seorang gadis muda berusia 20 tahun,selalu membantu kehidupan keluarganya.ia berjualan kue keliling di pagi hari untuk membantu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.tapi siapa sangka kalau ia akan menjadi istri Ceo yang terkenal dengan kekayaannya.
banyak orang-orang yang selalu menghina dan mencemohnya.tapi ia selalu mendapat perlindungan dari sang suami tercinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sury Anti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
rencana pertunangan
Di rumah rey...
Sementara di rumah rey,mami hana mondar-mandir di depan pintu menunggu ke pulangan sang anak."rey ke mana sih udah jam segini,dia belum pulang juga!." mami hana memandang arloji yang melingkar di pergelangan tangannya.
Tak lama kemudian suara mesin mobil terdengar,rey memarkirkan mobil lalu berjalan masuk ke dalam rumah."mami sedang ngapain di depan pintu.?" rey menatap mami hana dengan dahi berkerut.
"Kamu ke mana aja sih rey?,ayo masuk mami perlu bicara sama kamu!."
Mami hana lalu masuk ke dalam rumah di ikuti rey dari belakang.
"Apa lagi sih mam?,besok aja rey capek pengen istirahat."
"Kamu duduk dulu rey,mami mau bicara penting.!"
Daripada berdebat akhirnya rey menurut.ia menatap mami hana dengan seribu pertanyaan di kepalanya."pasti mami mau bahas tentang bella lagi,malas banget aku."ujar rey dalam hati.
"Mami mau kamu dan bella segera bertunangan." rey menatap sang mami dengan sorot mata tajam."tunangan!,ahh enggak aku belum siap mam!."
"Belum siap gimana?,apa karena wanita kampung itu?.
"Mam,bisa nggak sih nggak usah hina aira dan nggak usah pake jodoh-jodohin aku segala!,aku bisa cari calon istri sendri.lagi pula aku nggak ada perasaan sama bella."
Wajah mami hana merah padam.ia berusaha sekeras mungkin menahan amarahnya agar tidak meledak,ia harus bisa membujuk sang anak sehalus mungkin.hana menggenggam tangan rey dengan lembut.
"Rey tolong jangan seperti ini Nak,ini hanya acara pertunangan,setelah itu kamu bisa lebih dekat dengan bella dan menumbuhkan perasaan satu sama lain."
"Nggak bisa mam,perasaan tidak bisa di paksakan."
Hana menghembuskan nafas berat.tangannya terkepal erat."kamu sudah berani melawan mami rey?,oke mami mau kamu membawa calon istri kamu ke hadapan mami segera!.kalau dalam waktu dekat ini kamu tidak membawanya mami akan tetap menjodohkan kamu dengan bella." hana berdiri lalu meninggalkan rey dengan wajah datarnya.
Rey memijat kening,perasaannya mulai campur aduk,ia merasa marah,kesal dan bingung.ucapan mami hana mendesak ia agar segera membawa calon istrinya.apa yang harus ia lakukan,sedangkan ia belum memiliki calon.
...
Keesokan harinya...
Rey sudah bersiap-siap setelan kemeja polos, karena hari ini weekend,ia akan pergi menemui aira di rumahnya.mobilnya melaju sedang membelah jalan.
Setelah 15 menit menempuh perjalanan ia sudah sampai di depan rumah aira.tapi detik berikutnya sorot matanya menajam memandang seorang pria yang berbicara dengan aira di teras rumah.
"Siapa pria itu.?" Rey lalu berjalan menghampiri aira.
"Ehm,assalamualaikum." ucap rey sambil melirik pria yang ada di depannya.
"Waalaikum salam,tuan rey!." aira sedikit kaget melihat rey ada di rumahnya.
"Ada apa tuan kemari?."
Rey melirik pria yang di samping aira dengan wajah datar."saya ingin bicara sama kamu."
Pria yang ada di samping aira melirik rey,ia mengerti akan maksud dari ucapan rey.
"Mba aira,kalau begitu saya pamit dulu,nanti akan kita lanjutkan lagi ngobrolnya." pria itu lalu mengucapkan salam,lalu pergi meninggalkan rumah aira.sorot mata rey tidak lepas dari pria itu.
"Tuan ayo silahkan duduk.saya buatkan minuman dulu!"
Rey menatap aira yang berbalik arah masuk ke dalam rumahnya.ada yang aneh pada dirinya,kenapa ia jadi marah ketika ada pria lain di dekat aira.apa ia merasa cemburu?.ia menggelengkan kepala berusaha mengenyahkan pikiran buruk di kepalanya.
Tak lama kemudian aira kembali datang.ia membawa secangkir teh hangat."silahkan di minum tuan!." rey mengangguk dan lalu meminumnya,dan aira duduk di kursi samping rey.
"Aira,saya mau bicara sama kamu!."
"Bicara apa tuan?."
"Apa kamu mau ingin kembali jadi pengasuh zahra.dia sudah kangen banget sama kamu,setiap saat dia selalu mempertanyakan keberadaan kamu.kamu bisa kembali bekerja jika kamu mau." rey memandang aira.ia sangat berharap jika aira kembali bekerja di rumahnya.
Aira memikirkan ucapan rey,ia juga ingin kembali bekerja di rumah rey.di karenakan ia sangat membutuhkan uang untuk biaya sekolah adik-adiknya.menurut aira menjadi pengasuh zahra gajinya cukup lumayan menutupi kebetuhannya setiap bulan.
"Baiklah tuan,saya mau." ucap aira dengan pelan."
Rey lega mendengar ucapan aira."ya sudah mulai besok kamu boleh masuk bekerja lagi. rey mulai berdiri dari tempat lalu berpamitan."saya pulang dulu,ingat jangan telat."
Aira mengagukan kepala melihat sikap rey.ia lalu kembali masuk ke dalam rumah.
...
Malam harinya...
Di dalam kamar rey sedang berbaring,ia menatap langit-langit kamar dengan pikiran yang sedang berkecamuk.di pikirannya sedang di penuhi oleh sosok aira.bayangan aira dengan wajah polos yang tersenyum,dan ada rasa rindu jika tidak bertemu dengannya.
"Aghhh,sepertinya aku sudah mulai tidak waras,kenapa bayang-bayang aira selalu ada di pikiran ku " rey menjambak kasar rambutnya.ia bingung pada dirinya sendiri,ada apa dengannya?"
Matahari sudah terbit.aira sudah ada di pinggir jalan menunggu angkutan umun yang lewat.ia sengaja tidak memakai taksi karena merasa ongkos taksi lebih mahal.daripada membuang uang yang banyak lebih baik ia naik angkutan umum saja.
...
Di rumah rey...
"Om beneran tante aira hari ini kembali bekerja lagi?." zahra sangat senang mendengar kabar dari om rey,jika aira kembali bekerja hari ini.Hana melototkan mata,memberi tatapan tajam pada rey yang mulai mengambil keputusan sendiri.
"Apa-apaan kamu rey,Nggak bisa, mami nggak setuju kalau dia menjadi pengasuh zahra lagi.!"
"Mam,zahra sudah nyaman dengan aira.takutnya nanti jika mencari pengasuh baru akan membuat zahra jadi tertekan." rey memberikan sedikit pengertian pada mami hana.Zahra yang mendengar suara oma hana yang menggelegar begitu takut padanya
"Sudahlah mam,lihat zahra ia jadi takut melihat mami yang sedang marah-marah."
Tak lama kemudian suara salam terdengar."Assalamualaikum." mami hana menatap aira yang sudah datang dengan tatapan kebencian.tangannya terkepal erat.
"Berani ya kamu kerja di sini lagi." ucap mami hana yang mendekati aira,lalu memegang erat lengan aira.
Aira meringis merasakan sakit pada lengannya.matanya sudah berembun,tapi tiba rey datang mendekat.
"Cukup mam,jangan sakiti dia." Rey melepaskan genggaman tangan mami hana secara paksa."
"Sudah berani kamu melawan mami,di depan wanita kampung ini.oh mami tau!kamu memang sudah menyukai wanita kampung inikan.tapi mami nggak akan biarin dia masuk dalam keluarga kita.camkan itu rey!." ucap mami hana yang berapi-api.emosinya sudah di ujung ubun-ubun,matanya memandang tajam menatap aira.
"Dengar ya wanita kampung.saya harap kamu tidak mempunyai perasaan yang sama pada anak saya,kalau sampai itu terjadi,kamu akan tau sendiri akibatnya." mami hana lalu pergi meninggalkan aira dan rey.untungnya zahra sudah di bawa oleh pelayan lain masuk ke kamarnya,sehingga dia tidak mendengar semuanya.
Mata aira meneteskan butiran bening,dadanya terasa sesak mendengar semua hinaan nyonya hana.ia tidak percaya akan di benci seperti ini,padahal ia hanya ingin bekerja mencari uang yang halal untuk keluarga.tetapi kenapa begitu banyak hinaan yang di lontarkan padanya.
Rey memandang aira.hatinya juga tiba-tiba merasakan sakit melihat aira di hina oleh maminya.
"Maafkan sikap mami saya,dia memang tegas dan keras kepala."
Aira menganggukan kepala lalu menghapus air matanya.