Season1
Dita merupakan gadis cantik yang selalu di kucilkan keluarga nya, di saat pesta ulang tahun saudari tirinya bernama Sheila menjebaknya dengan mencampurkan obat perangsang di minuman Dita.
Nathan, seorang Ceo tampan yang banyak di kagumi oleh kaum hawa. Nathan yang menderita mysophobia yang alergi jika di dekati oleh wanita maupun di sentuh.
Sahabat nya bernama Daniel prihatin akan phobia Nathan hingga nekat memberi obat dan menyewa seorang pemuas nafsu.
Season ke 2
Menceritakan kehidupan dan perjalanan cinta dari twins L. Al yang gila dengan pekerjaan dan juga perfeksionis, sementara El kebalikan dari itu.
Lea, adik dari twins L yang sangat manja dengan IQ standar. Dia sangat mengagumi wajah pria yang berparas tampan, hingga banyak pria yang salah paham dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon erma _roviko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Wanita cantik dengan tubuh semampai menuju ruang kerja, dimana dia memfokuskan pikiran hanya satu titik yaitu mendesain beberapa gaun dari kalangan artis papan atas. Bukan hanya itu, dia juga ikut turun tangan melayani pembeli.
Beberapa pembeli yang sudah menjadi langganan nya merasa sangat puas dengan desain dari tangan Dita. Banyak para kalangan atas yang sudah membuktikan dengan pekerjaan Dita yang sangat membuat mereka puas.
Bagi sebagian orang memandang rendah penampilan Dita yang tidak pernah ber make up, Penampilan yang sederhana membuat segelintir orang salah paham mereka mengira jika Dita hanya salah satu karyawan yang bekerja di butik.
Di sebuah cafe, Sheila dan teman-temannya sesama model sedang membicarakan sebuah butik yang sangat hitz dan terkenal sekelas artis papan atas.
"Eh, gaun mu sangat indah, merancang dimana?" ucap Lisa menatap kagum
"Omg, ini sangat indah, " sambung Lili.
"Iya dong, aku rancang di L boutique. Gimana?" sahut Lea tersenyum bangga.
"Wah, sangat bagus, " ujar Sheila.
"Kalau ingin gaun indah seperti ini aku rekomendasikan L boutique, di jamin kalian tidak akan kecewa, " tambah Lea.
"Kerenn, gaunnya sangat indah, aku juga mau buat gaun ini. "
Sheila yang mendengar dari teman sesama modelnya jika L boutique mempunyai koleksi yang sangat indah membuatnya tertarik kesana.
" Aku harus kesana, siapa tau ada yang cocok dan pas di tubuhku, " batinnya dan bergegas pergi meninggalkan cafe. Dia memegang ponsel berlogo apel yang di gigit itu sembari menekan layar dan menelpon seseorang.
"Hallo sayang, gimana kabar mu. "
"Aku baik, sayang. "
"Temani aku berbelanja yuk! ada butik yang lagi hitz dan terkenal di papan atas. "
"Aku sangat sibuk dengan tumpukan berkas, kamu pergi
sendiri saja ya. "
"Kamu kok gitu sih, jadi pekerjaan itu lebih penting di banding dengan aku yang jelas-jelas kekasihmu? "
"Aku transfer aja ya. "
"Hem, yaudah deh. Tapi janji di transfer ya. "
"Iya, aku kerja dulu ya! Bye. "
"Bye, muaach."
Sheila mematikan telfon, "aku sangat beruntung memiliki kekasih yang sangat kaya, " gumam nya.
Wanita cantik yang bekerja sebagai model, memasuki butik dengan gaya yang sangat glamour, berjalan dengan angkuh dan menatap semua orang dengan kasta yang sangat rendah. Tanpa sengaja, dia menabrak seorang karyawan, yang sedang memajang pakaian, "sialan, kamu gak lihat saya di sini?," ucap Sheila dengan angkuh.
"Maaf nona, saya dari tadi berada di sini, nona sendiri yang menabrak saya, " jawab karyawan butik sembari menundukkan kepala dengan sopan.
"Kamu merusak gaunku, " ketus Sheila meninggikan suara.
"Maaf nona, tidak ada kerusakan yang saya lihat di gaun yang nona pakai, " ujar karyawan membela dirinya.
"Gaun ini sangat mahal, dan kamu menabrakku. Dasar karyawan rendahan. "
" Sekali lagi maaf kan saya nona. "
"Huss sana, menjauhlah dari ku. Tubuhmu bau keringat membuatku alergi dengan mu, " ucap sheila menatap karyawan itu dengan jijik dan menutup hidungnya.
"Jika bukan karena tamu adalah raja, maka aku akan menghajar wanita sombong ini. "
"Baik, saya permisi, " karyawan itu berlalu pergi sembari mengumpat wanita sombong itu.
Sheila hanya mengacuhkan karyawan itu dan melihat koleksi L boutique, menatap kagum dengan gaun yang terpampang itu. Dia sangat bersemangat mengambil gaun yang menurutnya sangat cocok di tubuhnya yang sangat seksi.
Sheila tak sengaja menatap seseorang yang sangat tidak asing, dia sedang melayani para pembeli, Sheila melangkahkan kaki nya mendekati wanita malang itu.
"Hai kak, bagaimana kabarmu?. "
Dita yang sibuk Melayani para pembeli mengalihkan perhatiannya ke asal suara, dia sangat terkejut melihat adik tirinya sedang menyapa.
"Ada apa" jawab Dita dengan raut wajah yang datar.
"Bagaimana kabarmu?."
" Seperti yang kamu lihat, bagaimana keadaan Papa? "
"Dia sangat baik, bahkan kami sangat bahagia ketika kamu pergi dari rumah itu, " Sheila tersenyum mengejek berniat memanasi hati Dita.
"Asal kalian tau, rumah itu adalah hak ku. Nikmati saja, cepat atau lambat aku akan merebutnya, " tegas Dita menatap dalam mata Sheila.
"Heh, coba saja, bagaimana kamu melakukan nya?" Sheila melipat tangan di depan dadanya.
"Tidak perlu memikirkan caraku menyingkirkan kalian, tapi pikirkan bagaimana nasib kalian nantinya, " Dita memberi peringatan.
"Cih, sombong sekali, hanya karyawan rendahan berniat ingin membalas dendam dengan ku. Oh ya, bagaimana keadaan keponakan ku itu? anak haram tanpa seorang ayah, aku sangat prihatin dengan nasib mereka nantinya, " cibirnya.
"Sedikitpun di hati ku tidak ingin membalas dendam pada siapapun, karena karma itu ada. Aku hanya meminta hak kepemilikan dari rumah itu. Asal kamu tau, rumah itu adalah peninggalan almarhumah Mamaku, dan aku anak satu-satunya yang berhak menerima rumah itu, BUKAN KALIAN! " ujar Dita dengan tegas.
"Itu tidak akan terjadi" bisik Sheila tersenyum menyeringai.
"Kedua anakku baik-baik saja, terima kasih telah menanyakannya. Pergilah dan jangan mengangguku, aku sibuk, " usir Dita yang muak melihat wajah Sheila.
"Heh, siapa kamu yang bisa mengusir ku? hanya karyawan jangan sok-sokan menjadi bos, " Sheila tak terima dan meninggikan suaranya, membuat semua orang menatap kearahnya.
"Tolong, jangan buat keributan di sini, " Dita tetap tenang menghadapi adik tirinya.
Sheila memanggil seorang pelayan yang tak jauh darinya, "hei kau yang rambutnya di kepang, kemari lah, " Sheila.
Wanita itu menghampirinya, "iya nona, ada apa? "
"Saya akan menuntut butik ini. "
"Bisa berikan alasan nya nona? "
"Pelayanan kalian sangat buruk sekali. "
"Apa yang terjadi nona? " karyawan itu memiringkan kepala yang sangat penasaran. wanita yang sebagai karyawan itu melirik Dita sesaat. Dita hanya diam dan juga mengkode karyawan itu dengan halus, agar diam tanpa banyak bicara.
"Bukan urusanmu, aku ingin menyelesaikan nya dengan sendiri. Katakan dimana aku bisa bertemu dengan pemilik butik ini. "
"Untuk apa kamu menemui pemilik butik ini? "
"Aku akan melaporkanmu, " Sinis Sheila.
"Apa kesalahan ku?" Dita mengerutkan kening yang memandang Sheila.
"Karena kamu membuat ku sangat kesal, " ketus nya.
"Jangan bilang kalau kau ingin membuat aku kehilangan pekerjaan. "
"Benar! heh, ada gunanya juga otak mu itu, dulu kamu hanya diam tanpa melawan. Dari mana kamu mendapatkan keberanian ini, KATAKAN. "
"Lupakan, bahkan pemilik butik nya tidak akan mengeluarkan ku dari sini. "
"Kita lihat bagaimana reaksimu yang sangat putus asa, membuatku sangat senang dengan itu, " ucap Sheila dengan yakin.
Sheila melirik karyawan di sampingnya yang hanya melihat perdebatan orang di hadapannya, "kenapa kamu masih di sini. Cepat pergi lah, bawa atasan mu kesini. "
Karyawan itu hanya diam melirik reaksi Dita yang mengedipkan kedua matanya.
"Aku tidak sabar melihat kakak tercinta ku itu di pecat dari pekerjaan nya, hahaha.... rasakan karena telah berani denganku, " batin Sheila tersenyum.