NovelToon NovelToon
Belenggu Ikatan Sahabat

Belenggu Ikatan Sahabat

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Calistatj

Ares dan Rara bersahabat baik dari kecil. Tidak mau kehilangan Ares membuat Rara mempertahankan hubungan mereka hanya sebatas sahabat dan memilih Arno menjadi pacarnya. Masalah muncul saat Papa Rara yang diktator menjodohkan Ares dan Rara jatuh sakit. Sikap buruk Arno muncul membuat Rara tidak mempertimbangkan dua kali untuk memutus hubungan seumur jagung mereka. Ares pun hampir menerima perempuan lain karena tidak tahan dengan sikap menyebalkan Rara. Namun demi melindungi Rara ,memenuhi keinginan papa dan membalas Arno. Akhirnya Rara dan Ares menikah. Hari - hari pernikahan mereka dimulai dan Rara menyadari kalau menjadi istri Ares tidak akan membuatnya kehilangan lelaki itu. Lantas bagaimana kelanjutan hubungan mereka yang sebelumnya sahabat menjadi suami istri serta bagaimana jika yang sakit hati menuntut balas?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Calistatj, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 19

Aku mematut diriku di cermin perutku sudah terlihat lebih membesar. Belakangan ini aku juga selalu merasa ngidam. Aku menghampiri Ares yang sedang duduk di sofa ruang tamu dengan laptop terbuka. Dia menjadi lebih posesif setelah kejadian waktu itu.

“Res, aku mau mangga yang kamu petik sendiri dari pohon” Pintaku dengan wajah memelas.

Ares menoleh ke arahku. “Serius, Ra?” Katanya kemudian melirik ke arah jam dinding yang menunjukan pukul 10 malam.

“Iya. Anak kita mau”

“Dimana aku bisa nyari pohon mangga yang berbuah jam segini?”

“Pokoknya kamu cari dulu. Nanti kabarin”

Ares tidak akan sanggup menolak permintaanku setiap kali aku mulai mengidam yang aneh - aneh sekalipun itu mungkin memberatkannya. Ares meraih jaket yang dia sampirkan di kursi dan keluar dari rumah tanpa membantah. Aku menunggu di rumah sambil minum teh manis panas.

Tak lama Ares kembali dengan sebuah mangga berwarna hijau kekuningan yang membuat senyumku kian lebar. “Cepet banget. Dapet dari mana nih?”

“Nyuri dari depan komplek” Jawabnya.

Aku memandang Ares. “Serius ini nyuri bukan beli?” Aku memastikan.

Ares mengangguk. “Serius aku ambil dari depan komplek” Ares meyakinkan.

Aku memandang kembali mangga yang masih ada di dalam genggaman Ares. “Ya udah”

“Aku kupasin” Ares berjalan ke arah dapur dan mengambil pisau.

Aku duduk di sofa dan menyalakan televisi. Tak lama Ares kembali dengan sepiring mangga berwarna kekuningan. “Sayang. Ini mangganya”

Aku mengambil garpu yang disediakan Ares dan mengambil satu mangga lalu menggigitnya. Setelahnya aku tidak ingin melanjutkan makan mangga ini lagi. Jadi aku mendiamkannya.

Ares menatapku. “Cuma dimakan satu potong?”

“Aku udah nggak mau”

“Bener ini?” Ares memastikan.

“Iya, aku udah nggak mau”

Ares menghela nafas dan mengambil satu potong mangga dan memakannya. “Padahal

ini enak loh. Manis”

“Ya udah habisin aja, sayang” Ucapku lalu menyeruput teh manis yang aku buat.

“Sebentar lagi akhir tahun. Mau liburan kemana, Ra?” Tanya Ares.

Aku memandang Ares antusias. “Serius mau liburan akhir tahun?”

“Iya. Kamu ada wishlist nggak?”

“Ada” Aku menatap Ares serius.

“Kemana?” Tanya Ares. Dia meraih jemariku dan meremasnya pelan di dalam genggaman.

“Nggak usah jauh - jauh. Aku mau ke Bali sama papaku dan papamu. Kita berempat” Dari dulu aku sangat ini bisa berlibur bersama lagi seperti waktu kami kecil. Saat mama Ares pergi dari rumah. Papa dan Om Lukman mengajak aku dan Ares liburan ke Singapore. Kami mengunjungi taman bermain waktu itu untuk menghibur Ares yang mencari - cari mamanya.

“Kalau gitu besok kita ke rumah dan ajak papa ya?”

“Iya” Kataku antusias. Aku merebahkan kepalaku di bahu Ares.

***

Semenjak menikah rasanya sudah lama sekali aku tidak menginjakan kakiku di rumah papa dan Om Lukman yang kini sudah menjadi mertuaku. Padahal dulu hampir setiap hari aku berpindah dari rumah ke rumah Om Lukman.

“Bagaimana kandungan kamu, Rara?” Tanya Papa yang baru saja kembali dari memancing.

“Baik - baik aja, Pa. Rara udah nggak sabar untuk tau jenis kelaminnya”

“Kalau papa tebak si lelaki” Kata Papaku antusias.

“Setuju, Pa… pasti lelaki” Ares mendukung dengan senyum lebar.

“Papa senang sekali lihat pernikahan kalian bahagia”

“Pa, kedatangan aku sama Ares kesini… selain mau jengukin papa juga mau ajak papa liburan akhir tahun sama - sama… ke Bali. Gimana pa?”

Papa tersenyum. “Kalau Bali boleh… papa jadi nggak capek harus jalan jauh…”

“Tanggal 27 Desember ya kita berangkat. Pulangnya tanggal 2 Januari. Papa bisa kan?” Tanya Ares.

“Iya, Ares. Papa bisa kan papa udah pensiun”

Suara mobil terdengar memasuki garasi rumah Om Lukman. Pagi tadi beliau belum kembali dari bermain golf bersama teman - temannya. Ares langsung berdiri dan berjalan ke rumahnya. “Pa, kita ke papa Lukman dulu ya”

“Papa” Ares langsung menghampiri papanya yang baru saja turun dari mobil.

“Ares” Om Lukman langsung memeluk Ares.

“Rara.. Ares.. ayo masuk ke dalam” Ajak Papa Ares.

Dulu ruang tamu ini adalah tempat favoritku untuk belajar bersama Ares. Sekarang ruang tamu ini terlihat jauh lebih tenang tanpa kehadiran kami.

“Pa, Ares sama Rara mau ajak liburan akhir tahun ke Bali. Bisa ya, Pa?”

“Kapan tuh?”

“Tanggal 27 Desember sampai 2 Januari”

“Boleh. Papa sudah lama mau santai - santai di Bali”

“Oke kalau gitu pulang dari sini Ares langsung pesen tiket”

“Rara, gimana kandungan kamu?”

“Sehat kok, Pa…”

“Papa udah nggak sabar mau ketemu cucu” Kata Om Lukman sambil tertawa lebar.

Aku dan Ares tersenyum untuk menimpali.

***

Setiap libur akhir tahun Bali memang selalu ramai. Selain dipenuhi oleh wisatawan asing volume kedatangan wisatawan domestik untuk berlibur akhir tahun juga kian menanjak. Pesawat kami sudah mendarat di Bali sejak pagi hari dan destinasi pertama yang paling diinginkan adalah membeli kopi.

“Rara, mau minum apa?” tanya papa mertuaku yang sudah menggenggam paper cup americano panas di satu tangannya.

“Nggak usah, Pa” Kataku

Tak lama kemudian Ares kembali bersama papaku. Kami memesan jasa penjemputan untuk langsung mengantar kami ke hotel dari bandara. Hotel yang dipesan berada di Nusa Dua yang memiliki akses langsung ke pantai.

Setelah check in aku langsung merebahkan tubuhku di atas kasur sementara Ares menyusun koper. Ares naik ke ranjang dan langsung memeluku.

“Kamu mau makan apa?” Tanyanya

“Ayam betutu boleh sih” Jawabku.

“Ya udah istirahat dulu nanti aku pesan” Ares mendaratkan ciuman ke pipiku.

“Makan disana aja langsung” Kataku sambil memandang Ares.

“Nanti malam ya? Sekarang pesan dari hotel dulu” Usulnya. Aku mengangguk.

“Kalau udah nggak panas aku mau ke pantai” Pintaku kepadanya.

“Iya” Jawab Ares.

Aku memeluk Ares dan memejamkan mataku. Bangun terlalu pagi membuatku amat mengantuk. Belakangan ini aku selalu merasa kalau berada di pelukan Ares adalah hal paling benar di dalam hidupku.

***

Beberapa hari ini aku sangat senang bersantai di Bali. Yang paling meyenangkan adalah saat menikmati spa yang menghadap langsung ke laut dan menikmati semua makanan yang aku inginkan. Pagi - pagi kami sarapan dari hotel. Siangnya berwisata kuliner dipadukan dengan ke tempat wisata seperti Pura Uluwatu untuk menikmati matahari terbenam dan makan di restoran terdekat. Di malam tahun baru kami makan malam dan menunggu pergantian tahun setelahnya saling mengucapkan selamat tahun baru. Setelahnya aku tidur lelap sambil berpelukan bersama Ares.

Kami juga sempat pergi bermain golf bersama dan menyantap hidangan laut di pinggir pantai. Semuanya terasa sempurna karena dihabiskan bersama orang yang aku kasihi.

“Rara, aku senang banget karena istriku itu kamu”

“Tumben kamu tiba - tiba ngomong gini”

“Aku menunggu belasan tahun untuk bisa hidup berdua bersama kamu”

“Aku juga senang sekali menghabiskan hidup sama kamu”

***

9 bulan kemudian

Waktu berjalan dengan cepat untuk menghapus jarakku dengan anakku. Anak lelakiku telah lahir dan sekarang sudah berusia 3 bulan. Dia menjadi kesayangan semua orang. Senyumnya membuat aku merasa bahagia sekalipun harus dibalas dengan kurang tidur dan rasa lelah berlebih.

Terdengar suara tangis dari box bayi yang aku letakan di sebelah kasurku. Ares langsung bangun dan berjalan untuk melihat anaknya yang menangis. Ares menggendongnya dan membawanya keluar untuk dibuatkan susu. Ares memang lebih peka dari pada aku.

“Res, Reza kenapa?” Tanyaku setelah Ares kembali dari luar

“Harus ganti popok” Jawab Ares sambil menyalakan lampu. “Kamu istirahat aja nanti kalau dia haus giliran kamu”

Setelah digantikan popok Reza masih menangis aku segera menghampirinya dan memberikan susu yang sudah aku siapkan. Ares tidak kembali tidur dan masih mengamatiku. Dia memelukku dari belakang dan mencium leherku dengan lembut.

Aku membalikan tubuh dan menatap Ares. “Anak kita ganteng kayak kamu”

Ares tertawa. “Mamanya kan juga cantik banget” Ares mencolek lenganku.

“Masa sih?” Aku mencibir.

“Iya. Di mata aku kamu cantik banget” Pujinya tulus membuat aku tertawa.

“Makasih, Res. Untuk segalanya” Aku membalikan tubuhku menatapnya. Ares membelai lembut kepalaku dan mencium bibirku lalu menarikku ke dalam pelukannya. Setelahnya aku dan Ares mengamati Reza yang masih asik bergerak dan belum kembali tertidur. Belenggu ikatan persahabatan ini awalnya membuat aku merasa tidak baik - baik saja, tapi aku tidak menyangka kalau ikatan ini lama kelamaan justru berbalik membuat aku bahagia.

1
MatchaLatte
Makanya ada ada aja papanya… makasih udh mampir sis hihi
Riiiiee
aduhhhh Rara terima ajaa dong
Riiiiee
aduhhhh raa
Riiiiee
ya ampun papa, hobi anak itu harus dikembangkan bukan malah di larang
Riiiiee
gemesss banget, jadi pengen punya sahabat cowo juga
Devie Varany
Sweet banget ares dan raraaa
MatchaLatte: Makasih kak stay tune untuk cerita berikutnya ya
total 1 replies
acc_.xm
Aku udah rekomendasiin cerita ini ke temen-temen aku. Must read banget!👌🏼
MatchaLatte: Terimakasih kaka stay tune ya untuk part berikutnya
total 1 replies
BloodyKnuckles
Seru banget! Gak sabar nunggu kelanjutan ceritanya!
MatchaLatte: Hai kak terimakasih hehe stay tune ya aku mau post lanjutannya hari ini
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!