📣Mungkin kalian akan mengalami keram perut, bengek, diabetes, dan gangguan Bucin akun lainnya....
---Niat lari dari perjodohan, justru terjebak dalam Penthouse milik calon tunangan.
Queen masuk menjadi PRT tunangannya setelah lari dari rumah orangtuanya dengan alasan tak mau dijodohkan.
Sama-sama tak mengenal, Queen dan Dhyrga Miller tinggal di atap yang sama... Yok intip keseruan mereka yang bakal bikin kamu senyum-senyum sendiri.(Musim pertama)
---Raja tumbuh menjadi makhluk yang tampan, ia pandai meretas, lompat kelas, bahkan menduduki kursi Presdir di usia muda. Terlebih, ia memiliki tunangan super cantik bernama Kimmy Zoya.
Namun, hidup tak semulus wajah cantik kekasihnya, ia harus menghadapi bagaimana lika-likunya hubungan mereka.(Musim ke dua)
Yok, baca selengkapnya di sini...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Putus
"Sengaja aku lari dari rumah orang tua ku, aku lari dari Daddy Mammi untuk mu, aku meninggalkan kepopuleran ku untuk terus mempertahankan hubungan kita, tapi apa balasannya hah? Kamu tidak mengenali ku Jee Yeon! Brengsek kamu!" Queen berteriak memukuli kekasihnya sekeras mungkin.
Jee Yeon terkesiap menerima pukulan yang Queen berikan padanya. "Queen." Lirihnya.
Queen berdecih. "Apa kau sudah mengenal ku hah?" Tukasnya dengan wajah yang mencuat.
"Kamu, ..." Jee Yeon menatap Queen lalu menatap Murni bergantian. "Dia, ..." Ucapnya bingung.
Ekspresi wajah Jee Yeon begitu menggelitik rasa penasaran Dhyrga yang juga masih menyimak perdebatan mereka dengan kening yang mengerut.
"Apa ini hah? Kamu menipuku Yank?" Jee Yeon mencekal lengan kekasihnya geram. "Ada apa dengan dandanan mu ini?" Pekiknya.
Jee Yeon lempar serampangan kacamata tebal milik Queen lalu menghapus losion penggelap yang membungkus kulit wajah kekasihnya, sulit hilang karena itu anti air.
"Apa yang kamu lakukan Queen? Apa ini hah?" Jee Yeon terus menerus menaikan nada bicaranya.
"Sudah ku bilang jangan lagi telepon ke nomor lama ku, kenapa tidak dengar juga ah? Apa sebenarnya kamu sudah tahu aku bertukar tempat dengan dia?" Queen menunjuk Murni terisak-isak.
Sementara gadis polos itu hanya menundukkan wajahnya gemetar, Murni tidak habis pikir jika harus di hadapkan pada momen menakutkan ini.
"Kamu tahu dia Murni yang lembut dan baik hati, makanya kamu berpaling dari ku lalu menyukainya, dia bukan Queen yang arogan, bukan gadis rewel yang selalu kamu kritik dan ceramahi, kamu sangat menikmati perubahan sikap itu!" Isak Queen.
Jee Yeon menggeleng. "Sumpah tidak sama sekali!" Tangan yang meraih lengan Queen terus saja di tepis.
"Kamu menyukai gadis itu?" Tuding Queen.
Kembali Jee Yeon menggeleng. "Tentu saja menyukai mu Yank." Ucapnya. Ini benar-benar tidak masuk akal, Jee Yeon sendiri tak paham dengan apa yang terjadi, lalu dia yang di tuduh berkhianat. Queen luar biasa. "Aku hanya menyukai mu."
"Bohong!" Sergah Queen menceku. "Buktinya apa Lee Jee Yeon? Kamu tidak mengenaliku. Kamu bahkan tidak mendengar ku. Sudah aku bilang jangan lagi menemui ku. Kenapa masih bertemu begini? Aku sudah bilang jangan lagi hubungi nomor lama ku!" Teriaknya menangis.
Jangan lupa, Raka mewarisi sifat yang tidak ingin di khianati oleh siapa pun pada putri permata cintanya.
"Bahkan di hari anniversary kita hmm?" Jee Yeon mengingatkan kembali hari yang ternyata tidak Queen ingat.
Gadis itu terdiam di sela isakan sesaknya. Rupanya kebersamaannya dengan Dhyrga membuatnya melupakan segalanya. Ini hari jadian mereka yang ke dua tahun dan Queen tak mengetahuinya.
"Kemarin-kemarin kamu yang tidak membalas pesan ku Queen, berkali-kali aku telepon tapi kamu tidak menjawabnya, aku coba telepon nomor lama mu lalu ada jawaban dari sana, sumpah demi apapun aku tidak tahu menahu tentang rahasia konyol ini! Apa kamu bicara padaku tentang ini Yank? Tidak kan!" Teriak Jee Yeon menyudutkan.
Yah, Queen mengakui, Queen sibuk dengan pekerjaan dan kegiatan belajarnya. Queen sibuk dengan hidup menyenangkannya saat menjadi Murni yang memiliki Tuan muda tampan dan baik hati seperti Gaga, rupanya kesetiaan Queen telah goyah tanpa di sadari.
"Aku ke sini untuk merayakan anniversary bersama mu Queen, tapi ini kado yang kau berikan padaku, penipuan, aku sempat berpikir bahwa kau telah berubah ternyata tidak, kamu masih Queen yang seperti ini." Berawai Jee Yeon.
"Aku kecewa padamu." Queen berkata lirih. Mengingat kembali bagaimana cara Jee Yeon menatap Murni, sepertinya Jee Yeon nyaman bersama gadis lembut itu.
"Lalu bagaimana dengan aku yang kau tipu?" Sergah Jee Yeon.
"Aku tidak menipumu, aku begini demi lari dari perjodohan yang di atur Daddy ku, aku lari dari Dhyrga Miller pengusaha kaya raya pilihan Daddy ku! Dan semua ini untuk mu Jee Yeon, untuk mu!" Teriak Queen.
"What?" Dhyrga ternganga tak percaya.
Jadi ini alasannya kenapa dia tidak tertarik pada Queen palsu? Ini alasannya kenapa secepat itu hatinya beralih pada asisten kecilnya.
Queen adalah Queen, Dhyrga pikir dia telah berhasil beralih cinta, ternyata tidak, cintanya masih sama yaitu stuck pada Queen kekasih khayalannya.
Kekasih yang mungkin hanya akan berakhir kecewa, Queen lari bukan karena takut di jodohkan tapi karena mempertahankan kesetiaan pada Lee Jee Yeon.
Dhyrga masih kokoh berdiri menatap sepasang kekasih itu. Hatinya masih sanggup menerima kesakitan yang tanpa sadar Queen gores dalam-dalam.
"Kamu tidak bilang padaku Yank, lalu bagaimana aku tahu hmm?" Jee Yeon lebih terkejut lagi mendengar berita itu. "Kenapa tidak menolak baik-baik dan akui saja hubungan kita?" Katanya enteng.
"Apa kamu siap di tutup karier nya? Daddy ku bukan orang biasa, kamu tahu itu Jee Yeon!" Queen menunduk terisak. "Hiks, ..."
"Aku siap kalau harus menghadapi kekuatan Daddy mu Queen, jangan remehkan kemampuan ku!" Sanggah Jee Yeon memekik.
Mendengar itu Dhyrga tersenyum kesal seolah menertawakan nasib malangnya. Jelas Queen sedang berusaha menutupi hubungan ini demi karier yang bisa saja di redup kan oleh tangan kuasa Raka Rain.
"Apa keuntungan dari pelarian mu? Tidak ada, justru ini membuat hubungan kita semakin ruwat!" Jee Yeon menyudutkan kekasihnya kembali. Usia mereka yang tidak jauh berbeda membuat keduanya tak mau kalah satu sama lain.
"Kenapa kamu bertukar identitas? Sementara gadis ini," Jee Yeon menunjuk Murni tanpa menoleh pada gadis itu. "Harus mewakili mu, untuk apa Queen? Apa keuntungannya Queen? Sekarang aku tanya, apa yang sebenarnya kamu dapatkan dari pertukaran identitas ini?" Berang nya.
Queen termenung bingung. Awalnya Queen bosan terus di atur oleh keluarganya, dia berusaha memasuki kehidupan gadis lain yang bukan siapa-siapa seperti Murni.
Menjadi Queen sang artis dan anak konglomerat, Queen tak pernah mendapat kebebasan main seperti saat menjadi Murni.
Queen menikmati setiap detik menjadi Murni si gadis berkacamata. Queen senang bisa ke sekolah tanpa pengawalan ketat orang-orang ayah posesifnya, tidak ada yang mengejarnya untuk meminta tanda tangan.
Bebas melakukan apa pun sesuai kemauan tanpa aturan dan komentar dari netizen yang budiman. Queen menyukai hidup menjadi Murni, Queen senang hingga Queen terlena akan pertukaran identitasnya.
Akan tetapi, seharusnya ini semua tidak pernah terjadi karena garis hidup seseorang bukanlah pemberian main-main dari Tuhan.
Bersyukur adalah jalan yang tepat baginya. Bukan lari dari kenyataan yang membuat arah hidup mereka lebih tak keruan.
"Sekarang hapus riasan mu, kita pulang ke rumah orang tua mu, aku siap menghadapi orang tua mu saat ini juga." Jee Yeon menarik lengan Queen yang lalu di tepis.
"Apa lagi?"
"Kita putus saja, karena sampai kapan pun, aku tetaplah aku, Queen yang arogan, aku tidak akan pernah bisa merubah watak ku menjadi seperti Murni yang sangat kau puja selama beberapa pekan ini."
Queen berlari melewati tubuh tinggi Jee Yeon bahkan melintasi tubuh tegap nan gagah Dhyrga Miller yang bergeming menyaksikan hal mengejutkan ini.
"Queen, Sayang." Jee Yeon melangkah beberapa kali lalu kemudian tangan Dhyrga menghalau dada bidangnya.