Gadis remaja berusia 15 tahun yang dituntut hukuman 10 tahun penjara itu kini sudah menjadi wanita hebat. Ia dituntut atas pembunuhan Ayah tiri yang menyiksa sang Ibu sampai meninggal.
Power keluarga Ayah tirinya mampu membuatnya tak berkutik saat dimasukkan ke dalam penjara, tapi itu lah awal kebangkitan dirinya.
Di dalam penjara ia diangkat anak oleh seorang wanita gengster, di dalam tahanan akhirnya dia menjadi orang yang ditakuti.
10 tahun kemudian ia keluar dari penjara untuk menuntut balas pada mereka yang menutup mata saat ibunya disiksa semasa hidup dan mereka yang menjebloskan dirinya ke penjara. Ia bersama teman-temannya sesama Ex-Narapidana, bersama mereka menjadi lebih kuat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bangkitnya Ex-Narapidana - 33.
Siang itu Madam Belle bertemu dengan Devano karena misi berhasil, muatan barang-barang yang akan dikirim pada klien Jepang berhasil dicuri.
Madam Belle pun teringat akan Selena. "Ternyata benar dari informasi yang aku terima, Selena tak berguna untuk Primus. Kita akan salah langkah kalau memanfaatkan Selena untuk memancing Primus, untung saja kita memiliki rencana mencuri barang-barang muatan milik pria gila itu!"
"Kau benar!"
"Kalau begitu, Selena dan keluarganya akan aku tangkap dan aku tawan di ruangan bawah untuk aku sikssa saja! Kau nggak keberatan, kan?"
Devano mendengus, "Wanita sialan itu! Siapa yang perduli lagi!"
"Baiklah, aku akan menelepon Master Ze untuk membawa Selena dan kedua orang tuanya karena Kitty semalam sudah dibawa pergi dari rumah sakit."
Tak lama setelah menelepon Master Ze, Madam Belle memikirkan putrinya yang dibuat tidur lama dengan suntikan. Ia teringat percakapan dengan Zephyr semalam saat Maxayla tertidur setelah melakukan kegiatan panas di ranjang.
Flashback...
Madam Belle berada di ruangan pribadinya saat Zephyr meminta untuk bertemu semalam.
"Ada apa?"
"Aku ingin meminta sesuatu padamu, Bunda."
"Bunda?" Madam Belle terkekeh geli mendapatkan panggilan itu selain dari Maxayla.
"Ekhm! Anda akan jadi ibu mertuaku, sudah sepantasnya aku memanggil Anda Bunda... seperti calon istriku memanggilmu."
"Lalu, permintaan apa? Apa masalah Max ingin ikut penyergapan di pelabuhan besok?"
"Anda benar, masalah itu."
"Hm."
"Aku ingin Anda tidak mengijinkan Max ikut."
"Caranya? Kau juga tau sendiri, Max bukan orang yang mudah ditangani. Dia keras kepala dan apapun yang ingin dia lakukan akan dia lakukan. Kau masih ingat... saat kau memecat Max jadi bodyguard mu? Dia pergi tanpa meninggalkan jejak, kami bahkan sangat kesulitan mencarinya. Untung saja, dia kembali ke pondok di hutan... tempat kau pernah membawanya kesana. Intinya, tak akan ada yang bisa menghalangi nya termasuk aku."
Zephyr sudah tahu, Maxayla adalah orang yang paling teguh pendiriannya.
"Aku punya cara, itu sebenarnya... aku dan Max baru saja menyatukan kedua tubuh kami. A-aku__"
Brakkk!
"Apa kau bilang?!" Madam Belle sudah berdiri mendekati Zephyr dengan tatapan nyalang.
"Kami sama-sama mau, lagipula... kami berdua sudah dewasa untuk melakukan nya. Aku nggak akan pernah meninggalkan Max, jadi akan bertanggung jawab dengan perbuatan kami. Tidak seperti Tuan Gavin yang meninggalkan Anda, setelah kalian saling menyerahkan tubuh masing-masing."
"Beraninya kau membandingkan kehidupan ku dan Max?! Dia sangat lugu, tidak sepertiku!"
"Lugu?" hampir saja Zephyr tertawa terbahak, darimananya Max seorang perempuan lugu?
"M-maksudku, putriku kurang pengetahuan tentang urusan itu!" ralat Madam Belle.
Zephyr menggeleng, "Anda salah, dia sangat lihai di atas ranjang dan di atas tubuhku dia bergerak-gerak sangat liarrr__ aww!!"
Madam Belle menggeplaakk kepala Zephyr, bisa-bisanya lelaki itu menceritakan kegiatan ranjang pada calon mertua. "Pantas saja, Max selalu menyebut mu bodoh! Masalah kamar... sebaiknya hanya dua orang yang terlibat yang tau! Dasar!"
Zephyr mengelus kepalanya yang digeeplak, ia cengengesan.
"Jadi, Bunda? Mau kan kerjasama denganku? Aku takut, sekarang di dalam rahim Max... sedang dalam proses pembuahan. Kecebongku dan sel telur milik Max sudah bersatu di salah satu saluran tuba dan membentuk zigot. Setelah mencapai rahim, morula akan berkembang menjadi embrio dan membentuk janin. Lalu sembilan bulan kemudian, Anda akan menjadi seorang Nenek karena bayi kami lahir. Bayangkan...! Anda akan segera mempunyai cucu dan menimangnya dalam dekapan Anda."
Mulut Zephyr begitu manis, dia membujuk dengan impian paling manis untuk seorang Madam Belle yaitu menjadi seorang Nenek di usianya yang sekarang.
Akhirnya kesepakatan terjalin antara Madam Belle dan Zephyr, Madam Belle setuju jika Maxayla tak akan diikutsertakan dalam pertarungan besar esok hari dengan cara membuat Maxayla ta sadarkan diri sepanjang hari namun dengan cara sehat. Dokter Chao diminta memberikan infusan untuk memberikan energi pada Maxayla meski wanita itu dalam keadaan tertidur panjang.
Flashback selesai.
.
.
.
Kelompok Madam Belle dan kelompok Devano sudah menyebar di pelabuhan, Primus pun sudah mempersenjatai dirinya dan kelompoknya. Pria tua bangka itu mempersiapkan orang-orang terbaik, bahkan ia menyewa jasa pembunuh bayaran dari Jepang yaitu Yakuza.
"Bellenza, dia sudah datang!" Devano memeriksa dari teropong.
Madam Belle memijit headsfree di telinga, dia sendiri memegang senjata apinya. Keahlian nya dulu adalah si penembak jitu atau lebih sering dipanggil penembak jarak dekat.
"Anak-anak! Kalian siap?!"
"Siap, Madam!" serentak semuanya.
"Aku akan menyerang Primus dari jarak dekat, lindungi aku! Tapi... kalian juga harus menjaga diri kalian dan pentingkan nyawa kalian sendiri sebelum mementingkan nyawaku!"
"Maaf, Madam! Lebih baik kami yang mati daripada Anda! Nyawa Anda lebih berharga daripada nyawa kami...!" balas Donita.
"Donita benar! Kami semua rela memberikan nyawa kami demi melindungi Anda, Madam!" timpal Enzo.
Beberapa anak didik Madam Belle ikut bersuara, akhirnya Madam Belle hanya tersenyum bangga. Namun jika situasi mendesak dan hanya ada dua pilihan antara dia mati atau salah satu anak didiknya yang harus mati, maka dia akan memilih merelakan nyawanya sendiri.
"Baik! Semuanya...! Siap dengan posisi dan senjata kalian masing-masing! Dengar aba-abaku!"
Hening! Semua orang menunggu perintah penyerangan!
"SERANG....!!!"
Dor
Dor
Dor
...*****...
Tiga bulan kemudian...
Maxayla mengelus perut hamilnya yang sudah terlihat buncit, namun pandangan matanya tampak kosong.
"Makan buah ini, kau memintanya semalam." Agatha menjadi paling bawel dari semua orang dalam merawat Maxayla. Mungkin karena dia adalah wanita paling dewasa, apalagi dia juga sudah berpengalaman dalam kehamilan sebab dia pernah mempunyai seorang anak sebelum akhirnya anaknya meninggal.
Sejak kematian Madam Belle, Maxayla seolah tak ingin hidup lagi. Namun, ada nyawa baru dalam tubuhnya dan ia memaksakan dirinya untuk melanjutkan hidup. Semua para wanita tentu saja mendukung Maxayla, memberikan perhatian mereka.
Seluruh warisan jatuh pada Maxayla sebagai anak kandung Madam Belle, bahkan seluruh anak didik Madam Belle sekarang menjadi tanggung jawabnya. Maxayla tak sanggup, akhirnya Agatha dan para wanita lainnya membantu dalam kepengurusan bisnis.
Selama tiga bulan kehilangan sang Ibu, tak ada laki-laki yang diperbolehkan masuk ke dalam Mansion dan berada dekat dengan Maxayla. Maxayla sangat membenci Zephyr, sampai akhirnya semua pria sama saja di matanya.
Lalu, kemana Zephyr?
.
.
.
Setelah kelompok Primus musnah dan keluarga Selena sudah berada dalam kendali, hidup semua orang terus berlanjut. Zephyr kembali mengurus perusahaannya sendiri, tanpa mengkhawatirkan orang-orang akan mengincar nyawanya lagi.
Namun, satu kepingan berharga hilang darinya. Maxayla mengatakan tak ingin bertemu dengannya lagi seumur hidupnya akibat rencananya malam itu.
"Astaga! Apa kabarnya dan anakku hari ini? Sulit sekali hanya untuk mengintai dari jauh, apalagi dari jarak dekat. Kenapa semua para wanita ikut membantunya menjauhkan ku dari Max!" Zephyr memijit kepalanya yang terasa pening memikirkan hubungan nya yang renggang dengan Max.
Enzo masuk ke dalam ruangan, laki-laki itu sudah kembali pada keluarganya di jakarta dan sekarang lelaki itu menjadi seorang pengusaha seperti Zephyr.
Apa yang membuat Enzo kini berteman baik dengan Zephyr? Donita tiba-tiba saja menolak menikah dengan Enzo, dengan alasan wanita itu bersimpati pada Maxayla.
"Bro!"
"Yo!"
"Dokter Chao mengajak makan siang, katanya dia akan mengatakan sesuatu. Kau tau kan, Dokter Chao sesekali datang ke Mansion untuk memeriksa keluarga Selena yang masih terus disikssa di ruangan bawah!"
"Apa Dokter Chao ingin memberi kabar tentang anakku?" Zephyr begitu bersemangat.
"Entahlah! Bro, kau tau kan... Aku membantumu supaya kau bisa segera bersatu dengan Max, agar aku juga bisa bersatu dengan Donita. Jadi, jangan gegabah dan ikuti saja rencana Dokter Chao. Juga, ada berita penting yang didapatkan oleh Dokter Chao!"
"Apa?"
"Ternyata, Madam masih hidup tapi__"
"Tapi apa, Enzo!"
"Sabar, kita pergi dan dengarkan langsung dari Dokter Chao! Oke!"
"Oke!"
Keduanya pun pergi menemui Dokter Chao, namun bukan makan siang di restoran dan semacamnya. Pertemuan para lelaki dengan dalih makan siang, dilakukan di rumah Lei.
Saat keduanya turun dari dalam mobil, bersamaan dengan dua pria paruh baya turun dari mobil mereka masing-masing. Devano dan Gavin ternyata ikut datang juga, namun kedua pria dewasa itu saling menatap tajam dengan pandangan penuh permusuhan.
Gavin menyalahkan Devano karena tak bisa menjaga keselamatan Madam Belle saat penyergapan pada Primus, sementara Devano masih cemburu pada Gavin karena Madam Belle lebih memilih Gavin daripada dirinya.
ditunggu karya selanjutnya ...🥰
aku punya solusi Sam. bius aja. masukin karung. udah. 🤣🤣🤣🤣🤸
.siap siap karya baru meluncur ya Thor... /Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/