia juga lebih berwawasan lebih jauh darinya. Seolah – olah ia adalah orang yang berpengalaman dalam bisnis bertahun – tahun.
Clara hanya tersenyum senang melihat antusias mereka berdua.
“ jadi, berapa yang akan kamu investasikan?” tanya Gilbert dengan malu. Malu karena ia menerima bantuan dari seorang anak kecil seperti Clara.
“ $20.000, bagaimana ?” jawab Clara dengan santai. Ia tadi menghitung kasar dalam hatinya berapa yang harus ia siapkan untuk mulai membenahi kebutuhan food truck ini. ( sekitar 312 juta)
(Nb: menurut google, perkiraan modal untuk food truck memerlukan biaya sekitar 120 juta rupiah per-food truck)
“ APAAAA... “ teriak Gilbert dan juga Jose kaget saat mendengar nominal yang disebutkan oleh Clara.
20 ribu? 20 ribu dolar? betapa banyaknya uang yang akan diinvestasikan oleh gadis ini!
Keduanya berpandangan dan tidak bisa menahan untuk tidak menggelengkan kepala mereka. Bahkan mereka berdelapan harus mengumpulkan uang 10 ribu dolar saat pertama kali ingin merilis bisnis ini saja membutuhkan beberapa bulan dengan menghemat uang kiriman keluarganya.
Tapi gadis ini? Bahkan ia sendiri bisa memiliki food truck sendiri tanpa harus menginvestasikan uangnya kepada mereka.
“ Kenapa? Apakah kurang?” tanya Clara sambil menatap keduanya bingung. Mereka berdua tidak mengatakan apapun dan hanya menatap kosong kepadanya hingga Clara memutuskan untuk bertanya.
Gilbert dan juga Jose segera menyadarkan diri ketika mendengar pertanyaan Clara. Apa yang dipikirkan oleh gadis ini sebenarnya?
“ Tidak tidak tidak. Tentu saja dengan jumlah segitu tidak akan kurang. Tapi apa kamu tidak berlebihan? Dengan menggunakan uang tersebut,kamu bahkan bisa memiliki Food Truck sendiri dan bisa langsung memiliki dua buah sekaligus,” Jose menghela nafas kasar setelah mengatakan ini. Ia adalah orang yang membantu Gilbert saat mengurus laporan keuangan saat pertama mereka mendirikan bisnis ini. Jadinya ia sangat tahu jumlah pasti yang digunakan untuk membuat 1 food truck.
“ Kenapa kamu malah memilih untuk menginvestasikan uangnya kepada kami alih – laih membuat bisnis sendiri?” tanya Gilbert dengan getir. Ia semakin yakin jika gadis kecil ini bukan gadis kaya biasa.
Clara terkekeh saat mendengar pertanyaan Jose. Lebih terkekeh lagi ketika mendengar ucapan Gilbert.
“ Kakak, jangan banyak berpikir. Aku mengeluarkan uang tersebut bukan hanya untuk menanam modal bahan dan untuk operasionalnya saja. Tapi aku ingin memberikan sedikit rombakan pada tampilan food truck ini,”
“ seperti yang kita bicarakan tadi, setiap lokasi harus memiliki menu yang sesuai dengan tempat dimana ia berada. Begitu juga desain interiornya juga kan berbeda,”
Ambil contoh untuk yang berlokasi disini, kita membutuhkan kulkas freezer untuk menyimpan daging dan juga kulkas biasa untuk menyimpan sayur dan saus,”
“ kita juga membutuhkan grilled, juga lihatlah di depan. Kita bahkan tidak memiliki kursi satupun meskipun ada meja di sayap Truck ini. Bagaimana jika ada konsumen yang ingin singgah sebentar disini?”
“ lalu, untuk lokasi di pantai, kita lebih membutuhkan banyak mesin otomatis untuk menyajikan minuman dingin. Juga kulkas khusus untuk menjaga agar salad buah dan buah potong tetap segar. Belum lagi kita juga harus memperlakukan air kelapa agar tidak cepat basi. Juga kita harus menyediakan payung pantai untuk sekedar konsumen singgah meski hanya sebentar,” Clara dengan sabar mulai mengemukakan pendapatnya dan juga masukan – masukan yang sedari tadi ia pikirkan saat pertama memasuki bagian dalam Food truck ini.
Gilbert dan Jose sekali lagi dibuat terpukau dengan jawaban yang diberikan Clara.
Ide – ide gadis ini sungguh diluar imajinasi mereka dan mungkin mereka belum memikirkan ke arah sana karena selama ini mereka hanya fokus dengan bagaimana mereka mendapatkan konsumen dan menjual barang dagangan mereka.
Tapi di depan gadis muda ini? Sungguh tidak bisa dibandingkan dengan mereka. Masihkah ia adalah seorang siswi SMA? Gilbert dan Jose mulai meragukan kehidupan mereka.
“ Dan lagi,soal pertanyaan kak Jose, kenapa aku tidak membuat bisnis sendiri? Kak, kakak pasti sudah menduga jika aku masihlah gadis SMA kan? Jika dilihat reaksi pertama kakak – kakak tadi.” Ucap Clara sambil sedikit menyindir kedua pemuda ini.
Membuat Gilbert dan jose tersipu malu. Mereka tentu saja ingat tatapan mata seperti apa yang mereka berikan kepada Clara ketika gadis ini baru muncul dan langsung menawarkan untuk berinvestasi. Sungguh sebuah tamparan yang keras di wajah mereka berdua.
“ Aku jelas tidak memiliki banyak waktu untuk mengontrol bisnis ini. Dan juga aku pastinya akan semakin sibuk ketika akan naik kelas 2. Tidak seperti kakak yang bisa berganti – ganti dengan teman – teman kakak. Aku cukuplah melihat perkembangan dan tentu saja ... “ ucap Clara sambil di akhir kalimatnya tangannya membuat gerakan menggosok jempol dan jari telunjuk ( itu loh yang mengekspresikan uang).
Gilbert dan Jose tertawa renyah saat melihat gerakan tangan Clara. Jika seperti ini,Clara baru menunjukkan jika ia adalah gadis lugu sesuai dengan usianya.
“ Baiklah – baiklah, Kamu cukup menjadi bos kecil saja jika begitu,” ucap Jose tertawa.
“ Benar apa kata Jose. Kami yang akan bekerja dan kamu adalah bosnya,” sambung Gilbert tanpa memiliki rasa cemburu ataupun riak iri. Ia sama sekali tidak keberatan memiliki bos kecil yang manis seperti Clara.
“ Oh iya, mengenai keuntungan. Kami akan mengambil 40 dan kamu 60 persen. Bagaimana menurutmu? Atau kamu menginginkan jumlah lebih?” sambung Gilbert. Tadi ia sempat memikirkan berapa persentase keuntungan yang harus mereka bagi dengan Clara.
Gilbert sangat sadar jika sepenuhnya ide semua menu dan juga pengadaan sarana prasarana nantinya dipikirkan oleh Clara. Mereka hanya akan mengelolanya layaknya pekerja pada umumnya.
Toh, dalam pikiran Gilbert, cepat atau lambat bisnis Food Truck ini akan segera bangkrut jika saja Clara tidak muncul dan menawarkan investasinya.
Sementara Clara nampak mengerutkan alisnya saat mendengar pembagian hasil ini. Ia merasa kakak – kakak ini sedang berbuat dermawan kepadanya. Dalam hati ia semakin yakin jika keputusannya memilih bisnis ini dan bekerja sama dengan para kakak – kakak ini adalah keputusan yang tepat.
Jika benar hasil pembagiannya adalah 60:40 ia akan merasa sungkan menerimanya. Bagaimanapun hampir semua pekerjaan akan dilakukan oleh para kakak – kakak ini dan ia hanya akan memantaunya serta menikmati hasilnya.
Pekerjaan memasak dan melayani, belum lagi berjaga dalam shift tentu akan menguras energi mereka semua. Ia akan memilih bagian 40%nya. Itu sudah sangat untung dan banyak.
“ Tidak, aku akan mengambil bagian 40%nya..”
“ BAGAIMANA BISA ?”