Kedatangan seorang wanita sebagai manager baru grup Maverick membuat para member terkejut. Terlebih lagi tidak adanya alasan yang tepat untuk menerima manager baru saat ini. Lantas mengapa perusahaan harus merekrut orang di saat mereka sama sekali tidak memerlukan tenaga tambahan?
Namun karena petinggi perusahaan yang memberi keputusan semua hanya bisa diam dan menerima. Awalnya tidak ada yang salah, semua berjalan sesuai rencana, jadwal dan member semua dalam keadaan baik. Sampai bulan demi bulan terlewati dan masalah pun mulai bermunculan. Mulai dari peristiwa penggelapan dana, pergantian CEO hingga penculikan yang bahkan tidak pernah terlintas dalam pikiran.
Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa masalah datang silih berganti bersamaan dengan kehadiran sang manager baru? Apakah ada rahasia di balik ini semua atau memang semua ini adalah rencananya? Lantas bagaimana nasib para member setelah ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Achazia_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 5
Bulan yang sudah semakin terang dengan malam yang terasa semakin dingin, banyak orang yang memutuskan untuk pulang karena memang sudah lewat dari jam kerja. Maka tak heran jika kondisi MS Entertainment saat ini terlihat begitu sepi, tapi Alexa masih betah berada di ruangannya lengkap dengan dengan komputer yang menyala.
Ketukan jari di meja kayu terdengar nyaring di antara kesunyian, Alexa nampak melamun di depan komputer yang menampilkan data konsep dari beberapa album yang telah dirilis oleh Maverick. Tujuannya untuk mencari gambaran tentang genre yang digunakan oleh Maverick tentu saja, agar setidaknya ia bisa masuk dalam arus rapat besok.
Menit demi menit berlalu, Alexa telah selesai membaca file dalam komputernya. Akan tetapi bukannya segera pulang, ia malah masih betah berada di ruangannya. Ia bertumpu pada meja dengan kedua tangan sebagai tumpuan, matanya tertutup entah apa yang ia pikirkan.
“Hal pertama yang harus aku lakukan adalah masuk menjadi bagian dari mereka dan mengambil kepercayaan mereka.” gumam Alexa pelan, ia memutar pelan kursi yang ia duduki hingga sedikit menyerong ke samping. “Let’s play a game.” Sudut bibir Alexa terangkat satu, entah apa yang ia pikirkan, entah apa yang ia maksud, hanya dia sendiri yang tau.
****
Bunyi pintu di tutup terdengar cukup kencang, Alexa melihat jam di pergelangan tangannya, pukul 1.40 pagi ternyata ia cukup lama menghabiskan waktu di kantor. Ingin segera beristirahat, ia pun memutuskan untuk segera pulang tapi baru beberapa langkah berjalan kakinya terhenti saat tanpa di duga seorang pria muncul dari salah satu ruangan.
Pria itu adalah Nakamoto Uta, pria berkebangsaan Jepang itu datang dengan badan penuh peluh dan napas memburu. Sepertinya ia baru saja latihan, tapi kenapa ia keluar sendirian? Kemana member lainnya dan kenapa ia berlatih di malam hari?
“Uta-ssi? Apa kau baru selesai latihan? Sendirian?” nada tanya jelas terdengar dari suara Alexa.
“Ya hanya menghafal beberapa koreo. Apa kau baru saja ingin pulang Alexa-ssi? Kenapa larut sekali?”
Tawa kecil Alexa terdengar setelah Uta selesai bertanya. “Ada beberapa hal yang harus aku kerjakan dan besok juga ada rapat untuk membahas album terbaru kalian, jadi aku sedikit mempelajari tentang konsep dari grup kalian.”
“Kau ternyata seorang pekerja keras ya, Alexa-ssi.” Uta berucap sambil memamerkan senyum hangatnya.
“Kau pun sepertinya begitu, Tuan Nakamoto,” balas Alexa diiringi tawa. “Ah, hari sudah malam jadi sebaiknya kita segera pulang, apakah besok kau tidak ada jadwal pagi, Uta-ssi?”
Uta menggeleng sebagai jawaban atas pertanyaan Alexa. “Tidak, kami mendapat jadwal libur selama dua hari,” ah benar, tadi Hwa Young juga sudah memberi pengumuman di grup jika para member akan mendapat libur sebelum bekerja keras untuk persiapan album terbaru, “oh kurasa kita harus segera kembali, bukankah kau bilang jika besok akan menghadiri rapat, Alexa-ssi?”
Alexa mengangguk membenarkan. “Benar, ngomong-ngomong Uta-ssi bagaimana jika kita pulang bersama? Dorm mu dan apartement ku satu arah dari pada kau berjalan sendirian.”
“Jika kau tidak keberatan?”
Tawa renyah kembali terdengar dari bilah bibir tipis Alexa. “Tentu aku tidak keberatan, apalagi jika kau mau menyetir mobil untukku.” Merogoh tas yang ia bawa, Alexa mengambil kunci mobil miliknya dan menyodorkan kunci itu ke arah Uta yang tentu saja ia terima. Lumayan bukan tumpangan gratis?
Deru mesin mobil terdengar membelah jalanan Seoul, Uta dan Alexa yang menjadi pelakunya. Dua orang berbeda gender itu berkendara dengan santai di antara mobil-mobil pengendara lain. Anehnya, walau tadi saat masih di agensi mereka terlihat akrab dan asik bercengkerama, kini dua orang itu hanya diam, bahkan lirihnya suara deru mobil dapat terdengar dengan jelas di telinga mereka. Alexa yang memilih untuk menikmati gemerlap kota Seoul dan Uta yang memutuskan untuk fokus menyetir jelas membuat suasana menjadi canggung.
“Ini saat yang tepat untuk melempar umpan,” batin Alexa dibalik senyum kagumnya. “Uta-ssi, apa kau tau siapa yang mengatur jadwal personal Taewon? Hwa Young-ssi kemarin memang sudah menjelaskan padaku tugas tiap manager tapi aku lupa siapa yang menjadi penanggung jawab jadwal personal Taewon, apa kau tau?”
Uta mengerutkan keningnya saat mendengar pertanyaan Alexa. “Kenapa tidak tanya langsung pada Hwa Young Noona? Lagi pula untuk apa kau bertanya hal ini?”
“Kemarin dokter memberi tau bahwa Taewon mengalami overwork dan memintaku untuk mengatur ulang jadwalnya. Aku tak ingin memberi tau hal ini pada Hwa Young-ssi karena sepertinya ia sibuk akhir-akhir ini.”
“Kalau diingat-ingat benar juga, Taeyong selalu pulang larut akhir-akhir ini padahal kami memiliki jadwal senggang setelah world tour.” Dalam hati Uta membenarkan pernyataan Alexa. Pada saat awal bergabungnya Alexa di agensi Taewon pun tak sempat berkenalan langsung dengan Alexa. “Setahuku jadwal personal Taeyong diatur langsung oleh Hwa Young Noona, jadi sebaiknya langsung kau diskusikan saja padanya.”
“Berarti kemarin itu Hwa Young menghubungi dia?”
****
Bak burung yang meninggalkan sarang guna mencari makan, pagi ini Alexa telah bersiap dengan jas dan dokumennya. Ia bersama dengan manajer lain akan melakukan rapat penting untuk membahas konsep dari album terbaru Maverick. Bukan hanya Alexa dan para manajer yang akan terlibat dalam rapat, tapi ada perwakilan dari divisi marketing, pelatih sekaligus Lee Gyong Min sebagai produser eksekutif dari MS Entertainment.
Alexa melirik jam di pergelangan tangannya, pukul 08. 45 masih ada waktu sekitar lima belas menit sebelum rapat di mulai, tapi ruang rapat telah dihuni cukup banyak orang, salah satunya Hwa Young.
“Senang sekali bisa melihatmu berada di sini pagi ini Alexa-ssi.” Kalimat sarkas yang terucap dari bibir tebal Hwa Young membuat Alexa yang awalnya berniat mendudukkan diri tertahan, ia menoleh ke arah Hwa Young dan berkata, “saya hanya tak ingin membuat pekerjaan staff berubah menjadi tukang gosip, Hwa Young-ssi. Lagi pula apa Anda tidak senang jika saya datang tepat waktu?”
“Aku tidak‒” Ucapan Hwa Young harus ia telan kembali saat pintu kaca ruang rapat dibuka oleh Lee Sajang-nim dan Ketua Divisi Marketing‒Lim Younho. Maka tanpa diperintah mereka kembali ke tempat masing-masing karena dapat dipastikan rapat akan dimulai sebentar lagi.
“Selamat pagi semuanya, terima kasih atas kehadiran kalian pada rapat penting pagi hari ini,” Lee Sajang-nim membuka rapat dengan salam ramah, peserta rapat pun mengangguk dan membalas dengan lemparan senyum hangat, “baiklah, seperti yang sudah kita rencanakan hari ini kita akan membahas mengenai konsep perilisan album ke empat dari Maverick. Lee Hyuck Jae silakan presentasikan demo lagu yang sudah kau buat.”
Sesuai instruksi dari Lee Sajang-nim, Kim Hyuck Jae salah satu produser dari MS Entertainment mengambil alih rapat. Ia meminta seluruh peserta rapat membuka tablet yang ada di depan mereka dan mem-play video yang ditampilkan di sana.
“Sebenarnya kemarin saya sudah mengirim demo file pada tiap-tiap divisi, tapi di sini saya akan memberikan sedikit penjelasan pada lagu kali ini. Ada 12 lagu tapi yang Anda sekalian tonton adalah lagu yang menurut saya berpotensi menjadi tittle track dalam album kali ini, tapi saya belum sempat mendiskusikan ini dengan para member jadi Hwa Young-ssi saya meminta bantuan Anda dalam masalah kali ini,” Mendengar namanya disebut, tentu saja Hwa Young mengangguk, “untuk album kali ini juga ada beberapa genre yang saya masukkan, dua di antaranya adalah hip hop dan R&B. Sekian, terima kasih.”
Puas dengan penjelasan Kim Hyuck Jae, Lee Sajang-nim mengangguk sembari mengulas senyum. Lantas pandangannya beralih, kini ia meminta seorang wanita bernama Choi Seo Ah untuk mengambil alih rapat. Dia adalah ketua tim produksi yang bertanggung jawab pada pembuatan music video kali ini.“Pada demo yang telah ditampilkan tadi, kalau saya tidak salah ada satu lirik tentang kehidupan jalan raya maka dari itu tim kami menyarankan untuk menggunakan konsep racing futuristik pada MV kali ini. Jadi kita akan mendapatkan kesan bad sebagai racer seperti image yang telah dibangun oleh Maverick namun juga ada sentuhan futuristik sesuai dengan karakteristik Mave sendiri. Itu saja terima kasih.”
“Ide yang menarik, setelah album sticker yang menggunakan konsep koboi, lalu dilanjut konsep racing. Ini seakan kita menggambarkan... wild life dari member Maverick seperti arti nama grup mereka. Bagaimana dengan konsep promosi kita kali ini?” Lee sajang-nim mengalihkan pandangannya ke arah Lim Younho.
“Terima kasih waktunya Lee Sajang-nim, konsep racing yang digagas oleh Choi Seo Ah-ssi dan timnya sangat menarik dan saya rasa itu bisa menjadi salah satu konsep foto teaser album kali ini. Untuk konsep lain saya dan tim sempat memikirkan konsep musim panas yang hot di Hawai mengingat ini adalah album bertema summer, di sana kita bisa menambahkan kesan sexy dari para member Maverick sesuai dengan image yang sudah mereka buat selama ini.”
Senyum antusias jelas tak bisa disembunyikan dari wajah berumur Lee Sajang-nim. Ia nampak puas dengan ide-ide yang telah diutarakan tiap divisi. Kini ia beralih pada satu hal paling penting lainnya, jadwal para member. “Hwa Young-ssi, bagaimana dengan jadwal mereka? Apakah kita sudah bisa memulai produksinya?”
“Saya rasa kita bisa mulai dengan melatih koreografi dan setelahnya akan langsung dilanjutkan rekaman. Karena ada beberapa member Maverick yang masih memiliki jadwal personal dengan beberapa brand yang menjalin kontrak dengan‒”
“Maaf Sajang-nim, bolehkah saya menyela?” Alexa mengangkat tangannya tepat saat Hwa Young masih bicara, Lee Sajang-nim yang melihat itu sempat menaikkan satu alisnya sebelum akhirnya mengangguk mempersilakan. “Maaf, tapi jika memang ada beberapa member yang masih memiliki jadwal pribadi dengan brand lebih baik kita melakukan sesi record terlebih dahulu. Sebab jika kita melakukan sesi latihan koreografi itu akan memakan waktu sangat lama karena ada beberapa member yang mungkin tidak bisa mengikuti sesi latihan.”
“Alexa-ssi aku tau kau ingin memberikan kita ide, tapi melakukan record juga sama saja! Ada beberapa member yang tidak bisa bergabung dengan sesi record. Dan jika kau tidak tau kita masih ada world tour tahap kedua dalam‒”
“Tunggu Hwa Young-ssi. Apa yang dikatakan Alexa kurasa masuk akal juga. Jika kita melakukan sesi recording tidak harus semua member yang terlibat, tapi jika kita memulai sesi pelatihan koreo sudah pasti semua member harus ikut untuk mempelajari koreo baru lagu mereka. Lagi pula Taewon juga masih harus istirahat di rumah sakit, biarkan di benar-benar pulih untuk persiapan promosi dan world tour. Aku setuju dengan ide Alexa-ssi, kita akan melakukan sesi recording terlebih dahulu. Hyuck Jae-ssi, persiapkan instrumen dan liriknya dalam waktu dekat. ”
“Fuck! Kenapa si Lee Gyung Min sialan ini harus ikut campur?! Jika mereka tidak berlatih koreo, maka Taeyong tidak bisa pulang malam dan rencanaku akan berantakan. Si manusia baru sok pintar ini harus diberi pelajaran!” batin Hwa Young yang diam-diam meremas kedua tangannya.
mampir balike ke ceritaku juga "30 hari"
semoga semakin rame yaaa
Trimakasih kak sudah berkunjung 💜