NovelToon NovelToon
Kehidupan Dengan Sistem Kekayaan

Kehidupan Dengan Sistem Kekayaan

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Komedi / Tamat / Kultivasi / System / Sistem / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang
Popularitas:12M
Nilai: 4.8
Nama Author: Naga Hitam

Cerita tentang Lisin yang mendapatkan sistem dan harus menyelesaikan setiap tugas yang di berikan sistem.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naga Hitam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 3 - Menyelamatkan Keindahan Dan Kesalahpahaman Dengan Polwan Cantik

Jalan by pas Ngurah Rai sebuah Mobil polisi berkecepatan tinggi datang dari arah utara melewati jalur satu arah dengan arus balik, Situasi ini hanya di perbolehkan saat situasinya tertentu.

"Ku harapan kamu baik-baik saja Ningsih... " Dengan sirene berbunyi Yana seorang polwan mengemudikan mobil polisi berlawanan arah.

Setelah menerima pesan masuk dari teman baiknya, Polwan Yana langsung bergegas dan dengan rasa cemas di hatinya Yana mengikuti arahan dari Map lokasi yang di kirimkan Ningsih dan menuju ke tempat kejadian.

"Tolong hentikan... polisi dalam perjalanan kemari" Ningsih tersedu-sedu memohon saat menghadapi Empat pria penjahat.

"Polisi?... Mana kok belum datang" Canda salah satu penjahat.

"Kayak tidak tau aja... polisi sekarang datangnya pasti telat seperti di sinetron gitu" penjahat yang lainya menjelaskan.

"Kau benar hahaha..." Semua penjahat tertawa.

"Sudah diam... kita bawa dia kepada Bos" Perintah datang dari pimpinan mereka.

Semua ini terlihat jelas Di mata Lisin yang berdiri dari kejauhan, kemudian mengambil nafas yang dalam-dalam dan saatnya menghentikan tindakan mereka.

"Polisi... cepat tiarap letakan kedua tangan kalian di balik kepala dan jangan membuat perlawanan yang tidak berguna" Lisin berkata dengan suara yang di tinggikan.

Mendengar ini mereka semua terkejut dan berbalik ke arah datangnya suara. bahkan Ningsih yang telah mengirim pesan kepada Yana tidak berharap jika temannya itu akan datang secepat ini. namun, setelah melihat arah datangnya suara dia terkejut siapa dia? jelas bukan Yana dan sepertinya itu laki-laki.

Penampilan Lisin saat ini menggunakan topi hitam, kaca mata hitam, masker, tas hitam dan Sebuah Pistol di tangan kanan terarah kan ke mereka berempat.

Siapa? Polisi? bahkan Ningsih sang korban sedikit ragu jika dia adalah polisi.

"Sial... ada polisi, kenapa lebih cepat dari yang ada di sinetron" Keluhan salah satu penjahat.

"Jangan tertipu dia bukan polisi" pemimpin mereka mengingatkan.

"Kamu polisi apa bukan?... " Ningsih mengajukan pertanyaan.

"Diam... " Bentak pimpinan pengganggu.

Semua yang di kenakan Lisin berasal dari tokoh serba ada, dan pistol itu hanya mainan yang bisa mengeluarkan api. saat ini di tangan kanan adalah pistol sedang tangan kiri di masukan ke saku celana dan dengan berjalan perlahan mendekati mereka semua.

"Jangan mempertanyakan keaslian ku saat ini aku dalam tugas penyamaran, jadi harus berpenampilan seperti ini" terus melangkah Lisin harus lebih dekat dengan mereka demi kesuksesan Trik penipuan.

"Kamu... ingin menjadi pahlawan ada yang kurang" pimpinan itu berkata dengan curiga.

"Kurang apanya?" Lisin bertanya dengan berkeringat dingin.

"Mungkin saja itu adalah pistol mainan dan kamu mencoba keberuntungan mu dengan datang kesini" Pemimpin penjahat menebak.

Sial... kenapa mereka sangat pintar mungkinkah dia lulusan universitas tertentu dan magang sebagai penjahat.

"Ingin buktikan jika ini asli atau tidak?..."

Lisin mengarahkan pistol mainan itu keatas dan karena sudah cukup dekat dengan pelaku dia akan memainkan trik Pistol mainan. Tangan kiri yang selalu dalam sakunya memutar rekaman suara tembakan.

"Dor... Dor... " Dengan HP yang terhubung ke musik box dalam tas hitam, lalu suara tembakan yang terdengar nyata itu mengejutkan mereka semua.

Dua suara tembakan dengan volume penuh menyakinkan para pengganggu.

"Sial... ini pistol sungguhan" Keempat Penjahat Berteriak sambil melangkah mundur.

"Sudah kubilang tiarap jika tidak aku akan menembaki kaki kalian dan membuat kalian tidak bisa berjalan selama sisa hidup kalian"

"Sialan... " Walaupun masih ragu, namun ketika suara sirene polisi datang dari kejauhan, mereka semua ketakutan.

"Lihat teman-temanku sebentar lagi datang" Lisin berkata dengan tegas.

Di balik masker itu sudut mulut Lisin terangkat, dirinya tidak menyangka akan ada kebetulan dengan suara sirene polisi yang datang dari kejauhan.

Dengan tubuh kurusnya jika trik ini tidak berhasil mungkin dialah yang akan tinggal di rumah sakit selama sisa hidupnya. Kini melihat para pengganggu menyerah dan mengikuti perkataannya bagaimana Lisin tidak bahagia.

Mengambil Lakban dari tas hitam lalu melemparkan kearah Ningsih yang masih linglung, seolah tersadarkan dia mengerti apa yang di maksud Lisin.

"Aku mengerti... " menggunakan Lakban Ningsih mulai mengikat para penjahat tersebut.

Setelah mengikat mereka semua Ningsih mendekati Lisin dan mengucapkan banyak terima kasih padanya. Lisin sangat senang dan bersemangat karena ini pertama kalinya dirinya bisa begitu dekat dengan seorang wanita cantik jadi tentu saja dia gugup.

"Terima kasih... "

Jika di bandingkan mantan pacarnya Rahayu, jelas tidak dapat di bandingkan dengan keindahan yang ada di depannya. jika mantannya adalah kecantikan karena riasan tebal, maka kecantikan di depannya ini kecantikan Murni tanpa adanya riasan tebal.

Sebelum Lisin bisa menikmati hasil kerja kerasnya, sebuah tendangan kuat mengenai bagian pinggang seketika itu dirinya terlempar ke tempat sampah.

Sial... apakah ini hadiah dari menyelamatkan keindahan...

Lisin yang tidak tau siapa yang menyerangnya seketika itu tak sadarkan diri, karena kepalanya terbentur dengan tempat sampah kemudian kedua tangannya Terborgol oleh polwan cantik.

"Ningsih kamu tidak apa-apa?... tenang saja aku sudah menangkap penjahatnya" Yana berkata dengan senyuman.

"Tidak... Tidak Yana kamu salah orang, orang yang kamu pukul bukanlah penjahatnya dia adalah Polisi yang sedang menyamar" Ningsih membantah.

Sambil menunjuk ke arah mereka berempat Ningsih berkata "Merekalah Penjahat sesungguhnya... "

Beberapa petugas kepolisian berdatangan membawa mereka berempat ke dalam mobil polisi, kemudian menghilang di kejauhan. Sedangkan untuk Lisin yang tak sadarkan diri di bawah Ningsih dan Yana ke rumah sakit.

.....

Terbangun di ranjang rumah sakit Lisin merasakan rasa sakit yang luar biasa.

"Di mana ini..." Lisin mengerang.

"Kau sudah bangun... Syukurlah" Ningsih berkata dengan gembira.

Penampilan Lisin sangat menyedihkan, mengenakan pakaian pasien sedangkan kepalanya terbalut perban.

"Aku... kenapa aku disini, ah... benar seseorang menyerang ku dari belakang" mulai mengingat kejadian sebelumnya Lisin sangat marah.

Bagaimana tidak marah jika dia tidak pingsan saat itu dia pasti mendapatkan pelukan dari keindahan, namun bukan madu yang di dapat tapi racun yang di rasakan.

Ningsih yang sangat khawatir dengan keadaan Lisin nampak lega setelah mengetahui dia sudah siuman.

"Ningsih jangan terlalu dekat... dia bisa menghamili mu jika kamu menyentuhnya" Di belakang Ningsih ada keindahan lainya, rambut sebahu sedikit bergelombang sedangkan tatapan dingin memiliki daya tarik yang kuat.

"Ini... " Mendengar perkataan pihak lain, Lisin yang sangat menyedihkan semakin jelek. Entah dari mana Wanita cantik dan dingin itu berasal, yang jelas perkataan pihak lain membuat Lisin sangat tertekan.

"Nona... dari mana kamu mempelajari hal tersebut apakah kamu mempelajarinya sendiri" Lisin bertanya.

"Ibuku yang mengatakan seperti itu..." Yana berkata dengan jujur.

Ibumu!... Apa kamu anak SD masih percaya mitos seperti itu, Keluarga macam apa yang mengajarinya pengetahuan seperti ini.

"Hadeh.... "

"Brengsek... apa kamu ingin ku pukul lagi?" Mendengar tanggapan Lisin sepert membodohi dirinya membuat Yana sangat marah kenapa laki-laki ini menanyakan hal tidak senonoh lalu bersikap tidak tertarik.

"Lagi... " jadi dia yang memukulku sebelumnya.

Tentu saja Lisin akan mengingat dendam ini, walaupun dia tidak ingin memukul seorang wanita setidaknya kamu bisa menggunakan cara lain.

"Um... Lisin namamu kan... aku melihat dari tanda pengenal mu" dengan sedikit malu Ningsih melanjutkan.

"Aku Ningsih dan ini Yana untuk sebelumnya Terima kasih banyak dan permintaan maaf untuk temanku yang sudah memukulmu sebelumnya"

"Tunggu sebentar... bukan kamu yang memukulku mengapa kamu yang meminta maaf. bukannya dia yang seharusnya meminta maaf" Sambil tersenyum Lisin menatap Yana.

"Apa katamu... Aku sudah membawamu ke rumah sakit dan semua biaya sudah ku tanggung apa itu belum cukup, kamu pasti menginginkan uang katakan saja berapa? "

Sejak kecil semua orang selalu menyenangkan dirinya, tidak ada satu orangpun yang membuatnya meminta maaf karena semua masalah bisa di selesaikan dengan uang.

Sejak memutuskan untuk menjadi Polwan dia menyadari jika semua kasus dapat di selesaikan dengan mengeluarkan uang.

Apapun masalahnya Uang solusinya...

"Uang... aku tidak menginginkan uangmu bagiku uang hanyalah sebuah angka... permintaan maaf mu sudah cukup menyelesaikan keluh kesah ku saat ini" Tidak mungkin Lisin melewatkan kesempatan ini.

Dengan adanya sistem kekayaan uang tidak berarti di depan Lisin, bukan berarti tidak menginginkannya saat ini Lisin ingin memberi pelajaran kepada Polwan cantik di depannya, bahwa tidak semuanya masalah dapat di selesaikan dengan uang.

"Kamu... " ini kali pertama untuk Yana melihat seseorang tidak mementingkan uang. Jangankan 10 juta bahkan jika meminta 100 juta sebagai kompensasi, Yana akan memberikannya tanpa berkedip.

Ningsih juga terkejut dia tidak menyangka jika laki-laki yang dia anggap biasa saat di cafe sebelumnya begitu kuat pendiriannya bahkan temanya Yana tidak berdaya menghadapinya, entah kenapa melihat lagi wajah tampan Lisin membuat jantung berdegup kencang.

"Yana Sepertinya kamu harus meminta maaf kali ini, bukankah kamu harus membuat laporan saat ini juga" Ningsih mengingatkan.

"Maaf... " itu seperti suara nyamuk bahkan Lisin dan Ningsih tidak dapat mendengarnya.

"Apa... aku tidak dapat mendengarnya"

"Aku sudah meminta maaf dan tidak akan Ku ulangi lagi salahkan saja telingamu karena tidak mendengarkannya"

Walaupun sedikit tidak puas namun cukup menyenangkan menggoda wanita cantik, jika kejadian ini di ceritakan kepada Sultan teman baiknya dia pasti akan iri sampai mati.

Setelah menulis Laporan baik Yana maupun Ningsih terkejut dan rasa kagum tumbuh di hati mereka terutama Ningsih itu seperti pangeran berkuda putih datang untuknya.

Tentunya tidak semuanya di katakan Lisin dia hanya menceritakan dari saat mengetahui jika empat pria mencurigakan mengikuti Ningsih dan dari sana Mengikutinya kemudian karena tidak bisa bertarung dirinya memutuskan untuk menggunakan trik tipuan dengan pistol mainan, saat bercerita Lisin juga mempraktikkan dengan Hp murahnya yang terhubung ke Musik box dan dengan volume penuh suara tembakan dapat terdengar.

"Sekarang aku mengerti... " Yana tidak terpikirkan jika trik jelek ini dapat berguna.

"Namun Trik ini memiliki dua kekurangan, pertama jarak harus cukup dekat dengan si target agar suara rekaman pistol dapat mengejutkannya, Kedua jika lawan cukup kuat seperti terorisme yang tidak takut dengan pistol maka trik ini tidak akan berguna"

"Plok... plok... plok... seperti yang di harapkan dari seorang Polwan" Lisin bertepuk tangan sambil memberi pujian kepada Polwan Yana.

"Trik ini sangat cocok denganmu yang tidak bisa bertarung" Apakah itu pujian? Lisin hanya bisa mendesah.

"Setidaknya kamu sangat berani... "

Nama: Kadek Yana

Umur: 23

Nilai Kecantikan: 93

Keahlian: Karate sabuk hitam

Kesukaan: 70

....

Nama: Sri Ningsih

Umur: 23

Nilai Kecantikan: 92

Keahlian: Manajemen

Kesukaan: 85

Melihat Panel sistem dari data kedua Keindahan membuat Lisin linglung, "Sistem apa itu kesukaan?"

(Kesukaan adalah daya tarik tuan rumah jika angka di bawah 50poin maka tidak ada ketertarikan juga bisa memiliki kebencian terhadap tuan rumah dan jika di atas 50poin maka mereka menyimpan perasaan terhadap tuan rumah dan jika mencapai 100poin itu bisa di anggap sebagai wanita tuan rumah)

"Senangnya memiliki sistem... " Lisin tersenyum dari telinga ke telinga.

Bersambung...

1
<<(LORD UNEVERSE)>>
kasih tisu untuk genderuwo
<<(LORD UNEVERSE)>>
ternyata benar yang ku curigai
<<(LORD UNEVERSE)>>
unik ni novel segala macam genre ada horor ada komedi ada romance ada urban ada fight juga ada wkwkwk bahkan mbah dukun kuno pun di garap
<<(LORD UNEVERSE)>>
nambah dosa lagi ni anak bikin si pencatat geleng²
Arya Evos
ku kira apa🗿
<<(LORD UNEVERSE)>>
servis volli maksudnya klean ini Punya pemikiran jongkok bangat
<<(LORD UNEVERSE)>>
aduhhhh
<<(LORD UNEVERSE)>>
aku doain supaya terjangkit kodok gancet
<<(LORD UNEVERSE)>>
baru peka si gubluk
<<(LORD UNEVERSE)>>
cih jalang apem bau
<<(LORD UNEVERSE)>>
bener sih gaji ku tak aka terpotong kan lu akan di pecat hhhhhh/Curse/
<<(LORD UNEVERSE)>>
benerrr sifat ini yang ku cari²/Skull/
<<(LORD UNEVERSE)>>
bilang aja mau pamer susah bangat ya
<<(LORD UNEVERSE)>>
suara legenda kuno tiliuit²
<<(LORD UNEVERSE)>>
zombi phtt uhukkk
Travel Diaryska
cape bgt mc nya sana sini mau
Travel Diaryska
kok 50 juta di kurang 15 jt jadi 15jt? wkwk
Anonymous
Luar biasa
Hp Infinix
cerita longor tolol bodoh
manusia paling bodoh
SONN NAKUZY
sini tukar tambah sama Supra bapak masih mulus lengkap surat surat lu nambah 5 jt lagi 🗿
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!