Selama ini tidak pernah Julia mempunyai prasangka buruk pada keluarga Tantenya, walaupun selama ini Julia tidak pernah diperlakukan dengan baik oleh keluarga Tantenya itu.
Gadis berusia dua puluh dua tahun yang belum pernah sekalipun dekat dengan seorang pria itu, di jual oleh Tantenya untuk melunasi hutangnya pada rentenir.
Julia yang malang, hanya bisa pasrah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 35.
"Bukankah kita sudah menjadi suami-istri, jadi sudah seharusnya aku memanggilmu dengan sebutan sayang kan?" sahut Lucas.
Julia tidak menjawab pertanyaan Lucas tersebut, dia mulai menikmati makan siangnya.
Dia tidak membalas apa yang baru saja dia katakan, karena Julia tidak ingin membahasnya sekarang.
Gadis itu belum menaruh rasa cinta pada Lucas, jadi dia merasa tidak begitu penting untuk membahas soal kata 'sayang'.
Karena Julia diam saja, Lucas akhirnya mulai mencicipi makan siangnya juga.
Selama mereka makan, Harry yang banyak bicara untuk mencairkan suasana yang terasa canggung.
Harry begitu senang, karena menu makan siang yang di pesan Lucas sesuai dengan seleranya.
"Selesai kita makan siang, kita pergi beli es krim, kamu mau?" tanya Lucas pada Harry.
"Iya, mau! aku mau es krim, terimakasih Pa!" sahut Harry dengan bahagianya, akhirnya dia bisa makan es krim.
"Baik kalau begitu, kita harus segera pergi ke toko es krim!" Lucas memberi kode pada pelayan yang berdiri di dekat pintu masuk.
Pelayan itu dengan cepat menghampiri Lucas begitu melihat kode dari Lucas.
Lucas mengeluarkan black card nya dari dalam dompet, lalu memberikannya pada pelayan itu untuk membayar makan siang mereka.
Pelayan itu kemudian mengembil mesin EDC, dan kemudian menggesek kartu Lucas untuk melakukan pembayaran.
Setelah selesai, pelayan itu mengembalikan kartu Lucas beserta selip bil pembayaran makan siang Lucas.
"Terimakasih Tuan, senang melayani anda dan keluarga anda!" sahut pelayan itu setelah Lucas selesai membayar makan siang mereka.
Dengan sopan pelayan itu membungkukan sedikit tubuhnya pada Lucas, lalu keluar dari dalam ruang VIP tersebut.
"Ayo, kita makan es krim!" ujar Lucas setelah memasukkan kembali black cardnya ke dalam dompet.
"Ayoo..!" sahut Harry dengan kencang, dia begitu bersemangat, "Aku jalan saja Pa!"
Harry menghindari tangan Lucas, yang akan mengangkat Harry kembali untuk dia gendong.
"Oh, baiklah!" kata Lucas tersenyum. Dia senang memiliki seorang putra yang sangat pintar.
Julia perlahan bangkit dari duduknya.
Lucas mengulurkan tangannya pada Julia, dia ingin menggenggam tangan Julia.
"Kita harus terlihat akrab di depan Harry, supaya dia tidak merasa sedih melihat ke dua orang tuanya tidak akur!" ujar Lucas mengutarakan niat hatinya, yang ingin menjadi orang tua yang sempurna di mata Harry.
Julia tersadar dengan apa yang di katakan Lucas, kalau dia jangan mengecewakan Harry.
Julia mengulurkan tangannya untuk di genggam Lucas, dan gadis itu merasakan telapak tangan Lucas begitu hangat menggenggam tangannya.
Tangan Lucas yang satu lagi menggenggam tangan mungil Harry, dan kemudian mereka keluar dari dalam ruang VIP tersebut.
Beberapa pelanggan dan costumer restoran, memandang ke arah Lucas, Julia dan Harry, saat berjalan keluar dari restoran tersebut.
"Pasangan yang serasi, anaknya imut sekali, menggemaskan!"
"Istri Tuan itu masih muda, tapi sudah memiliki anak lelaki sebesar itu!"
Terdengar gumaman di antara mereka memandang sepasang suami-istri itu dan anak lelaki mereka.
"Kamu dengar kan, apa yang mereka gumamkan? kita pasangan yang serasi!" bisik Lucas pada Julia sembari tersenyum lebar.
Lucas begitu senang mendengar tanggapan para pelanggan dan costumer restoran tersebut terhadap mereka.
Julia hanya diam saja mendengarkan perkataan Lucas itu.
Di pintu lobby restoran tanpa sengaja seorang pelanggan atau costumer mungkin, menabrak Julia, sehingga membuat tubuh Julia terhuyung ke belakang Lucas.
"Aduh!" jerit yang menabrak Julia merasakan sakit di bahunya.
Lucas spontan menarik tangan Julia yang terhuyung agar jangan sampai terjatuh.
"Heh! punya mata tidak! kalau jalan itu lihat-lihat dong, kalau ada orang yang jalan di depan matamu!" teriak wanita yang menabrak Julia itu.
"Eh!" Julia jadi kaget mendengar teriakan wanita itu, bukannya minta maaf, malah menyalahkan dia.
"Matamu! kenapa malah melotot padaku! bukankah kamu seharusnya minta maaf padaku?!" teriak wanita itu semakin emosi melihat Julia memandangnya dengan tatapan kaget.
Tangan wanita itu mengelap bekas di tabrak Julia tadi dengan mimik wajah yang begitu jijik, karena bersentuhan dengan Julia, seolah-olah Julia memiliki virus.
Bersambung.....
lucu psangan ini kebalikan dri lucas dan julia 😆
kasian julia dan lucas blom smpet bulan madu,tpi dpet hadiah anak ke 2
adelia polos bngt dan baik,mak lisbeth heboh bngt dpet cucu baru,
beruntung kehamilan kedua adelia lbih istimewa,karna ada lucas yg memperhatika dan kluarga lucas,terutama mak lisbeth pasti paling heboh wkwk
lucas berubah juga karna julia, daniel cowok peka dari awal,bagus bgtu daniel jngan gugup
bukannya julia mau bertemu kakeknya?