NovelToon NovelToon
Hot Apocalypse

Hot Apocalypse

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sistem / Persahabatan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Hari Kiamat / Toko Interdimensi
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rifky Aditia

Pada tahun 2050, bumi dilanda kekeringan dan suhu ekstrem. Keitaro, pemuda 21 tahun, bertahan hidup di Tokyo dengan benteng pertahanan anti-radiasi. Namun, tunangannya, Mitsuri, mengkhianatinya dengan bantuan Nanami, kekasih barunya, serta anak buahnya yang bersenjata. Keitaro dibunuh setelah menyaksikan teman-temannya dieksekusi. Sebelum mati, ia bersumpah membalas dendam.

Genre
Fiksi Ilmiah, Thriller, Drama

Tema
1. Pengkhianatan dan dendam.
2. Kekuatan cinta dan kehilangan.
3. Bertahan hidup di tengah kiamat.
4. Kegagalan moral dan keegoisan.

Tokoh karakter
1. Keitaro: Pemuda 21 tahun yang bertahan
hidup di Tokyo.
2. Mitsuri: Tunangan Keitaro yang mengkhianatinya.
3. Nanami: Kekasih Mitsuri yang licik dan kejam.
4. teman temannya keitaro yang akan
muncul seiring berjalannya cerita

Gaya Penulisan
1. Cerita futuristik dengan latar belakang kiamat.
2. Konflik emosional intens.
3. Pengembangan karakter kompleks.
4. Aksi dan kejutan yang menegangkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifky Aditia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 25: MEMBUAT TEMBOK

Pagi itu, cahaya matahari hangat masuk melalui

celah-celah benteng. Keitaro berdiri di depan papan kayu yang dipenuhi sketsa kasar rencana pembangunan tembok besar yang akan mengelilingi benteng. Setelah sarapan, semua anggota tim berkumpul untuk memulai tugas besar yang akan menghabiskan waktu mereka selama dua minggu ke depan.

“Prioritas kita adalah tembok besar yang kokoh untuk melindungi benteng,” kata Keitaro dengan suara tegas. “Namun, kita juga perlu ruang penyimpanan makanan yang layak agar semua persediaan aman dan teratur.”

Mereka membagi tugas. Ayane dan Reina bertanggung jawab menyelesaikan ruang penyimpanan makanan, sementara Keitaro membeli bahan dari kota dengan truk besar. lalu Kenta, Shoji, dan beruang mulai membangun fondasi tembok besar.

Hari pertama kenta dan Shoji segera mulai menggali parit di sekitar benteng untuk meletakkan fondasi. Mereka bekerja dengan sekop yang mereka beli dari kota,

"Aku tidak pernah menyangka hidupku akan berubah menjadi pekerja konstruksi," keluh Shoji sambil mengelap keringat di dahinya.

Kenta tertawa kecil. "Hei, ini lebih baik daripada dikejar-kejar penjahat atau binatang buas."

Setelah parit selesai digali, Keitaro kembali dari kota membawa berbagai material dan bahan. Mereka langsung memulai pembangunan dinding benteng yang lebih kokoh.

Mereka menuangkan campuran semen dan pasir untuk membuat fondasi beton. Sementara itu, Keitaro memotong balok kayu besar menjadi ukuran yang sesuai untuk dinding.

"Ini akan memakan waktu lebih lama dari yang kukira," kata Shoji sambil menuangkan semen ke dalam parit.

"Selama kita bekerja sama, semuanya akan selesai," jawab Keitaro dengan percaya diri.

Hari kedua diperlihatkan Ayane dan Reina bekerja keras membersihkan area yang akan dijadikan ruang penyimpanan. Dengan palu dan paku di tangan, mereka memasang rak kayu dan memastikan setiap sambungan kokoh.

“Aku masih tidak percaya kita bisa melakukannya,” kata Reina sambil menahan papan kayu yang dipaku oleh Ayane.

“Keitaro percaya pada kita. Kita harus membuktikan bahwa kita juga dapat berguna,” jawab Ayane dengan senyum tipis.

Malamnya, mereka menyelesaikan ruang penyimpanan dengan memasang wadah kedap udara untuk makanan kering. Mereka berdua saling memberi tos kecil sambil tersenyum bangga melihat hasil kerja keras mereka.

Hari ketiga, Ayane dan Reina bergabung dengan tim lainnya di luar. Mereka mulai membantu mengangkat kayu dan logam, meskipun pekerjaan fisik itu terasa berat. Beruang berusaha keras membantu dengan mengangkut bahan-bahan berat menggunakan punggungnya.

“Kau benar-benar kuat, ya,” kata Reina sambil tertawa kecil melihat beruang membawa balok kayu besar dengan mudah.

Kenta menimpali sambil bercanda, “Beruang ini lebih berguna dari pada kita.”

Hari keempat, Ketika mereka sedang memasang kerangka kayu, Shoji mengeluh karena merasa tugasnya lebih berat daripada yang lain.

“Kenapa aku yang selalu harus memanjat?” katanya kesal sambil memasang papan di bagian atas kerangka.

“Kau yang paling tinggi dan lebih berpengalaman, Shoji.” jawab Kenta sambil tertawa.

Namun, Shoji kehilangan keseimbangan dan hampir terjatuh.

“Kau harus lebih hati-hati,” kata Keitaro dengan nada serius.

Shoji menghela napas lega. “Baiklah, baiklah. Aku akan lebih berhati-hati.”

Hari kelima

Hari itu, hujan deras mengguyur area benteng. Pekerjaan harus dihentikan sementara, dan mereka berlindung di dalam benteng. Ayane membuatkan teh panas untuk semua orang, sementara kenta menghibur mereka dengan cerita-cerita lucu tentang kehidupannya

“Ini seperti istirahat yang dipaksakan,” kata Reina sambil menyeruput tehnya.

“Kita butuh istirahat juga. Besok cuaca pasti lebih baik,” kata Ayane dengan optimis.

Hari ke 12, Ketika mereka hampir selesai memasang lapisan logam di salah satu sisi tembok, beruang tiba-tiba tersandung dan menjatuhkan balok kayu yang sedang dibawanya. Balok itu hampir mengenai Reina, tetapi Shoji berhasil menariknya ke samping.

“Hei, hati hati dong. kau hampir membunuhku!” teriak Reina dengan panik.

Beruang menundukkan kepala, tampak merasa sangat bersalah. Keitaro mendekatinya dan mengelus kepalanya dengan lembut. “Tidak apa-apa. Semua bisa berbuat salah. Ayo, lanjutkan pekerjaan kita.”

Meskipun masih terlihat malu, beruang kembali membantu dengan lebih hati-hati.

Hari 14: Tembok Selesai

Akhirnya, setelah 14 hari penuh kerja keras, tembok besar yang mengelilingi benteng berdiri kokoh. Mereka semua berdiri di depan tembok itu, memandanginya dengan rasa bangga.

“Kita melakukannya,” kata Keitaro sambil tersenyum.

Kenta menepuk bahu Shoji. “Aku tidak percaya kita benar-benar bisa menyelesaikannya.”

Reina menghela napas lega. “Sekarang, aku merasa jauh lebih aman.”

Beruang, yang sudah kelelahan, duduk di depan tembok sambil mengibaskan ekornya dengan riang.

Keitaro menatap timnya dengan bangga. “Ini baru awal. Dengan tembok ini, kita bisa menghadapi apa pun yang datang.”

Mereka semua masuk ke dalam benteng, bersiap untuk istirahat panjang setelah dua minggu penuh kerja keras. Ayane dan Reina menyusun makanan di ruang penyimpanan yang baru, sementara Kenta dan Shoji mulai membersihkan alat-alat yang mereka gunakan.

Saat malam tiba, mereka berkumpul di ruang utama, menikmati makan malam sederhana sambil berbagi cerita dan tawa. Meski lelah, mereka tahu bahwa setiap tetes keringat yang mereka keluarkan sepadan dengan keamanan dan kenyamanan yang kini mereka miliki.

1
dewi_oetari14
bagus cerita nya. jarang ada cerita bencana gini, sama seperti cerita akhir jaman
Gear 5
Update bang
Mizuu
noo keitaroo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!